Anda di halaman 1dari 2

MASA PUASA,

MASA PRAPASKAH MASA BERAHMAT


Gereja mengawali masa Prapaskah dengan menerima abu di kepala
sebagai tanda tobat.
Masa prapaskah, kita ditandai dengan pantang dan puasa yang
menyiratkan pesan : pengendalian diri terhadap kenikmatan
dunia yang terus menggodai kelemahan kita.
Gereja memberi pedoman praktis seperti makan kenyang sekali sehari,
pantang daging atau jenis makanan kesukaan tertentu dan sebagainya.
Apapun wujud puasa itu, yang paling utama adalah nilai
dibelakangnya yaitu : pengakuan atas kelemahan diri disertai
kerinduan untuk bertobat dari dosa-dosa.
Abu yang dioleskan pada dahi atau ditaburkan di atas kepala
mengingatkan kita bahwa kita semua tidak berarti di hadapan Tuhan.
Kita memang keturunan Adam yang diciptakan dari tanah yang
akan kembali ke tanah karena dosa.
Oleh belas kasih Tuhan, kita diselamatkan oleh Kristus melalui salib dan
kebangkitanNya.
Kita semua diundang untuk masuk ke dalam keselamatan itu
dengan syarat : Bertobat dari dosa dan kembali kepada Tuhan.
Makna masa Prapaskah yaitu masa penuh tobat dan rahmat,
manfaatkanlah masa itu untuk menimba rahmat pengampunan Tuhan
dan mendekatkan diri kepadaNya

PUASA
Nabi Yoel mengajak kita umat Allah untuk bertobat secara menyeluruh.
Koyakan hatimu dan jangan pakaianmu (Yl 2 :13)
Puasa bukanlah sikap lahir belaka, melainkan membina sikap hati yang
mau berbalik kepada Tuhan, karena sadar bahwa Tuhan itu baik, belas
kasihNya besar dan selama-lamanya.
Kita diajak oleh gereja untuk :
Membina sikap tobat sambil membangun pola hidup yang baik dan
benar
Kita rela mengubah pola hidup kita yang penuh dosa, dengan pola
hidup rohani yang sehat yang dapat diungkapkan lewat sikap lahir
yang berpuasa, berdoa, derma dan mati raga
Penting juga mendidik hati agar mampu menjadi berkat bagi sesama.

Berjalan Bersama Sang Sabda

Anda mungkin juga menyukai