1.3 Tujuan
Adapun tujuan dilaksakannya praktikum ini adalah:
1. Dapat memahami perencanaan dan perhitungan pada mesin bubut.
2. Dapat memahami perencanaan dan perhitungan pada mesin frais.
3. Dapat memahami perencanaan dan perhitungan pada mesin sekrap.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang didapatkan setelah melaksanakan dalam praktikum ini
adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa memahami tentang perencanaan dan perhitungan pada mesin bubut.
2. Mahasiswa memahami tentang perencanaan dan perhitungan pada mesin frais.
3. Mahasiswa memahami tentang perencanaan dan perhitungan pada mesin
sekrap.
variasinya dan lebih teliti. Fungsi utama adalah untuk menghasilkan atau
memperbaiki perkakas secara produksi.
4. Mesin Bubut Standart
Gambar 2.3 Mesin Bubut Standart
Sumber : bacaartikellengkapp.wordpress.com/tag/mesin-bubut/
Mesin ini dibuat lebih berat, daya kudanya lebih besar daripada yang dikerjakan
mesin bubut ringan dan mesin ini merupakan standar dalam pembuatan mesin-mesin
bubut pada umumnya. Jenis mesin bubut standar disebut sebagai mesin bubut standar
karena di samping memiliki komponen seperti pada mesin ringan dan sedang juga
telah dilengkapi berbagai kelengkapan tambahan yaitu kran pendingin, lampu kerja,
bak penampung beram, dan rem untuk menghentikan mesin dalam keadaan darurat.
5. Mesin Bubut Alas Panjang
Mesin bubut beralas panjang mempunyai alas yang panjangnya mencapai 5 sampai
dengan 7 meter dengan diameter cekam sampai dengan 2 meter sehingga cocok untuk
industri besar dan membubut diameter benda yang besar.
6. Mesin Bubut Lantai
Gambar 2.5 Mesin Bubut Lantai
Sumber : mesin12.blogspot.co.id/
Mesin bubut lantai mempunyai kegunaan yang sama dengan mesin bubut beralas
panjang, tetapi memiliki kapasitas lebih besar lagi sehingga pergerakan penjepit
pahat,kepala lepas, dan pengikatan benda kerjanya pun harus dilakuka dengan cara
hidraulik, pneumatik, ataupun elektrik
7. Mesin Bubut Tegak
kepala tetapnya berada di bawah sedang kepala lepasnya berada di atas, khususnya
untuk keperluan produksi poros dengan diameter relatif besar dan panjang
8. Mesin Bubut Ulir
2. Bed
atas eretan melintang. Kegunaan eretan ini adalah untuk memberikan pemakanan
yang besarnya dapat diatur menurut kehendak operator yang dapat terukur dengan
ketelitian tertentu yang terdapat pada roda pemutarnya. Perlu diketahui bahwa semua
eretan dapat dijalankan secar otomatis ataupun manual.
4. Kepala Lepas
dengan 2 baut pengikat yang dapat digeser untuk keperluan kedua senter sepusat, atau
tidak sepusat yaitu pada waktu membubut tirus
5. Tuas Pengatur Kecepatan Transporter dan Sumbu Pembawa
roda gigi ataupun terhadap roda pulley di dalam kepala tetap (head stock). Tabel ini
sangat berguna untuk pedoman dalam pengerjaan sehingga dapat dipilih kecepatan
yang sesuai dengan besar kecilnya diameter benda kerja atau menurut jenis pahat dan
bahan yang dikerjakan.
7. Tuas Pengubah Pembalik Transporter dan Sumbu Pembawa
suatu pengerjaan bila memerlukan 4 (empat) macam pahat dapat dipasang dan disetel
sekaligus
9. Eretan Atas
lainnya. Sedangkan sumbu pembawa atau poros pembawa adalah poros yang selalu
berputar untuk membawa atau mendukung jalannya eretan.
11. Tuas Penghubung
Tuas penghubung sebagaimana digunakan untuk menghubungkan roda gigi yang
terdapat pada eretan dengan poros transpoter sehingga eretan akan dapat berjalan
secara otomatis sepanjang alas mesin. Tuas penghubung ini mempunyai dua
kedudukan. Kedudukan di atas berarti membalik arah gerak putaran (arah putaran
berlawanan jarum jam) dan posisi ke bawah berarti gerak putaran searah jarum jam.
12. Eretan Lintang
Eretan lintang berfungsi untuk menggerakkan pahat melintang alasmesin atau
arah ke depan atau ke belakang posisi operator yaitu dalam pemakanan benda kerja.
