Anda di halaman 1dari 32

RESUME

DASAR-DASAR BIOKIMIA

DISUSUN OLEH
KELOMPOK IV:
NUR ANNISA.B (6005001114037)
WINDASARI (605001140)
ARNI SOFIANINGSI ZAIDA (60500114026)
SITI NURHUDA (60500114)
ASPINA DAMAYANTI (60500114009)
MUH. ASSABUL KAHFI S. (60500114063)
MAHMUDDIN

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2015
BAB I

SEL

A. Struktur dan Fungsi Sel


Sel adalah unit terkecil dalam organisme hidup, baik dalam dunia tumbuhan maupun
hewan. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Oleh karena itu, sel
dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Sel hidup
merupakan kumpulan zat tak hidup yang berinteraksi membentuk senyawa antara molekul
pembentuk, makromolekul hingga terbentuknya sel hidup. Berbagai sel berinteraksi dalam
sistem membentuk jaringan, selanjutnya jaringan membentuk organ sehingga terbentuklah
organisme hidup.
Sel terdiri atas protoplasma yaitu isi sel yang terbungkus oleh suatu membran atau
selaput sel. Pada tahun 1957 Dougherty mengemukakan dua istilah sel, yaitu sel prokariotik
dan sel eukariotik. Sel prokariotik ialah sel yang mempunyai susunan atau komponen yang
sederhana. Artinya di dalam protoplasma tidak ada organel atau bagian-bagian sel selain inti
yang secara terpisah terbungkus oleh membran. Sistem pernapasan sel berkaitan dengan
membran plasma. Oksigen dari luar sel masuk ke dalam plasma melalui membran dan karbon
dioksida dikeluarkan dari dalam sel melalui membran ini pula. Sebagai contoh sel prokariotik
ialah bakteri. Sel eukariotik mempunyai susunan dan komponen yang lebih kompleks. Di
dalam plasma sel terdapat inti sel dan organel lain yang secara terpisah terbungkus oleh
membran, misalnya mitokondria, ribosom, dan lain-lainnya. Pada sel eukariotik pernapasan
sel berlangsung pada mitokondria. Oksigen dari luar sel masuk ke dalam sel melalui
membran mitokondria. Dalam mitokondria oksigen digunakan dan karbon dioksida yang
terbentuk dikeluarkan mitokondria dan kemudian dikeluarkan dari dalam sel melalui
membran plasma.
Bagian-bagian sel yaitu terdiri dari:
1. Membran sel

Setiap sel terbungkus oleh suatu membran semipermeabel selektif, yaitu yang
memisahkan bagian dalam sel dengan lingkangan luarnya. Membran ini biasanya disebut
juga membran plasma karena membungkus membran palsma sel. Dengan adanya membran
ini, sel dapat mengatur lingkungan dalamnya untuk kepentingan tertentu, menggunakan
energi untuk mempertahankan lingkungan dalam sel. Membran ini juga berfungsi membatasi
perpindahan zat-zat yang terlibat dalam reaksi yang terjadi dalam sel maupun masuknya zatzat dari luar sel.
2. Sitoplasma
Sitoplasma adalah fase cair dalam sel yang mengandung berbagai macam konstituen
berupa organel sel, antara lain mitokondria, ribosom dan lain-lain.

Zat-zat yang terlarut

dalam sitoplasma antara lain protein, RNA, metabolit untuk digunakan oleh sel misalnya
glukosa, elektrolit dan beberapa sisa dari hasil kegiatan sel, misalnya urea, kreatinin, asam
urat, enzim-enzim yang digunakan untuk proses glikolisis, yaitu pengubahan glukosa menjadi
asam piruvat dan laktat, serta enzim untuk bosintettis asam lemak terdapat dalam sitoplasma.
a) Endoplasma retikulum, pada bagian dalam sel, endoplasmik retikulum berhubungan
dengan membran sel. Pada dinding endoplasmik retikulum terdapat partikel-partikel yang
disebut ribosom. Ribosom terdapat dalam jumlah banyak pada dinding enoplasmik
retikulum dan mempunyai susunan kimia 50% RNA dan 50% protein. Biosintetis protein
berlangsung dalam ribosom, karena itu sel yang memproduksi protein dalam jumlah besra
mengandung banyak ribosom.
b) Mitokondria, terdapat dalam semua sel, hanya jumlahnya bervariasi dari bebrapa ratus
hingga beberapa ribu. Mitokondria berbentuk bulat panjang dengan berbagai ukuran
mempunyai membran ganda, yaitu membran luar dan membran dalam.
c) Lisosom, adalah oragnel sel yang mempunyai diameter antara 250-750 milimikron,
berisi sejumlah besar partikel kecil dengan diameter berukuran 55-80 Angstrom. Dalam
partikel ini terdapat enzim-enzim yang bekerja pada proses hidrolisis terhadap molekulmolekul besar. Pada sel-sel yang mati, lisosom pecah dan enzim yang bekerja pada proses

