Anda di halaman 1dari 17

Jurusan Teknik Kimia

Fakultas Teknik
Universitas Jenderal Achmad Yani

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang dan Sejarah Berdirinya Perusahaan
Negara Indonesia merupakan negara agraris dan memiliki sumber daya
alam yang sangat melimpah, sehingga Presiden Soeharto memiliki keinginan agar
Indonesia dapat menjadi negara swasembada pangan. Untuk mewujudkan hal
tersebut, perlu dibangun pabrik pupuk di Jawa Timur sebab provinsi ini terdapat
sumber gas alam yang berada di daerah Madura dan air baku yang masih cukup
baik yng berasal dari sungai Bengawan Solo. Pabrik pupuk inilah yang kini
dinamakan PT Petrokimia Gresik.
PT Petrokimia Gresik merupakan Badan Hukum Usaha Milik Negara
(BUMN) dalam lingkup Kementerian Perindustrian RI. PT Petrokimia Gresik
bergerak di bidang produksi pupuk, bahan-bahan kimia, serta bidang jasa baik
engineering maupun jasa-jasa lainnya.
Perusahaan ini terdiri dari tiga unit produksi utama dan beberapa anak
perusahaan. Ketiga unit produksi utama tersebut memproduksi pupuk dan bahanbahan kimia yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk. anak-anak
perusahaan memproduksi bahan-bahan kimia pembantu pembuatan pupuk, bahan
kimia keperluan pertanian dan lain sebagainya.
PT Petrokimia Gresik merupakan pabrik pupuk kedua yang didirikan
setelah PT Pupuk Sriwijya di Palembang dan merupakan pabrik pupuk terlengkap
di Indonesia.
PT Petrokimia Gresik dengan dasar hukum TAP MPRS No. II/MPRS/1960
dan KEPRES No. 260 tahun 1960 dengan nama proyek Petrokimia Surabaya.
Nama petrokimia berasal dari kata Petrochemical yang berarti bahan-bahan
kimia yang dibuat dari minyak bumi dan gas. Perkembangan fisik tahap 1 Projek
Petrokimia Surabaya dilaksanakan atas dasar Impres No. 01/instr/1963.
Pembangunan fisik ini dilakukan oleh kontraktor cosindid Sp.A dari Italia.

1.2 Perkembangan Perusahaan


Laporan Kerja Praktik di PT. Petrokimia Gresik
Departemen Produksi I

Jurusan Teknik Kimia


Fakultas Teknik
Universitas Jenderal Achmad Yani

Secara kronologi, sejarah perkembangan PT Petrokimia Gresik adalah


sebagai berikut:
1. Tahun 1960
Berdasarkan ketetapan MPRS No. II/MPRS/1960 dan Keputusan
Presiden No. 260 Tahun 1960, direncanakan pendirian Projek Petrokimia
Surabaja. Proyek ini merupakan proyek prioritas dalam pola
Pembangunan Nasional Semesta Berencana Tahap I (1961-1969)
2. Tahun 1964
Pembangunan pabrik ini dilaksanakan berdasarkan Instruktur Presiden
No. 01/Instr/1963 dan diatur dalam Keputusan Presiden No. 225 pada
tanggal 4 November 1964. Pelaksanaan pembangunan ini dilaksanakan
oleh Cosindit Sp.A dari Italia yang ditunjuk sebagai kontraktor utama.
3. Tahun 1968
Pada masa ini, kegiatan produksi dihentikan karena adanya krisis
ekonomi di Indonesia. Hal ini juga menyebabkan perusahaan mengalami
krisis juga. Biaya operasi terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan penjalan
sehingga perusahaan mengalami kerugian. Oleh karena itu, perusahaan
memerlukan bantuan dana dari kantor pusat.
4. Tahun 1972
Perusahaan ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 10 Juli
1972. Maka setiap tanggal 10 Juli diadakan peringatan hari jadi PT
Petrokimia Gresik.
5. Tahun 1975
Status badan usaha PT Petrokimia Gresik diubah menjadi Perusahaan
Perseroan berdasarkan Peraturan Pemerintah No.14 Tahun 1975.

