PENDAHULUAN
Dermatitis
Kontak Alergika
1.3 TUJUAN
1.3.1 Tujuan umum
Untuk mengetahui apakah pencetus dermatitis kontak alergika
yang dialami oleh pasien ini, dan mengetahui hubungan antara penyakit
tersebut dengan kondisi lingkungan tempat tinggal pasien.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.4 MANFAAT
Melalui homevisite ini, diharapkan pasien dapat lebih mengerti tentang
bagaimana keadaan tempat tinggal dan tempat kerja pasien dalam mempengaruhi
derajat kesehatannya, dan apa saja faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
penyakitnya. Petugas kesehatan juga dapat lebih mengerti tentang kebutuhan
pasien secara personal, sehingga dapat menyesuaikan kebutuhan pengobatan
pasien secara lebih baik. Homevisite ini juga bermanfaat bagi puskesmas karena
dengan adanya homevisite ini, puskesmas juga menjadi tahu tentang pekerjaan
warga sekitar yang bekerja seperti pasien ini, sehingga lebih dapat mempersiapkan
diri untuk menanggulangi penyakit seperti yang dialami pasien ini.
BAB II
HASIL KUNJUNGAN
2.1 PENDAHULUAN
penyakit ini . Oleh karena itu penting kiranya bagi penulis untuk memperhatikan
dan mencermatinya untuk kemudian bisa menjadikannya sebagai pengalaman di
lapangan.
2.2 IDENTIFIKASI PASIEN
2.2.1 Identitas pasien
Nama
: Tn. A
Umur
: 29 Tahun
Jenis kelamin
: Laki-Laki
Pekerjaan
: Guru SMK
Pendidikan Terakhir
: S1
Agama
: Islam
Alamat
Suku
: Jawa
: 1 April 2016
2.2.2 ANAMNESIS
1. Keluhan Utama
Darah tinggi
Kencing manis
Alergi obat/makanan/benda
Riwayat batuk lama
Riwayat penyakit jantung
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
pasien
: disangkal
: disangkal
5. Riwayat Kebiasaan
Riwayat merokok
Riwayat kebersihan badan
Riwayat olah raga
: disangkal
: pasien mandi 2 kali sehari
: tidak pernah
televisi.
Pasien bekerja dari rumahnya sidoarjo ke Surabaya , dengan
memakai sepatu dari karet . selain itu juga memakai masker dan
sarung tangan.
Pada kegiatan praktek di SMK pasien sering melakukan
penyolderan tidak menggunakan sarung pelindung tangan dan
tangan kanan sering kontak dengan timah .
7. Riwayat Gizi
Penderita seringkali makan terlambat atau bahkan tidak makan
dikarenakan kesibukannya mengajar selain itu jarak tempuh dari tempat
kerja dan rumah yang jauh membuatnya sering telat pulang dan tidak
5
makan siang. Untuk makan pagi hanya seadanya ,makan jika sempat.
Sering mengkonsumsi makanan instant seperti mie goreng atau mi gelas.
9. Leher
Akral hangat
Fungsi vegetatif
Fungsi sensorik
Fungsi motorik
K:
T: 5
RF: +2
+2
RP: -
+2
+2
punggung kaki dan punggung tangan kanan lesi berupa patch berwarna
keabuan disertai likenifikasi dan fissura.
Riwayat sosio ekonomi pasien menengah pasien bekerja sebagai
guru di Sekolah menengah kejuruan di surabaya ,mengajar di bidang
elektro dimana pada pasien sering kontak dengan timah dan melakukan
penyolderan tanpa menggunakan sarung tangan pelindung. Pasien
memiliki kebiasaan memakai sepatu karet.
2.2.6 Diagnosis pasien
Diagnosis biologis : Dermatitis kontak alergika
Diagnosis sosio ekonomi budaya : Pemahaman tentang penyakitnya yang
kurang.
2.2.7 Penatalaksanaan
Non Medika mentosa
Istirahat yang cukup, tidak boleh stress
Olahraga dan makan teratur untuk meningktakan daya
tahan tubuh
Mengganti sepatu dengan bahan lain seperti kulit .
Memakai alat pelindung tangan saat bekerja , yaitu pada
olahraga.
Medikamentosa
Tab Dexamethasone 0,5mg (0-0-1)
Hidrocortisone Cream 2,5 %
2.3 APGAR
ADAPTATION
PARTNERSHIP
GROWTH
anggota keluarganya
Sering/
Kadang-
Jarang
selalu
kadang
/ tidak
2.4 SCREEM
SUMBER
Sosial
PATHOLOGY
Interaksi sosial yang baik antar anggota keluarga juga dengan
KET
-
banyak keterbatasan.
Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, hal ini dapat
hidup
Pendidikan anggota keluarga cukup memadai. Tingkat pendidikan
dan pengetahuan orang tua baik.
11
Medical
2.5 GENOGRAM
12
Dalam keluarga ini tidak sampai terjadi konflik atau hubungan buruk antar
anggota keluarga.
Pasien
Orang tua
Keterangan :
Kerabat pasien
: hubungan baik
2.7.2
2.9
Gambaran Lingkungan
Rumah Tn. B ini tinggal di sebuah rumah berukuran 10 x 14 m2
yang berdempetan dengan rumah tetangganya. Terdiri dari teras, ada ruang
tamu ,2 kamar tidur, ruang makan, dapur, mushola dan kamar mandi.
Terdiri dari 2 pintu keluar, yaitu 1 pintu depan, dan 1 pintu disamping
Di depan rumah terdapat teras yang berukuran 2x8 m 2. Lantai
rumah
kermaik .Ventilasi dan penerangan dirasa cuku baik. Atap rumah tersusun
dari genteng. Setiap kamar meletakan kasur diranjang dan diberi sprei .
Dinding rumah terbuat dari batu bata yang sudah dicat. Perabotan rumah
tangga
menggunakan air yang dibeli dalam bentuk galon karena air sumur sudah
15
tercemer dan terlihat kotor. untuk dapur dan tempat cuci ditaruh diluar
rumah dan ditutupi dengan kain. Secara keseluruhan sudah baik, akan
tetapi kebersihan alat makan dan tempat memasak yang berada diluar
rumah dinilai kurang baik
2.9.2
Denah Rumah
TOILET
KAMAR TIDUR 2
RUANG TAMU
TERAS RUMAH
KAMAR TIDUR 1
MUSHOLA
DAPUR
tempat makan
BAB V
DAFTAR MASALAH
2.10 DAFTAR MASALAH
2.10.1 Masalah aktif : dermatitis atopik
SUMUR
2.10.2 Faktor risiko : - Pengetahun pasien dan keluarga yang rendah terhadap
penyakit
- kebiasaan pasien yang tidak sehat
- Pemakaian sepatu karet
16
hubungan
antara
timbulnya
masalah
Faktor penduduk
Kurangnya pengethauan
masayarakat tentang dermatitis
kontak alergika
FAKTOR
LINGKUNGAN
Sepatu karet
Kontak timah di
tempat kerja
TN A 29 THN
DENGAN
DERMATITIS
KONTAK
ALERGIKA
Faktor
Pelayanan
Kesehatan
Kurangnya
informasi/edukasi
kepada pasien
FAKTOR PERILAKU
Pasien belum paham terhadap
penyakitnya.BAB III
Memiliki PEMBAHASAN
kebiasaan memakai sepatu
karet
Menggunakan sarung tangan jika
berkendara
3.1 PEMBAHASAN
PERMASALAH YANG DITEMUKAN
Sering kontak dengan timah.
Permasalahan yang ditemukan pada kasus ini ialah seorang pria berumur
Kebiasaan
sehat
29 tahun dengan dermatitis
atopik.tidak
Keluhan
yang pasien
dirasakan pasien adalah gatal
17
yang hilang timbul sejak lama sekitar 10 tahun pada kedua punggung kaki dan
punggung tangan kanan, pasien juga merasa tebal dan bersisik, selain itu juga
mengatakan jika retak dan luka akan terasa nyeri. Berdasarkan konsep BLUM di
atas , didapatkan bahwa terdapat permasalahan-permasalahan sehingga pasien
menderita penyakit ini. Permasalah adalah sebagai berikut
1. Kurangnya pengetahuan pasien terhadap dermatitis atopik
2. Faktor lingkungan rumah yang bisa menjadi pemicu dermatitis kontak
alergi
3. Faktor perilaku pasien yang membuat lebih rentan mengalami reaksi
alergi.
Permasalahan yang pertama adalah pasien belum mengetahui secara
menyeluruh mengenai penyakitnya dermatitis kontak alergika merupakan suatu
penyakit alergi , yang dimana penyakit ini timbul karena reaksi hipersensitifitas
yang timbul karena suatu faktor pencetus. Apabila pasien tidak tahu mengenai ini ,
maka pasien tidak akan dapat mengantisipasi timbulnya penyakit karena tidak
tahu faktor pencetusnya, yang dimana meyebabkan pasien akan menderita dalam
waktu yang lama .
