Nama kelompok :
Aisyah Putri N
Ayunda Amalia
Lupitasari
Meyliana Widyastutik
Rindu yulian P
Osteoporosis
DEFINISI
Osteoporosis berasal dari kata osteo dan
porous, osteo artinya tulang, dan porous
berarti berlubang-lubang atau keropos.
Jadi, osteoporosis adalah tulang yang
keropos, yaitu penyakit yang mempunyai
sifat khas berupa massa tulangnya rendah
atau berkurang, disertai gangguan mikroarsitektur tulang dan penurunan kualitas
jaringan tulang yang dapat menimbulkan
kerapuhan tulang (Tandra, 2009).
Klasifikasi Osteoporosis
Osteoporosis Primer
Osteoporosis Sekunder
Etiologi
Determinan Massa Tulang
Faktor genetik
Faktor mekanis
Faktor makanan dan hormon
Manifestasi Klinis
Nyeri dengan atau tanpa fraktur yang nyata.
Nyeri timbul mendadak.
Sakit hebat dan terlokalisasi pada vertebra yg
terserang.
Nyeri berkurang pada saat istirahat di tempat
tidur.
Nyeri ringan pada saat bangun tidur dan akan
bertambah jika melakukan aktivitas.
Deformitas vertebra thorakalis Penurunan
tinggi badan
Pemeriksaan Diagnostik
Single-Photon Absortiometry (SPA)
Pemeriksaan densitas massa tulang
(Densitometri)
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Biopsi tulang dan Histomorfometri
CT-Scan
Pemeriksaan Laboratorium
1. Kadar Ca, P, Fosfatase alkali tidak
menunjukkan kelainan yang nyata
2. Kadar HPT (pada pascamenoupouse kadar
HPT meningkat) dan Ct (terapi kstrogen
merangsang pembentukan Ct)
3. Kadar 1,25 - (OH)2 - D3 absorbsi Ca
menurun
4. Eksresi fosfat dan hidroksipolin terganggu
sehingga meningkat kadarnya
Rheumatoid Arthritis
Definisi
Artritis reumatoid adalah suatu penyakit
inflamasi sistemik kronik yang tidak diketahui
penyebabnya, dikarakteristikan oleh kerusakan
dan proliferasi membran sinovial, yang
menyebabkan kerusakan pada tulang sendi
ankilosis, dan deformitas. (Doenges, E Marilynn,
2000 : hal 859)
Etiologi
Penyebab utama penyakit reumatik masih
belum diketahui secara pasti. Biasanya
merupakan kombinasi dari faktor genetik,
lingkungan, hormonal dan faktor sistem
reproduksi. Namun faktor pencetus
terbesar adalah faktor infeksi seperti
bakteri, mikoplasma dan virus (Lemone &
Burke, 2001).
Manifestasi Klinik
Gejala-gejala konstitusional,
Poliartritis simetris (peradangan sendi
pada sisi kiri dan kanan)
Kekakuan di pagi hari selama lebih dari 1
jam
Artritis erosif
Deformitas
Nodula-nodula reumatoid
Pemeriksaan diagnostik
Faktor Reumatoid : positif pada 80-95% kasus.
Fiksasi lateks: Positif pada 75 % dari kasus-kasus khas.
Reaksi-reaksi aglutinasi : Positif pada lebih dari 50%
kasus-kasus khas.
LED : Umumnya meningkat pesat ( 80-100 mm/h)
mungkin kembali normal sewaktu gejala-gejala
meningkat
Protein C-reaktif: positif selama masa eksaserbasi.
SDP: Meningkat pada waktu timbul prosaes inflamasi
JDL : umumnya menunjukkan anemia sedang.
Ig ( Ig M dan Ig G); peningkatan besar menunjukkan
proses autoimun sebagai penyebab AR.
Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan medik pada pasien RA
diantaranya :
Pendidikan : meliputi tentang pengertian,
patofisiologi, penyebab, dan prognosis penyakit ini
Istirahat : karena pada RA ini disertai rasa lelah yang
hebat
Latihan : pada saat pasien tidak merasa lelah atau
inflamasi berkurang, ini bertujuan untuk
mempertahankan fungsi sendi pasien
Termoterapi
Gizi yaitu dengan memberikan gizi yang tepat
Pemberian Obat-obatan
Komplikasi
Dapat menimbulkan perubahan pada
jaringan lain seperti adanya proses granulasi
di bawah kulit yang disebut subcutan nodule
Ada otot dapat terjadi myosis, yaitu proses
granulasi jaringan otot
Pada pembuluh darah terjadi tromboemboli
Terjadi splenomegali