6. Tahun 1997
PT Petrokimia Gresik melakukan Holding dengan PT Pupuk Sriwijaya
(Persero) sebagai induknya berdasarkan PP No. 28 Tahun 1997
Laporan Kerja Praktik di PT. Petrokimia Gresik
Departemen Produksi I

Jurusan Teknik Kimia


Fakultas Teknik
Universitas Jenderal Achmad Yani

Pada saat ini, PT petrokimia gresik memiliki berbagai bidang usaha yaitu
industri pupuk, pestisida, peralatan pabrik & jasa rancang bangun dan
perekayasaan maupun jasa lain.
Dalam tahap perkembangan selanjutnya, PT Petrokimia gresik telah
mengalami tujuh kali perluasan, yaitu sebagai berikut:
a. Perluasan Pertama (29 Agustus 1979)
Pada perluasan ini dilakukan perkembangan Pabrik Pupuk TSP I oleh
kontraktor asal Perancis yaitu Spie Batignoless. Selain itu juga dilakukan
pembangunan lainnya, yaitu:

Prasarana pelabuhan

Unit penjernihan air di Gunung sari, Surabaya.

Booster Pump dikandangan untuk meningkatkan debit air dari


gunung sari menjadi 720 m3/jam

b. Perluasan Kedua (30 Juli 1983)


Pada perluasan ini dilakukan pembangunan Pabrik Pupuk TSP II oleh
kontraktor Spie Batignoless. Perluasan ini juga dilengkapi pembangunan
lainnya yaitu:

Perluasaan pelabuhan

Unit penjernihan air dan booster pump di Babat untuk membuat


debit air menjadi 3000 m3/jam

c. Perluasan Ketiga (10 Oktober 1984)


Untuk perluasan ketiga, dilakukan pembangunan Pabrik Asam fosfat.
Pembangunan ini dilakukan oleh kontraktor asal Jepang yaitu Hitachi
Zosen. Selain ini juga dilakukan pembangunan lainnya yaitu:

Pabrik Asam Sulfat

Pabrik Cement Retarder

Pabrik Alumunium Florida

Laporan Kerja Praktik di PT. Petrokimia Gresik


Departemen Produksi I

Jurusan Teknik Kimia


Fakultas Teknik
Universitas Jenderal Achmad Yani

Pabrik Ammonium Sulfat

Unit Utilitas

d. Perluasan Keempat (2 Mei 1986)


Pembangunan Pabrik ZA III oleh tenaga-tenaga PT Petrokimia Gresik
yang dimulai dari studi kelayakan hingga pengoperasiannya.
e. Perluasan Kelima (29 April 1994)
Pembangunan Pabrik ammonia dan urea baru dengan teknologi proses
yang ditangani oleh Kellog asal Amerika. Sedangkan untuk konstruksi
ditangani oleh PT Inti Karya Persada Teknik (IKTP) Indonesia yang
dimulai pada awal tahun 1971 dan ditargetkan beroperasi pada bulan
Agustus 1993. Kemudian pabrik ini mulai beroperasi pada tanggal 29
April 1994.
f. Perluasan keenam (Tahun 2000)
Pembangunan Pabrik Pupuk NPK berkapasitas 300.000 ton/tahun.
Konstruksi ditangani oleh PT Rekayasa Industri dengan teknologi
INCRO dari Spanyol. Pabrik ini diresmikan pada tanggal 25 Agustus
2000 oleh Presiden Republik Indonesia Abdurrahman Wahid. Beliau
memberikan nama untuk pabrik ini yaitu PHONSKA
g. Perluasan Ketujuh ( Tahun 2005)
Pembangunan Pabrik Pupuk Kalium sulfat (ZK), NPK Kebomas I dan
Petroganik yang berada pada unit pabrik II. Kapasitas produksi pabrik
pupuk ZK adalah 10.000 ton/tahun. Proses Produksi pupuk ZK adalah
Proses Mannheim (Eastern Tech)
h. Perluasan Kedelapan (Tahun 2006-2009)
Pada perluasan ini dilakukan pembangunan Pabrik Pupuk NPK Blending
atau NPK Kebomas II, III & IV. Selain itu juga dilakukan pembangunan
Pabrik Pupuk Phonska II dan III yang berada di unit Pabrik III.
i. Perluasan Kesembilan

Laporan Kerja Praktik di PT. Petrokimia Gresik


Departemen Produksi I

Jurusan Teknik Kimia


Fakultas Teknik
Universitas Jenderal Achmad Yani

Pada perluasan kesembilan ini didirikan Pabrik Pupuk NPK dan Phospat
yaitu RFO I, RFO II, NPK Granulasi II, III & IV, ROP Granul I & II yang
berada di unit Pabrik II.

