Anda di halaman 1dari 5

BEBERAPA CATATAN TENTANG MEMAKAI CINCIN BAGI LELAKI

admin
March 14, 2015
1 Comment

Ditulis Oleh Al Ustadz Abu Utsman Kharisman


Pertanyaan di group WA al-Itishom yang lalu:
1Apakah dulu Rasulullah memakai cincin?
2Apakah seorang pria boleh memakai cincin selain cincin emas?
Jawaban:


Ya, Rasulullah shollallahu alaihi wasallam memakai cincin.
Beberapa hadits yang menunjukkan hal itu, di antaranya:

Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu- bahwa Rasulullah shollallahu alaihi wasallam memakai cincin
perak di tangan kanannya. Pada cincin itu terdapat mata cincin dari Habasyah. Beliau menjadikan mata
cincin itu berada di arah telapak tangan (H.R Muslim)

Dari Abdullah bin Jafar radhiyallahu anhu bahwa Nabi shollallahu alaihi wasallam memakai cincin pada
tangan kanannya (H.R anNasaai, dishahihkan al-Albany)
Sebagian riwayat hadits menunjukkan bahwa Nabi memakainya di tangan kanan, sedangkan sebagian
riwayat lagi menyatakan bahwa beliau menggunakan tangan kiri. Seperti yang akan disebutkan
beberapa riwayat tersebut nanti, InsyaAllah.
Seorang pria boleh memakai cincin, dengan beberapa aturan syari di antaranya:
1Bukan cincin terbuat dari emas.

Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu anhu- bahwa Rasulullah shollallahu alaihi wasallam melihat cincin
dari emas pada tangan seorang laki-laki. Kemudian Nabi mencabutnya dan membuangnya. Beliau
shollallahu alaihi wasallam bersabda: Salah seorang dari kalian memakai bara api di tangannya.
Kemudian dikatakan kepada laki-laki itu setelah Rasulullah shollallahu alaihi wasallam pergi: Ambillah
cincinmu dan ambil manfaat darinya. Ia berkata: Tidak, demi Allah. Aku tidak akan pernah mengambil
sesuatu yang telah dibuang oleh Rasulullah shollallahu alaihi wasallam (H.R Muslim)
Dulunya, Nabi shollallahu alaihi wasallam pernah memakai cincin dari emas, namun kemudian beliau
membuangnya saat berada di atas mimbar, dan para Sahabat juga membuang cincin mereka yang
terbuat dari emas.





Dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma bahwa Rasulullah shollallahu alaihi wasallam membuat cincin dari
emas. Dulunya beliau memakainya, dan menjadikan mata cincin di perut telapak tangan. Maka para
Sahabat membuat cincin-cincin. Kemudian beliau duduk pada mimbar dan mencabut cincin (emasnya)
dan berkata: Dulu aku memakai cincin ini dan menjadikan mata cincinnya ada di dalam. Kemudian
beliau melemparkan cincin (emas) tersebut dan menyatakan: Demi Allah, aku tidak akan pernah
memakainya selamanya. Kemudian para Sahabat juga melemparkan cincin-cincin (emas) mereka (H.R
al-Bukhari dan Muslim)
Dulunya cincin emas boleh dipakai laki-laki, kemudian dihapus hukum itu menjadi haram dipakai oleh
laki-laki.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu- dari Nabi shollallahu alaihi wasallam bahwasanya beliau
melarang dari cincin emas (bagi laki-laki, pent)(H.R al-Bukhari dan Muslim)

Diharamkan memakai sutera dan emas bagi laki-laki dari kalangan umatku dan dihalalkan bagi kaum
wanita mereka (H.R Abu Dawud, anNasaai, atTirmidzi, Ibnu Majah. Lafadz sesuai riwayat atTirmidzi,
dishahihkan al-Albaniy)
2Bukan cincin pernikahan, yang itu adalah tasyabbuh (penyerupaan) dengan orang kafir.
Berikut Fatwa al-Lajnah ad-Daaimah:

:

:


.
.
Pertanyaan:
Apakah boleh memakai cincin dengan bentuk melingkar untuk keperluan pernikahan?
Jawaban:
Tidak boleh memakai cincin untuk keperluan pernikahan. Karena yang demikian termasuk penyerupaan
dengan orang-orang kafir dalam adat mereka. Dan yang demikian bukanlah syiar kaum muslimin dalam
pernikahan. Itu hanyalah adat orang kafir dalam pernikahan, kemudian diikuti oleh orang-orang yang
tidak tahu dan lemah iman dari kaum muslimin. Hanya kepada Allahlah kita meminta taufiq, dan semoga
sholawat dan salam tercurah kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan para Sahabatnya.
(Fatwa al-Lajnah ad-Daaimah no 5158)
3Memakainya bukan di jari yang terlarang, yaitu jari tengah dan jari telunjuk.

