Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Metode dalam eksplorasi dapat digolongkan dalam dua kelompok besar,

yaitu metode langsung, terdiri dari metoda langsung di permukaan dan metoda
langsung di bawah permukaan; dan yang kedua adalah metoda tidak langsung,
yang terdiri dari metoda tidak langsung cara geokimia dan cara geofisika.
Kegiatan pemboran eksplorasi merupakan metode eksplorasi dengan cara
langsung.
Pemboran eksplorasi adalah suatu kegiatan membuat lubang bor dengan
tujuan

mengetahui

berbagai

informasi

dalam

eksplorasi,

dapat

berupa

kedudukan bahan galian, sebaran baha galian, litologi, stratigrafi, kadar dan yang
lainnya.

1.2.

Maksud dan Tujuan

1.2.1. Maksud
Maksud dari praktikum pemboran eksplorasi ini adalah agar praktikan
dapat mengetahui tentang pemboran dalam kegiatan eksplorasi.
1.2.2 Tujuan
1.
2.
3.

Untuk mengetahui tentang pemboran eksplorasi.


Untuk mengetahui fungsi dari kegiatan pemboran eksplorasi.
Untuk mengetahui jenis-jenis pemboran ekplorasi dan faktor-faktor yang

4.

harus diperhatikan dalam melakukan kegiatan pemboran eksplorasi.


Untuk Mengetahui cara menghitung core recovery dari suatu pemboran

14

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1

Metode Eksplorasi
Pada tahap kegiatan ekspolrasi terdapat beberapa metode eksplorasi

yang digunakan, setiap metode digunakan sesuai dengan kebutuhan dalam


kegiata eksplorasi itu sendiri. Metode eksplorasi yang biasanya digunakan ada
tiga, yaitu:
1. Cara tidak langsung, dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :
Geofisika
Geokimia
2. Cara langsung, dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :
Pemboran
Pemetaan langsung
3. Gabungan dari cara langsung dan tidak langsung.

Sumber : http://upload.wikimedia.org/wikipedia/

Foto 2.1
Metode Langsung ( Pemboran Eksplorasi )

2.1.1

Metode Eksplorasi Langsung


Metode eksplorasi langsung adalah pengamatan yang dapat dilakukan

dengan visual dan fisik pada kondisi permukaan atau bawah permukaan, yang
dilakukan terhadap endapan yang dicari, serta dapat dilakukan deskripsi

14

megaskopis atau mikroskopis, pengukuran, dan sampling terhadap objek yang


dianalisis.
Metode yang dilakukan dapat berhubungan langsung dengan fakta-fakta
dari hasil pengamatan lapangan. Metode eksplorasi langsun dapat dilakukan dan
diterapkan selama kegiatan eksplorasi. Beberapa metode yang akan digunakan
dalam Metode Eksplorasi Langsung ini antara lain, yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.

Pemetaan geologi/alterasi.
Tracing float, paritan, dan sumur uji.
Sampling (pengambilan dan preparasi conto).
Pemboran eksplorasi dan sampling pemboran.
Kali ini senyawa akan membahas tentang Pemetaan Geologi/Alterasi

Sumber : http://pimg.tradeindia.com/00896863/b/1/Core-Box.jpg

Foto 2.2
Hasil Sample Pemboran Eksplorasi

2.1.2

Metode Tak Langsung


Dalam metode Geofisika pada umumnya terdiri dari beberapa aspek,

seperti :
1. Seismik
2. Geolistrik
3. Geomagnet
4. Geografity

14

Pada kegiatan langsung dilapangan juga biasa digunakan metode lain,


seperti magnetolurik dan GPR (Seismik). Dalam suatu eksplorasi geofisika,
biasanya metode yang digunakan lebih dari satu dikarenakan semua metode
terdapat kekurangan dan kelebihan, agar saling mendukung. Untuk Seismik
biasanya digunakan untuk eksplorasi dalam seperti minyak, gas, batubara.
sedangkan geolistrik banyak digunakan dalam eksplorasi air tanah.