hidrolisis masuk ke dalam sitoplasma dan menyebabkan terjadinya proses hidrolisis dalam
sel sendiri sehingga sel akan rusak.
d) komplek golgi, terletak didekat inti sel dan mempunyai hubungan dengan endoplasmik
retikulum. Dalam komplek golgi berlangsung reaksi pembentukan glikoprotein, yaitu
gabungan karbohidrat dengan protein . Berbentuk kantong pipih yang berkelok-kelok,
memodifikasi protein dengan menambahkan oligosakarida (Glikosilasi) dan membentuk
lisosom.
3. Inti sel atau nukleus
Masing-masing sel berisi materi genetic (DNA), yang menyimpan instruksi
untukstruktur dan fungsi sel. DNA dapat ditemukan terletak di dalam membran yang
membatasinukleus (organism eukariotik tumbuhan, binatang, protista dan fungi) atau
secarasederhana terkonsentrasi pada suatu daerah pada sitoplasma yang disebut
nucleoid(organism prokariotik Eubakteria dan Arkhaebakteria).

4. Transportasi melalui membran


Organisme multiseluler mempunyai sistem transportasi di dalam
tubuhnya

berupa

transpor

melalui

membran

sel.

Transportasi

ini

melibatkan sel atau membran sel yang memiliki ketebalan 5 - 10 nm


(nano meter; 1 nm = 1 10 pangkat -9 m). Membran ini menghalangi
gerak ion dan molekul melewati membran.Hal ini sangat penting untuk
menjaga kestabilan pH, menjaga konsentrasi ion dalam sel, untuk
kegiatan enzim, mengeluarkan sisa-sisa metabolisme yang bersifat racun,
dan memasok ion-ion yang penting dalam kegiatan saraf dan otot.

Ciri-ciri Sel Prokariotik


o Biasanya relatif kecil dan sederhana
o Mempunyai ciri-ciri eksternal
o Batasnya adalah membran plasma
o Dapat memiliki bungkus yang disebut mesosom
o Dinding yang kaku yang tersusun dari senyawa yang unik, yang ditemukanhanya
padadinding Prokariotik yang disebut peptidoglikan (dan tidak ada pada Archaebacteria)
o Dapat mensekresi sarung pelindung atau kapsul untuk perlindungan
o Dapat memiliki struktur motil yang disebut flagella, tetapi mereka berbeda dari
flagellayang terdapat pada Eukariotik, atau proyeksi yang sangat kecil yang disebut fili,
yangmembantu pengikatan bakteri pada permukaan.
o Interior sel Prokariotik berbeda
Molekul DNA tunggal (sirkuler), terkonsentrasi pada suatu daerah di sitoplasma
yangdisebut nukleoid.DNA tidak dikelilingi oleh protein. Bakteri mungkin memiliki lebih
darisatu kopi dari molekul DNA
Bisa mempunyai plasmid, fragmen DNA independen yang membawa potongan khususdari
informasi genetic.Plasmid dapat ditransmisikan dari satu bakteri ke yang lainnyaatau dari
lingkungan ke bakteri.Plasmid penting dalam penelitian DNA rekombinan.
Ribosom, tersusun dari RNA dan protein, densitasnya 70S
Tidak mempunyai struktur internal yang dikelilingi membran (organela)

Gambar 3. Bagian-bagian dari sel prokariotik

Ciri-ciri Sel Eukariotik

Sel Eukariotik punya suatu sistem struktur internal yang dikelilingi membran, yang
disebut organela

Nukleus dikelilingi selubung nuclear (eukariotik berarti nukleus yang sebenarnya)