1.3 Lokasi Perusahaan


Kawasan Industri PT Petrokimia Gresik menempati wilayah seluas 450
hektar. Daerah-daerah yang ditempati oleh industri ini meliputi sebagai berikut:
a. Kecamatan Gresik, meliputi:

Desa Ngipik

Desa Karang turi

Desa Sukorame

Desa Tlogopojok

b. Kecamatan Kebomas, meliputi:

Desa Kebomas

Desa Tlogopojok

Desa Randu Agung

c. Kecamatan Manyar, meliputi:

Desa Roomo Meduran

Desa Pojok Pesisir

Desa Tepe

Pemilihan lokasi kawasan ini berdasarkan atas pertimbangan keuntungan


teknis dan ekonomis yang optimal yaitu:

Tersedianya lahan yang produktif (belum dimanfaatkan secara optimal).

Tersedianya sumber air dari aliran Sungai Brantas dan Bengawan Solo.

Dekat dengan daerah konsumen pupuk terbesar yaitu daerah pertanian dan
perkebunan tebu.

Dekat dengan pelabuhan sehingga memudahkan untuk pengangkutan


peralatan pabrik selama masa konstruksi, pengadaan bahan baku, maupun
distribusi hasil produksi melalui angkatan laut.

Laporan Kerja Praktik di PT. Petrokimia Gresik


Departemen Produksi I

Jurusan Teknik Kimia


Fakultas Teknik
Universitas Jenderal Achmad Yani

Dekat dengan Kota Surabaya yang memiliki tenaga-tenaga terampil.

PT Petrokimia Gresik memiliki dua kantor pusat, yaitu:


a. Kantor Pusat
Kantor pusat PT Petrokimia Gresik terletak di Jalan Ahmad Yani, Gresik
61119
b. Kantor Perwakilan
Kantor cabang PT Petrokimia gresik terletak di Jalan Tanah Abang III,
No.16 Jakarta Pusat 10160

1.4 Organisasi Perusahaan


1.4.1

Bentuk Perusahaan
PT Petrokimia Gresik merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang

pengadaan pupuk, bahan kimia, dan jasa engineering. PT Petrokimia Gresik


mengalami perubahan bentuk perusahaan. Pada awalnya, PT Petrokimia Gresik
merupakan perusahaan umum kemudian berubah menjadi perusahaan perseroan.
Kini perusahaan ini telah menjadi holding company dengan PT Pupuk Indonesia
(persero) yang merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
dibawah koordinasi Menteri Negara BUMN.
1.4.2

Logo Perusahaan dan Arti

Laporan Kerja Praktik di PT. Petrokimia Gresik


Departemen Produksi I

Jurusan Teknik Kimia


Fakultas Teknik
Universitas Jenderal Achmad Yani

Gambar 1.1 Logo PT Petrokimia Gresik


Logo PT Petrokimia Gresik mempunyai tiga unsur utama yaitu
sebagai berikut :
a. Kerbau dengan warna kuning emas mengandung arti

Penghormatan terhadap daerah tempat perusahaan berada yaitu


Kecamatan Kebomas

Sifat positif kerbau yang di kenal suka bekerja keras, ulet, dan
loyal atau setia

Warna kuning emas melambangkan keagungan

Kerbau di kenal luas oleh masyarakat Indonesia sebagai sahabat


petani

b. Daun hijau berujung lima mengandung arti :

Daun hijau melambangkan kesuburan dan kesejahteraan

Ujung lima melambangkan kelima sila pancasila

c. Tulisan PG berwarna putih mengandung arti :

PG merupakan singkatan dari Petrokimia Gresik

Warna putih melambangkan kesucian

Secara kesleuruhan, logo perusahaan mempunyai makna yaitu :


Dengan hati yang bersih dan suci berdasarkan kelima sila Pancasila
Petrokimia Gresik berusaha mencapai masyarakat yang adil dan makmur menuju
keagungan bangsa.
1.4.3

Visi, Misi dan Dasar Perusahaan

1.4.3.1 VISI
Menjadi produsen pupuk dan produk kimia yang berdaya saing tinggi dan
produknya paling diminati oleh konsumen.
1.4.3.2 MISI
Laporan Kerja Praktik di PT. Petrokimia Gresik
Departemen Produksi I