Dari Abu Burdah beliau berkata: Ali (bin Abi Tholib) berkata: Rasulullah shollallahu alaihi wasallam
melarangku memakai cincin di jari ini dan ini. (Abu Burdah) berkata: Ali memberi isyarat pada jari tengah
dan jari setelahnya (telunjuk, sebagaimana dijelaskan dalam riwayat lain) (H.R Muslim)
Rasulullah shollallahu alaihi wasallam memakai cincin pada jari kelingking.

Dari Anas radhiyallahu anhu- beliau berkata: Cincin Nabi shollallahu alaihi wasallam dipakai di sini,
Anas mengisyaratkan pada jari kelingking di tangan kiri (H.R Muslim)
Kadang Nabi menggunakan cincin di tangan kanan kadang di tangan kiri sebagaimana hadits-hadits di
atas.
Al-Imam anNawawi rahimahullah menyatakan:

Kaum muslimin telah sepakat bahwa sunnah memakai cincin di jari kelingking pada laki-laki. Sedangkan
pada wanita, ia bisa memakai cincin di jari seluruhnya (Syarh Shahih Muslim lin Nawawiy (14/71)).
Catatan tambahan: terdapat perbedaan pendapat para Ulama tentang memakai cincin yang terbuat
dari besi bagi laki-laki. Sebagian Ulama menyatakan haram, dan sebagian lagi membolehkan. Di antara
yang membolehkan adalah al-Imam anNawawiy, al-Lajnah ad-Daaimah, dan Syaikh Ibn Utsaimin.
Mereka berpendapat bahwa memakai cincin dari besi boleh, karena Nabi pernah menyuruh seorang
yang akan menikah: Carilah (sebagai mahr) meski itu adalah cincin dari besi (H.R al-Bukhari dan
Muslim). Sedangkan hadits-hadits tentang larangan memakai cincin dari besi menurut para Ulama ini
haditsnya lemah.
Ada sebagian hadits tentang larangan memakai cincin dari besi bagi laki-laki yang dishahihkan/
dihasankan Syaikh al-Albaniy dalam sebagian karyanya. Di antaranya:

Dari Abdullah bin Amr bahwa Nabi shollallahu alaihi wasallam melihat pada sebagian Sahabatnya
cincin dari emas. Beliau berpaling darinya (menunjukkan kebencian, pent) kemudian Sahabat itu
melempar cincin (emas) tersebut. Dan mengambil cincin dari besi kemudian berkata: Ini lebih buruk. Ini
adalah perhiasan penduduk anNaar. Kemudian Sahabat itu melemparkan cincin dari besi itu. Kemudian
ia memakai cincin dari kertas. Nabi diam (H.R Ahmad dan al-Bukhari dalam Adabul Mufrad, dishahihkan
oleh al-Albaniy dalam Aadabuz Zifaaf. Dinyatakan bahwa jalur riwayat itu sanadnya hasan dan ada jalur
penguat yang lemah dari riwayat Ibnu Umar. Syaikh al-Albaniy juga menshahihkannya dalam Shahihul
Jami).
Kesimpulan: Memakai cincin besi bagi laki-laki hendaknya dihindari. Hadits tentang perintah Nabi untuk
mencari cincin meski dari besi bagi Sahabat yang akan menikah itu, Wallaahu Alam mengandung
kemungkinan untuk dipakai oleh istrinya sebagai mahar, bukan untuk dipakai laki-laki itu.
Ulama yang berpendapat dibencinya cincin besi bagi laki-laki di antaranya adalah al-Imam Ahmad bin
Hanbal, dalam suatu riwayat dari al-Atsram yg bertanya langsung pd beliau.
Wallaahu Alam.
WA Al Itishom Probolinggo

Anda mungkin juga menyukai