Mempunyai sitoplasma sitosol di mana organela-organela khusus terletak

Mempunyai efisiensi yang lebih besar untuk aktivitas sel

Organela-organela secara fisika memisahkan tipe-tipe yang berbeda dari aktivitas


selpada ruangan sitoplasma

Organela juga menyebabkan, pemisahan aktivitas sel dalam waktu

Gambar 4. Perbandingan sel tumbuhan dan hewan

BAB II
KARBOHIDRAT

KARBOHIDRAT yaitu senyawa organik terdiri dari unsur karbon,


hidrogen, dan oksigen. Terdiri atas unsur C, H, O dengan perbandingan 1
atom C, 2 atom H, 1 atom O. karbohidrat banyak terdapat pada tumbuhan
dan binatang yang berperan struktural & metabolik. sedangkan pada
tumbuhan

untuk

sintesis

CO2

H2O

yang

akan

menghasilkan

amilum/selulosa, melalui proses fotosintesis, sedangkan Binatang tidak

dapat

menghasilkan

karbohidrat

sehingga

tergantung

tumbuhan.

karbohidrat merupakan sumber energi dan cadangan energi, yang melalui


proses metabolisme.
Banyak sekali makanan yang kita makan sehari hari adalah suber
karbohidrat seperti : nasi/beras, singkong, umbi-umbian, gandum, sagu,
jagung, kentang, dan beberapa buahbuahan lainnya, dll. Rumus umum
karbohidrat yaitu Cn(H2O)m, sedangkan yang paling banyak kita kenal
yaitu glukosa : C6H12O6, sukrosa : C12H22O11, sellulosa : (C6H10O5)n
Klasifikasi karbohidrat:
a. Monosakarida
Monosakarida : terdiri atas 3-6 atom C dan zat ini tidak dapat lagi
dihidrolisis oleh larutan asam dalam air menjadi karbohidrat yang lebih
sederhana. Berikut macam-macam monosakarida : dengan ciri utamanya
memiliki jumlah atom C berbeda-beda: triosa (C3), tetrosa (C4), pentosa
(C5), heksosa (C6), heptosa (C7).
Triosa: Gliserosa, Gliseraldehid, Dihidroksi aseton
Tetrosa: threosa, Eritrosa, xylulosa Pentosa : Lyxosa, Xilosa, Arabinosa,
Ribosa, Ribulosa
Hexosa : Galaktosa, Glukosa, Mannosa, fruktosa
Heptosa : Sedoheptulosa

Aldoda dan ketosa serta pembagiannya

b.

Disakarida

Disakarida

adalah

senyawanya

terbentuk

dari

molekul

monosakarida yg sejenis atau tidak. Disakarida dapat dihidrolisis oleh


larutan asam dalam air sehingga terurai menjadi 2 molekul monosakarida.
hidrolisis : terdiri dari 2 monosakarida
sukrosa : glukosa + fruktosa (C 1-2)
maltosa : 2 glukosa (C 1-4)
trehalosa 2 glukosa (C1-1)
Laktosa : glukosa + galaktosa (C1-4)

c. Polisakarida
Polisakarida adalah polimer yang tersusun dari ratusan hingga ribuan satuan
monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik Polisakarida adalah karbohidrat,
sehingga tersusun hanya dari atom karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Contoh
polisakarida adalah pati, glikogen, agarosa, dan selulosa. Beberapa polisakarida kompleks
dapat juga memiliki atom tambahan misalnya nitrogen, seperti pektin, kitin, dan lignin.
Menurut strukturnya, dikenal polisakarida lurus dan bercabang. Semakin banyak
cabang yang dimiliki suatu molekul membuat polisakarida tersebut cenderung lengket.
Menurut fungsinya, polisakarida dibedakan menjadi polisakarida cadangan (storage) dan
polisakarida penyusun (structural).] Polisakarida cadangan berfungsi sebagai cadangan
pemasok energi (dalam bentuk gula) yang dibutuhkan sel, melalui hidrolisis enzimatik.
Polisakarida penyusun adalah bahan penyusun sel atau jaringan. Polisakarida penyusun
biasanya sukar diurai secara biologis dan memerlukan asam kuat untuk memecahkan ikatan
molekulnya. Sebaliknya, polisakarida cadangan mudah diurai secara biologis.
Contoh polisakarida cadangan
1. Pati
Pati adalah polisakarida cadangan dalam tumbuhanMonomer-monomer glukosa
penyusunnya dihubungkan dengan ikatan alfa 1-4. Bentuk pati yang paling sederhana
adalah amilosa, yang hanya memiliki rantai lurus. Bentuk pati yang lebih kompleks
adalah amilopektin yang merupakan polimer bercabang dengan ikatan alfa 1-6 pada titik
percabangan. Pati terdiri dari campuran dua zat yaitu:

a. Amilosa, suatu polisakaridadasarnya linier. Molekul amilosa biasanya terdiri dari 200
sampai 20.000 unir glukosa yang membentuk heliks sebagai hasil dari sudut ikatan
antara unit glukosa.

b.

