Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini kita sering kali mendengar bahkan melihat tindak
kekerasan yang terjadai dalam lingkungan sekitar kita. Tidak jarang pula pada
lingkungan keluarga. Keluarga yang seharusnya menjadi contoh teladan bagi
putra putrinya, entah itu secara sadar atau tidak, sekarang justru berbalik
mencelakai. Hal ini dapat kita lihat makin maraknya kasus kekerasan dalam
rumah tangga, dan juga penyiksaan terhadap anak.
Terkadang kita dapat menyaksikan perilaku sadistik di lingkungan
tetangga atau teman dekat sekalipun. Sangat disayangkan di lingkungan kita
tidak lagi tercipta rasa aman. Hal ini dapat memicu konflik sosial, seperti tidak
akan percaya kepada setiap orang di sekitar kita, kita juga akan selalu
cenderung waspada. Hal itu bagus, tetapi terlalu curiga terhadap orang lain
juga akan menimbulkan efek yang tidak baik. Jika dibiarkan akan mencapai
taraf yang lebih parah, seperti paranoid yang berlebihan. Selain itu baik pelaku
atau korban tetap akan dirugikan. Sipelaku akan masuk penjara, sedangkan
paling parah korbannya akan meninggal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa makna dan jenis media serta makna agresitivitas?
2. Bagaimana pengaruh media terhadap agresitivitas?
3. Apa saja hal positif dan negative dari media?
4. Apakah sebab orang terpengaruh media?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian

dan

Jenis

Media

serta

Pengertian

Agresitivitas
Media

massa diyakini

punya

kekuatan

yang

maha

dahsyat untuk memengaruhi sikap dan perilaku masyarakat.


Bahkan media

massa bisa

menentukan

perkembangan

masyarakat seperti apa yang akan dibentuk di masa yang


akan

datang.Media

massa mampu

mengarahkan,

membimbing, dan memengaruhi kehidupan di masa kini dan


masa datang.
Menurut Cangara, media adalah alat atau sarana yang
digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator
kepada khalayak, sedangkan pengertian media massa sendiri
alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber
kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi
seperti surat kabar, film, radio dan televisi.
Media Massa adalah sarana komunikasi massa dimana
proses penyampaian pesan, gagasan, atau informasi kepada
orang banyak (publik) secara serentak.
Djafar

H.

Assegaf

massa memiliki lima


terjadi

dalam

komunikan
langsung

ciri,

media

tidak
kepada

yaitu Pertama,

massa

dapat

mengatakan
bersifat

memberikan

komunikatornya

bahwa media

komunikasi
searah

di

tanggapan

yang

biasa

yang
mana
secara

disebut

dengan tanggapan yang tertunda (delay feedback).


Kedua, media massa menyajikan rangkaian atau aneka
pilihan materi yang luas, bervariasi. Ini menunjukkan bahwa
pesan yang ada dalam media massa berisi rangkaian dan

aneka pilihan materi yang luas bagi khalayak atau para


komunikannya.
Ketiga, media massa dapat menjangkau sejumlah besar
khalayak. Komunikan dalam media massa berjumlah besar
dan menyebar di mana-mana, serta tidak pernah bertemu
dan berhubungan secara personal.
Keempat, media massa menyajikan materi yang dapat
mencapai tingkat intelek rata-rata. Pesan yang disajikan
dengan bahasa yang umum sehingga dapat dipahami oleh
seluruh lapisan intelektual baik komunikan dari kalangan
bawah