Penyelesaian masalah mengenai tingkat pengetahuan pasien mengenai
penyakitnya salah satunya yang bisa kita lakukan adalah dengan menghimbau
petugas kesehatan untuk lebih meningkatkan edukasi ke pasien sehingga pasien
dapat tahu pasti mengenai penyakitnya. Selain itu juga bisa dilakukan penyuluhan
bagi pasien , keluarga dan masyarakat menyeluruh mengenai penyakit alergi
seperti ini.
Permasalahan kedua adalah adalah dengan faktor lingkungan dimana pada
pasien ini memiliki rumah dengan tatanan yang bagus, ventilasi dan pencahayaan
sudah memenuhi kriteria rumah sehat. Akan tetapi yang menjadi permasalah
dalam lingkungan rumah adalah lingkungan kerja yang dimana mengharuskan
pasien kontak dengan timah. Selain itu sepatu yang dipakai berbahan karet kedua
18
No
1
Permasalahan
Pemecahan masalah
Faktor
Pengetahuan yang
penduduk
keluarga terhadap
penyakit dermatitis
kontak alergika
19
Faktor
lingkungan
3.
Faktor
perilaku
dan konsumsi mi
instant berlebihan
Menimbulkan rasa percaya diri dan tanggung jawab pada diri sendiri
20
Perlu menimbulkan rasa percaya dan keyakinan pada diri pasien bahwa ia bisa
melewati berbagai kesulitan dan penderitaanya. Selain itu juga ditanamkan rasa
tanggung jawab terhadap diri sendiri mengenai kepatuhan dalam jadwal kontrol,
keteraturan minum obat, dan hal-hal yang perlu dihindari serta yang perlu dilakukan.
c. Pengobatan
Medika mentosa dan non medika mentosa seperti yang tertera dalam
penatalaksanaan.
d.Pencegahan dan Promosi Kesehatan
Hal yang tidak boleh terlupakan adalah promosi kesehatan berupa materi
tentang dermatitis kontak alergika , faktor risiko , dan pencegahan selain itu
juga perubahan tingkah laku , menghindari faktor yang bisa mencetuskan
reaksi alergi. Kebersihan lingkungan rumah, meningkatkan daya tahan tubuh
dan menjaga pola makan dan olah raga yang teratur
3.3 INTERVENSI PREVENTIF
Intervensi preventif dari pasien Tn. A ini adalah dengan
menghindari faktor pencetus alergi, untuk mengetahui faktor pencetus dapat
dilakukan pemeriksaan penunjang berupa Patch test , Prick test atau test
alergi lainnya, sehingga pasie dapat mengerti pencetus alergi yang harus
dihindari
21
Penyelesaian Masalah
Efektivitas
M I
V
Efesiensi
C
Hasil
P = MxIxV
C
26,7
20
12
Mengenai
dermatitis atopik
N
Kegiatan
Sasaran
Volum
Target
Jadwal
Alat dan
baha
kegiat
an
1
Penyusuna
Tenaga
n materi
kesehatan
dermatitis
yang
1x
Terbentuk
materi .
Menyesu
Ruangan
aikan
dan alat
tulis
22
kontak
bertugas
alergika
diutamaka
n dokter
Kunjungan
Keluarga
rumah
pasien
1x
Pasien dan
keluarga
untuk
mengerti
edukasi
mengenai
pasien
dermatitis
Menyesu
aikan
Kendaraan
-Laptop
- leaflet
Menyesu
Kendaraan
Laptop
kontak
alergika
3
Evaluasi
Keluarga
1x
Post test
pasien
tanya
jawab
pasien
sudah
mengerti
23
aikan
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. KESIMPULAN
1. Segi biologis:
Tn.A (29 Thn) menderita dermatitis atopik
2. Segi Psikologis:
Hubungan antara anggota keluarga dan anggota masyarakat terjalin
cukup akrab.
3. Segi Sosial
Problem ekonomi baik
4. Segi Fisik
a. Lingkungan sekitar tempat tinggal dan tempat kerja Tn.A baik
b. Kurangnya keramik pada lantai tempat tidur
c. Kurangnya dapur yang memadai
4.2. SARAN
1. Untuk masalah medis dilakukan langkah-langkah:
a. Preventif: Pasien diharapkan agar dapat lebih memperhatikan
faktor pencetus alergi . termasuk menghindari penggunaan sepatu
karet dan memakai sarung tangan jika mengajar praktek (kontak
dengan timah)
b. Promotif: Edukasi penderita dan keluarga mengenai penyakit
dermatitis kontak alergika
24
25
DAFTAR PUSTAKA
26
27
28
29
Sumur Tn.A
30
32