A
mil
ope
ktin

, sebuah polisakarida
Amilopektin berbeda
amilopektin

mempunyai

rantai

bercabang.

yang

yang
dari

sangat
amilosa

bercabang.
karena

Molekul amilopektin dapat


berisi hingga dua juta unit glukosa.
2. Glikogen
Glikogen adalah polisakarida simpanan dalam tubuh hewan. Struktur glikogen
mirip dengan amilopektin, namun memiliki lebih banyak percabangan. Manusia dan
vertebrata lainnya menyimpan glikogen pada sel hati dan sel otot. Glikogen dalam sel
akan dihidrolisis bila terjadi peningkatan permintaan dalam tubuh. Hanya saja, energi
yang dihasilkan tidak seberapa sehingga tidak dapat diandalkan sebagai sumber energi
dalam jangka lama.

3. Dekstran
Dekstran adalah polisakarida pada bakteri dan khamir yang terdiri atas poli-Dhlukosa rantai alfa 1-6, yang memiliki cabang alfa 1-3 dan beberapa memiliki cabnga alfa
1-2 atau alfa 1-4. Plak di permukaan gigi yang disebabkan oleh bakteri diketahui kayak
akan dekstran. Dekstran juga telah diproduksi secara kimia menghasilkan dekstran
sintetis.

Polisakrida Struktural
1. Selulosa
Selulosa adalah komponen utama penyusun dinding sel tumbuhan. Selulosa adalah
senyawa paling berlimpah di bumi, yaitu diproduksi hampir 100 miliar ton per tahun. Ikatan
glikosidik selulosa berbeda dengan pati yaitu monomer selulosa seluruhnya terdapat dalam
konfigurasi beta.

2. Kitin
Kitin

adalah

karbohidrat

penyusun

eksoskeleton artropoda
(serangga, laba-laba, krustase. Kitin terdiri
atas

monomer

dengan

cabang

nitrogen.

Kitin

murni

menyerupai

yang

kulit,

glukosa
mengandung

namun

akan

mengeras ketika dilapisi dengan kalsium karbonat. Kitin juga ditemukan pada dinding sel
cendawan. Kitin telah digunakan untuk membuat benang operasi yang kuat dan fleksibel dan
akan terurai setelah luka atau sayatan sembuh.

3. Pektin
Pektin

merupakan

karbohidrat

kompleks

(rumit)

yang

tegolong

sebagai

heteropolisakarida. Pektin paling banyak terkandung dalam dinding sel primer tumbuhan
terestrial. Pektin mempunyai jenis ikatan 1,4 residu asam

-D-galaktosiluronis.

Peranan Karbohidrat dalam Kehidupan:


1. Sebagai sumber energi utama.
2. Mengatur metabolism lemak.
3. Melancarkan pencernaan.
4. Menjaga keseimbangan asam basa.
5. Membantu penerapan kalsium.
6. Sebagai komponen penting dalam control genetika.
7. Sebagai komponen struktur sel.
Dampak kelebihan karbohidrat bagi kesehatan:
a. Diabetes.
b. Penumpukan karies gigi.
c. Penyakit jantung.
d. Produksi lemak berlebihan.
e. Sindrom metabolism.
f. Obesitas.
g. Resiko kanker.
h. Sembelit.
i. Komplikasi metabolism.
j. Tekanan darah tinggi.

BAB III
ASAM AMINO

Asam amino adalah senyawa organik yang mengandung gugus


amino dan gugus asam (biasanya asam karboksilat). Terdapat sekitar 500
jenis asam amino yang sebagian besar adalah non-fisiologis. Selain itu,

banyak asam amino fisiologis penting tidak digunakan dalam protein.


Namun, dalam biokimia, istilah asam amino umumnya mengacu pada
salah satu dari 20 jenis unit monomer yang paling umum digunakan untuk
membangun protein.
Semua asam amino memiliki struktur kimia yang mirip, berisi
sebuah atom karbon pusat dan karbon ini terpasang sebuah gugus
karboksil, yang terdiri dari karbon dan oksigen, dan gugus amino yang
terbuat dari nitrogen dan hidrogen. Asam amino yang dihubungkan oleh
ikatan kimia yang disebut peptida membentuk protein. Ikatan ini sangat
sulit