Jurusan Teknik Kimia


Fakultas Teknik
Universitas Jenderal Achmad Yani

a. Mendukung penyediaan pupuk nasional untuk tercapainya program


swasembada pangan.
b. Meningkatkan hasil usaha untuk menunjang kelancaran kegiatan
operasional dan pengembangan usaha.
c. Mengembangkan potensi usaha untuk pemenuhan industri kimia
nasional dan berperan aktif dalam community development.
1.4.3.3 Nilai Dasar
a. Mengutamakan keselamatan dan kesehatan dalam setiap kegiatan
operasional.
b. Memanfaatkan

professionalism

untuk

peningkatan

kepuasan

pelanggan.
c. Meningkatkan inovasi untuk memenangkan bisnis.
d. Mengutamakan integritas di atas segala hal.
e. Berupaya membangun semangat kelompok yang sinergitas.

1.4.4

Struktur Manajemen dan Organisasi Perusahaan


Salah satu komponen penting dalam PT Petrokimia Gresik adalah struktur

organisasi yang disertai dengan uraian pekerjaan. Dengan adanya kedua hal
tersebut maka akan diperoleh manfaat sebagai berikut :

Membantu para pejabat agar lebih mengerti tugas dan jabatannya.

Menjelaskan dan menjernihkan persoalan mengenai pembatasan tugas,


tanggung jawab, wewenang, dan lain-lain.

Sebagai bahan orientasi untuk pejabat.

Menentukan jumlah pegawai di kemudian hari.

Penyusunan program pengembangan menajemen.

Laporan Kerja Praktik di PT. Petrokimia Gresik


Departemen Produksi I

Jurusan Teknik Kimia


Fakultas Teknik
Universitas Jenderal Achmad Yani

Menentukan training (pelatihan) untuk para pejabat yang sudah ada.

Mengatur kembali langkah kerja dan prosedur kerja yang berlaku bila
terbukti kurang lancar.

1.4.4.1 Manajemen Produksi


Manajemen produksi merupakan kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
pengolahan, dan pengawasan proses produksi sehingga tujuan dan sasaran
produksi dapat tercapai. Sasaran manajemen produksi adalah sebagai berikut :
a. Mencapai target yang telah disetujui oleh pimpinan perusahaan dan
sesuai dengan keinginan konsumen dalam hal jumlah dan mutu
produk.
b. Menekan biaya produksi seminimal mungkin.
c. Menekan down time.
d. Meningkatkan pemakaian kapasitas mesin secara optimal.
e. Meningkatkan sistem keamanan dan keselamatan kerja agar tercapai
zero accident (nihil kecelakaan)
Manajemen produksi di PT Petrokimia Gresik dibagi menjadi 3 unit, yaitu :
a. Departemen produksi I, bertugas untuk mengelola pabrik amoniak,
ZA I/III, dan urea
b. Departemen produksi II, bertugas untuk mengelola pabrik pupuk
phospat
c. Departemen produksi III, bertugas untuk mengelola pabrik bahan
kimia dan pupuk ZA III
1.4.4.2 Ketenagakerjaan
Jumlah tenaga kerja PT Petrokimia Gresik berdasarkan data yang
diperoleh dari Departemen Personalia PT Petrokimia Gresik, yaitu:
Jumlah SDM berdasarkan tingkat pendidikan (Posisi akhir Agustus 2014)
Tabel 1.1 Jumlah SDM berdasarkan tingkat pendidikan
(Posisi akhir Agustus 2014)
PENDIDIKAN
Laporan Kerja Praktik di PT. Petrokimia Gresik
Departemen Produksi I

JUMLAH

Jurusan Teknik Kimia


Fakultas Teknik
Universitas Jenderal Achmad Yani

Pasca Sarjana
Sarjana
Sarjana Muda
SLTA

103
525
63
2.429

SLTP

172

Total

3.292

Tabel 1.2 Jumlah SDM berdasarkan jenjang jabatan


(Posisi akhir Agustus 2014)
JABATAN
Direksi
Eselon I
Eselon II
Eselon III
Eselon IV
Eselon V
Pelaksana
Bulanan Percobaan
Total

JUMLAH
5
26
72
214
666
1.125
1.183
1
3.292

1.4.4.3 Nama-nama Pimpinan dan Direksi Perusahaan


1. Dewan Komisaris

Komisaris Utama

Dr. Ir Sumardjo Gatot Irianto, M.S., D.A.A

Anggota Komisaris :
a. Romulo R Simbolon, S.sos, M.M.
b. Drs. Julian Aldrin Pasha, M.M., Phd
c. Agus Supriyanto
d. Lili Djadjuli
e. Nugraha Budi Eka Irianto

2. Direksi

Laporan Kerja Praktik di PT. Petrokimia Gresik


Departemen Produksi I

Jurusan Teknik Kimia


Fakultas Teknik
Universitas Jenderal Achmad Yani

Direktur Utama

:Ir. Hidayat Nyakman, M.S.I.E,M.A

Direktur Komersih

:Drs. T Nugroho Purwanto, Ak.