2.2

Pengertian Alat Bor


Alat bor merupakan suatu jenis mesin yang memilik gerakan memutarkan

dan berfungsi sebagai alat pemotong yang arah potongannya atau mata bor
hanya pada sumbu mesin tersebut. Sedangkan Pengeboran adalah suatu
operasi atau kegiatan yang akan menghasilkan lubang dengan tujuan tertentu
dengan menggunakan pemotong yang berputar yang disebut BOR.
Bor merupakan suatu alat yang digunakan untuk pembuatan lubang, alur,
atau untuk penghalusan dan pembesaran suatu lubang dengan sangat efisien.
Sebagai pisau pada bor dinamakan mata bor yang memiliki ukuran diameter
yang bermacam macam tergantung jenisnya. Kontruksi Bor terdapat beberapa
jenis

Sumber : www.dahana.com/assets/Blasting.jpg

Foto 2.3
Proses Pemboran

Mata Bor pada proses pengeboran yaitu :


1. Bor Center

14

2. Bor Peluas Standar


3. Bor Spiral dua Alur
4. Bor Alur
5. Bor Ujung Rata
6. Bor Peluas Ujung

2.3

Bagian-Bagian Mesin Bor

1. Base
Base ini merupakan penopang dari semua komponen mesin bor. Base ini
terletak paling bawah menempel pada lantai bor, biasanya terletak dibaut.
Pemasangannya

base

harus

kuat

karena

akan

mempengaruhi

keakuratan pengeboran karena akibat dari getaran yang terjadi.


2. Table
Table adalah bagian yang digunakan untuk meletakkan benda kerja yang
akan di bor. Posisi meja kerja dapat disesuaikan secara vertikal untuk
mengakomodasi ketinggian pekerjaan yang berbeda atau bisa berputar
ke kiri dan ke kanan dengan sumbu poros pada ujung yang melekat pada
tiang. Untuk meja yang berbentuk lingkaran bisa diputar 3600 dengan
poros ditengah-tengah meja. Dilengkapi pengunci untuk menjaga agar
posisi meja tidak berubah sesuai dengan yang dibutuhkan. Untuk
menjepit benda kerja agar diam menggunakan ragum yang diletakkan di
atas meja.
3. Column
Column adalah bagian dari mesin bor yang digunakan untuk menyangga
bagian-bagian yang digunakan untuk proses pengeboran berlangsung.
Berbentuk silinder yang mempunyai alur atau rel untuk jalur gerak vertikal
dari meja kerja.
4. Drill (Mata Bor)
Mata bor adalah suatu alat pembuat lubang yang efisien. Mata bor yang
paling sering digunakan adalah bor spiral, karena daya hantarnya yang
baik, penyaluran serpih yang baik karena alur-alurnya yang berbentuk
sekrup, sudut-sudut sayat yang menguntungkan dan bidang potong dapat
diasah tanpa mengubah diameter bor.
5.

Spindle head

14

Spindle head merupakan rumah dari konstruksi spindle yang digerakkan


oleh motor atau mesin disertai dengan sambungan berupa belt dan diatur
oleh drill feed handle untuk proses pemakananya.
6.

7.

Drill Feed Handle


Drill Feed Handle adalah bagian alat bor untuk menurunkan atau
menekankan spindle dan mata bor ke benda kerja.
Spindle
Spindle adalah bagian alat bor yang menggerakkan pencekam yang
memegang atau mencekam mata bor.

8.

Kelistrikan
Listrik merupakan penggerak utama dari mesin bor adalah motor listrik,
untuk kelengkapanya mulai dari kabel power dan kabel penghubung ,
fuse lampu indikator, saklar dan saklar pengatur kecepatan.

Sumber : rusunamisubsidi.files.wordpress.com

Gambar 2.1
Bagian-Bagian Alat Bor

2.4 Pemboran Eksplorasi


Pemboran eksplorasi adalah kegiatan membuat lubang eksplorasi yang
memiliki tujuan mendapatkan informasi tentang batuan atau bahan galian yang
dibor. Pemboran eksplorasi dilakukan pada batuan yang ingin diketahui
informasinya dan kemudian melakukan pengambilan sample. Pemboran juga
digunakan untuk menganalisa suatu material batuan dan pengambilan sampel.

