CAIRAN PADA
ANAK DENGAN
SYOK
PENDAHULUAN
Tujuan tatalaksana cairan pada kasus syok :
1. Menggantikan volume sirkulasi efektif
(volume replacement):
Cairan : Koloid, kristaloid
Indikasi : Perdarahan, kehilangan plasma
Target : Ruang intravaskuler
2. Menggantikan cairan tubuh (fluid
replacement):
Cairan : Kristaloid
Indikasi : Dehidrasi, rumatan
Target : Ruang interstisial dan jaringan
2
CAIRAN INTRAVENA
Koloid:
Berat molekul
tinggi
Tidak melewati
membran semi
permeabel
Tekanan osmotik
koloid
Mengisi volume
intravaskuler
Mahal
Kristaloid:
Mudah larut
dalam suatu
larutan
Air & elektrolit /
non elektrolit
Elektrolit
berdifusi dari
ruang vaskuler ke
jaringan
Elektrolit (mEq/L)
Nama
Gluk
osa
(g/L)
Na+
K+
Ca++
Cl-
Lakt
at
Aset
at
mOs
m/L
Vol
(mL)
Ringe
r
soluti
on
147
4,5
155,
5
310
500
RL
130
109
28
273
500
Aseri
ng
(Ring
er
Aseta
t)
130
109
28
273
500
Aseri
ng-5
50
130
109
28
551
500
RL-D5
50
130
109
28
551
500
SIFAT KRISTALOID
Normal Salin : dapat menyebabkan
asidosis
hiperkhloremik
Ringer laktat : stimulasi apoptosis
Rhee dkk: pemberian RL pada syok
hemoragis meningkatkan apoptosis
di mukosa intestinal, otot polos, liver
dan paru.
KLASIFIKASI CAIRAN
CAIRAN
HIPOTONI
K
ISOTONIK
HIPERTO
NIK
ISOTONIK :
Konsentrasi larutan = konsentrasi
larutan di plasma
Osmolalitas : 250 275 mOsm/L
Tidak terjadi perpindahan cairan dari
intra dan ekstraseluler
Jenis cairan : NaCl 0,9% , Ringer Laktat,
larutan Ringer, D5%
HIPOTONIK :
Konsentrasi / tonisitas < cairan intravaskuler
OSsmolalitas < 250 MmOsm/L
Bila diinfuskan akan menyebabkan cairan di
intravaskuler berpindah ke interstisiil &
intraseluler
Membantu mempertahankan kebutuhan
cairan tubuh cairan rumatan
Jenis cairan : NaCl 0,45%, NaCl 0,33%, NaCl
0,2%, D2,5%
HIPERTONIS :
Tonisitas >
Osmolalitas 375 mOsm/L
Menarik cairan intraseluler ke
intravaskuler & interstisiil
Dapat digunakan untuk resusitasi cairan
Jenis cairan : NaCl 3%, NaCl 5%, D10%
SYOK
- Syok pada anak
Morbiditas
TINGGI
Mortalitas
- Penyebab tersering syok pada anak : syok
hipovolemik akibat dehidrasi.
- Di PICU RSUP DR Sardjito terbanyak
adalah syok septik , syok hipovolemik, dan
syok kardiogenik
DEFINISI
Syok : sindrom klinik akibat hantaran
substrat
dan oksigen tidak cukup
untuk
memenuhi kebutuhan
metabolik di
jaringan
DO2 < VO2
DO2 = Oxygen Delivery
VO2 = Oxygen Consumption
PENYEBAB SYOK
Anemia
Hypoxia
DO2 Ischemia
GLUCOS Glycopenia
A
DELIVER
Y
MITOCHON
DRIAL
DYSFUNGS
I
Cellular dysoxia
Klasifikasi syok
Kompensata
Hipovolemik
perfusi organ masih
dehidrasi,luka bakar,
dipertahankan
perdarahan
Dekompensata
Distributif
gagal sirkulasi
sepsis, anafilaktik,
dengan disfungsi
spinal
organ
Kardiogenik
Ireversibel
miokarditis,disritmia
organ penting
Obstruktif
sudah tidak dapat
tamponade,pnemotor
diperbaiki
aks
Diagnosis
Tanda-tanda hipoperfusi jaringan :
Perubahan satus mental,iritabel
takhikardia
takhipnea
ekstremitas dingin, mottled
pengisian kapiler lambat ( > 2 detik )
tekanan nadi kecil sampai tak teraba
produksi urin turun (<0,5 ml/kg/jam)
Tekanan darah masih normal.
Tekanan darah yang menurun merupakan
tanda stadium lanjut.
14
KOMPLIKASI SYOK :
METABOLIC
DERANGEM
ENT
RENAL
FAILUR
E
DIC
SYO
K
HEPAT
IC
FAILU
RE
CARDI
AC
FAILUR
E
ARD
S
TATALAKSANA AWAL
patensi
A = Airway k/p intubasi
B=
Breathing
100% O2
GOAL-DIRECTED THERAPY
Prioritas pertama pada
tatalaksana syok : resusitasi
Tujuan :
Menormalkan tingkat
kesadaran
Menormalkan Kualitas nadi
proksimal & distal
Cairan rumatan :
Volume cairan rumatan berkaitan
dengan metabolisme
120 mL air diperlukan dalam setiap 100
kkal metabolized :
2/3 untuk mempertahankan urine
output 1/3 untuk insensible water loss
20 mL air dihasilkan per 100 kkal yang
dimetabolisir kebutuhan cairan100 mL/100
kkal.
Elektrolit (mEq/L)
K+
Ca+
+
Cl-
Lakta
t
Aseta mOs
t
m/L
Vol
(mL)
D10
1/5
NS
100
31
31
615
500
KAEN
1B
37,5
38,5
38,5
285
500
KAEN
3A
27
60
10
50
20
290
500
KAEN
3B
27
50
20
50
20
290
500
KAEN
MG3
100
50
20
50
20
695
500
KASUS
Seorang anak perempuan usia 3
tahun dibawa dari kamar operasi
dengan diagnosis pos laparatomi
karena
apendiksitis
perforasi
keadaan terintubasi. Pada saat
datang di PICU anak kesadaran
menurun, HR 180 x/mnt, t : 390C, RR
35 x/mnt, TD 100/70 mmHg, akral
dingin, nadi kaki tak teraba, CRT 4
detik. BB anak 12 kg.
Pertanyaan :
Bagaimana tatalaksana awal ?
Jawab :
Assessmen awal :
Kegawatan : syok
circulation
Tatalaksana awal :
A (Airway) : cek patensi ETT
B(Breathing): sudahtersambung dengan
ventilator mekanik dengan setting
pressure control
C(Circulation): Resusitasi kristaloid ( RL/RA/NaCl
0,9%)
240 ml secara bolus, evaluasi tanda
tanda syok.
Pertanyaan :
Bagaimana pemberian cairan
selanjutnya ?
Jawab :
Diberikan cairan rumatan 1100 ml.
Kebutuhan Na : 24 - 48 mEq/L ( 2 4
mEq/L/kgBB)
Kebutuhan K : 12 24 mEq/L ( 1
mEq/L/kgBB)
Cairan rumatan yang sesuai : KAEN
1B ( dalam 1100 ml larutan Na 42
mEq/L) + 20 mEq/L
TeRIMA kasih