Anda di halaman 1dari 39

HIPERLIPIDEMIA

KHILDAH KHAERATI, S.Si, M.Si,


Apt
JURUSAN FARMASI
UNIVERSITAS TADULAKO

HIPERLIPIDEMIA
Kelainan metabolisme lipid ditandai
dengan kelainan peningkatan atau
penurunan fraksi lipid dalam plasma.
Fraksi lipid utama : Kadar kolesterol
total yang tinggi, kadar trigliserida
yang tinggi, dan kadar kolesterol
HDL yang rendah.
Biasanya dihubungkan dgn risiko
terjadinya aterosklerosis atau PJK

HIPERLIPIDEMIA
Kolesterol LDL efek aterogenik (pembentukan
atheroma)(deposit lemak pd lapisan dalam arteri)
di dinding arteri terdapat pd aterosklerosis. Bisa
merusak aliran darah.
Kolesterol HDL efek protektif (melindungi
jantung) karena berperan dalam reverse
cholesterol transport yaitu mengangkut kolesterol
dari jaringan perifer ke hati untuk kemudian
dikatabolisasikan dan diekskresikan melalui
empedu. Ada korelasi negatif antara kadar
kolesterol HDL dengan PJK.
Trigliserida tdk berefek aterogenik, namun
menjadi faktor risiko PJK bila dibarengi dgn
penurunan kadar HDL

LIPOPROTEIN
Lipoprotein merupakan senyawa
kompleks yang tersusun dari molekul
lipid (kolesterol, trigliserida,
fosfolipid) dan molekul protein
(apoprotein) membentuk molekul
lipoprotein ini terjadi dalam epitel
usus halus (sel mukosa).

JENIS LIPOPROTEIN
Kilomikron lipoprotein yang paling besar,
dibentuk di usus dan membawa trigliserida
yang berasal dari makanan.
Kilomikron remnan adalah kilomikron yang
telah dihilangkan sebagian trigliseridnya
sehingga ukurannya mengecil tetapi jumlah
ester kolesterolnya tetap.
Very low density lipoproteins (VLDL)
Intermediate density lipoproteins (IDL)
Low density lipoprotein (LDL)
High density lipoprotein (HDL)

Klasifikasi Hiperlipidemia
(klasifikasi Fredrickson)

Hiperlipoproteinemi
a tipe I
(Hiperkilomkronemia
Familial)

Hiperlipoproteinemi
a tipe II

Tipe I hiperlipoproteinemia adalah bentuk


hiperlipoproteinemia terkait dengan defisiensi
lipoprotein lipase.
Hiperkilomikronemia masif pada waktu puasa
walaupun jumlah lemak dalam keadaan normal.
Menyebabkan peningkatan triasilgliserol serum yang
sangat tinggi

Hyperlipoproteinemia tipe II, sejauh ini merupakan


bentuk paling umum, adalah lebih diklasifikasikan
menjadi tipe IIa dan IIb jenis, tergantung terutama
pada apakah ada elevasi di tingkat trigliserida selain
kolesterol LDL.

Tipe
IIa

(Hiperkolesterolemia Familial) Peningkatan LDL


dengan kadar VLDL normal karena penghambatan
dalam degradasi LDL, sehingga terdapat
peningkatan kolesterol serum tapi triasilgliserol
normal.

Tipe
IIb

(Hiper lipidemia Kombinasi Familial) Tingkat


VLDL tinggi karena kelebihan produksi substrat,
termasuk trigliserida, asetil KoA, dan peningkatan
dalam B-100 sintesis. Mereka juga dapat
disebabkan oleh pembersihan penurunan LDL.

Hiperlipoproteine
mia tipe III
(Disbetalipoprotei
nemia Familial)

Kilomikron tinggi dan IDL (intermediate density


lipoprotein). Juga dikenal sebagai penyakit atau
beta yang luas (dysbetalipoproteinemia) penyebab
paling umum untuk formulir ini adalah adanya
genotipe apoE E2/E2. Hal ini karena kolesterol VLDL
yang kaya (-VLDL).

Hiperlipoproteine
mia tipe IV
(Hipertrigliseride
mia Familial)

Trigliserida tinggi. Hal ini juga dikenal sebagai


hipertrigliseridemia (murni hipertrigliseridemia).
Menurut NCEP-ATPIII definisi trigliserida tinggi (>
200 mg / dl),

Hyperlipoproteine
mia tipe V
(Hipertrigliseride
mia Campuran
Familial)

Jenis ini sangat mirip dengan tipe I, tetapi dengan


VLDL yang tinggi di samping kilomikron. Kadar
kolesterol dan triasilgliserol meningkat.

