Percobaan I
Percobaan I
III. Teori
Spektronik 20 adalah suatu alat yang mempunyai rentang panjang
gelombang dari 340 nm sampai 600 nm. Alat ini hanya dapat mengukur
absorbansi dengan sampel larutan yang berwarna. Sehingga apabila didapatkan
sampel yang tidak berwarna maka sampel itu harus dikomplekkan sehingga
sampel itu dapat berwarna. Larutan yang berwarna dalam tabung reaksi khusus
dimasukan ke tempat cuplikan dan absorbansi atau persen transmitansi dapat
dibaca pada sekala pembacaan.
Sistem optik dari alat ini dapat dikembangkan sebagai berikut: sumber
cahaya berupa lampu tungsten akan memancarkan sinar polikromatik. Setelah
melewati pengatur panjang gelombang, hanya sinar yang mono kromatik
dilewatkan ke larutan dan sinar yang melewati larutan dideteksi oleh foto detektor.
Basset J et al. 1994.
Bagian-bagian penting Spectronic 20 dan fungsinya adalah sebagai
berikut:
1. Power switch / Zero Control, berfungsi untuk menghidupkan alat (yang
ditunjukkan oleh nyala lampu Pilot Lamp) dan pengatur posisi jarum penunjuk
(meter) pada angka 0,00% T pada saat Sample Compartement kosong dan ditutup
2. Transmittance / Absorbance Control, berfungsi untuk mengatur posisi jarum
meter pada angka 100% T pada saat kuvet yang berisi larutan blanko berada
dalam Sample Compartement dan ditutup.
Bahan
Larutan Blanko
Aquadest
Larutan berwarna
Larutan detergen
Air ledeng
Air aqua
Larutan CoCl2
4.2. Skema Kerja
Larutan Blanko
Panjang
Gelomban
g
1000 ppm
70 ppm
A
%T A
%T
60 ppm
A
%T
45 ppm
A
%T
35 ppm
A
%T
325 nm
2,51
0,3
2,345
0,5
2,30
0,5
2,36
0,4
2,2
0,5
335 nm
3,07
0,1
2,198
0,6
3
2,16
0,7
4
2,28
0,5
2,31
0,7
345 nm
1
3,61
2,141
0,7
2,09
0,8
5
2,29
0,5
6
2,04
0,9
355 nm
3
3,66
0,7
1
2,16
0,8
3
2,37
0,4
2,01
365 nm
9
2,75
0,1
1,775
1,7
1,69
3
2,06
0,9
6
1,53
2,9
375 nm
2
2,70
0,2
1,508
3,1
3
1,42
3,7
7
1,84
2,4
3
1,26
5,4
385 nm
7
2,69
0,5
1,008
9,8
8
0,94
11,3
1,30
4
0,81
15,4
395 nm
4
2,3
28,8
6
0,50
32,5
3
0,74
17,9
4
0,41
38,4
73,4
7
0,27
53,4
6
0,09
81
2
0,00
98,4
2
0,00
98,4
4,5
2,173
0,541
405 nm
1,34
56,
0,156
28,8
2
0,13
415 nm
4
0,24
8
98,
0,007 69,8
4
0,00
98,4
425 nm
6
0,00
3
98,
0,007
98,4
7
0,00
98,4
435 nm
7
0,00
1
98,
98,4
7
0,00
98,4
445 nm
8
0,00
1
98,
0,007
98,4
7
0,00
98,4
455 nm
8
0,00
1
98,
0,007
98,4
7
0,00
98,4
0,007
Perhitungan
1. 70 ppm
V1M1 = V2M2
2.
3. 1000 ppm. V1= 7 ppm .100
V1 = 7 ml
93 ml air + 7 ml larutan
5. 60 ppm
6.
V1 = 6 ml
93ml air + 6 ml larutan
9. 45 ppm
ml
4.
ml
8.
V1M1 = V2M2
V1M1 = V2M2
11. 1000 ppm. V1= 45 ppm .100
10.
ml
12.
V1 = 4,5 ml
95,5 ml air + 4,5 ml larutan
13. 35 ppm
14.
V1M1 = V2M2
V1 = 3,5ml
17.
18.