Direktur Tek & Pengembangan

: F. Purwanto

Direktur Produksi

: Nugroho Cristijanto

Direktur SDM & Umum

: Irwansyah

1.4.4.4 Periode Kepemimpinan Perusahaan


a. Ir. James
-

1962-1972

: Kepala Tim Pelaksana Proyek

1972-1977

: Presiden Direktur

b. Ir. Sudarta
1977-1984

: Presiden Direktur

c. Dr. Sjafaroedin Sabar


1984-1990

: Presiden Direktur

d. Ir. Endarto
1990-1995

: Direktur Utama

e. Ir. Rauf Purnama


1995-2001

: Direktur Utama

f. Ir. Arifin Tasrif


2001-2010

: Direktur Utama

g. Ir. Hidayat Nyakman, M.Sc.


2010-sekarang : Direktur Utama
1.4.4.5 Tri Dharma Karyawan

Laporan Kerja Praktik di PT. Petrokimia Gresik


Departemen Produksi I

Jurusan Teknik Kimia


Fakultas Teknik
Universitas Jenderal Achmad Yani

Merupakan tiga slogan yang harus dipenuhi dan diwujudkan oleh semua
karyawan PT Petrokimia Gresik. Tri Dharma Karyawan tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Rumongso Melu Handarbeni (merasa ikut memiliki).
2. Rumongso Melu Hangrungkebi (merasa ikut memelihara).
3. Mulatsariro Hangrosowani (berani mawas diri).

1.4.4.6 Anak-anak Perusahaan


Dalam rangka pengembangan dan perluasan PT Petrokimia Gresik telah
membangun beberapa anak perusahaan. Usaha ini dilakukan untuk menunjang
program pemerintah antara lain untuk menumbuhkan usaha keterkaitan industri
dan meningkatkan ekspor hasil industri atau mensubsidi produk impor. Pabrikpabrik tersebut antara lain:
1. PT Petrokimia Kayaku
Pabrik Formulator Pestisida, merupakan perusahaan patungan dengan
saham PT Petrokimia Gresik sebesar 60% serta Mitshubishi Co. dan Nippon
Kayaku masing-masing sebesar 20%. PT Petrokimia Kayaku beroperasi mulai
tahun 1977 dengan hasil produksi:
a. Pestisida cair dengan kapasitas produksi sebesar 3.600 ton/tahun
b. Pestisida butiran dengan kapasitas produksi sebesar 12.600
ton/tahun
c. Pestisida tepung dengan kapasitas produksi sebesar 1.800
ton/tahun
2. PT Petrosida Gresik
Menghasilkan bahan aktif pestisida dan 99,9% sahamnya dimiliki oleh PT
Petrokimia Gresik. Beroperasi semenjak tahun 1984 dan dimaksudkan untuk
memasok bahan baku PT Petrokimia Kayaku.

Berikut merupakan jenis

produksinya:
a. BPMC dengan kapasitas produksi 2.500 ton/tahun

Laporan Kerja Praktik di PT. Petrokimia Gresik


Departemen Produksi I

Jurusan Teknik Kimia


Fakultas Teknik
Universitas Jenderal Achmad Yani

b. Diazinon dengan kapasitas produksi 2.500 ton/tahun


c. MIPC dengan kapasitas produksi 700 ton/tahun
d. Carbofuran dengan kapasitas produksi 900 ton/tahun
e. Carbaryl dengan kapasitas produksi 200 ton/tahun
3. PT Petronika
Merupakan perusahaan patungan dengan saham PT Petrokimia Gresik
20% dan Mitshubishi 80%. PT Petronika beroperasi sejak tahun 1985 dengan
hasil produksi berupa Diocthyl phthalate (DOP) dengan kapasitas produksi 30.000
ton/tahun.
4. PT Petrowidada
Merupakan perushaan patungan dengan saham PT Petrokimia Gresik
1,47% dan sisanya PT Eterindo Wahanatama. Perusahaan ini mulai beroperasi
sejak tahun 1988 dengan hasil produksinya:
a. Phthalic

