Puput Case Obgyn
Puput Case Obgyn
KEHAMILAN LEWAT
WAKTU dan GAWAT
JANIN
Lu Lydia Sylvia
Putri
030 11 170
ILUSTRASI KASUS
Ny G. 32 thn, ke VK R
pasien ditemukan oleh petugas PKM ddirujuk PKM
cakung dengan G4P2A1 H42-43 minggu dengan
kehamilan postterm+gawat janin+hipokalemia
Pasien datang ke RSUD dengan keluhan kedua
kaki tidak dapat diangkat.
Mengaku Hamil 9 bulan, HPHT (HPHT 1 Februari
2015), TP 8 november 2015 sesuai hamil 42-43
minggu.
Mules-mules (-), keluar darah lendir(-), keluar air-air
(-). Gerak janin aktif (+).
RPD/RPK (-)
R obs: menarche 10 tahun, teratur
siklus 28 hari, lama 6 hari, 3
pembalut/hari.
Menikah 1 kali lupa berapa lama
KB : tidak KB
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
: baik
Kesadaran
: Compos Mentis
Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah
: 140/90 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,5 oC
RR : 20 x/mnt
Kepala
:
Normochepali, rambut hitam tebal, sukar dicabut.
Mata : CA -/-, SI -/THT : Faring Hiperemis (-), Tonsil T1 T1 tenang
Leher
: KGB tidak teraba membesar, kelenjar tiroid tidak
membesar.
Cor : S1-S2 reguler, mur mur (-), gallop (-)
Pulmo
: Suara nafas vesikuler, Rh-/-, Wh-/ Mammae : Simetris,hiperpigmentasi pada areola,
benjolan (-), retraksi puting (-).
Abdomen : Lihat status obstretikus.
Ekstremitas
: Edema -/-, akral hangat
Genitalia : Labia Mayor oedema -/
Bloody Show ( - )
PEMERIKSAAN OBSTETRI
Inspeksi
: Simetris, perut membuncit
Palpasi : TFU 36 cm
Leopold I
: teraba satu bagian
besar, bulat, lunak, tidak melenting.
Leopold III
: teraba satu bagian
besar, bulat, keras dan melenting
Leopold IV
: konvergen
USG
TIDAK DILAKUKAN
LAB
2. Laboratorium tgl 25 november 2015
Hemoglobin : 10,3gr/dl
Hematokrit: 32 %
Leukosit: 10.000 ul/ml
Trombosit : 324.000 ul/ml
Eritosit : 3,8 juta/ml
Elektrolit:
Na darah : 142 mmol/L
K darah : 2,2 mmol/L
Cl darah : 106 mmol/L
-Anti HIV Non Reaktif
-HbsAg Kualitatif Non reaktif
DIAGNOSIS
Ibu
: G4P2A1 Hamil 42-43 minggu dengan gawat
janin + postterm dan hipokalemia
Janin
: Janin Presentasi Kepala Tunggal Hidup,
intrauterine, postterm
PENATALAKSANAAN
Rdx/: - Obs tanda vital dan KU
- Obs his dan DJJ
- CTG
-cek lab elektrolit
27/11/15
S : pasien mengeluh nyeri di bekas luka
operasi
O :KU baik Kes Compos mentis
TD: 150/90, N: 80xmenit, S: 36, FP :
20x/menit
Status Generalis
Mata : konjungtiva anemis -/-, sclera
ikterik -/Jantung : Bj 1-II regular, murmur(-),
gallop(-)
28/11/15
S : Demam (-), batuk(-),Sakit kepala(-),sesak
(-), BAK(+), BAB (-)
O :KU baik
Kes Compos mentis
TD: 120/80, N: 104xmenit, S: 37,2, FP :
20x/menit
Status Generalis
Mata : konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/Jantung : Bj 1-II regular, murmur(-), gallop(-)
Paru : SN vesicular +/+, Rhonki -/-, wheezing -/Abdomen : NT (-), BU (+) lemah.
