Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1.3.
Manfaat
Dengan melakukan penelitian teknik perbanyakan vegetatif secara
2.2.
Morfologi atau bagian bagaia tanaman dari kopsia arborea dan fruticosa
adalah sebagai berikut :
2.2.1. Kopsia Arborea
Tumbuhan berbentuk Pohon atau perdu , tinggi mencapai 14 m, diameter
batang 30 cm. Warna kulit abu-abu dan kuliat bagian dalam berwarna coklat
pucat. Anak cabang gundul. Daun Tunggal, memiliki tangkai daun sepanjang 3
10 mm, panjang dan lebar helaian daun 4.5-30,5 1.4-12,0 cm. Bunga berada di
ujung ranting. Bunga berkelamin dua, bertangkai sedang dan beraturan. Jumlah
kelopak daun dan kelopak bunga 5. Buah berdaging. Biji 1-2 biji per buah,
ukurannya kecil sampai sedang (Middleton, 2004)
2.2.2
Kopsia fruticosa
Pohon atau perdu, tinggi pohon mencapai 3 m, lebih pendek dibandingkan
degan kopsia arborea. Pertumbuhannya terbilang lambat.Warna kulit keabuabuan. Jarang memiliki anak cabang. Daun, panjang tangkai daun 5 12 mm,
panjang dang lebar helaian daub 5.4-22.0 2.5-10,2 cm. Bunganya berwana pink
atau putih dan lebih besar dibandingkan kopsia arborea. Panjang dan lebar
kelopak bunga 1,7 2,5 1.2-2.2 mm, berbentuk bulat telur atau lonjong.
Mahkota bunga sebagian besar berwarna putih atau merah muda pucat (Dapat
dilihat pada gambar 2.3.) Family Apocynacaeae ini mampu berbunga sepanjang
tahun (Middleton, 2004), Kopsia arborea berbunga pada umur 5 bulan setelah
tanam dengan perbanyakan dari biji namun bisa juga berbunga 1 tahun setelah
tanam tergantung perlakuan yang diberikan.
Gambar 2.3. Kopsia fruticosa
2.3.
Perbanyakan Vegetatif
Ada lima cara perbanyakan vegetatif buatan untuk tanaman buah yang
sudah dikenal oleh para penangkar bibit dan petani yaitu cara penyambungan,
okulasi, penyusuan, cangkok dan setek. Pada tiga cara yang pertama dikenal
adanya istilah batang bawah dan batang atas. Perbanyakan tanaman dengan biji
(generatif) terutama dilakukan untuk penyediaan batang bawah yang nantinya
akan diokulasi atau disambung dengan batang atas dari jenis unggul. Perbanyakan
dengan biji juga masih dilakukan terutama pada tanaman tertentu yang bila
diperbanyak dengan cara vegetatif menjadi tidak efisien (tanaman buah tak
berkayu). (Nugroho, et.al, 2006)
Pada dasarnya setiap komoditas mempunyai karakter sendiri dalam hal
perbanyakan bibit. Perbanyakan tanaman kopsia sebaiknya harus berasal dari
perbanyakan vegetatif. Teknik perbanyakan ini sederhana, dimana media yang
digunakan dapat diperoleh dengan mudah. Selain itu berdasarkan beberapa uji
coba perbanyakan, teknik perbanyakan dengan metode ini menempati tingkat
keberhasilan terbaik yaitu mencapai 90% (Harsono, 2000).
Namun, teknik ini akan merusak indukan tanaman yang ada dan hasil
bibit baru yang didapatkan lebih sedikit bila dibandingkan dengan teknik okulasi
misalnya. Mengamati beberapa jenis tanaman, ternyata teknik perbanyakan
sambung susu adalah jalan satu-satunya yang paling efektif dan efisien dalam
memperbanyak jumlah tanaman.
