Fakultas Teknik
Universitas Jenderal Achmad Yani
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang dan Sejarah Berdirinya Perusahaan
Negara Indonesia merupakan negara agraris dan memiliki sumber daya
alam yang sangat melimpah, sehingga Presiden Soeharto memiliki keinginan agar
Indonesia dapat menjadi negara swasembada pangan. Untuk mewujudkan hal
tersebut, perlu dibangun pabrik pupuk di Jawa Timur sebab provinsi ini terdapat
sumber gas alam yang berada di daerah Madura dan air baku yang masih cukup
baik yng berasal dari sungai Bengawan Solo. Pabrik pupuk inilah yang kini
dinamakan PT Petrokimia Gresik.
PT Petrokimia Gresik merupakan Badan Hukum Usaha Milik Negara
(BUMN) dalam lingkup Kementerian Perindustrian RI. PT Petrokimia Gresik
bergerak di bidang produksi pupuk, bahan-bahan kimia, serta bidang jasa baik
engineering maupun jasa-jasa lainnya.
Perusahaan ini terdiri dari tiga unit produksi utama dan beberapa anak
perusahaan. Ketiga unit produksi utama tersebut memproduksi pupuk dan bahanbahan kimia yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk. anak-anak
perusahaan memproduksi bahan-bahan kimia pembantu pembuatan pupuk, bahan
kimia keperluan pertanian dan lain sebagainya.
PT Petrokimia Gresik merupakan pabrik pupuk kedua yang didirikan
setelah PT Pupuk Sriwijya di Palembang dan merupakan pabrik pupuk terlengkap
di Indonesia.
PT Petrokimia Gresik dengan dasar hukum TAP MPRS No. II/MPRS/1960
dan KEPRES No. 260 tahun 1960 dengan nama proyek Petrokimia Surabaya.
Nama petrokimia berasal dari kata Petrochemical yang berarti bahan-bahan
kimia yang dibuat dari minyak bumi dan gas. Perkembangan fisik tahap 1 Projek
Petrokimia Surabaya dilaksanakan atas dasar Impres No. 01/instr/1963.
Pembangunan fisik ini dilakukan oleh kontraktor cosindid Sp.A dari Italia.
6. Tahun 1997
PT Petrokimia Gresik melakukan Holding dengan PT Pupuk Sriwijaya
(Persero) sebagai induknya berdasarkan PP No. 28 Tahun 1997
Laporan Kerja Praktik di PT. Petrokimia Gresik
Departemen Produksi I
Pada saat ini, PT petrokimia gresik memiliki berbagai bidang usaha yaitu
industri pupuk, pestisida, peralatan pabrik & jasa rancang bangun dan
perekayasaan maupun jasa lain.
Dalam tahap perkembangan selanjutnya, PT Petrokimia gresik telah
mengalami tujuh kali perluasan, yaitu sebagai berikut:
a. Perluasan Pertama (29 Agustus 1979)
Pada perluasan ini dilakukan perkembangan Pabrik Pupuk TSP I oleh
kontraktor asal Perancis yaitu Spie Batignoless. Selain itu juga dilakukan
pembangunan lainnya, yaitu:
Prasarana pelabuhan
Perluasaan pelabuhan
Unit Utilitas
Pada perluasan kesembilan ini didirikan Pabrik Pupuk NPK dan Phospat
yaitu RFO I, RFO II, NPK Granulasi II, III & IV, ROP Granul I & II yang
berada di unit Pabrik II.
Desa Ngipik
Desa Sukorame
Desa Tlogopojok
Desa Kebomas
Desa Tlogopojok
Desa Tepe
Tersedianya sumber air dari aliran Sungai Brantas dan Bengawan Solo.
Dekat dengan daerah konsumen pupuk terbesar yaitu daerah pertanian dan
perkebunan tebu.
Bentuk Perusahaan
PT Petrokimia Gresik merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
Sifat positif kerbau yang di kenal suka bekerja keras, ulet, dan
loyal atau setia
1.4.3.1 VISI
Menjadi produsen pupuk dan produk kimia yang berdaya saing tinggi dan
produknya paling diminati oleh konsumen.
1.4.3.2 MISI
Laporan Kerja Praktik di PT. Petrokimia Gresik
Departemen Produksi I
professionalism
untuk
peningkatan
kepuasan
pelanggan.
c. Meningkatkan inovasi untuk memenangkan bisnis.
d. Mengutamakan integritas di atas segala hal.
e. Berupaya membangun semangat kelompok yang sinergitas.