Pada roda eretan ini juga terdapat dial pengukur untuk mengetahui berapa panjang
langkah gerakan maju atau mundurnya pahat
2.1.3 Pahat Mesin Bubut
Yang dimaksud dengan alat potong adalah alat/pisau yang digunakan untuk
menyayat produk/benda kerja.Dalam pekerjaan pembubutan salah satu alat potong
yang sering digunakan adalah pahat bubut. Jenis bahan pahat bubut yang banyak
digunakan di industri-industri dan bengkel-bengkel antara lain baja karbon, HSS,
karbida, diamond, dan keramik.
Pahat bubut ulir memiliki sudut puncak tergantung dari jenis ulir yang akan dibuat,
sudut puncak 55 adalah untuk membuat ulir jenis whitwhort. Sedangkan untuk
pembuatan ulir jenis metrik sudut puncak pahat ulirnya dibuat 60.menunjukkan
besarnya sudut potong pahat ulir metrik.
Sudut potong dan sudut baji merupakan
sudut
yang
di-Persaatkan
Sumber : kamiltoh4.blogspot.co.id/
Pahat potong adalah jenis pahat potong yang meng- gunakan tangkai digunakan
untuk memotong benda kerja.
5. Pahat Bentuk
6. Pahat Keras
mengerjakan baja, besi tuang, dan jenis baja lainnya denganpemakanan yang tebal
namun tidak boleh mendapat tekanan yang besar.
7. Bor Senter
4.
Sumber : fiandruva.blogspot.co.id/2011/12/macam-macam-pisau-frais.html
Cutter ini dipakai untuk membuat benda kerja yang bentuknya memiliki radius
luar (cembung)
6. Cutter Alur T
N
Z
Penjepit cekam dipasang pada kepala pembagi dalam keadaan tegak Iurus
terhadap meja kerja. Penjepit cekam tiga biasanya untuk menjepit benda kerja yang
bulat dan pendek.
2.2.10 Cara Perhitungan Roda Gigi
Roda gigi dibedakan dalam tiga bentuk, yaitu : Modul (M) Daimeter pitch (DP)
System cirrular pitch. Mata pisau roda gigi (gear cutter) pun ada dua macam sesuai
nama yang akan digunakan. Roda gigi terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut:
Lingkaran kepala
Lingkaran kaki
Tinggi kaki
Lingkaran tusuk
Tinggi kepala
Rumus rumus dalam perhitungan roda gigi adalah sebagai berikut :
N
O
1
2
3
Simbo
l
M
Z
D
Da
Diameter Luar
Df
Diameter Kaki
6
7
8
9
10
A
Hf
H
T
B
11
Zv
12
Nc
Adendum
Defendum
Kedalaman alur gigi/Tinggi gigi
Lebar Gigi
Jarak Pitch
Nomor Cutter Modul yang
dipilih
Jarak Poros Roda Gigi
Berpasangan
13
Ha
Ketentuan
Rumus Perhitungan
M= D/Z
Z= D/M
D=Z.M
Da = D + 2.M
Da = (Z + 2)M
Df = D + 2,32.M
Df = (Z + 2,32)M
Ha = 1.M
Hf = 1,16.M
H = 2,16.M
T = .M
B = 10.M
LIHAT TABEL
Nc = I / Z
I = 40 : 1
Pada frais gigi untuk tiap-tiap ukuran DP terdiri dari satu set yang mempunyai 8
nomor yaitu dari no. 1 s/d 8. nomor-nomor tersebut gunanya untuk pembuatan jumlah
gigi-gigi tertentu sesuai kebutuhannya. Dibawah ini dapat diperhatikan contoh dari
satu set cutter modul frais gigi.
Nomer cutter
Jumlah Gigi
1
12-
2
14-
3
17-
4
21-
13
16
20
25
5
26-34
6
35-
7
55-
8
135-
54
134
rack
Mesin ini digunakan untuk pengerjaan benda kerja dengan ukuran panjang dan
besar (berat).Benda kerja dipasang pada eretan yang melakukan gerakan bolak-balik
sedangkan pahat membuat gerakan ingsutan.Lebar benda ditantukan oleh jarak antar
tiang-tiang mesin.
2.3.2 Jenis Pahat Pada Mesin Sekrap
Pada proses penyekrapan ada berbagai bentuk permukaan benda kerja yang
dikerjakan mulai dari mendatar, beralur, menyudut, atau bentuk profil.Untuk
menunjang pengerjaan tersebut ada beberapa jenis pahat yang bisa digunakan pada
proses penyekrapan.Pahat-pahat tersebut antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Waktu pemotongan
t_c=w/(v.f)
2.3.3 Mekanisme Kerja Mesin Sekrap
Pada mesin sekrap terdapat motor penggerak yang berfungsi untuk
menyalurkan putaran untuk menghidupkan mesin, untuk menyampaikan putaran dari
roda gigi ke komponen-komponen mesin yang bergerak, maka terdapat beberapa
elemen mesin yang digunakan seperti:
Belt
Puli
Poros engkol
Poros transporter
Porong lurus
Dan lain-lain
Dengan adanya elemen-elemen tersebut maka dapat terjadi mekanisme
sebagai berikut:
Tenaga dari motor penggerak disalurkan langsung ke puli yang terhubung
langsung dengan motor penggerak. Kemudian dari puli yang terhubung langsung
dengan motor penggerak disalurkan lagi ke puli yang terhubung dengan poros engkol
dengan menggunakan belt.
