Anda di halaman 1dari 17

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian ini disajikan dalam 2 analisis yaitu analisis univariat dan
bivariat. Analisis univariat akan menggambarkan distribusi frekuensi dan
analisis univariat akan menampilkan hubungan antara dua variabel yaitu
berhubungan dan tidak berhubungan.
1. Analisis Univariat
a. Kunjungan Antenatal Care
Tabel.4.1 distribusi kunjungan ANC selama kehamilan pada ibu
hamil trimester III di Puskesmas Mangkang Kota Semarang Tahun
2009.
No

Kategori

Baik

Kurang Baik

Jumlah

Kunjungan
Antenatal
Care
4x sesuai
dengan
jadwal yang
dianjurkan
<4x tidak
sesuai
dengan
jadwal yang
di anjurkan

Frekuensi

Prosentasi

24

60%

16

40%

40

100

Dari tabel 4.1 diatas , dapat dilihat bahwa kunjungan ANC


selama kehamilan pada ibu hamil trimester III sebanyak masuk
katageri baik 24 orang (60%), sisanya 16 orang (40%) masuk dalam
kategori kurang baik.

b. Kejadian Anemia
Tabel 4.2 distribusi kejadian anemia pada ibu hamil trimester
III di Puskesmas Mangkang Kota Semarang Tahun 2009.

No

Kategori

Frekuensi

Prosentase

Anemia

21

52,5%

Tidak Anemia

19

47,5%

Jumlah

40

100

Dari tabel diatas, dapat dilihat ibu hamil trimester III yang tidak
mengalami anemia sebanyak 19 orang (47,5%) , dan ibu hamil trimester
III yang mengalami anemia sebanyak 21 orang (52,5%).
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk menguji hipotesis. Sebelum
dilakukan pengujian hipotesis, telebih dahulu dilakukan uji normalitas data
dari variabel-variabel pengetahuan, sikap, dan praktik responden dengan
menggunakan uji Kolmogorov Smirnov (KS) untuk menentukan jenis
statistik yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis. Hasil uji
Kolmogorov Smirnov dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4.3. Hasil uji Kolmogorov Smirnov
Nilai KS

p-value

Keterangan

Frekuensi ANC

2,466

0,000

Tidak Normal

Kejadian anemia

2,221

0,024

Normal

Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa variabel frekuensi


ANC berdistribusi tidak normal (p-value < 0,05), sedangkan kejadian
anemia berdistribusi normal (p-value < 0,05), sehingga untuk menguji
hubungan antara variabel frekuensi ANC dan kejadian anemia digunakan
uji korelasi Rank Spearman,. Hasil uji korelasi tersebut dapat dilihat pada
tabel 4.3dibawah ini:
Tabel 4.4. Hasil uji korelasi
Variabel

r (koefisien

p-value

Keterangan

korelasi)
Frekuensi ANC

0,368

0,020

Ada hubungan

Kejadian anemia

0,368

0,020

Ada hubungan

Dari hasil penelitian secara keseluruhan seperti pada tabel 4.2,


terlihat bahwa terdapat hubungan antara frekuensi ANC dengan kejadian
anemia pada ibu hamil trimester III, karena p-value < 0,05 dan nilai r=
0,368 serta ada hubungan antara frekuensi ANC dengan kejadian anemia
pada ibu hamil trimester III, dengan p-value < 0,05 dan nilai r = 0,368.

.13.0
1
4
0
.1.0
1
2
0
10
.9.0
11.21.4fk
1
.
6
1
.
8
2
u
n
siA
N
C
Hubungan antara frekuensi ANC dengan kejadian anemia pada ibu

hamil trimester III di Puskesmas Mangkang Kota Semarang tahun 2009

h
b
re
s

dapat dilihat dari scatter plot berikut ini :

Grafik 4.5. Scatter Plot Hubungan antara frekuensi ANC dengan kejadian

anemia pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Mangkang Kota


Semarang tahun 2009
Terlihat dari scatter plot diatas, menunjukkan bahwa kejadian anemia
mempunyai hubungan yang berbanding lurus dengan frekuensi ANC yang
dilakukan ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Mangkang