Hubungan kadar lipid dengan risiko


PJK
lipid

Diinginkan
mg/dL

Diwaspadai
mg/dL

Berbahaya
mg/dL

Kolesterol total

< 200

200-239

>240

Kolesterol LDL
Tanpa PJK
Dgn PJK

< 130
< 100

130-159
-

>160
-

35-45

<35

200-399
-

>400
-

Kolesterol HDL
Trigliserida
tanpa PJK
dgn PJK

<200
<150

Triad lipid merupakan faktor risiko kuat untuk terjadinya PJK


8

ANTIHIPERLIPIDEMIA?
Antihiperlipidemia adalah
obat yang digunakan untuk
menurunkan kadar lipid
plasma(Farmakologi dan Terapi
ed V. 2007).

TUJUAN PENGOBATAN
Menurunkan produksi
lipoprotein dalam jaringan
Meningkatkan katabolisme
lipoprotein dalam plasma
Mempercepat bersihan
kolesterol dari tubuh

Terapi Hiperlipidemia
1. Terapi Non-farmakologis : Diet
2. Terapi farmakologis dgn obat-obat hipolipidemik bila
diet gagal menurunkan kadar lemak darah.
a. Obat yg menurunkan kadar kolesterol
- resin pengikat asam empedu : kolestipol, kolestiramin
- penghambat enzim HMG Co-A reduktase (statin) :
simvastatin, pravastatin, lovastatin, fluvastatin
- asam nikotinat atau niasin, derivat asam nikotinat
(inositol hexanicotinate), analog asam nikotinat
( acipimox)
- D-tiroksin
- Probukol
b. Obat yg menurunkan kadar trigliserida
- golongan asam fibrat/klofibrat
- asam nikotinat

11

A. NIASIN ( ASAM
NIKOTINAT )
Niasin adalah suatu penghambat kuat
pada sistem lipase intraseluler dari
jaringan adiposa, yang diduga dapat
menurunkan produksi VLDL (Very Low
Density Lipoprotein) dengan menurunkan
aliran asam lemak bebas ke hati.
Merupakan vitamin larut air yg mampu
menurunkan
kadar
trigliserida
dan
kolesterol plasma

Mekanisme Kerja :
Jaringan
Adiposa

Triasilgliserol
NIASI
N
Asam Lemak

Asam Lemak
Hat
i
Triasilgliserol

VLDL

DOSIS
Dosis 3-6 g/hr dalam pengobatan
tunggal dapat menurunkan kadar
kolesterol LDL 15-40% dan
menaikkan kadar HDL 15-20%.
Pengobatan kombinasi dgn resin,
dapat menurunkan kadar
kolesterol LDL 40-60%.

NIASIN ( ASAM NIKOTINAT )


Penggunaan dalam terapi :
1. Merendahkan kadar plasma
kolesterol dan
triasilgliserol
2. Hiperlipoproteinemia tipe IIb dan
IV
3. Hiperkolesterolemia.
4. Hiperlipidemia paling poten untuk
meningkatkan kadar HDL plasma

Efek Samping:
1. Kemerahan pada kulit
( disertai rasa panas yang tidak nyaman )
2. Pruritus
3. Mual dan sakit pada abdomen
4. Hiperurisemia
5. Pirai (gout)
6. Penurunan toleransi glukosa pada terapi
jangka panjang dan hepatotoksisitas.

Contoh dipasaran :
1. Asam Nikotinat ( Niconacid )
2. Piridilmetanol ( Radecol )
3. Asipimoks ( Olbemox )

B. FILBRAT KLOFIBRAT DAN


GEMFIBROZIL
Merupakan Derivat Asam fibrat.
Mempunyai mekanisme kerja yang
sama.

Mekanisme Kerja :
Empat mekanisme kunci obat golongan
fibrat:
1. Meningkatkan lipolisis
2. Meningkatkan asupan asam lemak
hati dan menurunkan produksi
trigliserida hati
3. Meningkatkan asupan LDL oleh
reseptor LDL
4. Menstimulasi transport kolesterol
balik sehingga meningkatkan HDL

FILBRAT KLOFIBRAT DAN


GEMFIBROZIL
Penggunaan dalam terapi :
1. Pengobatan Hipergliseridemia
2. Pengobatan Hiperlipidemia Tipe III
3. Pengobatan Hipertrigliseridemia

Efek samping :
1. Efek Gastrointestinal : Gangguan
pencernaan ringan
2. Litiasis : Pembentukan batu empedu
3. Keganasan : Kematian
4. Otot : Miositis ( peradangan otot polos )
5. Interaksi obat : Meningkatkan efek
antikogulan sepintas

Contoh dipasaran :
1. Gemfibrozil ( Gevilon )
2. Klofibrat ( Clofibrat STADA 500 )
3. Bezafibrat ( Cedur )
4. Etofibrat ( LipoMerz )
5. Fenofibrat ( Normalip )

C. RESIN PENGIKAT ASAM EMPEDU


( KOLESTIRAMIN DAN KOLESTIPOL )

Obat yang bekerja pada saluran


pencernaan
Bekerja dengan cara mengikat asam
empedu di usus dan meningkatkan
pembuangan LDL dari aliran darah
Kolestipol dan Kolestiramin hanya
bermanfaat pada hiperlipoproteinemia
yang melibatkan peningkatkan LDL
saja.