19. 5.2. Pembahasan
20.
adalah larutan CoCl2 dengan konsentrasi 0 ppm, 5 ppm, 10 ppm, 15ppm dan 20
ppm. Tetapi karena larutan CoCl2 tidak berwarna saat telah dibuat maka larutan
diganti dengan K2CrO4 dan data pengamatan yang dipakai pada laporan ini adalah
data pengamatan yang diambil dari literatur. Konsentrasi yang digunakan adalah
1000 ppm, 70 ppm, 60 ppm, 45 ppm, dan 35 ppm. Data yang telah diperoleh
kemudian dibuat grafik dengan hubungan antara konsentrasi dengan nilai
absorbansi dan grafik hubungan antara transmitan dengan panjang gelombang
yang digunakan dimulai dengan 325 sampai 455 nm.
22. Panjang gelombang adalah jarak linear dari suatu titik pada satu
gelombang ketitik yang bersebelahan pada panjang gelombang berdekatan.
Panjang gelombang yang digunakan untuk melakukan analisis adalah
panjang gelombang dimana suatu zat memberikan penyerapan yang paling
tinggi maks. Hubungan antara absorbansi terhadap konsentrasi akan linear
(AC) apabila nilai absorbansi larutan antara 0,2-0,8 atau biasanya disebut
sebagai daerah berlaku hukum Lambert-Beer. Jika absorbansi yang
diperoleh lebih besar maka hubungan absorbansi tidak linear lagi. Data
penganmatan tersebut juga dibuat grafik dengan hubungan panjang
gelombang, absorbansi dan transmitan. Grafik ini kemudian digunakan
untuk menentukan panjang gelombang maksimum.
23.
Faktor-faktor
yang
menyebabkan
absorbansi
Vs
semakin
rendah
nilai
absorbansi.tetapi
pada
nilai
%T(transmitan) terlihat semakin tinggi dengan berkurangnya konsentrasi. Nilainilai pada data pengamatan tersebut telah sesuai dengan hukum lambert-beer yang
menyatakan hubungan intensitas antara absorban dengan konsentrasi larutananalit
berbanding terbalik dengan transmitan. Dalam hukum lambert beer ada beberapa
batasan, yaitu:
o Sinar yang digunakan dianggap monokromatis
o Penyerapan terjadi dalam suatu volume yang memiliki penampang yang sama
o Senyawa menyerap pada larutan tersebut tidak bergantung terhadap yang lain
dalam larutan tersebut
o Tidak terjadi flourensi atau fotorisasi
o Index bias tidak tergantung pada konsentrasi larutan
25.
1.
2.
3.
4.
Penggunaanya luas
Selektivitas sedang hingga tinggi
Sensitivitas tinggi
Ketelitiannya baik
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38. VI. Kesimpulan dan Saran
39. 6.1. Kesimpulan
kepembacaan 0 %T
Panjang gelombang yang dimiliki oleh spectronic-20 yaitu 340-600 nm
Prinsip hukum lambert-beer dimana nilai absorbansi akan berbanding
lurus dengan konsentrasi
40.
58.
59.
60.
61.
Daftar Pustaka
62.
63. Day R dan Underwood A. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam.
Penerjemah : Sopyan Iis. Jakarta : Erlangga. Terjemahan dari :
Quantitative Analysis Sixth Edition.
64. Basset J et al. 1994. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif
Anorganik. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
65. Khopkar S. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta UI-Press
66. Mathias,Ahmad.2005.Spektrofotometri.Solo:Exata
67. Harjadi,W 1990.Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta: UI-Press
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84. LAMPIRAN
grafik hubungan panjang gelombang dan absorbansi pada konsentrasi 1000 ppm
4
f(x) = - 0.03x + 13.89
R = 0.81
3
absorbansi
2
1
0
300 320 340 360 380 400 420 440 460 480
panjang gelombang
85.
absorbansi 1
0.5
0
300 320 340 360 380 400 420 440 460 480
panjang gelombang
86.
2
1.5
Absorbansi 1
0.5
0
300 320 340 360 380 400 420 440 460 480
panjang gelombang
87.
88.
1.5
Absorbansi 1
0.5
0
320330340350360370380390400410420
Panjang Gelombang
89.
90.
5
0
300 320 f(x)
340=360 380 400 420 440 460 480
R = 0
panjang gelombang