KELOMPOK
Ayu
2B
Lestari
(D1E014007)
Ajeng Fauziah (D1E014008)
Susmiatun
(D1E014009)
Akhmad Fikri Yahya (D1E014010)
Ilham Sukma P F (D1E014012)
Reni Mustikasari (D1E014015)
Dede Irwansyah (D1E014017)
Fauzan Sam S (D1E014020)
Hendri Suprayogi (D1E014022)
KERANGKA
Kerangka
Tulang
Thorax
Tulang
tulang
Anterior
Tulang
Posterior
Fungsi Rangka
Tempat
melekatnya
otot-otot
Fungsi
Rangka
Melindungi
Organ Dalam
Pembentukan
SDM dan SDP
Alat Gerak
Pasif
Meringankan
tubuh saat
terbang
Mamalia
Tulang-tulang unggas
berongga dan ringan
Tulang belakang bergabung
untuk memberi bentuk
rangka yang padat
polos
otot jantung
otot kerangka
Otot polos
Otot jantung
merupakan otot penyusun pada organ
jantung (Nesheim et al., 1979).
Otot jantung mempunyai struktur yang
sama dengan otot skeletal, hanya
serabut-serabutnya bercabang dan saling
beranyaman atau dengan kata lain otot
jantung adalah otot skeletal yang bekerja
tanpa sadar atau involunter.
Otot skeletal
bekerja
Otot Rangka
otot badan/togok
Otot Punggung
Terletak di belakang tulang belakang sebelah kanan
dan kiri yang disebut luhur. Urat-urat otot punggung ini
melekat pada taju-taju duri dan taju-taju sayap. Otot
punggung sangat penting pada gerak-gerik tulang
belakang,sehingga dapat :
a. menekuk ke belakang (retroflexi)
b. menekuk ke muka (anteflexi)
c. menekuk ke samping (lateroflexi)
d. memutar ke kanan (endorotasi)
e. memutar ke kiri (exorotasi)
a)
Lanjutan. . . .
c). Otot Dada
Otot ini mengisi sela antara iga dalam dan luar. Otot
dada ada 2 macam yaitu :
1. Otot antar tulang iga (m. intercostales) yang terdiri
dari:
a. Otot antar tulang iga luar (m. intercostales externum)
b. Otot antar tulang iga dalam (m. intercostae internum)
2. Otot pengangkat iga (m. levetor costae)
Otot tersebut mempengaruhi gerak gerik rangka
dada, sekaligus merakit rangka dada
Lanjutan. . . .
Otot Leher
Otot leher muka terdiri dari :
1.
2.
3.
4.
Otot otot leher ini penting pada gerakan leher dan rangka
tenggorokan pada sendi atlas kepala belakang, sehingga
kepala dapat bergerak sebagai berikut :
mengangguk (antefleksi)
menengadah (retrofleksi)
menoleh ke kanan dan ke kiri (endorotasio dan eksorotasio)
menggeleng (lateroflaksi)
serabut
intermedier mengandung
keduanya yaitu serabut merah
Sesaat setelah mati, otot akan
mengalami proses patologis yang
disebut rigormortis.
Dalam keadaan ini otot berubah menjadi
kaku karena kenaikan tegangan otot
sehingga kehilangan elastisitas, atau
disebut juga kaku bangkai.
Otot
polos
(putih)
Daging,
dada
Otot
mera
h
Paha dan
sayap
HATUR NUHUN