PERCOBAAN IV
KONDENSASI SENYAWA KARBONIL: PEMBUATAN
DIBENZALASETON
OLEH :
NAMA
: NURSAN
STAMBUK
: F1C1 13 028
KELOMPOK
: IV (EMPAT)
ASISTEN
: RISKI RAMDANI
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015
I.
A. Latar Belakang
PENDAHULUAN
Senyawa karbonil yang mempunyai atom hidrogen yang terikat pada atom
karbon alfa dapat mengalami reaksi kondensasi. Reaksi ini dilakukan dengan
katalis basa yang berfungsi untuk membentuk ion karbon dengan mengikat atom
H alfa. Reaksi kondensasi ini banyak dijumpai, diantaranya reaksi pembuatan
dibenzalaseton. Reaksi ini merupakan reaksi antara suatu aldehida dengan suatu
keton dan basa. Reaksi tersebut adalah contoh reaksi kondensasi aldol (aldehidaketon)
campuran,
yang
biasa
dikenal
dengan
reaksi
Claisen-Schmidt.
Dibenzalaseton dapat dibuat melalui reaksi kondensasi dari aseton dan dua
ekivalen benzaldehida. Gugus karbonil dari benzaldehida lebih reaktif dari gugus
karbonil aseton sehingga dapat bereaksi cepat dengan anion aseton dan
menghasilkan beta hidroksi keton. Senyawa hidroksi keton ini kemudian dapat
dengan mudah mengalami dehidarasi dengan katalis basa. Hal ini tergantung pada
jumlah relatif
berkondensasi
dengan
asetaldehida
(etanal)
untuk
menghasilkan
karbonil untuk menjelaskan reaksi kondensasi aldol dari senyawa karbonil dan
melalukan teknik kristalisasi sebagai cara pemurnian senyawa organik.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam percobaan Pembuatan Dibenzalaseton melalui
Kondensasi Senyawa Karbonil adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana reaksi kondensasi aldol dari senyawa karbonil?
2. Bagaimana melakukan teknik kristalisasi sebagai cara pemurnian senyawa
organik?
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada percobaan Pembuatan Dibenzalaseton
melalui Kondensasi Senyawa Karbonil adalah sebagai berikut.
1. Untuk menjelaskan reaksi kondensasi aldol dari senyawa karbonil.
2. Untuk melakukan teknik kristalisasi sebagai cara pemurnian senyawa
organik.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Suatu aldehida bila diolah dengan basa seperti NaOH dalam air, ion enolat
yang terjadi dapat bereaksi pada gugus karbonil dari molekul aldehida yang lain.
Hasilnya ialah adisi satu molekul aldehida ke molekul aldehida lain. Reaksi ini
disebut suatu reaksi kondensasi aldol. Kata aldol, yang diturunkan dari aldehida
dan alkohol, yang merupakan suatu aldehida -hidroksi. Suatu reaksi kondensasi
adalah reaksi dimana dua molekul atau lebih bergabung menjadi satu molekul
yang lebih besar, dengan atau tanpa hilangnya suatu molekul kecil (seperti air).
Kondensasi aldol merupakan suatu reaksi adisi dimana tidak dilepaskan suatu
molekul kecil. Jika asetaldehida diolah dengan larutan natrium hidroksi berair,
terbentuklah ion enolat dalam konsentrasi rendah. Reaksi itu reversibel-pada saat
ion enolat ini bereaksi, akan terbentuk lagi yang baru (Fessenden dan Fessenden,
1982).
Kondensasi adol silang terjadi karena senyawa aseton mempunyai atom
hydrogen
maka akan membentuk ion enolat. Enolat inilah kemudian yang bereaksi dengan
aldehida aromatik. Reaksi ini berjalan sangat cepat dan juga reversible. Reaksi
kondensasi aldol juga biasanya diikuti dengan reaksi dehidrasi aldol. Ion enolat
yang terbentuk dari reaksi antara aseton dengan NaOH akan bertindak sebagai
nukleofil yang menyerang atom C gugus karbnil dari dimetilamino-benzaldehida
dan menghasilkan senyawa -hidroksi katon. Senyawa -hidroksi katon ini masih
mempunyai atom H
pembentukan ion enolat pada keadaan basa. Ion enolat inilah yang akan berperan
sebagai nukleofil dan akan bereaksi dengan benzaldehida untuk menghasilkan
senyawa -dihidroksi keton (Prabawati dkk, 2014).
Aldehid dan keton mengandung gugus karbonil C = O. Jika dua gugus ini
menempel pada gugus karbonil adalah gugus karbon, maka senyawa itu
dinamakan keton. Jika salah satu dari kedua gugus tersebut adalah hidrogen, maka
senyawa tersebut adalah golongan aldehid. Oksida parsial dari alkohol
menghasilkan aldehid. Oksidasi alkohol sekunder menghasilkan keton. Oksidasi
bertahap dari etanol menjadi asetaldehida kemudian menjadi asam asetat yang
diilustrasi dengan model molekul (Petrucci, 1987).
Sintesis senyawa aldehid kiral dapat diperoleh dari alkohol kiral melalui
oksidasi. Akan tetapi, didalam memilih pengoksidasi perlu dilakukan secara
cermat, karena apabila terjadi kesalahan dalam pemilihan pengoksidasi akan
memberikan hasil yang kurang menguntungkan ditinjau dari aspek rendemen
maupun aspek kekiralannya. Ada beberapa macam oksidator yang biasa
digunakan dalam mengubah alkohol primer maupun alkohol sekunder menjadi
aldehid, diantaranya adalah dimetil sulfoksida (DMSO), TPAP, dan Dess-Martin
Periodinan (DMP) (Muharam, 2010).
Perpanjangan rantai karbon dapat dilakukan melalui reaksi kondensasi
aldol tipe Claisen Schmidt. Keton dan aldehida dibutuhkan dalam reaksi sebagai
sumber hidrogen
Reaksi selanjutnya adalah dehidrasi produk pertama menjadi produk yang lebih
stabil yaitu 4-(2-furanil)-3-buten-2-on (Puspitasari dkk, 2014).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
yang
digunakan
dalam
percobaan
pembuatan
1 mL benzaldehid
0,37 mL aseton
1 mL etanol
endapan
filtrat
1. Apa yang terjadi jika dibenzalaseton dinitrasi dengan HNO3 pekat dalam
suasana asam kuat?
2. Susun rancangan reaksi yang memiliki konsep sama dengan pembuatan
dibenzalaseton! jelaskan reagen-reagen dan kondisi reaksi yang paling sesuai
agar reaksi tersebut kemungkinan besar akan berlangsung di laboratorium!
Jawab:
1.