Anhydride

dengan

kapasitas

produksinya70.000

ton/tahun
b. Meleic Anhydride dengan kapasitas produksi 3.200 ton./tahun
5. PT Petrocentral
Merupakan perusahan patungan dengan saham PT Petrokimia 9,8%.
Pemilik saham lainnya yaitu PT unggul Indah Cahaya Tbk sebesar 61,7%, PT
Fosfindo 12,7%, PT Salim Chemicals Corpora 6,4%, PT Upra Veritas 6,4% dan
PT Kobel 3%. Perusahaan ini mulai beroperasi sejak tahun 1990 dengan hasil
produknya adalah Sodium Tripoly Fosfat (STPP) dengan kapasitas produksinya
40.000ton/tahun.
6. PT Kawasan Industri gresik
Perusahaan ini hasil gabungan antara beberapa perusahaan antara lain:
1. PT Petrokimia Gresik (35%)
2. PT Semen Gresik (65%)

Laporan Kerja Praktik di PT. Petrokimia Gresik


Departemen Produksi I

Jurusan Teknik Kimia


Fakultas Teknik
Universitas Jenderal Achmad Yani

Perusahaan ini bergerak dibidang penyiapan kavling industri siap pakai


seluas 135 ha termasuk Export Processing zone (EPZ).
1.5 Unit Produksi
PT Petrokimia Gresik memiliki 3 unit produksi utama, yaitu:
1.5.1

Unit Produksi I (Unit Pupuk Nitrogen)


Unit produksi ini terdiri dari:
a. Pabrik Amoniak (NH3) kapasitas 445.000 ton/tahun.
b. Pabrik Pupuk ZA (Amonium Sulfat).
Pabrik ini terdiri dari:

Pabrik Pupuk ZA I (1972) kapasitas 210.000 ton/tahun

Pabrik Pupuk Z A III ( 1986) kapasitas 210.000 ton/tahun

c. Pabrik Pupuk Urea (1994) kapasitas 460.000 ton/tahun.


d. Produk samping.
Selain menghasilkan pupuk, Unit Produksi I juga menghasilkan produk
samping yaitu:

1.5.2

CO2 Cair dengan kapasitas 16.600 ton/tahun.

CO2 padat atau dry ice dengan kapasitas 4.000 ton/tahun.

Unit Produksi II (Unit Pupuk Phospat)


Unit produksi ini terdiri dari:
a. Pabrik Pupuk Phospat:

Pabrik Pupuk Phospat I (1979) kapasitas 500.000 ton/tahun


dengan nama produk pupuk ini adalah TSP.

Pabrik Pupuk Phospat II (1983) kapasitas 500.000 ton/tahun


produk TSP. lalu pada tahun 1995 berubah nama menjadi SP-36.

Laporan Kerja Praktik di PT. Petrokimia Gresik


Departemen Produksi I

Jurusan Teknik Kimia


Fakultas Teknik
Universitas Jenderal Achmad Yani

b. Pabrik pupuk Majemuk


Pabrik pupuk majemuk ini menghasilkan pupuk dengan nama produk
Phonska. Pabrik ini terdiri dari:

Pabrik Pupuk Phonska I dengan kapasitas 450.000 ton/tahun.


Pabrik ini diresmikan oleh Presiden Abdurrahman Wahid pada
tanggal 25 Agustus 2000.

Pabrik Pupuk Phonska II (2005) dan Phonska III (2009) dengan


kapasitas total kedua pabrik adalah 1.260.000 ton/tahun.

