Anda di halaman 1dari 22

STUDI KELAYAKAN BISNIS/USAHA

TUGAS MAKALAH

Oleh :
AYU SUKARNI PUTRI
1301011
S1 VI-A

Dosen Pengampu Matakuliah :


ERNIZA PRATIWI M.Farm, Apt.

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
YAYASAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
hanya atas rahmat dan petunjuk-Nya saya dapat menyelesaikan karya tulis berupa
makalah yang berjudul Studi Kelayakan Sustu Usaha.
Sumber dari makalah ini diambil dari buku-buku yang berhubungan
dengan

Kewirausahaan dan lainnya yang ditambah dengan informasi yang

didapat dari pencarian

(browsing) di internet dan sumber-sumber lainnya.

Diantara sumber-sumber tersebut saya susun semua informasi dalam

satu

makalah sehingga menurut saya makalah ini sudah cukup informatif.


Terimakasih

kepada

semua

pihak

yang

ikut

membantu

penyelesaian makalah ini terutama kepada dosen pegampu

dalam

mata kuliah

Kewirausahaan. Makalah ini dibuat agar bisa menjadi salah satu sumber bacaan
yang dapat menambah wawasan pembaca dan juga dalam memenuhi tugas
terstruktur mata kuliah kewirausahaan.
Dalam penulisan makalah ini pastilah ada banyak kendala yang saya
temui namun saya berhasil menghadapinya dan menyelesaikan makalah ini tepat
waktu. Akhir kata jika ada sesuatu yang tidak berkenan di hati pembaca mohon
dimaklumi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Pekanbaru, April 2016


Penyusun

DAFTAR ISI

Kata pengantar....................................................................................................i
Daftar Isi ...........................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar belakang .............................................................................................1
1.2 Batasan masalah .........................................................................................1
1.3 Rumusan masalah ........................................................................................2
1.4 Tujuan makalah ............................................................................................2
1.5 Manfaat makalah .........................................................................................2
Bab
II
Studi
Kelayakan
Suatu
Usaha
.....................................................................................................................
4
2.1 Definisi Studi Kelayakan Bisnis...................................................................4
2.2 Pentingnya Studi Kelayakan Bisnis..............................................................5
2.3 Manfaat ........................................................................................................6
2.4 Tujuan Studi Kelayakan Bisnis.....................................................................6
2.5 Pihak-Pihak Yang Berkepentingan...............................................................7
2.6 Kriteria Bisnis dianggap layak.....................................................................9
2.7 Tahap penyusunan SKB................................................................................9
2.8 Pembuatan SKB............................................................................................10
2.9 Aspek-aspek SKB ........................................................................................11
2.10 Etika SKB ..................................................................................................11
2.11 Tahap-tahap Pelaksanaan Bisnis ................................................................18
2.12 Faktor-Faktor kegagalan Bisnis .................................................................19
2.13 Hubungan Studi kelayakan dengan Ilmu lain ............................................19
Bab III Kesimpulan............................................................................................21
Daftar Pustaka ....................................................................................................22

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya
terutama bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi
kredit, dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan
perundang-undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu
sama lainya. Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat
keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat
keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah
lebih menitik-beratkan manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi
perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dll.
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan
ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena
di dalam studi kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti
kelayakannya sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk
memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau
ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut di atas adalah menunjukan bahwa
dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang
sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing seperti ekonom, hukum,
psikolog, akuntan, perekayasa teknologi dan lain sebagainya.
Dan studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang
berdasarkan pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu
berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan
pada keuntungan yang secara ekonomis, dan orientasi tidak pada laba (social),
yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa
dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan
ekonomis.