Mekanisme Kerja
afinitas tinggi
terhadap asam
empedu.

Asam empedu
akan diikat oleh
resin

membentuk
senyawa yang
tidak larut dan
tak dapat
direabsorbsi

Sintesis Asam
Empedu dari
kolesterol di
LDL

Asam empedu
menurun

diekskresi
melalui feses

kadar LDL
plasma
menurun.

RESIN PENGIKAT ASAM EMPEDU


( KOLESTIRAMIN DAN KOLESTIPOL )

Penggunaan dalam terapi :


1. Anti hiperlipidemia tipe IIa dan IIb
2. Meringankan pruritus akibat
akumulasi asam empedu pada
pasien dengan obstruksi bilier.

Efek Samping :
1. Efek gastrointestinal : gangguan pencernaan
seperti konstipasi, mual dan flatus
2. Gangguan absorbsi : terganggunya absorbsi
vitamin larut lemak A,D,E,K karena dosis resin
yang tinggi, berkurangnya absorbsi asam folat
dan asam askorbat
3. interaksi obat : Kolestiramin dan Kolestipol
mengganggu absorbsi beberapa obat dalam usus,
misalnya tetrasiklin,fenobarbital,digoxin,warfarin,
pravastatin,fluvastatin,aspirin dan diuretik tiazid.

Contoh di pasaran:
1. Kolestiramin(Quantalan)
2. Kolestipol(Colestid Granulat)
3. Sitosterol (Sito-Lande)

D. PROBUKOL
Obat antilipidemia yang memiliki
sifat antioksidan dalam menghambat
aterosklerosis.
Obat ini tidak disukai karena justru
menurunkan kadar HDL lebih besar
daripada LDL.

Mekanisme kerja:
LDL

SUPEROKSIDA
NITRAT OKSIDA
H2 O2

PROBUKOL
& ANTIOKSIDAN LAIN

oxLDL

SEL BUSA
DI ENDOTEL VASKULAR

ATEROSKLEROSIS

MAKROF
AG

PROBUKOL
Penggunaan dalam terapi:
1. Antihiperkolesterolemia tipe IIA dan
IIB
2. Diberikan saat antihiperlipidemia lain
tidak efektif.
*Probukol tidak mengganggu kadar
triasilgliserol dalam plasma.

Efek samping:
1. Gangguan pencernaan ringan
2. Memperpanjang interval QT
Contoh di pasaran:
Probucol (Lorelco)

E. INHIBITOR HMG-CoA
REDUKTASE
Antihiperlipidemia baru yang
menghambat tahap pertama
aktivitas enzim dalam sintesis
kolesterol.

Mekanisme kerja:
1. Inhibisi HMG-CoA reduktase
Afinitas dengan enzim kuat sehingga
efektif dalam menghambat HMG-CoA
reduktase sehingga HMG-CoA tidak
sampai menjadi asam mevalonat
dalam tahapan sintesis kolesterol.
Penghambatan ini akan menyebabkan
pengurangan simpanan kolesterol
intraseluler.

2. Peningkatan reseptor LDL

Penghapusan kolesterol intraseluler

Sel meningkatkan RESEPTOR LDL

Penurunan kolesterol plasma dan


peningkatan katabolisme LDL

Terjadi kenaikan HDL dan penurunan triasilgliserol

INHIBITOR HMG-CoA
REDUKTASE
Penggunaan terapi:
Menurunkan kadar kolesterol plasma
pada semua jenis hiperlipidemia

Efek samping:
1. Kelainan biokimia fungsi hati
2. miopati dan rhabdomiolisis
3. Meningkatkan konsentrasi transaminase
4. Keluhan abdominal ringan
5. Ruam kulit
6. Rangsangan gatal
7. Nyeri kepala
8. Lelah
9. Gangguan tidur

Contoh di pasaran:
1. Lovastatin (Mevinacor)
2. Pravastatin (Pravasin, Liprevil)
3. Simvastatin (Denan, Zocor)
4. Fluvastatin (Cranoc, LOCOL)
5. Atorvastatin (Sortis)
6. Cerivastatin (LIPOBAY, Zena)

Terapi Obat Kombinasi


Pemberian dua antihiperlipidemia
untuk mendapatkan penurunan
kadar lipid plasma yang signifikan.
Contoh:
Kombinasi niasin dengan pengikat
asam empedu, kolestiramin pada
hiperlipidemia tipe II.
Kombinasi inhibitor HMG-CoA reduktase
dengan pengikat asam empedu
menunjukkan manfaat dalam
menurunkan kolesterol LDL.

Anda mungkin juga menyukai