14

Dalam pemboran eksplorasi terdapat beberapa jenis pemboran berdasarkan


tujuannya dibagi menjadi :
1. Pemboran wildcat
2. Pemboran struktur
3. Pemboran stratigrafi
4. Pemboran semi eksplorasi
5. Pemboran cadangan minyak.

2.5 Metode Pemboran Eksplorasi


Pada

pemboran

eksplorasi

dapat

digolongan

jenis

pemboran

eksplorasi,berdasarkan alat bornya,yaitu :


1.

Pemboran Tangan
Metoda ini dipakai untuk eksplorasi dangkal seperti placer deposit dan
residual deposit.

2.

Pemboran Spiral atau Bor Spiral Auger Drilling


Seperti penarik tutup botol, diputar dengan tangan.

14

Sumber : rusunamisubsidi.files.wordpress.com

Gambar 2.2
Alat Bor Auger

3.

Pemboran Bangka
Alat bor tangan prinsipnya sama dengan bor spiral dan tumbuk. Metoda
ini dipakai untuk eksplorasi dangkal, seperti placer deposit dan residual
deposit.

4.

Pemboran Mesin putar


Mesin-mesin pemboran putar ini mempunyai prinsip yang sama, namun
berdasarkan kemampuannya dapat dibagi sebagai berikut :

Bor mesin ringan (portable drilling rig)

Bor mesin inti (diamond drilling rig)

14

5.

Bor mesin rotari (rotary drilling rig)

Bor mesin alir-balik (counterflush drilling rig)

Pemboran Mesin Tumbuk (Percussion Drilling)


Mesin pemboran ini jarang dipakai lagi dalam eksplorasi. Batuan dipecah
dengan pahat yang ditumbuk, dan diambil contoh.
Menurut penempatan alat bor, pemboran dapat merupakan bor vertikal,
yaitu suatu pemboran tegak lurus. Cara pemboran ini biasanya untuk tubuh bijih
yang letaknya relatif mendatar. Selain itu ada pemboran miring, yaitu pemboran
lurus tetapi dengan arah atau kemiringan tertentu.

2.6 Tujuan Pemboran Eksplorasi


Tujuan pemboran eksplorasi untuk mengambil data formasi yang didapat
dari lubang bor. Jenis contoh yang didapatkan adalah :
1. Serbuk bor (Cuttings)
Hasil kerukan dari mata bor yang dibawa

oleh

air

kemudian

dideskripsikan. Menurut pengamatan litologi dari serbuk pemboran adalah


bersifat baku dalam eksplorasi minyak dan gasbumi, dan juga dilakukan
pada pemboran eksplorasi batubara terutama pada selang kedalaman
yang tidak dilakukan pengintian
2. Inti bor (drill core)
Pengambilan inti dilakukan secara penuh dari permukaan sampai
kedalaman akhir pemboran. Pemboran ini terdapat stratigrafi berdasarkan
log geofisika dari sumur terdekat yang sengaja dibor sebagai pilot drill
hole. Keunggulan dari contoh inti pemboran adalah :
1. Pengamatan litologi lebih lengkap dan terperinci.
2. Pengamatan rinci dapat dilakukan terhadap struktur maupun tekstur
batuan dalam 3-Dimensi.

14

3. Penentuan kedalaman serta selang-selang kedalaman dari berbagai


batas perubahan litologi lebih baik daripada serbuk pemboran.
4. Penentuan sifat-sifat keteknikan batuan, misalnya kekuatan lantai dan
atap dari cebakan dan batuan penutup.
Keburukan dari pengambilan contoh inti yaitu :
1. Operasi pengambilan inti bor sangat memperlambat operasi pemboran, terutama
jika tidak menggunakan wireli corebarrel
2. Menggunakan matabor dari intan sehingga secara keseluruhan pemboran inti
jauh lebih mahal dan lebih lambat dari operasi pemboran lainnya, sehingga harus
benar-benar diperhitungkan dalam menentukan taktik eksplorasi.
Langkah-langkah melakukan pemboran eksplorasi adalah :
1. Pembuatan rencana pemboran berupa titik koordinat, elevasi, perkiraan

lithologi dan tekanan formasi, program lumpur, program coring, analisa


cutting, logging, dan testing.
2. Persiapan pemboran : pembuatan jalan, jembatan, pemilihan menara bor

dan peralatan yang sesuai, pemasangan alat pembantu dan perhitungan


perkiraan biaya pemboran.
3. Pemboran eksplorasi sekaligus mengumpulkan data-data formasi melalui

sampel dan pemeriksaan cutting.