1.2 Batasan Masalah

Melihat dari latar belakang masalah serta memahami pembahasannya


maka saya dapat memberikan batasan-batasan pada materi mengenai :
1. Definisi Studi Kelayakan Bisnis
2. Pentingnya Studi Kelayakan Bisnis
3. Manfaat
4. Tujuan Studi Kelayakan Bisnis
5. Pihak-Pihak Yang Berkepentingan
6. Kriteria Bisnis dianggap layak
7. Tahap penyusunan SKB
8. Pembuatan SKB
9. Aspek-aspek SKB
10. Etika SKB
11. Tahap-tahap Pelaksanaan Bisnis
12. Faktor-Faktor kegagalan Bisnis
13. Hubungan Studi kelayakan dengan Ilmu lain
1.3 Rumusan Masalah
Melihat dari batasan masalah maka dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah Definisi Studi Kelayakan Bisnis ?
2. Apakah Pentingnya Studi Kelayakan Bisnis ?
3. Apa saja Manfaat Studi Kelayakan Bisnis ?
4. Tujuan Studi Kelayakan Bisnis ?
5. Siapa saja Pihak-Pihak Yang Berkepentingan ?
6. Apa sajakah Kriteria Bisnis dianggap layak ?
7. Bagaimana Tahap penyusunan SKB ?
8. Bagaimana Pembuatan SKB ?
9. Apa saja Aspek-aspek SKB ?
10. Apa saja Etika SKB ?
11. Apa saja Tahap-tahap Pelaksanaan Bisnis ?
12. Apakah Faktor-Faktor kegagalan Bisnis ?
13. Bagaimana Hubungan Studi kelayakan dengan Ilmu lain ?
1.4 Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran diharapkan agar mahasiswa mampu mengetahui serta
memahami dengan baik mengenai Studi Kelayakan Bisnis.
1.5 Manfaat Pembelajaran
Dengan adanya makalah yang telah disusun secara informatif dan detail,
diharapkan dapat bermanfaat serta di aplikasikan oleh mahasiswa/i.

BAB II
STUDI KELAYAKAN SUATU USAHA/BISNIS
2.1 Definisi
Studi kelayakan proyek atau bisnis adalah penelitian yang menyangkut
berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek
pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek
manajemen dan keuangannya, dimana itu semua digunakan untuk dasar
penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil
keputusan apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan
bahkan ditadak dijalankan.
Menurut Kasmir dan Jakfar (2003: 10) Studi kelayakan bisnis atau usaha
adalah kegiatan yang mempelajari secara mendalam atau bisnis yang akan
dijalankan, dalam rangka menentukan layak tidaknya usaha tersebut
dijalankan
Studi kelayakan usaha atau disebut juga analisis proyek bisnis adalah
penelitian tentang layak atau tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan
menguntungkan secara terus-menerus. Studi ini pada dasarnya membahas
berbagai konsep dasar yang berkaitan dengan keputusan dan proses pemilihan
proyek bisnis agar mampu memberikan manfaat ekonomis dan sosial
sepanjang waktu. Dalam studi ini, pertimbangan ekonomis dan teknis sangat
penting karena akan dijadikan dasar implementasi kegiatan usaha.

Studi kelayakan usaha juga merupakan penelitian terhadap rencana


bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidaknya bisnis dibangun,
tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian
keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan, misalnya
rencana peluncuran produk baru.

Hasil studi kelayakan usaha pada prinsipnya bisa digunakan antara lain
untuk:
1.
Merintis usaha baru, misalnya membuka toko, membangun pabrik,
mendirikan perusahaan jasa, membuka usaha dagang, dan lain
2.

sebagainya.
Mengembangkan usaha yang sudah ada, misalnya untuk menembah
kapasitas pabrik, memperluas skala usaha, mengganti peralatan/mesin,

3.

menambah mesin baru, memperluas cakupn usaha, dan lain sebagainya.


Memilih jenis usaha atau investasi/proyek yang paling menguntungkan,
misalnya pilihan usaha dagang, pilihan usaha barang atau jasa, pabrikasi
atau perakitan, proyek A atau proyek B, dan lain sebagainya.
Studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian berdasarkan
pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu :
1. Berdasarkan orientasi laba, yaitu menitik-beratkan pada keuntungan
secara ekonomis,
2. Berdasarkan orientasi tidak pada laba (sosial), yaitu menitik-beratkan
suatu bisnis agar bisa dijalankan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan
ekonomis.

2.2 Pentingnya Studi Kelayakan Usaha


Sebelum binis baru dimulai atau dikembangkan terlebih dahulu harus
diadakan penelitian tentang apakah bisnis yang akan dirintis atau
dikembangkan akan menguntungkan atau tidak. Bila menguntungkan, apakah
keuntungan itu memadai dan dapat diperoleh secara waktu yang lama.
Menurut Suryana (2000:139), menjelaskan bahwa Studi kelayakan
usaha/ bisnis atau disebut juga analisis proyek bisnis ialah suatu penelitian

tentang layak tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan mengutungkan


secara kontinyu.
Menurut Suad Husnan (1997:139), hasil studi kelayakan bisnis pada
prinsipnya dapat digunakan antara lain :
1) Untuk merintis usaha baru, misalnya untuk membuka toko, membangun
pabrik mendirikan usaha jasa, membuka usaha dagang dan lain
sebagainya.
2) Untuk mengembangkan usaha yang sudah ada, misalnya untuk menambah
kapasitas pabrik, untuk memperluas skala usaha, untuk mengganti
peralatan/ mesin, untuk menambah mesin baru, untuk memperluas
cakupan usaha, dan lain sebagainya.
3) Untuk memilih jenis usaha atau