dipecahkan,

namun

asam, enzim,

dan

agen

lainnya

mampu

memecahkan ikatan tersebut misalnya saat proses pencernaan. Rantai


samping pada asam amino memberikan sifat kimia yang berbeda pada
masing-masing yang mempengaruhi bbagaimana berinteraksi ketika
dimasukkan

ke

dalam

molekul

protein

dan

bagaimana

sel-sel

mencernanya.
Asam amino dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Asam amino esensial yaitu asam amino yang tidak dibuat oleh
tubuh sehingga kebutuhannya dipasok dari makanan. terdapat 9
jenis asam amino esensial yaitu: histidin, isoleusin, leusin, lisin,
methionin, phenilalanin, treonin, triptophan, and valin.
2. Asam amino non esensial yaitu asam amino yang diproduksi tubuh
dan mencukupi kebutuhan walaupun tidak diperoleh dari makanan.
jenis asam amino non esensial adalah alanin, asparagin, asam
aspartat, and asam glutamat
3. Asam amino kondisional adalah asama amino yang biasanya tidak
esensial kecuali saat sakit dan stress. Jenis asam amino ini adalah:
arginin, sistein, glutamin, tyrosine, glisin, ornithin, prolin, and serin.

Berikut ini adalah daftar asam amino esensial.


Asam amino esensial

Histidine

Isoleucine

Leucine

Lysine

Methionine

Struktur

Phenylalanine

Threonine

Tryptophan

Valine

Macam-macam asam amino non esensial:


Asam amino non esensial

Struktur

Alanine

Arginine*

Asparagine

Aspartic acid

Cysteine*

Glutamic acid

Glutamine*

Glycine

Proline*

Selenocysteine*

Serine*

Taurine*

Tyrosine*

Ornithine*

Fungsi biologis asama amino adalah sebagai berikut:


1. Bahan utama penyusun protein.
2. Pertumbuhan
3. Pemeliharaan tubuh
4. Beberapa asam amino bertindak sebagai neurotransmitter dan
beberapa

bertindak

sebagai

awal

bahan

untuk

biosintesis

neurotransmitter, hormon, dan senyawa biokimia penting lainnya.


5. Asam amino dapat dimetabolisme untuk menghasilkan energi
setelah cadangan karbohidrat dan lemak habis.
BAB IV
PROTEIN
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang
paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi
yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein
mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur
serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel
makhluk hidup dan virus.
Dalam proses pencernaan, protein akan dipecah menjadi satuan-satuandasar kimia.
Protein terbentuk dari unsur-unsur organik yanghampir sama dengan karbohidrat dan lemak yaitu
terdiri dari unsur karbon(C), hidrogen (H), dan oksigen (O), akan tetapi ditambah dengan

unsurlain yaitu nitrogen (N). Molekul protein mengandung pula fosfor,belerang, dan ada jenis
protein yang mengandung unsur logam seperti besidan tembaga.
Molekul protein tersusun dari satuan-satuan dasar kimia yaitu asam amino. Dalam
molekul protein, asam-asam amino ini saling berhubung-hubungan dengan suatu ikatan yang
disebut ikatan peptida (CONH). Satu 4 molekul protein dapat terdiri dari 12 sampai 18 macam
asam amino dan dapat mencapai jumlah ratusan asam amino.

A. Fungsi Protein
Ribuan protein yang terdapat dalam tubuh manusia melakukan
berbagai fungsi yang sangat banyak fungsi ini dapat kita lihat dari tabel
berikut:
Jenis

Protein

Protein

P e n d u k u n

Serangga dan laba-laba menggunakan serat sutera untuk membentuk

struktural

kokon dan serangganya.


Kalogen

dan

elastin

menyiadiakan
suatu unsur truktur setrat
dalam
jaringan ikat hewan seperti
lendon dan ligamen.
Keratin

adalah

proyein

rambut,
tanduk, bulu dan tempelan
lain
pada kulit.
Ovalbumin adalah potein
Protein

Cadangan

simpangan

amino

asam

cadangan

pada
putih telur yang digunakan
sebagai
sumber asam amino bagi
embrio
yang sedang berkembang.
Kasein

protein

susu

merupakan sumber utama


asam
Mengangkut
Protein
Transpor

substansi
lain

amino

bayimamalia.
memeiliki

untuk
Tumbuhan
protein

cadangan dalam bijinya.


Hemoglobin protein yang
mengandung besi dalam
darah
vertebrata

menyangkut

oksigen
Protein

Koordinasi aktivitas

Hormonal

biologis

dari paru-paru ke tubuh


lain.
Protein transpor lainnya
mengangkut

Respon sel terhadap

melewati

molekul

Protein

rangsangan kimiawi

membran sel.