Sumber : rusunamisubsidi.files.wordpress.com

Foto 2.4
Cutting Bor

14

BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN

3.1

Tugas
1.

Dari data lintasan bor membuat penampang tegak melalui GB01-GB02,


GB03-GB04, GB05-06, GT01-GT02-GT03, GT04,GT05,GT06, dan GT07GT08 dengan skala 1 : 1000.

2.

Dari data lokasi lubang bor memplot lokasi lubang bor pada peta (plan)
dengan arah pengeboran sesuai dengan azimutnya pada daerah gunung
barat I dan gunung barat III dengan skala peta 1 : 2500

3.

Dari data pemerian pengeboran membuat penampang atau log bor


disertai dengan arah dan sudut kemiringan setiap interval, dengan skala 1
: 1000 dan menghitung perolehan inti (core recovery) seluruh lubang bor
dan CR zona pemineralan.

3.2.

Pembahasan

1. Dari data lintasan bor dibuat penampang pada milimeter blok sesuai
dengan ukuran dengan skala 1:1000. Penampang dibuat sesuai dengan
data elevasi yang ada sehingga akan terbentuk suatu penampang
dengan lubang bor beserta pemineralannya.

Foto 3.1
Penampang Bor

14

Foto 3.2
Penampang Bor

Foto 3.3
Penampang Bor

2. Dari data lokasi lubang bor memplot lokasi lubang bor pada peta (plan)
dengan arah pengeboran sesuai dengan azimutnya pada daerah gunung
barat I dan gunung barat III dengan skala peta 1 : 2500 dan menghitung
jarak datar daerah gunung barat I
GB 01
= cos 82 x 80 m
= 11,13 m
GB02
= (cos 65 x 45 m)+ (cos 44 x 60 m)
= 62,18 m
GB03
= cos 48 x 30 m
= 20,07 m
GB04

14

= (cos 65 x 55 m)+ (cos 35 x 56 m)


= 69,01 m
GB05
= cos 73 x 98 m
= 9,06m
GB06
= (cos 65 x 55 m)+ (cos 39 x 53 m)
= 64,43 m

Foto 3.4
Peta Bor

3.

Hasil core recovery (total)


Total = 6 + 13 + 15 + 12 0,6 + 7,5 + 14 + 10 + 5 + 6 + 1,7 + 3 + 5,5
= 135 m
Core recovery = Total inti core
x 100 %
Total kedalaman
= 111,5
x 100 %
135
= 82,4 %
Core recovery zona pemineralan :
Pada kedalaman 70 - 70,75
= (0,6 / 0,75) x 100%
= 80 %
Core recovery zona pemineralan :
Pada kedalaman 130,60 - 131,80
= (1,7/ 1,8) x 100%
= 94,4 %
Dari data pemerian dapat dibuat log bor sesuai dengan data, maka log

bor yang terbentuk seperti :

14

Foto 3.5
Log Bor

BAB IV
ANALISA

Tujuan pemboran eksplorasi adalah mendapatkan informasi yang


diperlukan melalui lubang bor. Dengan adanya dokumentasi pengeboran itu
dapat direkonstruksi bentuk dan sebaran endapan bahan galian berdasarkan
data dari beberapa lubang bor yang ada. Dalam merekonstruksi lubang bor
dalam suatu penampang melintang, perlu diperhatikan juga azimuth atau arah
pemboran dan kemiringannya.

14

Pengeplotan lokasi pemboran pada masing-masing lubang bor, sehingga


akan didapat peta lokasi. Pada daerah gunung barat dan gunung timur terlihat
arah umum pemboran berkisaran N 340-360 E. Setelah dibuat penampang
tegak masing-masing lubang bor dapat diketahui zona pemineralan yang
umumnya terdapat 2 lapisan pemineralan dari GB01-GB06 dan GT01-GT8.
Log bor pada daerah Gunung Timur 05 yang terletak pada elevasi 1200
mdpl dan azimuth 3500, pengeboran dilakukan dari 0 sampai kedalaman 135 m.
Umumnya batuan yang didapat hingga kedalaman 135m adalah batuan beku
granit, yang terdapat zona mineralisasi mineral-mineral garnet, pirit, sfalerit dan
mineral batuan beku lainnya. Total core recovery rata-rata yang didapat adalah
82,4%. Core recovery yang sangat baik lebih dari 90%. Pada angka 82,4 % core
recovery yang didapat dikatakan baik.

