DASAR-DASAR BIOKIMIA
DISUSUN OLEH
KELOMPOK IV:
NUR ANNISA.B (6005001114037)
WINDASARI (605001140)
ARNI SOFIANINGSI ZAIDA (60500114026)
SITI NURHUDA (60500114)
ASPINA DAMAYANTI (60500114009)
MUH. ASSABUL KAHFI S. (60500114063)
MAHMUDDIN
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2015
BAB I
SEL
Setiap sel terbungkus oleh suatu membran semipermeabel selektif, yaitu yang
memisahkan bagian dalam sel dengan lingkangan luarnya. Membran ini biasanya disebut
juga membran plasma karena membungkus membran palsma sel. Dengan adanya membran
ini, sel dapat mengatur lingkungan dalamnya untuk kepentingan tertentu, menggunakan
energi untuk mempertahankan lingkungan dalam sel. Membran ini juga berfungsi membatasi
perpindahan zat-zat yang terlibat dalam reaksi yang terjadi dalam sel maupun masuknya zatzat dari luar sel.
2. Sitoplasma
Sitoplasma adalah fase cair dalam sel yang mengandung berbagai macam konstituen
berupa organel sel, antara lain mitokondria, ribosom dan lain-lain.
dalam sitoplasma antara lain protein, RNA, metabolit untuk digunakan oleh sel misalnya
glukosa, elektrolit dan beberapa sisa dari hasil kegiatan sel, misalnya urea, kreatinin, asam
urat, enzim-enzim yang digunakan untuk proses glikolisis, yaitu pengubahan glukosa menjadi
asam piruvat dan laktat, serta enzim untuk bosintettis asam lemak terdapat dalam sitoplasma.
a) Endoplasma retikulum, pada bagian dalam sel, endoplasmik retikulum berhubungan
dengan membran sel. Pada dinding endoplasmik retikulum terdapat partikel-partikel yang
disebut ribosom. Ribosom terdapat dalam jumlah banyak pada dinding enoplasmik
retikulum dan mempunyai susunan kimia 50% RNA dan 50% protein. Biosintetis protein
berlangsung dalam ribosom, karena itu sel yang memproduksi protein dalam jumlah besra
mengandung banyak ribosom.
b) Mitokondria, terdapat dalam semua sel, hanya jumlahnya bervariasi dari bebrapa ratus
hingga beberapa ribu. Mitokondria berbentuk bulat panjang dengan berbagai ukuran
mempunyai membran ganda, yaitu membran luar dan membran dalam.
c) Lisosom, adalah oragnel sel yang mempunyai diameter antara 250-750 milimikron,
berisi sejumlah besar partikel kecil dengan diameter berukuran 55-80 Angstrom. Dalam
partikel ini terdapat enzim-enzim yang bekerja pada proses hidrolisis terhadap molekulmolekul besar. Pada sel-sel yang mati, lisosom pecah dan enzim yang bekerja pada proses
hidrolisis masuk ke dalam sitoplasma dan menyebabkan terjadinya proses hidrolisis dalam
sel sendiri sehingga sel akan rusak.
d) komplek golgi, terletak didekat inti sel dan mempunyai hubungan dengan endoplasmik
retikulum. Dalam komplek golgi berlangsung reaksi pembentukan glikoprotein, yaitu
gabungan karbohidrat dengan protein . Berbentuk kantong pipih yang berkelok-kelok,
memodifikasi protein dengan menambahkan oligosakarida (Glikosilasi) dan membentuk
lisosom.
3. Inti sel atau nukleus
Masing-masing sel berisi materi genetic (DNA), yang menyimpan instruksi
untukstruktur dan fungsi sel. DNA dapat ditemukan terletak di dalam membran yang
membatasinukleus (organism eukariotik tumbuhan, binatang, protista dan fungi) atau
secarasederhana terkonsentrasi pada suatu daerah pada sitoplasma yang disebut
nucleoid(organism prokariotik Eubakteria dan Arkhaebakteria).
berupa
transpor
melalui
membran
sel.