Kota Semarang, yang berarti semakin sering ibu melakukan kunjungan


ANC maka kemungkinan untuk terkena anemia sangat kecil. Hasil analisis
data dengan uji Spearman Rank untuk mengetahui korelasi antara frekuensi
ANC dengan kejadian anemia diperoleh nilai r = 0,368 dengan p-value =
0,020, berarti ada hubungan antara frekuensi ANC dengan kejadian anemia
pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Mangkang Kota Semarang.
B. Pembahasan
Sesuai dengan hasil penelitian yang telah di uraikan di atas akan
dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian, melihat hasil penelitian dan
tinjauan pustaka.
a. Kunjungan Antenatal Care
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada ibu hamil trimester III
yang tidak mengalami anemia sebagian besar melakukan kunjungan
ANC dengan baik yaitu 24 orang (60%), sedangkan ibu hamil yang
melakukan kunjungan ANC kurang baik yaitu 16 orang (40%).
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa masih terdapat 12%, ibu
hamil anemia yang kurang baik dalam melakukan kunjungan ANC,
ibu hamil dapat meningkatkan partisipasinya untuk mencegah anemia
dalam kehamilan, yaitu salah satunya dengan meningkatkan
pemeriksaan kehamilan pada tenaga kesehatan, sehingga

anemia

dapat diketahui dan dapat diatasi (Manuaba,2001).


b. Kejadian Anemia
Pada penelitian yang dilakukan pada Bulan Mei Juni ibu hamil
trimester III pada bulan Mei - Juni di Puskesmas Mangkang Kota
Semarang Tahun 2009, didapatkan ibu hamil trimester III yang tidak
mengalami anemia sebanyak 19 orang (47,5%), sedangkan ibu hamil
trimester III yang mengalami anemia sebanyak 21 orang (52,5%). Hal
ini sesuai dengan teori Tarwoto (2007), yaitu volume darah dan
plasma juga meningkat selama kehamilan seiring dengan peningkatan
curah jantung. Pembekuan darah merah juga meningkat seiring
dengan

meningkatnya

kebutuhan

darah

sebesar

30%-33%.

Peningkatan kebutuhan ini mengakibatkan kecenderungan pada ibu


hamil mengalami anemia.
c. Hubungan frekuensi kunjungan ANC selama kehamilan dengan
kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Mangkang
Kota Semarang Tahun 2009.
Dilihat dari kejadian anemia, dari 40 responden ibu hamil yang
mengalami anemia dengan kunjungan baik sebanyak

10 orang dan

yang mengalami anemia dengan kunjungan kurang baik sebanyak 12


orang. Kunjungan baik dan tidak mengalami anemia sebanyak 14
orang dan kunjungan kurang baik tidak anemia sebanyak 4 orang.
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan program
stastistical program and service solution (SPSS) versi 15.00
didapatkan nilai r = 0,368 dengan p-value = 0,020 karena p-value <
0,05 berarti ada hubungan antara frekuensi ANC dengan kejadian
anemia pada ibu hamil trimester III di Wilayah kerja Puskesmas
mangkang Kota Semaramg.
Dari hasil penelitian di Puskesmas Mangkang Kota Semarang
pada tahun 2009 dapat diketahui bahwa masih ada

