BONUS DEMOGRAFI
Oleh: Rombel 4
6411414101
Sri Rahayu
6411414102
Santika Indriyani
6411414103
6411414104
untuk
memacu
pertumbuhan
ekonomi
dan
peningkatan
proses transisi demografi yang berkembang sejak beberapa tahun lalu dipercepat
oleh keberhasilan kita menurunkan tingkat fertilitas, meningkatkan kualitas
kesehatan dan suksesnya program-program pembangunan sejak era Orde Baru
hingga sekarang.
C. Contoh Program Pemerintah
Setiap daerah mengalami kondisi bonus demografi dalam kurun waktu
yang berbeda- beda. DKI Jakarta misalnya, sudah menikmati bonus demografi
sejak tahun 1980an. Hal ini dikarenakan adanya faktor migrasi, usia produktif
dari luar masuk ke Jakarta. Dampak yang ditimbulkan yaitu, daerah pengirim
migran akan kehilangan usia produktif, sebagai contoh Nusa Tenggara Timur.
Selain itu akan menimbulkan kurangnya ketersediaan jaminan hari tua dan
tunjungan kesejahteraan pada suatu wilayah.
Dalam upaya memanfaatkan kondisi ini, tentu saja diperlukan beberapa
kebijakan melalui bidang kependudukan, kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.
Kebijakan kependudukan, biasanya diartikan sebagai semua tindakan pemerintah
atau organisasi formal lainnya untuk memperngaruhi perubahan dalam
kependudukan seperti pertumbuhan dan penyebaran penduduk. Perubahan
tersebut bertujuan menaikkan taraf ekonomi, sosial, kesehatan penduduk.
Beberapa hal penting yang berkaitan dengan kebijakan kependudukan
yaitu, usaha pengendalian melalui program keluarga berencana, selain itu
pemerintah juga melakukan kebijakan untuk mengatur penyebaran penduduk
secara merata dan menunjang pembangunan didaerah melalui program
transmigrasi. Bertolak belakang dari kebijakan tersebut dapat dikategorikan dalam
dua kebijakan, yaitu kebijakan bersifat langsung dan kebijakan bersifat tidak
langsung. Kebijakan kependudukan yang bersifat langsung ditemput melalui
program keluarga berencana dan program transmigrasi. Sedangkan kebijakan
kependudukan yang bersifat tidak langsung merupakan program yang mendukung
keluarga berencana.
Program yang mendukung keluarga berencana tersebut antara lain :
pada
upaya
kemampuan
mendorong
individu
ke
kesejahteraan
mengendalikan
melalui
faktor
resiko
usaha
dan
dan bersaing di Indonesia dari segi kompetensi profesional. Hal ini jelas menuntut
daya kompetensi yang tinggi dari penduduk usia produktif kita. Situasi global
seperti ini harus diperhatikan secara serius.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional mengamanatkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun
wajib mengikuti pendidikan dasar. Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa
Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar
minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya, sedangkan dalam
ayat 3 menyebutkan bahwa wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang
diselenggarakan oleh lembaga pendidikan Pemerintah, pemerintah daerah, dan
masyarakat. Beberapa program pemerintah dalam bidang pendidikan yaitu adanya
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan penerapan kurikulum 2013.
Bonus Demografi akan menjadi pilar peningkatan produktifitas suatu
Negara dan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi melalui pemanfaatan SDM
yang produktif. Salah satu faktor yang dapat menunjang keberhasilan bonus
demografi yaitu dengan menurunnya tingkat fertilitas. Ketika angka fertilitas
menurun, pertumbuhan per kapita untuk memenuhi kebutuhan penduduk usia
anak-anak dapat dialihkan untuk peningkatan mutu manusia. Pada saat yang sama,
jumlah anak yang sedikit membuka peluang perempuan untuk masuk ke pasar
kerja yang akan meningkatkan produktifitas keluarga. Dari struktur penduduk
yang ada, rasio ketergantungan ini mulai menurun sejak tahun 1990 dan
puncaknya akan dicapai sekitar tahun 2020, dimana rasio ketergantungan ini ada
pada angka terendah yaitu 43,7. Angka ini akan mulai dengan cepat pada tahuntahun setelah tahun 2030, dengan makin bertambahnya penduduk lansia akibat
makin tingginya angka harapan hidup penduduk Indonesia karena makin tinggi
tingkat kesejahteraan mereka.
Meskipun demikian dari segi ekonomi, beberapa program pemerintah
dalam upaya pengembangan SDM masih kurang optimal, misalnya dalam
pengadaan bursa kerja. Pengadaan bursa kerja atau biasa dikenal dengan job fair
,sejauh ini hanya berisi tentang lowongan kerja yang tersedia baik di perusahaan
milik negara atau swasta, tidak disertai dengan pelatihan yang lebih spesifik ke
dan
implementasi
kurikulum
2013
belum
Daftar Pustaka
1. Rush, Said.1985. Pengantar Ilmu Kependudukan. Jakarta: LP3ES
2. Sembiring, DR.RK. 1985. Demografi. Jakarta
3. Humas BKKBN. 2013. Optimalkan Potensi Bonus Demografi untuk
Kemajuan Bangsa. http://jatim.bkkbn.go.id. Diakses pada tanggal 2
Oktober 2014.
4. Pemerintah Provinsi Jawa Barat. 2014. Di Karawang, Penduduk Produktif
Capai 70 %. http://jabarprov.go.id. Diakses pada tanggal 2 Oktober 2014
5. Humas Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2013. Lima
Tahun Berikut, Balitbangkes Ditantang Lebih Berani dan Fokus.
http://www.litbang.depkes.go.id. Diakses pada tanggal 2 Oktober 2014.
6. BKKBN. 2013. Bonus Demografi. http://www.bkkbn.go.id. Diakses pada
tanggal 1 Oktober 2014.
7. Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan. 2014. Manfaatkan
Bonus Demografi : Pilar Produktivitas dan Pertumbuhan Ekonomi.
http://disnakertransduk.jatimprov.go.id/. Diakses pada tanggal 1 Oktober
2014.
8. Humas Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2012. Perokok
Muda Meningkat Ancam "Curi" Bonus Demografi.
http://www.litbang.depkes.go.id/. Diakses pada tanggal 2 Oktober 2014.
9. Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. 2014. Proyeksi Penduduk,
Mercusuar Pembangunan Nasional. http://www.bps.go.id. Diakses pada
tanggal 2 Oktober 2014
10. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Program Bantuan Operasional