Transportasi
ini
Sel Eukariotik punya suatu sistem struktur internal yang dikelilingi membran, yang
disebut organela
BAB II
KARBOHIDRAT
untuk
sintesis
CO2
H2O
yang
akan
menghasilkan
dapat
menghasilkan
karbohidrat
sehingga
tergantung
tumbuhan.
b.
Disakarida
Disakarida
adalah
senyawanya
terbentuk
dari
molekul
c. Polisakarida
Polisakarida adalah polimer yang tersusun dari ratusan hingga ribuan satuan
monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik Polisakarida adalah karbohidrat,
sehingga tersusun hanya dari atom karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Contoh
polisakarida adalah pati, glikogen, agarosa, dan selulosa. Beberapa polisakarida kompleks
dapat juga memiliki atom tambahan misalnya nitrogen, seperti pektin, kitin, dan lignin.
Menurut strukturnya, dikenal polisakarida lurus dan bercabang. Semakin banyak
cabang yang dimiliki suatu molekul membuat polisakarida tersebut cenderung lengket.
Menurut fungsinya, polisakarida dibedakan menjadi polisakarida cadangan (storage) dan
polisakarida penyusun (structural).] Polisakarida cadangan berfungsi sebagai cadangan
pemasok energi (dalam bentuk gula) yang dibutuhkan sel, melalui hidrolisis enzimatik.
Polisakarida penyusun adalah bahan penyusun sel atau jaringan. Polisakarida penyusun
biasanya sukar diurai secara biologis dan memerlukan asam kuat untuk memecahkan ikatan
molekulnya. Sebaliknya, polisakarida cadangan mudah diurai secara biologis.
Contoh polisakarida cadangan
1. Pati
Pati adalah polisakarida cadangan dalam tumbuhanMonomer-monomer glukosa
penyusunnya dihubungkan dengan ikatan alfa 1-4. Bentuk pati yang paling sederhana
adalah amilosa, yang hanya memiliki rantai lurus. Bentuk pati yang lebih kompleks
adalah amilopektin yang merupakan polimer bercabang dengan ikatan alfa 1-6 pada titik
percabangan. Pati terdiri dari campuran dua zat yaitu:
a. Amilosa, suatu polisakaridadasarnya linier. Molekul amilosa biasanya terdiri dari 200
sampai 20.000 unir glukosa yang membentuk heliks sebagai hasil dari sudut ikatan
antara unit glukosa.
b.
A
mil
ope
ktin
, sebuah polisakarida
Amilopektin berbeda
amilopektin
mempunyai
rantai
bercabang.
yang
yang
dari
sangat
amilosa
bercabang.
karena
3. Dekstran
Dekstran adalah polisakarida pada bakteri dan khamir yang terdiri atas poli-Dhlukosa rantai alfa 1-6, yang memiliki cabang alfa 1-3 dan beberapa memiliki cabnga alfa
1-2 atau alfa 1-4. Plak di permukaan gigi yang disebabkan oleh bakteri diketahui kayak
akan dekstran. Dekstran juga telah diproduksi secara kimia menghasilkan dekstran
sintetis.
Polisakrida Struktural
1. Selulosa
Selulosa adalah komponen utama penyusun dinding sel tumbuhan. Selulosa adalah
senyawa paling berlimpah di bumi, yaitu diproduksi hampir 100 miliar ton per tahun. Ikatan
glikosidik selulosa berbeda dengan pati yaitu monomer selulosa seluruhnya terdapat dalam
konfigurasi beta.
2. Kitin
Kitin
adalah
karbohidrat
penyusun
eksoskeleton artropoda
(serangga, laba-laba, krustase. Kitin terdiri
atas
monomer
dengan
cabang
nitrogen.
Kitin
murni
menyerupai
yang
kulit,
glukosa
mengandung
namun
akan
mengeras ketika dilapisi dengan kalsium karbonat. Kitin juga ditemukan pada dinding sel
cendawan. Kitin telah digunakan untuk membuat benang operasi yang kuat dan fleksibel dan
akan terurai setelah luka atau sayatan sembuh.