Apabila diperbanyak dari biji maka bibit yang dihasilkan tidak bersifat
unggul walaupun induknya unggul. Melalui perbanyakan vegetatif sifat asli
kopsia unggul bisa dipertahankan. Hasil perbanyakan itu kelak akan memiliki
sifat identik dengan induknya. Kelebihan bibit vegetatif yaitu selain berbuahnya
persis sama dengan induknya, bibit juga berumur genjah (cepat berbuah)
(Nugroho, et.al, 2006). Selain itu, karena induknya dipilih yang bebas hama dan
penyakit, maka bibit pun akan ikut sehat dan tidak cacat.
3.1.
Reintroduksi Tumbuhan Langka Kebun Raya Bogor, Jalan Ir. Juanda nomor. 13
kota Bogor Jawa Barat.
3.2.
sambung susu, gunting tanaman, kamera dan buku. Bahan yang digunakan adalah
bibit tanaman Kopsia arborea dengan Kopsia fruticosa yang berasal dari biji dan
memiliki tinggi 80 cm dan sudah berbunga.
3.3.
Metodologi
Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan
Sumber referensi yang dipakai penulis berupa buku teks, jurnal, blog dan
media informatif lainnya.
3.4.
Pengamatan
Pengamatan yang dilakukan pada saat melakukan Praktek Kerja Lapang
3.5.
4.1.
itu bernama Hindia Belanda atau Nederlandsch Indie, direbut oleh Inggris dari
kekuasaan Belanda. Ketika Napoleon jatuh (1815/1816) para pemimpin negara di
Eropa membuat perjanjian, antara lain tentang pembagian wilayah kekuasaan.
Pada tahun 1816 Inggris menggembalikan kekuasaan Indonesia ke tangan
Belanda. Peperangan yang terjadi di Eropa menyebabkan Belanda mengalami
kelesuan, Kerajaan Belanda mengembangkan ilmu pengetahuan, untuk ini
dikirimlah C.Th.Elout, A.A Boykens dan G.A.G.P. Baron Van Der Capellen, ke
Indonesia dan Dr. Casper Goerge Carl Reinwardt selaku penasehat.
Prof. Caspar Georg Karl Reinwardt adalah seseorang berkebangsaan
Jerman yang berpindah ke Belanda dan menjadi ilmuwan botani dan kimia. Ia lalu
diangkat menjadi menteri bidang pertanian, seni, dan ilmu pengetahuan di Jawa
dan sekitarnya. Ia tertarik menyelidiki berbagai tanaman yang digunakan untuk
pengobatan. Ia memutuskan untuk mengumpulkan semua tanaman ini di sebuah
kebun botani di Kota Bogor, yang saat itu disebut Buitenzorg (dari bahasa
Belanda yang berarti tidak perlu khawatir). Reinwardt juga menjadi perintis di
bidang pembuatan herbarium.
Pada tanggal 15 April 1817 Reinwardt mencetuskan gagasannya untuk
mendirikan Kebun Botani yang disampaikan kepada G.A.G.P. Baron Van Der
Capellen, Komisaris Jendral Hindia Belanda dan beliau akhirnya menyetujui
gagasan Reinwardt. Pada tahun 18 Mei 1817, Gubernur Jenderal Godert
Alexander Gerard Philip van der Capellen secara resmi mendirikan Kebun Raya
Bogor dengan nama Lands Plantentuinte Buitenzorg. Pendiriannya diawali
dengan menancapkan ayunan cangkul pertama di bumi Pajajaran sebagai pertanda
dibangunnya pembangunan kebun itu, yang pelaksanaannya dipimpin oleh
Reinwardt sendiri, dibantu oleh James Hooper dan W. Kent (dari Kebun Botani
Kew yang terkenal di Richmond, Inggris). Pada mulanya kebun ini hanya akan
digunakan sebagai kebun percobaan bagi tanaman perkebunan yang akan
diperkenalkan ke Hindia-Belanda (kini Indonesia). Sekitar 47 hektar tanah di
sekitar Istana Bogor dan bekas samida dijadikan lahan pertama untuk kebun
botani. Reinwardt menjadi pengarah pertamanya dari 1817 sampai 1822.
terletak di tengah tengah kota bogor, kurang lebih 60 km dari Jakarta dengan letak
lintang 6 37 LS dan 106 32 BT. Secara administrative Kebun Raya Bogor
10
4.3.
