Anda di halaman 1dari 5

THE EFFECT OF BONUS SCHEMES ON ACCOUNTING DECISION

BY
PAUL M. HEALY
A. KAJIAN ILMIAH
1. Ringkasan
Makalah ini menguji hubungan antara manajer yang menerapkan akuntansi berbasis
akrual dan keputusan prosedur akuntansi dan laporan pendapatan insentif yang
sudah direncanakan. Penelitian sebelumnya menguji bahwa eksekutif dihargai oleh
skema bonus sehingga mereka memilih prosedur akuntansi yang meningkatkan
pendapatan untuk memaksimalkan kompensasi bonus mereka. Tetapi hasil empiris
mereka bertentangan. Pengujian ini, memiliki beberapa masalah. Pertama, mereka
mengabaikan definisi pendapatan dari rencana, pendapatan sering didefinisikan
sehingga keputusan akuntansi tertentu tidak mempengaruhi bonus. Kedua, pengujian
sebelumnya menganggap skema kompensasi selalu mendorong manajer untuk
memilih prosedur akuntansi yang meningkatkan pendapatan. Tetapi manajer juga
dapat memilih prosedur penurunan pendapatan. Misalnya, mereka biasanya
mengizinkan dana yang disisihkan untuk penghargaan kompensasi bila penghasilan
melebihi target yang ditetapkan. Jika penghasilan begitu rendah sehingga tidak
peduli yang prosedur akuntansi yang dipilih laba target tidak akan terpenuhi,
manajer memiliki insentif untuk mengurangi laba saat ini dengan menunda
pendapatan atau mempercepat write-off, dimana strategi ini dikenal sebagai 'taking a
bath'. Strategi ini tidak mempengaruhi penghargaan bonus saat ini dan
meningkatkan kemungkinan memenuhi target laba masa depan, Studi terdahulu
tidak mengontrol untuk situasi tersebut dan, karenanya, mengecilkan hubungan
antara insentif kompensasi dan keputusan akuntansi prosedur.

Skema yang digunakan dalam penelitian ini

BONUS
MANAJER

PROSEDU
R
AKUNTAN

KEBIJAKA
N AKRUAL

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi empiris karena
dalam penelitian ini, peneliti tersebut menguji apakah ada pengaruh kebijakan

akrual dan prosedur akuntansi terhadap bonus manajer.


Simpulan hasil penelitian:
Dari hasil penelitian yang diperoleh,maka dapat disimpulkan bahwa skema
bonus dapat menjadi yang efektif untuk memepengaruhi akrual dan akuntansi
manajerial prosedur keputusan. Dari pengujian teori yang dilakukan peneliti,
diperoleh hasil bahwa ada perubahan sukarela yang tinggi dalam prosedur
akuntansi selama bertahun-tahun berikut dengan adopsi atau modifikasi rencana

bonus.
2. Motivasi Penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti ingin mengembangkan
penelitian sebelumnya, dimana penelitian ini menguji kontrak bonus yang khas,
serta memberikan analisis yang lebih lengkap dari penelitian sebelumnya.
3. Masalah Penelitian adalah peneliti ingin mengetahui bagaimana manajemen
menerapkan kebijakan akrual

yang terkait dengan pendapatan dimana hal ini

berkaitan dengan kontrak insentif bonus mereka?

Selain itu peneliti ingin

mengetahui bagaimana perubahan dalam prosedur akuntansi oleh manajer yang


terkait dengan adopsi atau modifikasi rencana bonus mereka?
4. Landasan Teori dalam penelitian ini adalah teori Agency. Dimana Teori agency
mengasumsikan bahwa semua individu bertindak atas kepentingan mereka sendiri.
Pemegang saham sebagai principal diasumsikan hanya tertarik kepada hasil
keuangan yang bertambah atau investasi mereka di dalam perusahaan. Sedang para
agen disumsikan menerima kepuasan berupa kompensasi keuangan dan syaratsyarat yang menyertai dalam hubungan tersebut.
5. Hipotesis Penelitian:
Apakah skema bonus mempengaruhi kebijakan akrual dan prosedur akuntansi?
6. Karakteristik Desain Penelitian
- Penelitian sebelumnya diteliti oleh Fox (1980) dimana mereka menemukan
bahwa pada tahun 1980 sembilan puluh persen dari seribu perusahaan terbesar
AS manufaktur yang digunakan rencana bonus untuk menggaji manajer,
sedangkan hanya dua puluh lima persen menggunakan rencana kinerja. Bonus
2