Reseptor
Insulin suatu hormon yang
diekskresi oleh pangreas,
membantu

mengatur

konsentrasi
Protein

gula

Pergerakan

dalam

darah

vertebrata.

Kontraktil

Reseptor yang ada dalam


Percepatan
kimiawi
Protein

reaksi mebran
secara

selektif

Enzimatik

sinyal
kimiawi yang melepaskan

Tanggap toksik
Protein Toksin

Antibodi

sel saraf akan mendeteksi

oleh
sel-sel saraf lainnya.

Perlindungan

Aktin

(kekebalan darah)

bertanggung

Protein

jawab

Pennggumpal

otot.

dan

atas

miosin

penggerakan

Protein

konstraksil

bertanggung
atas

pergerakan

atau

penggerakan
yang

menggerakkan

banyak sel
Enzim pencernaaan

menghidrolisis

polimer

dalam
makanan.
Toksin

bisa

ular,

toksin

baktekri
imum globulin.

Trombin, fibrinogen.

B. Klasifikasi Protein
Protein dapat digolongkan menurut struktur susunan molekulnya,
kelarutannya, adanya senyawa lain dalam molekul, tingkat degradasi, dan
fungsinya.
a) Protein Fibriler/Skleroprotein
Protein ini berbentuk serabut, tidak larut dalam pelarut-pelarut
encer, baik larutan garam, asam, basa, ataupun alkohol. Berat molekulnya
yang besar belum dapat ditentukan dengan pasti dan sukar dimurnikan.
Susunan molekulnya terdiri dari rantai molekul yang panjang sejajar
dengan rantai utama, tidak membentuk kristal dan bila rantai ditarik
memanjang, dapat kembali pada keadaan semula. Kegunaan protein ini
terutama hanya untuk membentuk struktur bahan dan jaringan. Contoh
protein fibriler adalah kolagen yang terdapat pada tulang rawan, miosin
pada otot, keratin pada rambut, dan fibrin pada gumpalan darah.
b) Protein Globuler/Sferoprotein
Protein ini berbentuk bola, banyak terdapat pada bahan pangan
seperti susu, telur, dan daging. Protein ini larut dalam larutan garam dan
asam encer, juga lebih mudah berubah dibawah pengaruh suhu,

konsentrasi garam, pelarut asam, dan basa jika dibandingkan dengan


protein fibriler. Protein ini mudah terdenaurasi, yaitu susunan molekulnya
berubah yang diikuti dengan perubahan sifat fisik dan fisiologiknya seperti
yang dialami oleh enzim dan hormon.
Kelarutan Menurut kelarutan, protein globuler dapat dibagi dalam
beberapa grup, yaitu albumin, globulin, glutelin, prolamin, histon, dan
protamin.
a.

Albumin : larut dalam air dan terkoagulasi oleh panas. Contoh :


albumin telur, albumin serum, dan laktalbumin dalam susu.

b. Globulin : tidak larut dalam air, terkoagilasi oleh panas, larut dalam
larutan

garam

encer,

dan

mengendap

dalam

larutan

garam

konsenrasi tinggi. Contoh : miosinogen dalam otot, ovoglobulin dalam


kuning telur, amandin dari buah almonds, legumin dalam kacangkacangan.
c. Glutelin tidak larut dalam pelarut netral tetapi larut dalam asam /
basa encer. Contoh glutelnin dalam gandum dan orizenin dalam
beras.
d. Prolamin atau gliadin larut dalam alkohol 70-80% dan tidak larut
dalam air maupun alkohol. Contoh gliadin dalam gandum, hordain
dalam barley, dan zein pada jagung.
e. Histon: larut dalam air dan tidak larut dalam amonia encer. Contoh
globin dalam hemoglobin.
f. Protamin larut dalam air dan tidak terkoagulasi oleh panas.Contoh
Salmin dalam ikan salmon.
C. Struktur Protein

Protein

kadang-kadang

diperkenalkan

sebagai

molekul

makro

pemberi keterangan karena urutan asam amino dari protein tertentu

mencerminkan keterangan genetik yang terkandung dalam urutan basa


dari

bagian

yanbg

bersangkutan

dalam

DNA

yang

mengarahkan

biosintesis protein.
a).Struktur Primer
Susunan linier asam amino dalam protein merupakan struktur
primer. Susunan tersebut merupakan suatu rangkain unik dari asam
amino yang menentukan sifat dasar dari berbagai protein, dan secara
umum menentukan bentuk struktur sekunderdan tersier. Bila protein
mengandung

banyak

asam

amino

dan

gugus

hidrofobik,

daya

kelarutannya dalam air kurang baik dibandingkan dengan protein yang


banyak

mengandung

asam

amino

dengan

gugus

hidrofil.