Pabrik Pupuk Phonska IV (2011) dengan kapasitas 630.000


ton/tahun

c. Pabrik Pupuk NPK (Natrium Phospat kalium)


Pabrik ini terdiri dari:

Pabrik Pupuk NPK I (2005) kapasitas 70.000 ton/tahun

Pabrik Pupuk NPK II ( 2008) kapasitas 100.000 ton/tahun

Pabrik Pupuk NPK III (2009) kapasitas 100.000 ton/tahun

Pabrik Pupuk NPK Blending (2003) kapasitas 60.000 ton/tahun

d. Pabrik Pupuk K2SO4atau ZK (2005) kapasitas 10.000 ton/tahun

1.5.3

Unit Produksi III (Unit Bahan Kimia)


Unti produksi ini terdiri dari:
a. Pabrik Asam Phospat atau H3PO4 (1985) dengan kapasitas 200.000
ton/tahun.
b. Pabrik Asam Sulfat H2SO4 (1985) dengan kapasitas 550.000
ton/tahun.
c. Pabrik Cement Retarder atau CaSO4.2H2O (1985) dengan kapasitas
440.000 ton/tahun. Cement Retarder digunakan sebagai bahan aditif
semen untuk mengatur kekerasan.

Laporan Kerja Praktik di PT. Petrokimia Gresik


Departemen Produksi I

Jurusan Teknik Kimia


Fakultas Teknik
Universitas Jenderal Achmad Yani

d. Pabrik Alumunium Florida atau AlF3 (1985) dengan kapasitas12.600


ton/tahun. Alumunium florida digunakan sebagai bahan untuk
menurunkan titik lebur pada industri peleburan alumunium.
e. Pabrik ZA II (1984) dengan kapasitas 250.000 ton/tahun.

1.6 Unit Prasarana


Unit-unit prasarana berfungsi untuk menunjang kegiatan operasional
perusahaan. Unit-unit prasarana yang dimiliki oleh PT Petrokimia Gresik adalah
sebagai berikut:

1.6.1

Dermaga dan Fasilitasnya


Dermaga ini bermanfaat untuk menunjang kegiatan transportasi bahan

baku dan hasil produksi. Dermaga ini berbentuk T dengan panjang 625m dan
lebar 36m. Dermaga mampu digunakan sebagai tempat bersandar 3 buah kapal
berbobot 40.000 - 60.000 ton pada bagian darat. Fasilitas bongkar muat yang
dimiliki oleh dermaga ini adalah sebagai berikut:
a. CSU (Continuous Ship Unloader) untuk membongkar bahan curah
berkapasitas 1.000 ton/jam.
b. Alat muat terpadu (Multiple Loading Crane) yang dapat memuat hasil
produksi ke kapal dalam bentuk curah dengan kapasitas 120 ton/jam.
c. Dua unit Cangaroo Crane yaitu alat bongkar curah dengan kapasitas
masing-masing 350 ton/jam.
d. Belt Conveyor
System belt conveyor dermada ini terbagi dalam 3 unit dengan panjang
total mencapai 22 km.
e. Fasilitas pompa dan pipa untuk mengalirkan bahan baku cair. Pipa
amoniak memiliki kapasitas pengaliran 60 ton/jam dan pipa asam
sulfat berkapasitas 90 ton/jam.

Laporan Kerja Praktik di PT. Petrokimia Gresik


Departemen Produksi I

Jurusan Teknik Kimia


Fakultas Teknik
Universitas Jenderal Achmad Yani

1.6.2

Unit Penjernihan Air


Sumber air berasal dari;
a. Sungai Brantas
Air dikirim dari Sungai Brantas ke Gresik dengan pipa sepanjang
22km dengan kapasitas 720 m3/jam
b. Sungai Bengawan Solo
Air dikirim dan Sungai Bengawan Solo ke Gresik dengan pipa
sepanjang 60km dengan kapasitas 2500 m3/jam.

1.6.3

Belt Conveyor
Sebagai sarana pengangkatan bahan baku dan hasil produksi yang

menghubungankan pabrik-pabrik di unit produksi I, II dan III dengan


sepanjang 25 km.

1.6.4

Unit Industri Peralatan Pabrik


Unit ini untuk menunjang pemeliharaan pabrik yang telah ada dan

dapat digunakan untuk pabrikasi peralatan pabrik dan permesinan atas pesanan
perusahaan lain.
1.6.5

Unit Pembangkit Tenaga Listrik


Induk perusahaan memiliki dua unit pembangkit tenaga listrik yaitu

sebagai berikut:
a. Gas Turbine Generator (GTG)
Turbin ini terdapat di pabrik I dengan kapasitas 24 MW
b. Waste Heat Boiler (WHB)
Boiler ini terdapat di pabrik I dengan kapasitas 70 ton/jam
c. Steam Turbine Generator (STG)

Laporan Kerja Praktik di PT. Petrokimia Gresik


Departemen Produksi I

Anda mungkin juga menyukai