1.4.4
organisasi yang disertai dengan uraian pekerjaan. Dengan adanya kedua hal
tersebut maka akan diperoleh manfaat sebagai berikut :
Mengatur kembali langkah kerja dan prosedur kerja yang berlaku bila
terbukti kurang lancar.
JUMLAH
Pasca Sarjana
Sarjana
Sarjana Muda
SLTA
103
525
63
2.429
SLTP
172
Total
3.292
JUMLAH
5
26
72
214
666
1.125
1.183
1
3.292
Komisaris Utama
Anggota Komisaris :
a. Romulo R Simbolon, S.sos, M.M.
b. Drs. Julian Aldrin Pasha, M.M., Phd
c. Agus Supriyanto
d. Lili Djadjuli
e. Nugraha Budi Eka Irianto
2. Direksi
Direktur Utama
Direktur Komersih
: F. Purwanto
Direktur Produksi
: Nugroho Cristijanto
: Irwansyah
1962-1972
1972-1977
: Presiden Direktur
b. Ir. Sudarta
1977-1984
: Presiden Direktur
: Presiden Direktur
d. Ir. Endarto
1990-1995
: Direktur Utama
: Direktur Utama
: Direktur Utama
Merupakan tiga slogan yang harus dipenuhi dan diwujudkan oleh semua
karyawan PT Petrokimia Gresik. Tri Dharma Karyawan tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Rumongso Melu Handarbeni (merasa ikut memiliki).
2. Rumongso Melu Hangrungkebi (merasa ikut memelihara).
3. Mulatsariro Hangrosowani (berani mawas diri).
produksinya:
a. BPMC dengan kapasitas produksi 2.500 ton/tahun
Anhydride
dengan
kapasitas
produksinya70.000
ton/tahun
b. Meleic Anhydride dengan kapasitas produksi 3.200 ton./tahun
5. PT Petrocentral
Merupakan perusahan patungan dengan saham PT Petrokimia 9,8%.
Pemilik saham lainnya yaitu PT unggul Indah Cahaya Tbk sebesar 61,7%, PT
Fosfindo 12,7%, PT Salim Chemicals Corpora 6,4%, PT Upra Veritas 6,4% dan
PT Kobel 3%. Perusahaan ini mulai beroperasi sejak tahun 1990 dengan hasil
produknya adalah Sodium Tripoly Fosfat (STPP) dengan kapasitas produksinya
40.000ton/tahun.
6. PT Kawasan Industri gresik
Perusahaan ini hasil gabungan antara beberapa perusahaan antara lain:
1. PT Petrokimia Gresik (35%)
2. PT Semen Gresik (65%)
1.5.2
1.5.3
1.6.1
baku dan hasil produksi. Dermaga ini berbentuk T dengan panjang 625m dan
lebar 36m. Dermaga mampu digunakan sebagai tempat bersandar 3 buah kapal
berbobot 40.000 - 60.000 ton pada bagian darat. Fasilitas bongkar muat yang
dimiliki oleh dermaga ini adalah sebagai berikut:
a. CSU (Continuous Ship Unloader) untuk membongkar bahan curah
berkapasitas 1.000 ton/jam.
b. Alat muat terpadu (Multiple Loading Crane) yang dapat memuat hasil
produksi ke kapal dalam bentuk curah dengan kapasitas 120 ton/jam.
c. Dua unit Cangaroo Crane yaitu alat bongkar curah dengan kapasitas
masing-masing 350 ton/jam.
d. Belt Conveyor
System belt conveyor dermada ini terbagi dalam 3 unit dengan panjang
total mencapai 22 km.
e. Fasilitas pompa dan pipa untuk mengalirkan bahan baku cair. Pipa
amoniak memiliki kapasitas pengaliran 60 ton/jam dan pipa asam
sulfat berkapasitas 90 ton/jam.
1.6.2
1.6.3
Belt Conveyor
Sebagai sarana pengangkatan bahan baku dan hasil produksi yang
1.6.4
dapat digunakan untuk pabrikasi peralatan pabrik dan permesinan atas pesanan
perusahaan lain.
1.6.5
sebagai berikut:
a. Gas Turbine Generator (GTG)
Turbin ini terdapat di pabrik I dengan kapasitas 24 MW
b. Waste Heat Boiler (WHB)
Boiler ini terdapat di pabrik I dengan kapasitas 70 ton/jam
c. Steam Turbine Generator (STG)