investasi/proyek

yang

paling

mengutungkan, mislanya pilihan usaha dagang, pilihan usaha barang atau


jasa, pabrikasi atau asemblasi, proyek A atau B, dan lain sebagainya.
2.3 Manfaat Studi Kelayakan Bisnis
Dengan membuat suatu penilaian terlebih dahulu sebelum melakukan
investasi yang kemudian dituangkan dalam suatu laporan secara tertulis,
Manfaat yang bisa diperoleh hasil laporan studi kelayakan bisnis ini bisa
digunakan sebagai pedoman/alat untuk mengetahui sampai sejauh mana
kegiatan investasi telah dilakukan. Pada intinya laporan SKB ini bisa untuk
alat pengawasan.
2.4 Tujuan Studi Kelayakan Bisnis
Ketika ingin mengetahui kelayakan bisnis kita, tentunya kita harus
mengetahui tujuannya. Dalam hal ini Kasmir dan Jakfar, (2003: 20)
mengatakan paling tidak ada lima tujuan mengapa sebelum suatu bisnis atau
proyek dijalankan perlu dilakukan studi kelayakan, yaitu:
1.
Menghindari resiko kerugian. Untuk mengatasi resiko kerugian pada
masa yang akan datang harus ada semacam kondisi kepastian. Kondisi
ini ada yang dapat diramalkan akan terjadi atau terjadi tanpa dapat
diramalkan. Fungsi studi kelayakan adalah meminimalkan resiko yang
tidak diinginkan, baik risiko yang dapat dikendalikan maupun yang tidak
dapat dikendalikan.

2.

Memudahkan perencanaan. Apabila sudah dpat meramalkan yang akan


terjadi pada masa yang akan datang, kita dapat melakukan perencanaan

3.

dan hal-hal yang perlu direncakan.


Memudahkan pelaksaan pekerjaan. Berbagai rencana yang sudah
disusun akan memudahkan pelaksaan usaha. Pedoman yang telah
tersusun secara sistematis, menyebabkan usaha yang dilaksanakan dapat

4.

tepat sasaran dan sesuai dengan rencana yang sudah disusun.


Memudahkan pengawasan. Pelaksanaan usaha yang sesuai dengan
rencana yang sudah disusun, akan memudahkan kita untuk melakukan
pengawasan terhadapa jalanya usaha. Pengawasan ini perlu dilakukan

5.

agar tidak melenceng dari rencana yang telah disusun.


Memudahkan pengendalian. Apabila dalam pelaksanaan telah dilakukan
pengawasan, jika terjadi penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehingga
dapat di lakukan pengendalian atas penyimpangan tersebut. Tujuan
pengendalian adalah mengendalikan agar tidak melenceng dari rel yang
sesungguhnya, sehingga tujuan perusahaan akan tercapai.

2.5 Pihak-Pihak Yang Berkepentingan


Adapun pihak yang memerlukan dan berkepentingan dengan studi
kelayakan usaha di antaranya:
1. Pihak Wirausaha (Pemilik Perusahaan)
Memulai bisnis atau mengembangkan bisnis yang sudah ada sudah
barang tentu memerlukan pengorbanan yang cukup besar dan selalu
dihadapkan pada ketidakpastian. Dalam kewirausahaan, studi kelayakan
usaha sangat penting dilakukan agar kegiatan usaha tidak mengalami
kegagalan dan memberi keuntungan sepanjang waktu. Studi kelayakan
berfungsi sebagai laporan, pedoman, dan bahan pertimbangan untuk
merintis dan mengembangkan usaha atau melakukan investasi baru,
sehingga bisnis yang akan dilakukan meyakinkan wirausaha itu sendiri
maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan.
2. Investor dan Penyandang Dana
Bagi investor dan penyandang dana, studi kelayakan usaha sangat
penting untuk memilih jenis investasi yang paling menguntungkan dan
sebagai jaminan atas modal yang ditanamkan atau dipinjamkan, apakah

investasi yang dilakukannya memberikan jaminan pengembalian


investasi yang memadai atau tidak. Oleh investor, studi kelayakan sering
digunakan sebagai bahan pertimbangan layak atau tidaknya investasi
dilakukan.
3. Masyarakat dan Pemerintah
Bagi masyarakat, studi kelayakan sangat diperlukan terutama sebagai
bahan kajian apakah usaha yang didirikan atau dikembangkan
bermanfaat