Untuk

Mengetahui struktur primer dari suatu protein diperlukan cara penentuan


bertingkat, yaitu:
a. Mentukan jumlah rantai polipeptida yang terdiri sendiri dari protein.
b. Memutuskan ikatan antara rantai polipeptida yang satu dengan yang
lainnya.
c. Memisahlkan masing-masing rantai polipeptida.
d. Menentukan urutan asam amino dari masing-masing rantai polipeptida
dengan cara pereaksi sanger.

o Struktur primer protein merupakan urutan linear asam amino yang


membentuk rantai polipeptida.

o Urutan itu diberikan oleh urutan basa nukleotida DNA dalam kode
genetik
o .Urutan asam amino menentukan posisi dari kelompok R yang relatif
berbeda terhadap satu sama lain. Posisi menentukan lipatan protein
dan struktur akhir dari molekul.
b. Struktur Sekunder Protein

o Linear, struktur dilipat rantai polipeptida mengasumsikan bentuk heliks


untuk menghasilkan struktur sekunder.
o Struktur sekunder mengacu pada pola lipat teratur tikungan dan
kekusutan dari rantai polipeptida.
o Pola

biasa

karena

pembentukan

ikatan

hidrogen

antara

tulang

punggung atom asam amino rantai polipeptida.


o Jenis yang paling umum dari struktur sekunder adalah helix alpha dan
lembar lipit AY.
c. Struktur Tersier

o Struktur tersier protein adalah struktur tiga dimensi yang dibentuk


oleh lentur dan memutar rantai polipeptida.
o Urutan linear dari rantai polipeptida dilipat ke dalam struktur globular
kompak.
o Lipat dari rantai polipeptida distabilkan oleh interaksi nonkovalen
lemah.
o Interaksi ini ikatan hidrogen dan interaksi elektrostatik.
o Ikatan hidrogen terbentuk ketika atom hidrogen bersama dengan dua
atom lain.Interaksi elektrostatik antara rantai asam amino yang
dibebankan.
o Interaksi elektrostatik adalah antara ion positif dan negatif dari
makromolekul.
o Interaksi hidrofobik, hubungan disulfida dan ikatan kovalen juga
berkontribusi terhadap struktur tersier.

d). Struktur Kuarter Protein

o Beberapa protein mengandung lebih dari satu rantai polipeptida,


asosiasi rantai polipeptida ini mengacu pada struktur kuartener.
o Setiap rantai polipeptida disebut subunit A.

o Subunit dapat menjadi orang-orang yang sama atau berbeda. Contoh:


Hemoglobin membawa oksigen komponen darah terdiri dari dua rantai
polipeptida, satu dengan 141 asam amino dan yang lainnya adalah
jenis yang berbeda dari 146 asam amino.

C. Uji-uji Protein
a. Uji Biuret
uji biuret akan memberikan warna ungu, misalnya protein. Jika
senyawa yang diuji mengandung ikatan peptida sedikit, maka dengan uji
biuret akan memberikan warna merah muda, misalnya urea.

b. Uji millon
Reaksi ini tergantung pada keberadaan turunan monohidroksi
benzena, seperti tirosin dan fenol. Reaksi ini tidak memberikan hasil ynag
memuaskan jika terdapat Cl- dan NH4+. Oleh karena itu, reaksi ini tidak
dapat digunakan dalam analisis urin. Reaksi ini tidak spesifik untuk protein
karena bila ada gugus fenol pada senyawa uji akan memberikan reaksi
positif. Warna merah menunjukkan hasil positif terhadap uji millon.
c. Uji ninhidrin
Semua
(ninhidrin)

asam
untuk

amino

bereaksi

membentuk

dengan

aldehid

triketohidrindena

yang

lebih

kecil

hidrat
dengan

membebaskan karbon dioksida, amonia dan menghasilkan warna biru


violet (untuk prolin dan hidroksiprolin dihasilkan warna kuning). Senyawasenyawa amonium kuat, senyawa amin, sebagian besar peptida dan
protein bereaksi dengan jalur yang sama walaupun tidak mengahsilkan
karbon dioksida dan amonia.