4.4.
11
Pusat Konservasi
Tumbuhan Kebun Raya
Bogor
Bidang Konservasi Ex
situ
Kelompok
Jabatan
Fungsiona
l
Subbidang
Pemeliharaan Koleksi
Subbidang
Kepegawaian
Subbidang Registrasi
Koleksi
Subbidang Keuangan
Subbidang
Reintroduksi
Subbidang Umum
12
Adapun visi jangka pendek PKT Kebun Raya Bogor-LIPI adalah Menjadi pusat
keunggulan di bidang konservasi dan domestikasi tumbuhan Indonesia.
Misi :
Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, PKT Kebun Raya Bogor-LIPI
menetapkan misinya sebagai berikut :
a. Memperkuat bobot ilmiah di dalam pengelolaan koleksinya
b. Mengembangkan model pengelolaan tumbuhan secara ex situ dalam
bentuk kebun raya.
c. Meningkatkan mutu penelitian di bidang konservasi, domestikasi dan
reintroduksi tumbuhan Indonesia.
d. Meningkatkan mutu pelayanan public, termasuk mutu pendidikan
lingkungan dan penyediaan informasi ilmiah.
e. Memperkuat jaringan kerjasama dengan para pemangku kepentingan, baik
dari dalam maupun luar negeri.
f. Memperkuat manajemen kelembagaan
g. Membangun dan mengembangkan sarana prasarana yang dibutuhkan
khususnya sarana prasarana yang menunjang pelayanan public dan
penelitian.
4.4.2. Tugas
PKT Kebun Raya Bogor-LIPI memiliki tugas Melaksanakan penyiapan
bahan perumusan kebijakan, penyusunan pedoman, pemberian bimbingan teknis
penyusunan rencana dan program, pelaksanaan penelitian bidang konservasi ex
situ tumbuhan tropika serta evaluasi dan penyusunan laporan.
4.4.3. Fungsi
Fungsi PKT Kebun Raya Bogor-LIPI adalah sebagai berikut :
1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan konservasi ex situ tumbuhan
tropika;
2. Penyusunan pedoman, pembinaan, dan pemberian bimbingan teknis
penelitian bidang konservasi ex situ tumbuhan tropika;
3. Penyusunan rencana dan program pelaksanaan penelitian bidang
konservasi ex situ tumbuhan tropika;
13
14
cara menyambung pucuk yang berasal dari suatu tanaman induk (batang atas)
dengan tanaman induk lainnya (batang bawah). Kedua tanaman tersebut akan
digunakan batangnya untuk bahan perbanyakan sambung sesuai dengan sifat
tanaman baru yang diinginkan.
Sambung susu merupakan penyatuan dua batang tanaman yang berbeda.
Setelah terjadi penyambungan antara batang atas dan batang bawah, batang bawah
dari tanaman induk perlu dipotong sehingga mnjadi dua tanaman kembali.
Keadaannnya seolah-olah tanaman yang ukurannya lebih kecil sedand menyusu
kepada tanaman induk.
Batang atas biasanya memberikan hasil tanaman baru sesuai dengan sifat
induknya. Karena itu, pilih batang atas dari tanaman induk yang berkualitas dan
unggul. Sementara itu, peran batang bawah sebagai tempat tumbuh dan
mengambil makanan dari tanah, sehingga pilih batang bawah yang memiliki
kemampuan adaptasi yang baik terhadap berbagai kondisi tanah.
Penerapan teknologi sambung susu yang dimodifikasi para prinsipnya
adalah penyatuan batang 2 tanaman berbeda, gantungkan batang bawah kecabang
batang yang memiliki tunas air (entres). Entres disayat sampai mengenai
15
16
17
18
Biji akan mulai bertunas pada umur 12-14 hari. Setelah tanaman tumbuh setinggi
15-20 cm, bibit dapat dipindahkan ke pot atau polybag yang lebih besar.
19
20
21
22
23
5.1. Kesimpulan
1) Presentasi keberhasilan perbanyakan kopsia dengan cara sambung susu
ini sangat tinggi yakni berkisar 80-90%.