bagi

masyarakat

sekitarnya

atau

sebaliknya

justru

merugikan, seperti bagaimana dampak lingkungan, apakah positif atau


negatif. Bagi pemerintah, studi kelayakan sangat penting untuk
mempertimbangkan izin usaha atau penyediaan fasilitas lainnya.
2.6 Kriteria Bisnis dianggap layak
1. Proyek/usaha yang dikerjakan tersebut mampu memberikan manfaat
yang berarti kepada publik (masyarakat).
2. Proyek/usaha yang dikerjakan tersebut adalah dianggap mampu
berkembang (expand) dan yang terpenting memiliki kondisi kontinuitas
usaha yang tinggi.
3. Proyek/usaha yang akan dikerjakan itu nantinya diperkirakan akan
mampu tahan terhadap berbagai goncangan ekonomi (economic
fluctuation) baik karena faktor domestik maupun global.
4. Proyek/usaha yang dikerjakan tahan terhadap berbagai masalah termasuk
jika timbulnya krisis kepercayaan.
5. Proyek/usaha tersebut diharapkan akan bisa menampung lapangan
pekerjaan atau secara tidak langsung telah mencoba mengurangi angka
pengangguran (unemployment).
6. Proyek/usaha yang akan dilaksanakan tersebut diharapkan mampu
memberikan suatu keuntungan yang wajar dengan juga mampu untuk
mengembalikan cicilan bunga beserta pokoknya secara tepat waktu.
7. Proyek/ usaha yang sedang dilaksanakan adalah searah dengan konsep
rencana pembangunan pemerintah baik pemda dan pusat.
8. Manajer yang membawahi pengerjaan proyek/usaha tersebut adalah
orang yang memiliki pengalaman dan pendidikan yang cukup.
9. Manajer dan karyawan yang mengerjakan proyek/usaha tersebut adalah
memiliki performance yang dapat dipertanggungjawabkan secara konsep

manajemen modern, seperti kedisiplinan, loyalitas, kejujuran dan


keinginan untuk terus memperbaiki kesalahan.
10. Diharapkan proyek/usaha tersebut berkeinginan dalam jangka panjang
untuk menerapkan penggunaan teknologi modern guna mengantisipasi
perkembangan teknologi yang dinamis juga untuk mengantisipasi akan
munculnya para pesaing
2.7 Tahap Penyusunan SKB
Dalam studi kelayakan langkah pertama yang perlu ditentukan adalah :
Identifikasi kesempatan usaha
Perumusan
Penilaian, melakukan penilaian terhadap berbagai aspek
Pemilihan, melakukan pemilihan dengan mengingat segala
keterbatasan dan tujuan yang dicapai.
Hal-hal yang perlu diketahui dalam membuat suatu Studi kelayakan adalah :
1. Ruang lingkup kegiatan proyek/bisnis
2. Cara kegiatan proyek/bisnis dilakukan
3. Evaluasi terhadap aspek-aspek yang menentukan terhadap keberhasilan
suatu proyek/bisnis
4. Sarana yang diperlukan oleh proyek/bisnis
5. Hasil kegiatan proyek/bisnis tersebut
6. Akibat (dampak), baik yang bermanfaat atau tidak dari adanya
proyek/bisnis tersebut
Perbedaan intensitas studi kelayakan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi intensitas studi kelayakan, yaitu :
1. Besarnya dana yang ditanamkan atau dinvestasikan
2. Tingkat ketidakpastian proyek/bisnis
3. Kompleksitas elemen-elemen yang mempengaruhi proyek/bisnis.
2.8 Pembuatan Studi Kelayakan Proyek/Bisnis
Fase pertama dalam membuat suatu studi kelayakan proyek/bisnis
adalah identifikasi kesempatan usaha, baru kemudian diikuti fase berikutnya.
Pada umumnya tahap-tahap untuk melakukan proyek investasi sebagai
berikut :
1. Identifikasi. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan berupa menelaah
atau

melihat

adanya

kesempatan

menguntungkan.

nvestasi

yang

mungkin

2. Perumusan.

Pada

menerkemahkan

tahap

ini

kesempatan

kegiatan
investasi

yang

dilakukan

kedalam

suatu

berupa
rencana

proyek/bisnis yang kongrit


3. Penilaian. Pada tahap ini dilakukan kegiatan analisis situasi dengan alat
analisis yang diperlukan dan menilai aspek-aspek yang penting serta
menentukan keberhasilan suatu proyek/bisnis.
4. Pemilihan. Berdasarkan tahap penilaian maka ditentukan pilihan
proyek/bisnis yang menguntungkan.
5. Implementasi. Menyelesaikan proyek/bisnis yang sudah dipilih dengan
tetap berpegang pada perencanaan dan anggaran yang telah ditentukan.