sampai

kalangan

atas. Kelima,

media

massa

diselenggrakan oleh lembaga masyarakat atau organisasi


yang terstruktur. Penyelenggara atau pengelola media massa
adalah lembaga masyarakat/organisasi yang teratur dan peka
terhadap permasalahan kemasyarakatan.
Media massa dapat diklasifikasikan kepada dua kategori
yaitu media cetak dan media elektronik. Media cetak terdiri
dari sumber bertulis seperti koran, majalah, majalah, buku,
newsletter, iklan, memo, formulir bisnis, dll, sedangkan media
elektronik terdiri daripada televisi, radio dan juga internet.
Media cetak merupakan salah satu jenis media massa
yang dicetak dalam lembaran kertas. Media cetak juga dapat
di didefinisikan sebagai kegiatan yang berkaitan dengan
proses produksi teks menggunakan tinta, huruf dan kertas,
atau

bahan

cetak

lainnya. Media

cetak ini

dapat

dikelompokkan ke dalam beberapa jenis yakni surat kabar,


majalah berita, majalah khusus, newsletter, dll. Masingmasing jenis itu berbeda satu sama lain dalam penyajian
tulisan dan rubriknya.

Media cetak memiliki karakteristik, di antaranya media


cetak biasanya lebih bersifat fleksibel, mudah dibawa ke
mana-mana bisa disimpan (dikliping), bisa dibaca kapan saja,
tidak terikat waktu. Dalam hal penyajian iklan, walaupun
media cetak dalam banyak hal kalah menarik dan atraktif
dibanding

media

elektronik

namun

di

segi

lain

bisa

disampaikan secara lebih informatif, lengkap dan spesifik


untuk memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen. Selain itu
dalam hal penyampaian kritik sosial melalui media cetak akan
lebih berbobot atau lebih efektif karena diulas secara lebih
mendalam dan bisa menampung sebanyak mungkin opini
pengamat serta aspirasi masyarakat pada umumnya.
Sedangkan media

elektronik adalah

media

yang

menggunakan elektronik atau energi elektromekanis bagi


pengguna akhir untuk mengakses kontennya. Isi dari jenis
media massa ini umumnya disebarluaskan melalui suara
(audio)

atau

gambar

dan

suara

(audio-visual)

dengan

menggunakan teknologi elektro. Yang menjadi kekuatan dari


media elektronik tidak hanya pada tata tulis berita, tapi juga
pada tata suara penyiar yang harus enak didengar.
Media elektronik memiliki beberapa karakteristik, yaitu
cepat dalam menyampaikan informasi, dapat menjangkau
khalayak

yang

lebih

luas,

dapat

menampilkan

proses

terjadinya suatu peristiwa yang disertai pelaporan langsung


dari tempat kejadian dan lebih menarik karena dikemas
dengan memadukan audio dan visual. Walau dalam penyajian
informasi

media

elektronik

tidak

melakukan

pengulasan

masalah secara mendalam karena terkendala proses produksi


yang tinggi, namun melalui media elektronik ini akses akan
informasi bisa di dapatkan masyarakat lebih cepat.

Di luar perbedaan yang terdapat dari kedua jenis media


massa ini, baik cetak maupun elektronik, keduanya tetaplah
merupakan

suatu

wadah

yang

memiliki fungsi sebagai

penyampai informasi bagi masyarakat yang tentunya juga


tidak melupakan fungsi hiburannya. Semoga dengan semakin
murahnya akses media massa akan memperbaiki pola pikir
masyarakat menjadi lebih cerdas, kritis dan kreatif.
Agresivitas merupakan tindakan melukai oleh sesorang/institusi
terhadap orang/institusi lain yang sejatinya disengaja ( Berkowitz dalam
Sarlito, 2009:148 ).
Agresi adalah tingkah laku individu yang ditujukan untuk melukai atau
untuk mencelakakan individu lain yang tidak menginginkan datangnya
tingkah laku tersebut. ( Baron, & Byrne, 2003 ). Definisi agresi dari Baron ini
mencakup empat faktor yaitu tingkah laku, tujuan untuk melukai atau
mencelakakan (termasuk mematikan atau membunuh), individu yang menjadi
pelaku dan individu yang menjadi korban, serta ketidakinginan sikorban
menerima tingkah sipelaku.
Pemicu yang umum dari agresi adalah ketika seseorang mengalami
suatu kondisi emosi tertentu, yang sering terlihat adalah emosi marah.
Perasaan marah