40 % ibu hamil

yang kurang baik dalam melakukan kunjungan ANC, hal ini


menyebabkan masih tingginya kejadian anemia pada ibu hamil.
Wanita hamil yang periksa hamil kurang dari 4 x mempunyai risiko
lebih besar untuk menderita anemia, dibandingkan ibu hamil yang
periksa 4x, karena anemia cepat diketahui dan dapat diatasi
sebelum berpengaruh tidak baik pada kehamilan.
Melalui ANC, anemia pada ibu hamil lebih dini terdeteksi dengan
pemeriksaan kadar Hb. Selain itu kunjungan ANC yang baik dapat
merupakan upaya untuk mencegah terjadinya anemia karena dalam
pemeriksaan ANC ibu hamil mendapatkan konseling tentang gizi serta
pemberian tablet Fe.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan pembahasan bab IV, dari
responden ibu hamil trimester III yang mengalami anemia maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Frekuensi kunjungan Antenatal Care pada ibu hamil trimester III
selama kehamilan tergolong baik sebanyak 24 orang (60%), dan
kurang baik sebanyak 16 orang (40%).
2. Kejadian anemia pada iba hamil trimester III sebanyak 21 orang
( 52,5% ), dan yang tidak mengalami anemia sebanyak 19 orang
(47,5%). Jadi dapat disimpulkan masih banyak ibu hamil trimester
III yang anemia.
3. Ada hubungan frekuensi ANC dengan kejadian anemia pada ibu
hamil trimester III (p-value = 0,020 dan r = 0,368).
B. Saran
1. Bagi Masyarakat
a. Ibu hamil hendaknya memeriksakan dirinya secara teratur,
sehingga dapat diketahui anemia sedini mungkin dan
diharapkan kehamilannya berjalan dengan normal.
b. Hendaknya masyarakat atau ibu dapat mengenal tanda dan
gejala anemia sehingga apabila menemukan tanda dan
gejalanya dapat segera dibawa ketenaga kesehatan.
2. Bagi Tenaga Kesehatan
a. Tenaga kesehatan terutama bidan harus dapat meningkatkan
informasi mengenai tanda bahaya kehamilan.
b. Sebaiknya tenaga kesehatan melakukan deteksi dini terjadinya
anemia pada ibu hamil.

3. Bagi Peneliti
Peneliti selanjutnya perlu juga teliti faktor lain yang secara
tidak langsung mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil
selain frekuensi Antenatal Care.

LEMBAR OBSERVASI
HUBUNGAN FREKUENSI ANTENATAL CARE (ANC) DENGAN
KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI
PUSKESMAS MANGKANG KOTA SEMARANG TAHUN 2009