2.9 Etika Studi Kelayakan Bisnis


a. Etika peneliti pada responden.
Dalam pengumpulan data dari para responden , diperlukan serta
diingat hak atas kebebasan pribadi sehingga responden tidak akan
dirugikan baik secara fisik maupun secara mental.
b. Etika peneliti pada klien
Dalam suatu studi kelayakan bisnis pertimbangan-pertimbangan etis
terhadap klien sangat perlu diperhatikan. Karena klien mempunyai hak
atas penelitian yang dilakukan secara etis.
c. Etika peneliti pada asisten
Peneliti biasanya selalu memilki asisten peneliti , tidak etis jika
menugaskan seorang asisten melakukan suatu wawancara yang bisa
membahayakan.
d. Etika Klien
Jika peneliti kelayakan bisnis mengikuti permintaan klien untuk
mengubah data, mengartikan data dari segi yang menguntungkan ataupun
menghilangkan bagian-bagian dari hasil analisis yang dianggap dapat
merugikan, maka bisa jadi profesi peneliti tersebut akan hancur.
2.10

Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis


Secara umum suatu pengerjaan proyek/ bisnis yang akan dilakukan
dianggap feasible (layak) adalah apabila memenuhi kriteria dibawah ini:
1. Proyek/bisnis yang dikerjakan tersebut mampu memberikan manfaat
yang berarti kepada publik (masyarakat).

2. Proyek/bisnis yang dikerjakan tersebut adalah dianggap mampu


berkembang (expand) dan yang terpenting memiliki kondisi kontinuitas
usaha yang tinggi.
3. Proyek/bisnis yang akan dikerjakan itu nantinya diperkirakan akan
mampu tahan terhadap berbagai goncangan ekonomi (economic
fluctuation) baik karena faktor domestik maupun global.
4. Proyek/bisnis yang dikerjakan tahan terhadap berbagai masalah
termasuk jika timbulnya krisis kepercayaan.
5. Proyek/bisnis tersebut diharapkan akan bisa menampung lapangan
pekerjaan atau secara tidak langsung telah mencoba mengurangi angka
pengangguran (unemployment).
6. Proyek/bisnis yang akan dilaksanakan tersebut diharapkan mampu
memberikan suatu keuntungan yang wajar dengan juga mampu untuk
mengembalikan cicilan bunga beserta pokoknya secara tepat waktu.
7. Proyek/ bisnis yang sedang dilaksanakan adalah searah dengan konsep
rencana pembangunan pemerintah baik pemda dan pusat.
8. Manajer yang membawahi pengerjaan proyek/bisnis tersebut adalah
orang yang memiliki pengalaman dan pendidikan yang cukup.
9. Manajer dan karyawan yang mengerjakan proyek/bisnis tersebut adalah
memiliki performance yang dapat dipertanggungjawabkan secara
konsep manajemen modern, seperti kedisiplinan, loyalitas, kejujuran
dan keinginan untuk terus memperbaiki kesalahan.
10. Diharapkan proyek/bisnis tersebut berkeinginan dalam jangka panjang
untuk menerapkan penggunaan teknologi modern guna mengantisipasi
perkembangan teknologi yang dinamis juga untuk mengantisipasi akan
munculnya para pesaing.

Beberapa aspek yang tidak bisa dihilangkan dalam kajian kelayakan


yaitu:
1) Aspek Sumber Daya Manusia (SDM)
Dalam hal membangun proyek bisnis, ketersediaan SDM-nya,
yaitu manajer proyek dan staf proyek hendaknya dikaji secara cermat.
Kesuksesan suatu perencanaan dan pelaksanaan pembangunan sebuah
proyek bisnis sangat tergantung pada SDM yang solid, yaitu manajer

10

dan timnya. Membangun sebuat tim yang efektif merupakan suatu


kombinasi antara seni dan ilmu pengetahuan. Dalam membangun
sebuah tim yang efektif, pertimbangan harus diadakan bukan hanya
pada keahlian teknis para manajer atau anggota tim semata, tetapi juga
pada peranan penting mereka dan keselarasan mereka dalam bekerja.
2) Aspek Teknis
Evaluasi aspek teknis mempelajari kebutuhan teknis proyek,
sperti penentuan kapasitas produk, jenis teknologi yang digunakan,
penggunaan peralatan dan mesin serta lokasi usaha yang paling
menguntungkan.
Setiap gagasan