penghargaan juga cenderung merupakan proporsi yang lebih tinggi dari


kompensasi eksekutif puncak 'dari pembayaran kinerja. Pada tahun 1978,
misalnya, Fox melaporkan bahwa untuk sampel yang rasio rata-rata bonus
akuntansi untuk gaji pokok adalah lima puluh dua persen. Rasio rata-rata untuk
penghargaan kinerja adalah tiga puluh empat persen. Selanjutnya Watt (1977)
dan Watts dan Zimmerman (1978) dimana mereka mendalilkan bahwa skema
bonus menciptakan insentif bagi manajer untuk memilih prosedur akuntansi dan
akrual untuk meningkatkan nilai sekarang dari penghargaan mereka. Makalah ini
mengusulkan sebuah teori yang lebih lengkap dari efek akuntansi skema insentif
-

bonus.
Validitas extraneous dikendalikan melalui purposive sampling. Validitas
eksternal dalam penelitian ini adalah data cross section. Pengumpulan data
terdiri dari populasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah 250 industri terbesar
perusahaan-perusahaan AS yang terdaftar di tahun 1980. Dimana dieleminasi
sebanyak 123 perusahaan karena rincian kontrak bonus tidak tersedia untuk
umum. Selanjutnya dieleminasi sebanyak 6 perusahaan karena perusahaan
tersebut tidak muncul untuk penghargaan manajemen puncak oleh bonus.
Selanjutnya dieleminasi lagi sebanyak 27 perusahaan karena perusahaan tersebut
memiliki kontrak untuk mentransfer bonus sebagai gaji karyawan. Akhirnya dari
beberapa criteria yang ditetapkan oleh peneliti diperoleh sampel sebanyak 94

perusahaan.
Uji statistic dalam penelitian ini adalah teorinya diuji dengan menggunakan
parameter aktual dan definisi kontrak bonus. Dalam penelitian ini terdapat

konsistensi antara masalah penelitian, analisis data dan simpulan.


Kelemahan dalam penelitian adalah penelitian ini membatasi pada perusahaanperusahaan yang hanya meremunerasi secara eksplisit terkait dengan
penghasilan yaitu bonus

B. PENGEMBANGAN RISET
1. LATAR BELAKANG RINGKAS Makalah Healy ini memerlukan
penyelidikan lebih lanjut. Karena, terdapat pertanyaan yang timbul dari
penelitian terebut, yaitu mengapa bonus hadiah kontrak manajer atas dasar
laba bukan dari saham harga? Oleh karena itu pengembangan dari penelitian
Healy adalah Efek kebijakan bonus pada harga saham di perusahaanperusahaan manufaktur pada tahun 2010 di Indonesia
2. Rumusan/pokok permasalahan
-Bagaimana manajemen menerapkan kebijakan akrual yang terkait dengan
harga saham dimana hal ini berkaitan dengan kontrak insentif bonus mereka?
-Bagaimana perubahan dalam prosedur akuntansi oleh manajer yang terkait
dengan adopsi atau modifikasi rencana bonus mereka?
3. Tujuan penelitian
Peneliti ingin mengetahui bagaimana manajemen menerapkan kebijakan
akrual yang terkait dengan harga saham dimana hal ini berkaitan dengan
kontrak insentif bonus mereka, selain itu peneliti ingin mengetahui
bagaimana perubahan dalam prosedur akuntansi oleh manajer yang terkait
dengan adopsi atau modifikasi rencana bonus mereka
4. Landasan teori dalam penelitian ini adalah teori Agency. Dimana Teori
agency mengasumsikan bahwa semua individu bertindak atas kepentingan
mereka sendiri. Pemegang saham sebagai principal diasumsikan hanya
tertarik kepada hasil keuangan yang bertambah atau investasi mereka di
dalam perusahaan. Sedang para agen disumsikan menerima kepuasan berupa
kompensasi keuangan dan syarat-syarat yang menyertai dalam hubungan
tersebut.
5. Hipotesis
Apakah skema bonus mempengaruhi kebijakan akrual dan prosedur
akuntansi?
6. Model/skema riset

BONUS
MANAJER

KEBIJAKA
N AKRUAL

PROSEDU
R
AKUNTAN

7. Metoda riset
Sampel penelitian adalah perusahaan yang memenuhi kriteria meliputi (1)
terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama tahun 20032005, (2) terklasifikasi
dalam sektor pemanufakturan, (3) menerbitkan laporan keuangan secara
lengkap dan memiliki saldo ekuitas bernilai positif, serta (4) menggunakan
periode laporan keuangan mulai 1 Januari sampai 31 Desember dan Rupiah
sebagai mata uang pelaporan, menerapkan skema bonus dengan motivasi
harga saham. Sedangkan alat analisis yang digunakan adalah regresi linier
berganda
-

Anda mungkin juga menyukai