3. Pektin
Pektin
merupakan
karbohidrat
kompleks
(rumit)
yang
tegolong
sebagai
heteropolisakarida. Pektin paling banyak terkandung dalam dinding sel primer tumbuhan
terestrial. Pektin mempunyai jenis ikatan 1,4 residu asam
-D-galaktosiluronis.
BAB III
ASAM AMINO
dipecahkan,
namun
asam, enzim,
dan
agen
lainnya
mampu
ke
dalam
molekul
protein
dan
bagaimana
sel-sel
mencernanya.
Asam amino dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Asam amino esensial yaitu asam amino yang tidak dibuat oleh
tubuh sehingga kebutuhannya dipasok dari makanan. terdapat 9
jenis asam amino esensial yaitu: histidin, isoleusin, leusin, lisin,
methionin, phenilalanin, treonin, triptophan, and valin.
2. Asam amino non esensial yaitu asam amino yang diproduksi tubuh
dan mencukupi kebutuhan walaupun tidak diperoleh dari makanan.
jenis asam amino non esensial adalah alanin, asparagin, asam
aspartat, and asam glutamat
3. Asam amino kondisional adalah asama amino yang biasanya tidak
esensial kecuali saat sakit dan stress. Jenis asam amino ini adalah:
arginin, sistein, glutamin, tyrosine, glisin, ornithin, prolin, and serin.
Histidine
Isoleucine
Leucine
Lysine
Methionine
Struktur
Phenylalanine
Threonine
Tryptophan
Valine
Struktur
Alanine
Arginine*
Asparagine
Aspartic acid
Cysteine*
Glutamic acid
Glutamine*
Glycine
Proline*
Selenocysteine*
Serine*
Taurine*
Tyrosine*
Ornithine*
bertindak
sebagai
awal
bahan
untuk
biosintesis
unsurlain yaitu nitrogen (N). Molekul protein mengandung pula fosfor,belerang, dan ada jenis
protein yang mengandung unsur logam seperti besidan tembaga.
Molekul protein tersusun dari satuan-satuan dasar kimia yaitu asam amino. Dalam
molekul protein, asam-asam amino ini saling berhubung-hubungan dengan suatu ikatan yang
disebut ikatan peptida (CONH). Satu 4 molekul protein dapat terdiri dari 12 sampai 18 macam
asam amino dan dapat mencapai jumlah ratusan asam amino.
A. Fungsi Protein
Ribuan protein yang terdapat dalam tubuh manusia melakukan
berbagai fungsi yang sangat banyak fungsi ini dapat kita lihat dari tabel
berikut:
Jenis
Protein
Protein
P e n d u k u n
struktural
dan
elastin
menyiadiakan
suatu unsur truktur setrat
dalam
jaringan ikat hewan seperti
lendon dan ligamen.
Keratin
adalah
proyein
rambut,
tanduk, bulu dan tempelan
lain
pada kulit.
Ovalbumin adalah potein
Protein
Cadangan
simpangan
amino
asam
cadangan
pada
putih telur yang digunakan
sebagai
sumber asam amino bagi
embrio
yang sedang berkembang.
Kasein
protein
susu
substansi
lain
amino
bayimamalia.
memeiliki
untuk
Tumbuhan
protein
menyangkut
oksigen
Protein
Koordinasi aktivitas
Hormonal
biologis
melewati
molekul
Protein
rangsangan kimiawi
membran sel.
Reseptor
Insulin suatu hormon yang
diekskresi oleh pangreas,
membantu
mengatur
konsentrasi
Protein
gula
Pergerakan
dalam
darah
vertebrata.
Kontraktil
reaksi mebran
secara
selektif
Enzimatik
sinyal
kimiawi yang melepaskan
Tanggap toksik
Protein Toksin
Antibodi
oleh
sel-sel saraf lainnya.