kewirausahaan

baik

produksi

barang

maupun

penyediaan jasa mempunyai aspek teknis yang hatus dianalisis seblum


usaha implementasi gagasan dilaksanakan. Ada dua langkah penting
dalam proses ini, yaitu:
a. Identifikasi spesifikasi teknis penting
Evaluasi gagasan ventura baru hendaknya dimulai dengan
identifikasi persyaratan teknis yang kritis terhadapa pasar sehingga
mampu memenuhi harapan dari pelanggan potensial. Persyaratan
teknis yang paling penting adalah:
1. Desain fungsional produk dan daya tarik penampilannya
2. Fleksibilitas, memungkinkan adanya modifikasi cirri luar dari
produk untuk memenuhi permintaan konsumen atau perubahan
teknologi dan persaingan.
3. Daya tahan bahan baku produk dapat diandalkan, kinerja produk
seperti yang diharapkan pada kondisi operasi normal
4. Keamanan produk, tidak menimbulkan bahaya pada kondisi
operasional daya guna yang bisa diterima
5. Kemudahan dan biaya pemeliharaan yang rendah
6. Standariasasi melalui dihilangkannya suku cadang yang tidak
perlu
7. Kemudahan untuk diproduksi dan diproses dan kemudian untuk
ditangani
b. Pengembangan dan uji coba produk

11

Pengembangan dan uji coba produk termasuk juga studi rekayasa,


uji laboratorium, evaluasi bahan baku alternative, serta fabrikasi
model dan prototype untuk uji lapangan. Untuk setiap tahap
pengujian, hasil negative dan positif harus ditimbang dan dilakukan
penyesuaian yang perlu.
3) Aspek Pemasaran
Untuk menganalisis aspek pemasaran, seorang wirausaha terlebih
dahulu harus melakukan penelitian pemasaran dengan menggunakan
sistem informasi pemasaran yang memadai berdasarkan analisis dan
prediksi apakah bisnis yang akan dirintis atau dikembangkan memiliki
peluang pasar yang memadai atau tidak. Dalam analisis pasar, biasanya
terdapat beberapa komponen yang harus dianalisis dan dicermati, di
antaranya:
a. Kebutuhan dan keinginan konsumen, jika kebutuhan dan keinginan
konsumen terpenuhi, berarti peluang pasar bisnis kita terbuka dan
layak bila dilihat dari kebutuhan/keinginan konsumen.
b. Segmentasi pasar, pelanggan dikelompokkan dan diidentifikasi,
misalnya berdasarkan geografi, demografi, dan sosial budaya
c. Target, terget pasar menyangkut banyaknya konsumen yan g dapat
diraih.
d. Nilai tambah, wirausaha harus mengetahui nilai tambah produk dan
jasa pada setiap rantai pemasaran, mulai dari pemasok, agen, hingga
konsumen akhir.
e. Masa hidup produk, harus dianalisis apakah masa hidup produk dan
jasa bertahan lama atau tidak.
f. Struktur pasar, harus dianalisis apakah barang dan jasa yang akan
dipasarkan termasuk pasar persaingan tidak sempurna atau
sempurna.
g. Persaingan dan strategi pesaing, harus dianalisis apakah tingkat
persaingan tinggi atau rendah, jika persaingan tinggi berarti peluang
pasar rendah.
h. Ukuran pasar, ukuran pasar dapat dianalisis dari volume penjualan.
i. Pertumbuhan pasar, pertumbuhan pasar dapat dianalisis dari
pertumbuhan volume penjualan.

12

j. Laba kotor, apakah perkiraan margin laba kotor tinggi atau rendah.
k. Pangsa pasar, pangsa pasar bisa dianalisis dari selisih jumlah barang
dan jasa yang diminta dengan jumlah barang dan jasa ditawarkan.
4) Aspek Produksi
Beberapa unsur dari aspek produksi/operasi yang harus dianalisis
adalah:
a. Lokasi operasi, untuk bisnis hendaknya dipilih lokasi yang paling
strategis dan efisien, baik bagi perusahaan itu sendiri maupun bagi
pelanggannya.
b. Volume operasi, volume operasi harus relevan dengan potensi pasar
dan prediksi permintaan, sehingga tidak terjadi kelebihan dan
kekurangan kapasitas.
c. Mesin dan peralatan, mesin dan peralatan harus sesuai dengan
perkembangan teknologi masa kini dan yang akan datang.
d. Bahan baku dan bahan penolong, bahan baku dan bahan penolong
yang diperlukan harus cukup tersedia.
e. Tenaga kerja, jumlah dan kualifikasi karyawan harus disesuaikan
dengan keperluan jam kerja dan kualifikasi pekerjaan untuk
menyelesaikannya.
f. Tata letak, tata ruang atau tata letak berbagai fasilitas operasi harus
tepat dan prosesnya praktis sehingga dapat mendukung proses
produksi.
5) Aspek Manajemen
Dalam menganalisis aspek-aspek manajemen, terdapat beberapa
unsur yang harus dianalisis, seperti:
a. Kepemilikan, bentuk kepemilikan perusahaan hendaknya dipilih
yang tidak berisiko terlalu tinggi dan menguntungkan.
b. Organisasi, bentuk organisasi perusahaan harus tepat dan efisien.
c. Tim manajemen, bila bisnis merupakan skala besar, maka sebaiknya
dibentuk tim manajemen yang solid.
d. Karyawan, karyawan harus disesuaikan dengan jumlah dan
kualifikasi yang diperlukan.
6) Aspek Keuangan