BAB V
ENZIM

Enzim pertama kali ditemukan oleh Kuhne padatahun 1878, yang berasal dari bahasa Yunani
didalam ragi. Enzim merupakan katalis yang memiliki

sifat-sifat khas yang sangat

menentukan kerja suatu sel. Enzim merupakan biomolekul yang berasal dari protein yang
berfungsi sebagai katalis. Enzim merupakan protein globular yang ukurannya berkisar antara
62 residu (monomer4-oksalokrotonat tautomerase) 2.500 residu (asamlemaksintase).
Terdapat pula enzim yang mengkatalis RNA ribosom. Jenis enzim ini dikenal
sebagai RNA-enzim ataupun ribosom. Aktivitas enzim ditentukan oleh struktur tiga
dimensinya (struktur kuartener). Struktur enzim menentukan fungsinya, prediks
iaktivitas enzim baru yang hanya dilihat dari strukturnya. Ukuran enzim lebih besar
daripada substraknya, tetapi hanya sebagian kecil asam amino enzim (sekitar 3-4
asam amino) yang secara langsung terlibat dalam katalis.
Katalis adalah senyawa yang dapat mempercepat reaksi tetapi tidak ikut bereaksi.
Perbedaan energi aktifitas reaksi yang menunjukan akibat katalis. Reaksi yang dikataliskan
hanya menggunakan sedikit energi dan reaksinya lebih cepat. Sebaliknya yang tidak
dikataliskan lebih banyak energi yang digunakan dan reaksinya lebih lama.
Cara kerjaenzim:
a. Menurunkan energi aktifitas dengan mengubah bentuk substrat menjadi keadaan transisi
sebelum membentuk produk.
b. Menurunkan energi keadaan transisi
c. Menyediakan lintasan reaksi alternatif
d. Menurunkan perubahan entropi reaksi dengan destabilitasi keadaan dasar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim:
a. Suhu
Banyak enzim berfungsi optimal dalam batas-batas suhua ntara 25-370C.

b. Keasamaanatau pH
Setiap enzim memerlukan suhu dan pH optimum yang berbeda-beda. Diluar suhu atau
pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara optimal atau strukturnya akan mengalami
kerusakan.
c. Inhibitor
Inhibitor adalah molekul yang menurunkan aktifitas enzim, sedangkan aktivator
adalah yang meningkatkan aktivitas enzim.

Macam-macam inhibitor:
a. Inhibitor bersaing, merupakan inhibitor yang bersaing dengan substrak memperebutkan
pusat aktif.
b. Inhibitor nonkompetitif, merupakan inhibitor yang tidak bersaing pada pusat aktif tetapi
tidak bereaksi untuk membentuk hasil.

Fungsienzim:
a. Enzim berperan dalam transduksi signal dan regulasi sel, seringkali melalui enzim kinase
dan fosfatase.
b. Enzim berperan dalam menghasilkan pergerakkan tubuh, dengan myosin menghidrolisis
ATP untuk menghasilkan kontraksi otot.
c. Pada hewan enzim berperan sebagai amylase dan protease memecah molekul yang besar
menjadi molekul yang kecil, sehingga dapat diolah menjadi molekul yang kecil.
Koensim dan Kofaktor
Koenzim adalah kofaktof yang berupa molekul organik kecil yang mentranspor gugus
kimia atau elektron dari satu enzim ke enziml ainnya, contoh koenzim mencakup NADH,
NADPH dan adenosine trifosfat. Beberapa enzim tidak memerlukan komponen tambahan
untuk mencapai aktifitas penuhnya. Namun beberapa pula memerlukan molekul non protein
yang disebut kofaktor untuk berikatan dengan enzim dan menjadi aktif. Kofaktor dapat

berupa zat anorganik (contohnya ion logam) atau pun zat organik (contohnya flavin dan
heme). Kofaktor dapat berupa gugus prostetik yang mengikat dengan kuat, ataupun koenzim
yang akan melepaskan diri dari tapak aktif enzim semasa reaksi.

Anda mungkin juga menyukai

  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Nur Annisa
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen1 halaman
    Bab V
    Nur Annisa
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Nur Annisa
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Nur Annisa
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen8 halaman
    Bab Iv
    Nur Annisa
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Nur Annisa
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen2 halaman
    Bab Iii
    Nur Annisa
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen3 halaman
    Bab Iii
    Nur Annisa
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen1 halaman
    Bab V
    Nur Annisa
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Nur Annisa
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen3 halaman
    Bab Iii
    Nur Annisa
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen8 halaman
    Bab Ii
    Nur Annisa
    Belum ada peringkat