14

BAB V
KESIMPULAN

Pemboran eksplorasi adalah kegiatan membuat lubang eksplorasi yang


memiliki tujuan mendapatkan informasi tentang batuan atau bahan galian yang
dibor. Pemboran eksplorasi dilakukan pada batuan yang ingin diketahui
informasinya dan kemudian melakukan pengambilan sample.
Dalam

pemboran

eksplorasi

terdapat

beberapa

jenis

pemboran

berdasarkan tujuannya dibagi menjadi :


1. Pemboran wildcat
2. Pemboran struktur
3. Pemboran stratigrafi
4. Pemboran semi eksplorasi
5. Pemboran cadangan minyak.
Hal-hal yang dapat menjadi faktor dalam pengeboran seperti :
1. Pembuatan rencana pemboran berupa titik koordinat, elevasi, perkiraan
lithologi dan tekanan formasi, program lumpur, program coring, analisa
cutting, logging, dan testing.
2. Persiapan pemboran : pembuatan jalan, jembatan, pemilihan menara bor
dan peralatan yang sesuai, pemasangan alat pembantu dan perhitungan
perkiraan biaya pemboran.
3. Pemboran eksplorasi sekaligus mengumpulkan data-data formasi melalui
sampel dan pemeriksaan cutting.
Core recovery adalag angka yang menunjukkan seberapa besar core
yang didapat dalam pengeboran setiap pengambilan, Core recovery dapat
dihitung dengan rumus :
Core recovery = Total inti core
x 100 %
Total kedalaman

14

DAFTAR PUSTAKA

Nilman.Rizqi.2012.PemboranEksplorasi.http://rizqinilman.blogspot.com/2013/04
/eksplorasi-dan-pemboran-eksplorasi.html. Diakses pada tanggal 12 Maret
2014 pukul 13.00 WIB.
Afan.2012.Pengeboran.http://afanmining10.blogspot.com/2012/12/pengeborandrilling.html. Diakses pada tanggal 12 Maret 2014 pukul 3.00 WIB.
Irfan,Muhammad.2011.PengeboranEksplorasihttp://kampungminers.blogspot.co
m/2013/02/pengeboran-eksplorasi_19.html. Diakses pada tanggal 12 Maret
2014 pukul 16.00 WIB.
Richo.2013.Pengeboranhttp://richozoa.blogspot.com/2011/03/makalahpembora
n.html. Diakses pada tanggal 12 Maret 2014 pukul 13.00 WIB.

14

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................

ii

BAB I

PENDAHULUAN..........................................................................
1.1 Latar Belakang.............................................................................
1.2 Maksud dan Tujuan......................................................................
1.2.1 Maksud.............................................................................
1.2.2 Tujuan...............................................................................

1
1
1
1
1

BAB II LANDASAN TEORI.....................................................................

2
2
2
3
4
5
6
7
8

2.1 Metode Eksplorasi.....................................................................


2.1.1 Metode Eksplorasi Langsung...........................................
2.1.2 Metode Eksplorasi Tidak Langsung..................................
2.2 Pengertian Alat Bor...................................................................
2.3 Bagian-Bagian Alat Bor.............................................................
2.3 Pemboran Eksplorasi................................................................
2.4 Metode Pemboran Eksplorasi....................................................
2.5 Tujuan Pemboran Eksplorasi.....................................................
BAB III TUGAS DAN PEMBAHASAN..........................................................
3.1 Tugas........................................................................................
3.2 Pembahasan.............................................................................

9
10
10

BAB IV ANALISA..........................................................................................

14

BAB V KESIMPULAN...................................................................................

15

DAFTAR PUSTAKA

14

Anda mungkin juga menyukai