2) Metode perbanyakan dengan sambung susu yang dilakukan yakni
dengan melakukan pengupasan batang atas dan batang bawah lalu batang
atas dan batang bawah tersebut disatukan atau ditempel dengan cara
diikat menggunakan plastic bening , keberhasilan dari sambung susu
dapat dilihat 5 minggu dengan menggembungnya daerah yang telah
diikat, lalu setelah itu dilakukan pemisahan batang atas dengan batang
bawah.
3) Pemilihan batang atas harus sesuai dengan kriteria seperti pohon induk
yang akan dijadikan batang atas harus sudah berproduksi dan bebas dari
hama dan penyakit, sedangkan kriteria pemilihan batang bawah yaitu
batang bawah harus sehat, jenis batang bawah harus sama dengan batang
atas dan toleran terhadap hama nematode dan penyakit
4) Hasil dari sambung susu kopsia ini menghasilkan tanaman kopsia yang
tidak terlalu tinggi dan memiliki bunga yang berwarna putih.
5.2. Saran
Salah satu hal yang menjadi penyebab tingkat keberhasilan sambung susu
ini yaitu keseuaian batang atas dan batang bawah, ketidak sesuaian bisa terjadi
karena perbedaan ukuran antara batang atas dan batang bawah yang terlalu jauh.
Maka dari itu diharapakan pemilihan batang atas dan batang atas harus sesuai
ukurannya sehingga dapat meningkatkan keberhasilan penyambungan.
24
DAFTAR PUSTAKA
25
26
LAMPIRAN
27
1 Feb 2016
Selasa /
tugas magang
Konfirmasi magang di bagian Reintroduksi dan
Durio zibetinus.
Repoting Puteria cainito
2 Feb 2016
Rabu /
3 Feb 2016
Khamis /
4 Feb 2016
Jumat /
5 Feb 2016
Kegiatan
Datang ke Kebun Raya Bogor dan menemui Ibu merry
Lampiran 1. Lanjutan
No
Hari/Tanggal
Kegiatan
28
Selasa /
9 Feb 2016
Rabu /
10 Feb 2016
Menyapu halaman
Repoting Shorea siminis, Mangifera caisea
Membersihkan halaman
Membersihkan gulma
Repoting Kopsia arborea
Transplanting Calophylum soulatri, Dillenia
philliphinensis, Hopea nigra, Parkia trimoriana,
Persea Americana, Planchonia valida, Pouteria
Khamis /
11 Feb 2016
Jumat /
12 Feb 2016
10
Senin /
15 Feb 2016
11
Selasa /
16 Feb 2016
cainito.
Membersihkan halaman
Transplanting Kopsia arborea
Senam pagi
Membersihkan halaman
Melakukan okulasi Durio kutejensis (Durian
Lampiran 1. Lanjutan
No Hari/Tanggal
12 Rabu /
13
17 Feb 2016
Kegiatan
Membersihkan halalaman
Penataan Mangifera similis
Membersihkan gulma
Membuat media cangkok dari akar kadaka
Khamis /
Membersihkan halaman
29
18 Feb 2016
14
Jumat /
19 Feb 2016
15
Senin /
fitokimianya di laboratorium
Memanen buah dari tanaman Dictyoneura obtusa
Membersihkan halaman
Penataan tanaman Horsfielda iryaghedhi
Repoting tanaman bintaro (Cerbera manghas)
Membersihkan areal pembibitan
Penataan tanaman Hopea basilanica
Repoting tanaman Mangifera caesia dan Cerbera
manghas
Membersihkan areal pembibitan
Repoting Cerbera manghas dan Mangifera caesia
22 Feb 2016
16
Selasa /
23 Feb 2016
17
Rabu /
24 Feb 2016
18
Khamis /
25 Feb 2016
Keterangan
Lokasi Magang
30
Kegiatan
Keterangan
Melakukan perbanyakan tanaman
secara stek pada tanaman jambu air
31
Kegiatan
Keterangan
32
33