Oleh :
Kelompok 3
1.
2.
3.
4.
Fatkhul Rohman
Hendri Setiawan
M Adita Putra
Nasrullah
1314071023
1314071028
1314071035
1314071041
I.
PENDAHULUAN
II.
III.
IV.
Lingkungan
bangunan
pertanian
adalah
salah
satu
metode
VI.
VII.
VIII.
IX.
X.
1) Mengukur suhu bola kering dan suhu bola basah pada ruangan greenhouse
2) Menentukan nilai (a) Relative Humidity; (b) Humidity Ratio; (c)
Dewpoint Terperature; (d) Specific Volume, dan (e) Enthalpy
XI.
METODOLOGI
XII.
XIII. 2. 1 Waktu dan Tempat
XIV.
XV.
XVI. Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu sling (thermometer
bola kering dan bola basah), thermohygrometer, kamera, ATK.
XVII. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah diagram
psikometrik, green house.
XVIII. 2.3 Langkah Praktikum
XIX. Adapun langakah praktikum yaitu sebagai berikut:
1) Dilakukan pengukuran suhu lingkungan green house menggunakan sling.
2) Ditentukan nilai parameter lainnya, seperti; (a) Relative Humidity; (b)
Humidity Ratio; (c) Dewpoint Terperature; (d) Specific Volume, dan (e)
Enthalpy dengan menggunakan diagram psikometrik.
3) Dibuat tabulasi data dan disajikan dalam bentuk grafik.
XX.
XXXIII.
25,7 0C
XXXIV.
26,1 0C
Bola Basah)
XXXV.
XXXVI. Tabel 2. Nilai parameter lainnya
psikometrik
XXXVII. Paramet
XXXVIII. Lingkung
XL.
er
Relative
an Luar
XLI. 82 %
menggunakan
diagram
XXXIX. Lingkun
gan Dalam
XLII. 78 %
Humidity
(RH)
XLIII. Specific
Volume (v)
XLVI. Humidity
XLVII. 0,0200
Ratio (HR)
XLIX. Dewpoint
L.
25 0C
LIII.
80 KJ/kg
0,0202
25,2 0C
Themperatur
LII.
LV.
LVI.
e
Enthalpy (h)
LIV.
81,5 KJ/kg
3.2 Pembahasan
LVII. Dari data pengamatan yang dapat kita lihat di atas, bahwa diperolah
dari temperatur bola kering (TBK) dan temperatur bola basah (TBB)
berbeda. Dengan hanya satu kali ulangan dengan selang waktu 15
menit. Pengukuran dilakukan di dalam dan luar green house.
LVIII. Dari tabel termometer bola kering (TBK) dan termometer bola basah
(TBB) di atas dapat dilihat bahwa suhu udara di dalam green house
lebih tinggi daripada di luar green house. Jika udara pda suatu
temperatur sudah kenyang (jenuh) maka tekanan uap pada temperatur
tersebut mencapai maksimum (Zailani, 1986). Kejadian ini terlihat
pada keadaan di dalam green house. Selain itu fenomena tersebut
disebabkan karena perbedaan sirkulasi udara panas dari matahari. Jika
di dalam green house udara akan sulit keluar sehingga akan
melembabkan ruangan green house dan ditambah lagi bahan material
green house yang dapat menghantarkan panas dari luar ke dalam.
Berbeda di luar green house, suhunya rendah karena panas dari
matahari tetap tersirkulasi dengan udara ke lingkungan dengan baik.
Dari hasil pengukuran dengan diagram psikometrik menunjukkan nilai
RH (%) yang berbeda pula. Tingkat RH atau kelembaban di luar lebih
tinggi dari pada di daam green house.
LIX.
LX.
LXI.
1) Pengaruh tanah dan air, semakin banyak jumlah uap air baik diudara
maupun di dalam tanah, maka kelembaban akan semakin tinggi.
2) Ada atau tidak adanya vegetasi, semakin rapatnya jarak antara vegetasi
maka kelembaban semakin tinggi, namun suhu akan semakin rendah.
3) Pengaruh ketinggian tempat, semakin tingginya suatu tempat maka suhu
ditempat tersebut akan semakin rendah.
4) Pengaruh aktifitas manusia dipersemaian terbuka.
LXII. Proses perubahan air menjadi uap air disebut penguapan (evaporasi).
Dalam green house yang dijadikan tempat prakyikum ini, banyak
penampungan air dari sistem hidroponik sehingga tingkat penguapan
juga akan lebih tinggi setiap saatnya. Oleh karena itu suhu bola kering
dan bola basah di dalam green house akan lebih tinggi dibandingkan di
luar green house.
LXIII. KESIMPULAN
LXIV.
LXV. Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah:
1) Tingkat suhu bola kering dan suhu bola basah di dalam green house relatif
lebih tinggi daripada di luar green house.
2) Tingkat kelembaban udara di dalam green house relatif lebih kecil dari
pada di luar green house menurut pengukuran dengan diagram
psikometrik.
3) Besar suhu bola kering dan bola basah di luar green house yaitu 28,3 0C
dan 25,7 0C. Sedangkan suhu bola kering dan bola basah di dalam green
house yaitu 29,5 0C dan 26,1 0C.
4) Besar kelembabap udara di luar dan di dalam green house menurut
pengukuran dengan diagram psikometrik yaitu 82 % dan 78 %.
5) Faktor yang mempengaruhi kelembaban udara di dalam green house yaitu
tingkat penguapan yang tinggi oleh partikel air di dalam green house,
aktifitas manusia, dan sirkulasi yang kurang baik.
LXVI.
LXVII.
DAFTAR PUSTAKA
LXVIII.
LXIX. Zailani,
Kadir. 1986.
Klimatologi
Universitas Syiah
LXX. Kuala, Darussalam, Banda Aceh.
LXXI.
Dasar.
Fakultas
Pertanian