Ekstremitas : akral hangat
Status Obstetrikus
ASI +/+
Lokia positif
A: A: P3A1 post SC nifas hari II atas indikasi
gawat janin+gagal induksi+hipokalemia
30/11/15
S : Demam (-), batuk(-),Sakit
kepala(-),sesak (-), BAK(+), BAB (-)
Pasien mengeluh nyeri dibekas luka
operasi
O :KU baik
Kes Compos mentis
TD: 110/80, N: 80 xmenit, S: 37,2, FP :
20x/menit
Status Generalis
Mata : konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik
-/Jantung : Bj 1-II regular, murmur(-), gallop(-)
Paru : SN vesicular +/+, Rhonki -/-, wheezing
-/Abdomen : NT (-), BU (+) lemah.
Ekstremitas : akral hangat
Status Obstetrikus
ASI +/+
Lokia positif
TFU 1 jari di bawah pusat
A : P3A1 post SC nifas hari IV atas indikasi
gawat janin+gagal induksi+hipokalemia
DAFTAR MASALAH :
G4P2A1 Hamil 42-43 minggu
Gawat Janin Suspek hipoksia janin.
hipokalemia
ANALISA KASUS
Pasien 32 tahun di
diagnosis sebagai G4P2A1
hamil 42-43 minggu
dengan gawat janin Suspek
hipoksia janin, kehamilan
Anamnesis
: hipokalemia.
postterm,
Haid teratur dengan siklus 28 hari
USG trimester I (-)
Usia gestasi ditentukan menurut
haid terakhir 42-43 minggu
Pemeriksaan fisik :
Dari hasil pemeriksaan fisik tidak
didapatkan Tanda kehamilan lewat
waktu (TFU)
TFU 36 cm (Mc Donald 36x8/7=41
minggu)
Pemeriksaan penunjang
USG tidak dilakukan
Pemeriksaan penunjang
Elektrolit kalium : 2,2 mEq
TATALAKSANA
LAPORAN OPERASI
Tanggal pembedahan 26 november 2015
Lama pembedahan 13.05-13.35
Operator : dr. Eddi Junaidi
SpOG,SH,Mkes
Tindakan SCTPP+tubektomi
-jam 13.09 WIB lahir bayi dengan jenis kelamin perempuan dengan
meluksir kepala BB 3600 PB 49 cm A/S 8/9 ketuban jernih
-jam 13.10 lahir plasenta dengan tarikan ringan pada tali pusat berat 600
gram dengan ukuran 19x19x2 cm
-SBR dijahit 2 lapis dengan benang vicryl NO1
-sebelum seluruhnya ditutup dilakukan tubektomi pada kedua tuba
-perdarahan dirawat, rongga abdomen dibersihkan ari darah dan bekuan
darah
-luka operasi dijahit lapis demi lapis
-Fasia dijahit dengan vicry no 1
-kulit dijahit secara subkutikuler
-perdarahan selama operasi500cc
-diuresis selama operasi 100cc
-operasi selesai
Kehamilan Postterm
DEFINISI
INSIDEN
Angka kejadian bervariasi antara 4%14% (rata-rata 10%)
Standar Pelayanan Medik Obstetri
dan Ginekologi (POGI)
FAKTOR
FAKTOR YG
BERPERAN
Hormonal
faktor herediter
kesalahan penentuan HPHT
kurangnya stimulus pada
serviks
siklus haid yang tidak teratur
Plasenta
penuaan plasenta terjadi penurunan fungsi
plasenta pasokan makanan dan oksigen
menurun. Sirkulasi utero-plasenta akan
berkurang sampai dengan 50% menjadi 250
ml/mnt.
Hal ini juga disebabkan oleh adanya insufisiensi
arteri spiralis. Rendahnya fungsi plasenta
berkaitan dengan peningkatan kejadian gawat
janin dengan resiko 3 kali.1,2
janin
5 10% janin pada kehamilan lewat
waktu akan mengalamai pertumbuhan
yang terhambat. Hal ini disebabkan
terjadinya insufisiensi plasenta dimana
terjadi kalsifikasi pada plasenta sehingga
peredaran darah uteroplasenta menurun.