13

Analisis aspek keuangan meliputi komponen-komponen sebagai


berikut:
a.
Kebutuhan dana, yaitu kebutuhan dana untuk operasional
perusahaan.
b. Sumber dana, yaitu sumber dana internal dan modal eksternal.
c. Proyeksi neraca, sangat penting untuk mengetahui kekayaan
perusahaan.
d. Proyeksi laba rugi, proyeksi laba rugi dari tahun ke tahun
menggambarkan perkiraan laba atua rugi di masa yang akan datang.
e. Proyeksi arus kas, dari arus kas dapat dilihat kemampuan
perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajiban keuangannya.
7) Aspek Kemanfaatan
Aspek kemanfaatan yang dimaksud disini adalah bahwa
proyek/usaha yang dikerjakan tersebut nantinya diharapkan akan
bermanfaat bagi masyarakat dan juga telah turut membantu
menyukseskan program pemerintah dalam pembangunan. Aspek ini
dimaksudkan untuk meyakini apakah secara yuridis rencana bisnis
dapat dinyatakan layak atau tidak. Jika suatu rencana bisnis yang tidak
layak tetap direalisasikan, bisnis berisiko besar akan dihentikan oleh
pihak yang berwajib atau oleh masyarakat. Dalam aspek ini
menyangkut siapa pelaksana bisnis, bisnis apa yang dilaksanakan,
waktu pelaksanaan bisnis, dimana bisnis dilaksanakan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
8) Aspek Kesempatan Kerja
Disini diharapkan bahwa proyek/usaha yang dikerjakan tersebut
adalah mampu untuk membuka lapangan pekerjaan baru kepada
masyarakat yang otomatis itu adalah membantu pemerintah untuk
mengurangi jumlah angka pengangguran. Misalnya pada usaha yang
sifatnya padat karya, jelas untuk usaha seperti ini penyerapan jumlah
tenaga kerja akan terasa sangat signifikan terjadi.
9) Aspek Lingkungan
Aspek lingkungan menyangkut berbagai hal yang berhubungan
dengan lingkungan dan dampak yang ditimbulkan oleh keberadaan

14

suatu perusahaan seperti pencemaran dan kerusakan lingkungan yang


ditimbulkannya. Keseimbangan ekosistem lingkungan harus selalu
dijaga

pada

saat

kerusakan

lingkungan

sudah

terjadi

maka

mengembalikan kembali kepada keseimbangan semula adalah sangat


sulit karena proses stabilitas lingkungan itu adalah memakan waktu
yang sangat lama.
10) Aspek Ekonomi, Sosial dan Politik
a. Aspek Ekonomi, meliputi :
1. Rencana Pembangunan Nasional
2. Distribusi Nilai Tambah
3. Keuntungan Ekonomi Nasional
4. Hambatan di bidang ekonomi, dan
5. Dukungan Pemerintah
b. Aspek Sosial, meliputi:
1. Perusahaan sebagai lembaga sosial
2. Perubahan kondisi sosial yang kompleks
3. Perusahaan dalam masyarakat yang pluralistik
c. Aspek Politik, diutamakan pada good news dan bad news dari
situasi poitik bagi suasana bisnis, khususnya terhadap nilai kurs.
2.11
Tahap-tahap Pelaksanaan Bisnis
a. Pengumpulan Data dan Informasi mengumpulkan data dan
informasi yang bersifat kualitatif dan kuantitatif
b. Melakukan Pengolahan Data pengolahan data dan informasi dengan
metode-metode yang lazim digunakan kemudian dicek ulang untuk
memastikan kebenarannya
c. Analisis Data untuk menentukan

kriteria kelayakan untuk bisa

digunakan secara umum dari seluruh aspek


d. Mengambil Keputusan mengambil keputusan terhadap hasil analisa
yang dilakukan. Jika layak maka dapat direkomendasikan, jika tidak
layak maka sebaiknya dibatalkan
e. Memberikan Rekomendasi merekomendasikan kepada pihak-pihak
yang berwenang. Rekomendasi sebaiknya disertakan saran-saran,
perbaikan yang dibutuhkan dan kelengkapan dokumentasi

