Anda di halaman 1dari 3

Kontrol Infeksi

Banyak organisme endogen yang mengkontaminasi injuri jaringan intra


oral tampak mempredisposisikan infeksi pada banyak pasien. Jumlah bakteri di
saliva tinggi (108 hingga 109 bakteri/mL), dengan perbandingan anaerob dan aerob
sekitar 5:1. Pada kenyataan, tingkat infeksi dari intraoral adalah rendah. Jaringan
yang tervaskularisasi baik merupakan keuntungan bagi host untuk mencegah
infeksi. Debridement total dari jaringan intraoral yang devital adalah cukup, tanpa
memperhatikan estetis seperti pada laserasi ekstraoral.
Penggunaan antibiotik rutin untuk luka introral yang tidak rumit, tidak
dibutuhkan. Tetapi, diindikasikan melalui debridement, membuang benda asing,
irigasi, dan penutupan hari-hati. Jika antibiotik diindikasikan, penisilin merupakan
obat pilihan karena keefektifannya melawan anaerob oral.
Laserasi jaringan lunak pada wajah dan kulit kepala juga telah
menunjukkan relatif resisten pada perkembangan infeksi luka. Pada penelitian
infeksi diikuti laserasi jaringan lunak, tingkat infeksi laserasi wajah hanya 1,3%
dibandingkan laserasi pada kaki 12,5%. Perbedaan tingkat infeksi ini mungkin
disebabkan oleh jumlah bakteri endogen pada wajar lebih rendah dibandingkan
dengan kaki. Telah ditunjukkan bila semua jaringan memiliki resistensi yang sama
terhadap infeksi (lidah, lemak, otot, kulit), tapi infeksi secara seragam
berkembang pada jaringan yang tingkat bakteri melebihi 106/gram.
Lagi-lagi, keputusan untuk menentukan penggunaan antibiotik profilaksis
pada laserasi wajah belum jelas. Tidak ada penelitian menunjukkan penururunan
tingkat infeksi jika diberikan antibiotik. Tapi, klinisi harus dipandu oleh beberapa
faktor yang diketahui dapat meningkatkan risiko infeksi.
Mekanisme injuri yang pasti akan langsung mengarahkan klinisi ke
perawatan spesifik. Sebagai contoh, luka bakar jalan sering dikontaminasi oleh
Bacillus spp. Daripada Bacillus anthracis. Bacillus spp. Merupakan bakteri
saprofit yang berada pada tanah dan debu. Ciri khas mereka resisten terhadap
antibiotik -laktam. Sehinga, pada luka yang terkontaminasi berat atau tidak bisa
dilakukan debridement total, maka antibiotik diindikasikan.

Harus ditekankan bahwa jika antibiotik akan diberikan, antibiotik harus di


berikan parenteral secara langsung saat memasuki ruang gawat darurat. Tidak ada
fungsinya menutup laserasi lalu beberapa waktu kemudian baru diberikan resep
jika ada potensi sepsis luka. Tidak ada efek profilaksis yang ditunjukkan apabila
antibiotik diberikan beberapa jam atau lebih setelah injuri.
Tabel 2.1. Rekomendasi antibiotik bagi pasien trauma maksilofasial.
Injuri
Antibiotik
Jaringan lunak wajah
<12 jam dari Tidak ada

Alergi-Penisilin
Tidak

Tidak

injuri;

diaplikasikan

diaplikasikan

bersih,

Durasi

tidak ada benda


asing.
>12

jam, Cefazolin, 1 gr Klindamisin, 900 48

terkontaminasi;

q8h

(tambahkan mg

ada benda asing; metronidazole,

IV

(tambahkan

change to PO

500 mg IV q6h, metronidazole,

tertunda

jika

500 mg IV q6h,

terkontaminasi

jika

berat)

terkontaminasi

berat)
jam, Aq Pen G, 2.0 Klindamisin, 900 48
IV

q4h mg

IV

setelah

q8h penutupan,

penutupan

>12

jam

terkontaminasi,

mU

dengan

(tambahkan

(tambahkan

komunikasi

metronidazole

metronidazole,

intraoral

jika

500 mg IV q6h,

terkontaminasi

jika

berat)

terkontaminasi

jam

setelah

q8h penutupan,
change to PO

berat)
Fraktur Mandibula
Kondilus, tertutup Tidak ada
Fraktur terbuka

Tidak

Tidak

diaplikasikan
diaplikasikan
Aq Pen G, 2.0 Klindamisin, 900 IV hingga trx
mU IV q4h

mg IV q8h

fraktur, lalu 48
jam pasca operatif

Fraktur terbuka + Ampicilinkontaminasi berat

Klindamisin, 900 72

sulbactam, 1.5 gr mg IV q8h plus

jam

pasca

perawatan

IV q6h
trx tertunda

Metronidazole,

Fraktur maksila, Tidak ada

500 mg IV q8h
Tidak

zigomatik
Fraktur
sinus Ampicilin-

diaplikasikan
diaplikasikan
Klindamisin, 900 72 jam pasca

frontalis

sulbactam, 1.5 gr mg IV q8h

Fraktur

IV q6h
Ampicilin-

panfacial

sulbactam, 1.5 gr mg

(terkontaminasi)

IV q6h

ditambah

Atau

Levofloxacin, 750

Piperacillin-

mg IV atau PO qd

Tidak

operatif

Klindamisin, 900 72
IV

jam

setelah

q8h operatif

tazobactam, 3.375
gr IV q6h
Fonseca RJ, Walker RV, Barber HD, Powers MP, Frost DE. Oral and Maxillofacial
Trauma. 4th ed. St. Louis: Saunders, 2013; 709-800, 802.

Anda mungkin juga menyukai