Asma adalah gangguan inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan banyak sel dan
elemennya. Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan napas yang
menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batukbatuk terutama malam dan atau dini hari. Episodik tersebut berhubungan dengan obstruksi jalan
napas yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversibel dengan atau tanpa pengobatan.
Epidemilogi
235 juta orang di seluruh dunia terkena dampak asma dan sekitar 250.000 orang
tersebut.
Asma merupakan sepuluh besar penyebab kesakitan dan kematian di Indonesia
Klasifikasi Asma
Patogenesis
Gejala
1. Gejala awal berupa :
sesak napas
2. Gejala yang berat adalah keadaan gawat darurat yang mengancam jiwa. Yang termasuk
gejala yang berat adalah:
Sulit tidur dan posisi tidur yang nyaman adalah dalam keadaan duduk
Kesadaran menurun
Diagnosis
a. Anamnesis
1. Sacred saven
2. Foundamental four
b. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : penderita tampak sesak nafas dan gelisah, penderita lebih nyaman
dalam posisi duduk.
2. Jantung : pekak jantung mengecil, takikardi.
3. Paru :
Inspeksi : dinding torak tampak mengembang, diafragma terdorong ke bawah.
Auskultasi : terdengar wheezing (mengi), ekspirasi memanjang.
Perkusi : hipersonor
Palpasi : Vokal Fremitus kanan=kiri
C. Pemeriksaan Penunjang
Spirometer.
Peak flow meter
X-ray dada/thorax.
Pemeriksaan IgE.
Uji Hipereaktivitas Bronkus/HRB.
Penatalaksanaan
1. Medikasi
2. Pengobatan berdasarkan derajat
Medikasi
1. Pengontrol adalah medikasi asma jangka panjang, terutama untuk asma persisten, yang
digunakan setiap hari untuk menjaga agar asma tetap terkontrol .
Pengontrol, yang sering disebut sebagai pencegah terdiri dari:
1. Glukokortikosteroid inhalasi dan sistemik
2. Leukotriene modifiers
3. Agonis -2 kerja lama (inhalasi dan oral)
4. Metilsantin (teofilin)
5. Kromolin (Sodium Kromoglikat dan Nedokromil Sodium)
2. Pelega adalah medikasi yang hanya digunakan bila diperlukan untuk cepat mengatasi
bronkokonstriksi dan mengurangi gejala gejala asma. Pelega terdiri dari:
1. Agonis -2 kerja singkat
2. Kortikosteroid sistemik
3. Antikolinergik (Ipratropium bromide)
4. Metilsantin
Pengobatan Berdasarkan Derajat
PROGNOSIS.
.
Prognosis baik ditemukan pada 50 sampai 80 persen pasien, khususnya pasien yang
penyakitnya ringan timbul pada masa kanak-kanak.
Tidak seperti penyakit saluran napas yang lain seperti bronchitis kronik, asma tidak
progresif. berubah dari penyakit yang ringan menjadi penyakit yang berat seiring
berjalannya waktu
KOMPLIKASI
a)
Pneumotoraks
b)
Atelektasis
c)
Gagal nafas
d)
Bronkhitis
e)
Fraktur iga
f)
Dysritmia jantung
g)
Hipoksemia