Perlindungan
Aktin
(kekebalan darah)
bertanggung
Protein
jawab
Pennggumpal
otot.
dan
atas
miosin
penggerakan
Protein
konstraksil
bertanggung
atas
pergerakan
atau
penggerakan
yang
menggerakkan
banyak sel
Enzim pencernaaan
menghidrolisis
polimer
dalam
makanan.
Toksin
bisa
ular,
toksin
baktekri
imum globulin.
Trombin, fibrinogen.
B. Klasifikasi Protein
Protein dapat digolongkan menurut struktur susunan molekulnya,
kelarutannya, adanya senyawa lain dalam molekul, tingkat degradasi, dan
fungsinya.
a) Protein Fibriler/Skleroprotein
Protein ini berbentuk serabut, tidak larut dalam pelarut-pelarut
encer, baik larutan garam, asam, basa, ataupun alkohol. Berat molekulnya
yang besar belum dapat ditentukan dengan pasti dan sukar dimurnikan.
Susunan molekulnya terdiri dari rantai molekul yang panjang sejajar
dengan rantai utama, tidak membentuk kristal dan bila rantai ditarik
memanjang, dapat kembali pada keadaan semula. Kegunaan protein ini
terutama hanya untuk membentuk struktur bahan dan jaringan. Contoh
protein fibriler adalah kolagen yang terdapat pada tulang rawan, miosin
pada otot, keratin pada rambut, dan fibrin pada gumpalan darah.
b) Protein Globuler/Sferoprotein
Protein ini berbentuk bola, banyak terdapat pada bahan pangan
seperti susu, telur, dan daging. Protein ini larut dalam larutan garam dan
asam encer, juga lebih mudah berubah dibawah pengaruh suhu,
b. Globulin : tidak larut dalam air, terkoagilasi oleh panas, larut dalam
larutan
garam
encer,
dan
mengendap
dalam
larutan
garam
Protein
kadang-kadang
diperkenalkan
sebagai
molekul
makro
bagian
yanbg
bersangkutan
dalam
DNA
yang
mengarahkan
biosintesis protein.
a).Struktur Primer
Susunan linier asam amino dalam protein merupakan struktur
primer. Susunan tersebut merupakan suatu rangkain unik dari asam
amino yang menentukan sifat dasar dari berbagai protein, dan secara
umum menentukan bentuk struktur sekunderdan tersier. Bila protein
mengandung
banyak
asam
amino
dan
gugus
hidrofobik,
daya
mengandung
asam
amino
dengan
gugus
hidrofil.
Untuk
o Urutan itu diberikan oleh urutan basa nukleotida DNA dalam kode
genetik
o .Urutan asam amino menentukan posisi dari kelompok R yang relatif
berbeda terhadap satu sama lain. Posisi menentukan lipatan protein
dan struktur akhir dari molekul.
b. Struktur Sekunder Protein
biasa
karena
pembentukan
ikatan
hidrogen
antara
tulang
C. Uji-uji Protein
a. Uji Biuret
uji biuret akan memberikan warna ungu, misalnya protein. Jika
senyawa yang diuji mengandung ikatan peptida sedikit, maka dengan uji
biuret akan memberikan warna merah muda, misalnya urea.
b. Uji millon
Reaksi ini tergantung pada keberadaan turunan monohidroksi
benzena, seperti tirosin dan fenol. Reaksi ini tidak memberikan hasil ynag
memuaskan jika terdapat Cl- dan NH4+. Oleh karena itu, reaksi ini tidak
dapat digunakan dalam analisis urin. Reaksi ini tidak spesifik untuk protein
karena bila ada gugus fenol pada senyawa uji akan memberikan reaksi
positif. Warna merah menunjukkan hasil positif terhadap uji millon.
c. Uji ninhidrin
Semua
(ninhidrin)
asam
untuk
amino
bereaksi
membentuk
dengan
aldehid
triketohidrindena
yang
lebih
kecil
hidrat
dengan
BAB V
ENZIM
Enzim pertama kali ditemukan oleh Kuhne padatahun 1878, yang berasal dari bahasa Yunani
didalam ragi. Enzim merupakan katalis yang memiliki
menentukan kerja suatu sel. Enzim merupakan biomolekul yang berasal dari protein yang
berfungsi sebagai katalis. Enzim merupakan protein globular yang ukurannya berkisar antara
62 residu (monomer4-oksalokrotonat tautomerase) 2.500 residu (asamlemaksintase).