FAKTOR RESIKO
IBU
a. Ruptur serviks (70%)
b. Kecemasan ibu
c. Trauma ok
Makrosomia
d. CPD ok. Makrosomia
d. HPP ok.
-Makrosomia
-Induksi
-oksitosin lama
DIAGNOSIS
Anamnesis :
HPHT Rumus Naegele
Siklus menstruasi min riwayat 3
siklus terakhir
Kontrasepsi
Riwayat pemeriksaan antenatal
Test kehamilan
Gerak janin
Denyut jantung janin
DIAGNOSIS
Tinggi fundus uteri
trimester pertama, pemeriksaan
tinggi fundus uteri bermanfaat
bila dilakukan berulang tiap
bulan.
McDonald : TFU dalam cm X 8/7
menunjukkan umur kehamilan
dalam minggu
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Penunjang
Rontgen pusat penulangan distal femur dan
proximal tibia
USG : DBP > 9,6 cm
TBJ besar
ICA berkurang,
kekeruhan pada cairan amnion
Kalsifikasi plasenta
Sitologik air ketuban : bercampur lemak
Amnioskopi : air ketuban keruh
CTG : deteksi DJJ ~ insufisiensi plasenta
PENATALAKSANAAN
Estimasi usia kehamilan :
Kehamilan Posterm kehamilan resiko tinggi
terminasi kehamilan.
Hal-hal yang penting diperhatikan :
1. Monitoring janin
2. Bila tidak ada tanda tanda Insufisiensi plasenta
lahir spontan + pengawasan
3. Nilai kematangan serviks
4. Perawatan RS + CTG bila :
- riw. Obstetri buruk
- Hipertensi, Preeklamsi
- anak I setelah infertilitas
Penanganan Intrapartum
Pada pasien yang mengalami
kehamilan lewat waktu maka persalinan
harus dilakukan di RS. Dilakukan
pengawasan ketat atas denyut jantung
janin dan kontraksi uterus sehingga
gangguan pada janin dapat diketahui
secepat mungkin.
GAWAT JANIN
DEFINISI
Yang dimaksud gawat janin adalah
keadaan hipoksia janin
Tindakan definitif
Tindakan definitif pada gawat janin dapat
dilakukan secara pervaginam atau seksio
sesaria, tergantung kepada syarat pada
saat itu. Bila akan dilakukan ekstraksi
cunam, maka ada keuntungan dalam hal
waktu yang lebih singkat.
Masih diragukan akan manfaat ekstraksi
cunam tinggi, terutama pada janin yang
sudah mengalami asidosis.
Poliuria,
orang normal, pada keadaan kekurangan kalium, dapat
menurunkan konsentrasi kalium sampai 5 10 mEq/L.
Namun apabila produksi urin sampai melebihi 5-10
L/hari, maka kehilangan kalium wajib dapat di atas 50100 mEq per hari.
Peningkatan pengeluaran keringat Pengeluaran keringat harian
biasanya dapat diabaikan, oleh karena volumenya rendah dan
konsentrasi kalium hanya berkisar antara 5 10 mEq/L.
MANIFESTASI KLINIK
HIPOKALEMIA
Kelemahan otot berat atau paralisis, kelemahan otot
biasanya tidak timbul pada kadar kalium di atas 2,5
mEq/L apabila hipokalemia terjadi perlahan.
Aritmia kardiak dan kelainan EKG
Rhabdomiolisis
penurunan kadar kalium berat (kurang dari 2,5 mEq/L)
dapat menyebabkan keram otot, rhabdomiolisis dan
mioglobinuria.
Hipokalemia
-kurang asupan
-Paralisis hipokalemik periodik ( istirahat sehabis olah raga, stres, atau
makanan tinggi karbohidrat)
-Peningkatan kehilangan gastrointestinal
Peningkatan kehilangan urin
TERIMA
KASIH