berlanjut pada keinginan untuk melampiaskannya dalam

bentuk tertentu dan pada objek tertentu. Marah adalah sebuah pernyataan yang
disimpulkan dari perasaan yang ditunjukkan yang sering disertai dengan
konflik atau frustasi ( Segal dalam Sarlito,2009:148 ).
B. Pengaruh Media Terhadap Agresitivitas
A
Salah satu faktor penting dalam
lingkungan sosial masyarakat modern
saat ini adalah media massa. Pesatnya
perkembangan teknologi komunikasi ini
telah menyedot perhatian para ahli
untuk mengurai dampakdampaknya
bagi kehidupan manusia. Salah satu dari
masalah yang banyak diperdebatkan

oleh pada ahli adalah efek terpaan


kekerasan di media massa, apakah
memiliki efek negatif, seberapa besar
pengaruhnya, dan apakah terdapat
faktorfaktor lain yang juga turut
berperan.
Terpaan media massa yang
mengandung kekerasan oleh banyak ahli
diyakini memiliki kontribusi dalam
meningkatkan perilaku agresif
(Anderson dan Bushman, 2001; 2002).
Meskipun, kekuatan pengaruh dan
apakah ia menjadi satusatunya faktor
pengaruh dan dalam kondisi bagaimana
terpaan kekerasan di media dapat
menunculkan agresivitas telah pula
menjadi perdebatan (Freedman, 1986;
FriedrichCofer, Huston, 1986).
Salah satu jenis media massa yang
diyakini memiliki pengaruh yang kuat
pada khalayak adalah media audio
visual. Kekuatan pengaruh media audio
visual disebabkan media jenis ini tidak
hanya mampu mengoptimalkan pesan
melalui pendengaran, melainkan juga
penglihatan dan gerakan sekaligus,
dimana pesan bergerak memiliki daya
tarik lebih dibandingkan pesan statis.
Bagaimana pengaruh tayangan
kekerasan di televisi terhadap agresi
vitas telah ditunjukkan oleh para ahli
(Bushman dan Huesman, 2000;
Huesmann dan Miller, 1994; Bushman
dan Anderson, 2001; Wood, Wong dan
Chachere, 1991), demikian juga dengan
film (Huesmann, MoiseTitus, Podolski,
Eron, 2003) dan video games
Agresivitas terbentuk melalui
proses belajar, aktivasi dan aplikasi dari
struktur pengetahuan yang berhubung
an dengan agresivitas yang tersimpan di
memori (Anderson, Bushman, 2001;
Bradshaw, 2004; Wernerl, Nixon, 2005;
Huesmann, Titus, Podolski, Eron, 2003).
Variabel situasional mempengaruhi

C.

perilaku agresif melalui kondisi internal


seseorang yang direpresentasikan oleh
variabel kognitif, afektif dan penggerak
Jenis media memiliki kemungkinan
dapat mempengaruhi perilaku agresif
dijelaskan oleh Anderson dan Bushman
(2001), yang menjeskan riset tentang
kekerasan pada televisi dan film
menyimpulkan bahwa bermain video
games dapat meningkatkan agresivitas,
dimana riset dari televisi dan film telah
banyak dilakukan sementara video games
masuh sedikit. Sifat interaktif dari video
games yang keterlibatan lebih perilaku
agresif besar dibandingkan televisi dan
film, memiliki kemungkinan dalam
mempengaruhi agresivitas. Pengalaman
agresif inilah yang menurut Anderson
dan Bushman (2001) akan membentuk
kebiasaan agresif. Kebiasaan, kualitas
interaksi sosial. dikombinasi proses efek
jangka pendek dan jangka panjang akan
menghasilkan hubungan yang positif
antara terpaan media kekerasan dengan
agresivitas.

Anda mungkin juga menyukai