Terdapat pula enzim yang mengkatalis RNA ribosom. Jenis enzim ini dikenal
sebagai RNA-enzim ataupun ribosom. Aktivitas enzim ditentukan oleh struktur tiga
dimensinya (struktur kuartener). Struktur enzim menentukan fungsinya, prediks
iaktivitas enzim baru yang hanya dilihat dari strukturnya. Ukuran enzim lebih besar
daripada substraknya, tetapi hanya sebagian kecil asam amino enzim (sekitar 3-4
asam amino) yang secara langsung terlibat dalam katalis.
Katalis adalah senyawa yang dapat mempercepat reaksi tetapi tidak ikut bereaksi.
Perbedaan energi aktifitas reaksi yang menunjukan akibat katalis. Reaksi yang dikataliskan
hanya menggunakan sedikit energi dan reaksinya lebih cepat. Sebaliknya yang tidak
dikataliskan lebih banyak energi yang digunakan dan reaksinya lebih lama.
Cara kerjaenzim:
a. Menurunkan energi aktifitas dengan mengubah bentuk substrat menjadi keadaan transisi
sebelum membentuk produk.
b. Menurunkan energi keadaan transisi
c. Menyediakan lintasan reaksi alternatif
d. Menurunkan perubahan entropi reaksi dengan destabilitasi keadaan dasar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim:
a. Suhu
Banyak enzim berfungsi optimal dalam batas-batas suhua ntara 25-370C.
b. Keasamaanatau pH
Setiap enzim memerlukan suhu dan pH optimum yang berbeda-beda. Diluar suhu atau
pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara optimal atau strukturnya akan mengalami
kerusakan.
c. Inhibitor
Inhibitor adalah molekul yang menurunkan aktifitas enzim, sedangkan aktivator
adalah yang meningkatkan aktivitas enzim.
Macam-macam inhibitor:
a. Inhibitor bersaing, merupakan inhibitor yang bersaing dengan substrak memperebutkan
pusat aktif.
b. Inhibitor nonkompetitif, merupakan inhibitor yang tidak bersaing pada pusat aktif tetapi
tidak bereaksi untuk membentuk hasil.
Fungsienzim:
a. Enzim berperan dalam transduksi signal dan regulasi sel, seringkali melalui enzim kinase
dan fosfatase.
b. Enzim berperan dalam menghasilkan pergerakkan tubuh, dengan myosin menghidrolisis
ATP untuk menghasilkan kontraksi otot.
c. Pada hewan enzim berperan sebagai amylase dan protease memecah molekul yang besar
menjadi molekul yang kecil, sehingga dapat diolah menjadi molekul yang kecil.
Koensim dan Kofaktor
Koenzim adalah kofaktof yang berupa molekul organik kecil yang mentranspor gugus
kimia atau elektron dari satu enzim ke enziml ainnya, contoh koenzim mencakup NADH,
NADPH dan adenosine trifosfat. Beberapa enzim tidak memerlukan komponen tambahan
untuk mencapai aktifitas penuhnya. Namun beberapa pula memerlukan molekul non protein
yang disebut kofaktor untuk berikatan dengan enzim dan menjadi aktif. Kofaktor dapat
berupa zat anorganik (contohnya ion logam) atau pun zat organik (contohnya flavin dan
heme). Kofaktor dapat berupa gugus prostetik yang mengikat dengan kuat, ataupun koenzim
yang akan melepaskan diri dari tapak aktif enzim semasa reaksi.