NO

NAMA

UMUR

G PA

TRIMESTER KONSUMSI
TABLET Fe
I

PENYAKIT
INFEKSI

II

III

10gr/%

10,8 gr/
%

Dewi
Arofah

38
Tahun

GVII
PVI A0

Rofika

29
Tahun

GIVPII
AI

Sri
Wahyuni

29
Tahun

GII PI
A0

11gr/%

Ruhayah

33
Tahun

GIII
PII A0

10/%

Solekha

24
Tahun

GII PI
A0

10,8gr/%

Mualiyah

25
Tahun

GI PI
A0

11gr/%

Sri
Haryani

39
Tahun

GII PI
A0

10,8gr/%

Dwi
Wahyuni

26
Tahun

GII PI
A0

11gr/%

Rini
Supriati

26
Tahun

10

Astuti
Haryanti

27
Tahun

GV
PIV
AO
GII PI
AO

11

Catur
Suwarni

35
Tahun

GIII
PII AO

12

Ana
Muhyono

18
Tahun

GI PO
AO

KADAR
Hb

9,4 gr/%

10,8 gr/%

11,0 gr/%

14 gr/%

13

Umi
Kadarwati
Dian
Sekar

29
Tahun
27
Tahun

GII PI
AO
GI PO
AO

10gr/%

10,8 gr/%

15

Marfuatin

16

Atik

22
Tahun
19
Tahun

GII PI
AO
GI PO
AO

10 gr/%

12gr/%

17

Ika

19
Tahun

GI PO
AO

10,4 gr/%

18

Lisyana

28
Tahun

GII PI
AO

11,8gr/%

19

Nina

22
Tahun

GI PO
AO

11gr/%

20

Ratna

23
Tahun

GI PO
AO

11gr/%

21

Indah
Ambarsari

21
Tahun

GI PO
AO

10,4 gr/%

22

Supriati

38
Tahun

GIII
PII AO

10,6gr/%

23

Siti
kamida

30
Tahun

GIII
PII AO

11gr/%

24

Enyana

19
Tahun

GI PO
AO

11gr/%

Tarmi

24
Tahun

GI PO
AO

9,4gr/%

Muawanah

32
Tahun

GIII
PII AO

10gr/%

Eni
yuniarti

33
Tahun

GII PI
AO

10,8gr/%

14

25

26

27

21
Tahun

GI PO
AO

11gr/%

Wahyuni

22
Tahun

GI PO
AO

10,6gr/%

Sri budi

39Tahun

GV
PIV
AO

10,2gr/%

Mustafiroh

30
Tahun

GIII
PII AO

11gr/%

Iqka
septiana

24
Tahun

GI PO
AO

10,8gr/%

Sarinah

32
Tahun

GII PI
AO

11gr/%

Yulianti

20
Tahun

GI PO
AO

12gr/%

35

Sari

31
Tahun

GII PI
AO

10,6gr/%

36

Istiqomah

26
Tahun

GI PO
AO

11,6gr/%

37

Uswatun

29
Tahun

GI PO
AO

11,8gr/%

38

Lestari

30
Tahun

GIII PII
AO

10,8gr/%

28

Maslakah

29

30

31

32

33

34

39

Kharun
nisa

23
Tahun

GI PO
AO

11,2gr/%

40

Jamilah

25
Tahun

GI PO
AO

11,6gr/%

Frequencies
Statistics
fkunsiANC
N
Mean
Median
Std. Deviation
Minimum
Maximum

Valid
Missing

40
0
1.60
2.00
.496
1
2
fkunsiANC

Frequency Percent
Valid

< 4x (kurang
baik)
> 4x ( baik )
Total

Valid
Percent

Cumulative
Percent

16

40.0

40.0

40.0

24
40

60.0
100.0

60.0
100.0

100.0

Frequencies
Statistics
hbres
N

Valid
Missing

40
0
1.48
1.00
.506
1
2

Mean
Median
Std. Deviation
Minimum
Maximum

hbres

Valid

anemia
tidak
anemia
Total

Frequency Percent
21
52.5

47.5

40

100.0

100.0

tbletFE

Mean
Median
Std. Deviation
Minimum
Maximum

100.0

47.5

Statistics

Valid
Missing

Cumulative
Percent
52.5

19

Frequencies

Valid
Percent
52.5

40
0
1.33
1.00
.474
1
2

tbletFE

Frequency
27
13
40

Valid ya
tidak
Total

Percent
67.5
32.5
100.0

Valid
Percent
67.5
32.5
100.0

Cumulative
Percent
67.5
100.0

Valid
Percent
5.0
95.0
100.0

Cumulative
Percent
5.0
100.0

Frequencies
Statistics
pnykt
N

Valid
Missing

40
0
1.95
2.00
.221
1
2

Mean
Median
Std. Deviation
Minimum
Maximum

pnykt

Valid

Frequency
2
38
40

ya
tidak
Total

Percent
5.0
95.0
100.0

NPar Tests (Uji Kenormalan Frekuensi ANC dengan kejadian anemia )


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

N
Normal
Parameters(a,b)
Most Extreme
Differences

fkunsiANC
40

hbres
40

1.60

10.870

Std. Deviation
Absolute

.496

.7969

.390

.235

Positive

.287

.235

Mean

Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.

-.390
2.466
.000

-.117
1.488
.024

Nonparametric Correlations
Correlations
fkunsiANC
Spearman's
rho

fkunsiAN Correlation
1.000
C
Coefficient
Sig. (2-tailed)
.
N
40
hbres
Correlation
.368(*)
Coefficient
Sig. (2-tailed)
.020
N
40
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

hbres
.368(*)
.020
40
1.000
.
40

Correlations( Hubungan frekuensi ANC dengan kejadian anemia )


Correlations
Fkunsi
ANC
fkunsiAN
C

Pearson Correlation

hbres
1

.368(*)

Sig. (2-tailed)
.020
N
40
40
hbres
Pearson Correlation
.368(*)
1
Sig. (2-tailed)
.020
N
40
40
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

.1
1
4
0
.1
3
0
.1
2
0
.1
0
0
.9
.011
.21
.4
1
.
6
1
.
8
2
fk
u
n
s
iA
N
C

h
b
re
s

Graph (Hubungan frekuensi ANC dengan kejadian anemia )

Anda mungkin juga menyukai