Setelah itu pada poros engkol yang terhubung dengan puli terdapat poros dengan
rangkaian roda gigi, dimana roda gigi tersebut berfungsi sebagai roda gigi pengatur
kecepatan.
Setelah itu di atas poros roda gigi pertama, terdapat rangkaian roda gigi II yang
berfungsi sebagai penyalur gerakan kerangkaian roda gigi yang ke III. Dimana
rangkaian roda gigi tersebut terhubung dengan roda gigi besar (roda gigi heliks ) yang
berfungsi sebagai penggerak lengan ayun. Dimana ketiga rangkaian roda gigi ini
tersusun secara pararel.
Pada lengan ayun terdapat poros yang terhubung dengan roar gigi besar akan
tetapi tidak sesumbu, dimana pad aporos tersebut terdapat pelat yang apabila poros
tersebut semakin menjauh dari sumbu maka gerakan ayun akan semakin besar dan
begitupun sebaliknya.
Selain itu, pada lengan ayun terdapat pula poros berulir yang tersusun
melintang(tegak lurus terhadap lengan ayun), yang berfungsi sebagai pembawa/
penggerak lengan luncur. Selain itu pada poros berulir tersebut terdapat pila roda gigi
yang berfungsi sebagai pengatur posisi langkah, serta baut pembuka dan pengunci
posisi langkah dan panjang langkah.
Gerakan melintang meja diatur oleh adanya poros yang terhubung dengan roda
gigi, dimana prinsip kerjanya yaitu poros mendorong roda gigisehingga terjadi
putaran roda gigi yang menyebabkan terjadi gerakan melintang.
2.3.4 Prosedur Menghidupkan Mesin
Tata cara menghidupkan mesin sekrap :
Lengan digerakkan dengan cara memutar roda pemeriksauntuk melihat
kemungkinan tertabraknya lengan.
Menghidupkan motor mesin dengan cara memutar saklar
Ketika tuas kopling dimasukan maka mesin akan mulai bekerja.
Kemudian mencoba langkah pemakanan (feeding) dari meja, mulai dari
langkah halus sampai langkah kasar. Perhatikan seluruh gerak mesin.
Ketika ingin mematikan mesin maka keluarkan tuas kopling terlebih dahulu,
kemudian tekan tombol OFF mesin, setelah itu tekan tombol emergency mesin,
kemudian kembalikan posisi saklar dalam keadaan OFF
2.3.5 Pencekaman Benda Kerja
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat mencekam benda kerja yaitu:
1)
Karena benda yang akan dibuat berbentuk balok, maka alat cekam yang
Gunakan pararel pad sebagai landasan benda kerja agar permukaan bidang
kontak rata.
5) Kemudian kencangkan lengan ragum sambil memukul permukaan benda kerja
dengan pelan, untuk mengencangkan pencekaman
6) Benda kerja yang dicekam minimal 2/3 bagian.
Pencekaman Alat Potong
Adapun macam-macam metoda pencekaman alat potong yaitu:
Pahat dipasang pada rumah ayunan kira-kira 30-40 mm keluar dari rumah
ini pahat cukup kuat untuk menahan beban potong. Jika terlalu
potong, feeding dilakukan oleh gerakan meja, meja bergeser pada saat lengan luncur
bergerak mundur.
Pemotongan tegak
Kedalaman pemotongan dilakukan oleh gerakan meja dan feeding dilakukan oleh
gerakan eretan alat potong.
Pemotongan menyudut
Kedalaman pemotongan dilakukan oleh gerakan meja dan feeding dilakukan oleh
eretan alat potong.
2.3.7 Penyetingan mesin
Pengaturan Kecepatan Langkah Mesin
Langkah langkah yang dapat dilakukan untuk mensetting kecepatan langkah mesin:
1)
2)
Atur handle pengatur kecepatan langkah mesin pada posisi yang diinginkan
(24,32,42,60,80,120)
3)
tersambung dengan roda gigi yang mengatur kecepatan langkah yang distel L
pemarkingan. Setelah bakal balok telah diproleh maka selanjutnya lakukan
pemarkingan benda kerja sesuai dengan gambar kerja.
Alat- alat yang dihunakan dalam proses pemarkingan yatu:
Kongkol penggores
Mistar baja
Bevel protector
Penyiku
M. Proses Penyekrapan Alur V
Pada proses ini pahat yang digunakan adalah pahat sekrap kasar lurus.
Adapun proses penyekrapannya sebagai berikut :