pahlawan wanita dari Aceh. Tahun 1880, setelah suaminya Teuku Ibrahim lamnga gugur dalam perang, beliau menikah dengan Teuku Umar. Teuku Umar merupakan kepala desa di daerah meulaboh yang juga merupakan pejuang dalam melaean belanda. Teuku Umar merupakan keturunan bangsawanyang dilahirkan pada tahun 1854 di Meulaboh. Sejak kecil Teuku Umar dikenal sebagai anak yang cerdas dan pemberani. Ia memiliki sifat pantang menyerah dalam menghadapi persoalan. Kurangnya senjata dan perbekalan perang saat perang terjadi, membuat Teuku Umar mencari strategi untuk mendapatkan senjata. Tahun 1883, Teuku Umar menerapkan strategi berpura-pura memihak Belanda agar diberi
peran yang besar dalam kemiliteran Belanda.
Tahun 1884, Teuku Umar berhasil mendapatkan senjata dengan jumlah cukup. Hasil rampasan senjata tersebut, kemudian diberikan kepada tentara Aceh untuk melawan Belanda. Taktik yang digunakan Truku Umar untuk mendapatkan senjata sangat merugikan Belanda. Belanda yang marah, akhirnya mengerahkan pasukan secara besar-besaran untuk menangkap Teuku Umar. Serangan mendadak yang dilancarkan Belanda menyebabkan Teuku Umar tertembak di dada dan gugur di medan perang. Setelah Teuku Umar wafat, Cut Nyak Dien meneruskan perjuangan suaminya melawan Belanda. Hingga akhirnya, pada tahun 1905 Cut Nyak Dien ditangkap dan diasingkan ke Sumedang, Jawa Barat oleh pemerintah Belanda.