15

Hasil Studi

2.12
Faktor-Faktor Kegagalan Usaha Pasca SKB
a. Data dan informasi tidak lengkap adanya ketidaklengkapan dan
kepalsuan data.
b. Tidak teliti adanya kecerobohan yang menyebabkan kesalahan.
c. Salah perhitungan adanya kesalahan saat perhitungan ataupun
rumus-rumus yang digunakan.
d. Pelaksanaan pekerjaan salah

adanya

pekerja yang tidak

mengerjakan proyek berdasarkan pedoman yang ditetapkan.


e. Kondisi lingkungan adanya unsur-unsur yang tidak dapat
dikendalikan.
f. Unsur sengaja adanya kesalahan yang disengaja oleh peneliti
dengan berbagai sebab. Hal ini sangat fatal.
Berikut ada beberapa hal yang dapat mencegah terjadinya kegagalan
bisnis/usaha diantaranya :
1. Kelengkapan serta keakuran data dan informasi yang diperoleh
2. Tenaga ahli yang dimiliki benar-benar tangguh
3. Penentuan metode dan alat ukur yang tepat
4. Loyalitas team studi kelayakan bisnis
2.13

Hubungan antara Studi Kelayakan dengan disiplin Ilmu Lainnya


Studi kelayakan dibangun dari disiplin ilmu lainnya. Tanpa sumbangan
ilmu lainnya, Studi kelayakan tidak mungkin ada. Studi Kelayakan
merupakan

ilmu

terapan,

sebagai

ilmu

terapan

digunakan

untuk

menyelesaikan suatu masalah dalam kegiatan ekonomi dan Studi Kelayakan


dilengkapi dengan berbagai alat bantu yang berasal dari berbagai disiplin
ilmu lain. Sebagai contoh misalnya untuk mengetahui apakah produk yang

16

dihasilkan dapat diterima pasar atau tidak teori dan ilmunya ada di
Manajemen Pemasaran, barang dan jasa yang dihasilkan apakah sudah
diproduksi secara efektif dan efisien bisa dipelajari di Manajemen Operasi,
apakah bisnis yang akan dijalankan menguntungkan atau tidak Manajemen
Keuangan menyediakan penghitungan proyeksi laba rugi, arus kas dan rasiorasio keuangannya.
Kontribusi antara ilmu lain dan Studi Kelayakan

17

BAB III
KESIMPULAN
Studi kelayakan usaha merupakan cara untuk mengetahui hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam memulai suatu bisnis atau usaha. Dalam memulai usaha
banyak yang harus diperhatikan, mulai dari lokasi, barang yang akan di gunakan
untuk usaha, sasaran atau objek yang akan menerima barang, dana yang yang
dibutuhkan untuk menjalankan usaha tersebut. Sehingga perlunya studi kelayakan
usaha.
Didalam melakukan usaha atau bisnis harus diperhatikan hal-hal yang yang
penting, antara lain: tujuan kelayakan usaha, pihak yang berkepentingan seperti
pemilik perusahaan, invester atau pemberi dana, masyarakat dan pemerintah, serta
perlunya mengetahui aspek-aspek mengenai kelayakan usaha, yaitu : Aspek
Sumber daya manusia, produksi, pemasaran, teknis, keuangan, kemanfaatan
barang, kesempatan kerja, manajamen, lingkungan, social, ekonomi, dan politik.
Agar nantinya dalam berwirausaha berjalan lancar dan sesuai dengan target atau
tujuan yang kita inginkan sehingga menjadi wirausaha yang sukses.

DAFTAR PUSTAKA
Fahmi, Irham. Dkk. 2010. Studi Kelayakan Bisnis Teori Dan Aplikasi. Cet-2.
Bandung: Alfabeta

18

Husnan, Suad,. Suwarono, 1994, Studi Kelayakan Proyek, Edisi Ketiga, UPP AMP
YKP Yogyakarta
Ibrahim, Yacob., 2003, Studi Kelayakan Bisnis, Cetakan Kedua, Jakarta : PT. Rineka
Cipta
Rusdiana, A. 2014. KEWIRAUSAHAAN Teori dan Praktik. Bandung: CV Pustaka

Setia.
Subagyo, Ahmad, 2007, Studi Kelayakan, Jakarta : PT. Elex Media Komputindo
Kelompok Gramedia.
Suryana. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat.
Umar, Husein. 2007. Studi Kelayakan Bisnis Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.

19

Anda mungkin juga menyukai