A. TOPIK
: Senam Kegel pada Lansia dengan Inkontinensia Urine
B. SUBTOPIK
:
a. Pengertian Inkontinensia Urine
b. Senam Kegel pada Lansia
C. TUJUAN :
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama kurang lebih 20 menit, di harapkan
para lansia dapat mempraktikkan latihan kegel untuk mengatasi inkontinensia
urine.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan lansia mampu:
a. Menyebutkan apa yang dimaksud dengan inkontenensia
urine?
b. Menyebutkan bagaimana cara mengatasi inkontenesia
urine?
c. Menyebutkan apa tujuan dari senam kegel?
d. Menyebutkan berapa lama sekali mengkontraksikan otot
perkemihan?
e. Menyebutkan berapa kali sehari dilakukan latihan senam
kegel?
D. PERENCANAAN PENYULUHAN
1. Waktu dan Tempat
Kegiatan penyuluhan ini akan dilakukan pada:
Hari, tanggal
Waktu
: 10.00 WITA
Lama pelaksanaan : 30 menit
Tempat
: Poster
E. PENGORGANISASIAN
1. Penanggung Jawab : Nor Ella Dayani, S. Kep
2. Moderator
: Jannatur Rahmah, S. Kep
3. Penyaji
: Helma Rasyida, S. Kep
4. Kosumsi
: Selvia Harum Sari, S. Kep
5. Perlengkapan
6. Dokumentasi
F. KEGIATAN PENYULUHAN
NO.
1.
2.
3.
4.
WAKTU
3 menit
10 menit
5 menit
2 menit
KEGIATAN PENYULUHAN
KEGIATAN
PESERTA
Pembukaan:
a. Membuka kegiatan dengan
mengucapkan salam.
b. Memperkenalkan diri.
c. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan.
d. Menyebutkan materi yang akan
diberikan.
Pelaksanaan:
1. Memvalidasi pengetahuan peserta
penyuluhan mengenai materi yang akan
diberikan.
2. Menjelaskan mengenai:
Materi: Senam Kegel pada Lansia
dengan Inkontinensia Urine
Menjelaskan pengertian inkontinensia
urine dan senam kegel
Menjelaskan
manfaat senam
kegel
Menjelaskan kapan dilakukan senam
kegel
Mendemonstrasikan cara senam kegel
3. Memberikan kesempatan kepada lansia
untuk bertanya.
Evaluasi:
Menjawab salam
Mendengarkan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Menjawab
Mendengarkan
pertanyaan
Terminasi:
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
e.
6. Masalah kebersihan
7. Masalah psikologis (malu)
E. Cara Mengatasi Inkontinensia
Urine
Terdapat beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh lansia untuk
mengatasi inkontinesia urine, yaitu:
1.
2.
3.
4.
Arnold Kegel pada tahun 1940 dengan tujuan menguatkan otot dasar panggul dan
mengatasi stres inkontinensia urin. Latihan ini berupa latihan ODP secara
progresif pada otot Levator ani yang dapat dikontraksikan secara sadar yang
selanjutnya dikenal dengan Kegel Exercise (Rahajeng, 2010). Kegel Exercise atau
senam kegel merupakan terapi non operatif yang paling sering dilakukan untuk
mengatasi stress inkontinensia karena membantu meningkatkan tonus dan
kekuatan otot pada uretra dan periuretra (Bobak, 2004 dalam Yanthi, 2011).
karena otot Pubococcygeus dimulai dari arah anus (Herdiana, 2009 dalam
Yanthi, 2011).
2. Bagi wanita
Keuntungan melakukan senam kegel adalah lebih mudah mencapai
orgasme dan orgasme yang dicapai lebih baik karena otot yang dilatih
adalah otot yang digunakan selama orgasme. Manfaat lain adalah vagina
akan semakin sensitif dan peka rangsang sehingga memudahkan
peningkatan kepuasan seksual, dan suami akan merasakan perubahan yang
sangat besar karena vagina mampu mencengkram penis lebih kuat.
Memudahkan kelahiran bayi tanpa banyak merobek jalan lahir, dan bagi
wanita yang baru melahirkan senam kegel dapat mempercepat pemulihan
kondisi vagina setelah melahirkan dan tentu saja dapat menguatkan otot
rangka pada dasar panggul sehingga pemperkuat fungsi sfingter eksternal
kandung kemih, mencegah prolaps uteri (Salma, 2008; Maryam, 2008
dalam Yanthi, 2011). Beberapa manfaat senam kegel yaitu menguatkan otot
panggul, mencegah ngompol kecil yang timbul saat batuk atau tertawa,
dan melancarkan proses kelahiran tanpa harus merobek jalan lahir serta
mempercepat penyembuhan pasca persalinan (Mulyani, 2013).
Senam Kegel hasilnya tidak akan didapat dalam waktu sehari. Pada
penelitian sebelumnya, senam Kegel dilakukan sebanyak 10 kali dalam 4 minggu
dapat memberikan hasil yang bermanfaat untuk memperkuat otot-otot panggul
yang dibuktikan dari hasil penelititannya yaitu adanya pengaruh signifikan senam
kegel terhadap tingkat inkontinensia (Wahyu W, 2009).
Pelatihan senam kegel dengan frekuensi tiga kali perminggu selama empat
minggu lebih efektif dibandingkan dengan senam Kegel dengan frekuensi satu
kali seminggu selama empat bulan dalam menurunkan frekuensi buang air kecil
wanita usia 50-60 tahun yang mengalami stress urinary incontinence di Sanggar
Senam Citra Denpasar (Lestari, 2011).
J. Indikasi Senam Kegel
Senam Kegel dianjurkan bagi wanita dan pria yang umumnya memiliki
keluhan terkait lemahnya otot PC. Berikut adalah beberapa indikasi senam kegel:
1. Pria dan wanita yang memiliki masalah inkontinensia (tidak mampu
menahan buang air kecil).
2. Wanita yang sudah mengalami menopause untuk mempertahankan
kekuatan otot panggul dari penurunan kadar estrogen.
3. Wanita yang mengalami prolaps uteri (turunnya rahim) karena
melemahnya otot dasar panggul, juga untuk wanita yang mengalami
masalah seksual.
4. Pria yang mengalami masalah ejakulasi dini serta ereksi lebih lama.
(Ardani, 2010).
K. Kontraindikasi Senam Kegel
Penderita penyakit jantung yang dapat mengakibatkan nyeri dada saat
melakukan gerakan minimal, penderita diabetes, penderita hipertensi, dan
penderita penyakit kelamin (Hartati, 2009 dalam Ardani, 2010).
L. Tahap Pelatihan Senam Kegel
Cara latihan Kegel adalah dengan melakukan kontraksi pada otot dasar
panggul dan menahan kontraksi tersebut dalam 10 hitungan kemudian kontraksi
dilepaskan. Pada tahap awal bisa dimulai dengan menahan kontraksi selama 3-5
detik. Dengan melakukan secara bertahap otot akan semakin kuat, latihan ini
diulang 10 kali setelah itu mencoba berkemih untuk menghentikan urin di tengah
(Johnson, 2002)
Berikut ini adalah teknik melakukan Senam Kegel:
1) Ambil posisi duduk atau berbaring
2) Anjurkan klien untuk mengkontraksikan otot panggul dengan cara
yang sama ketika menahan kencing (klien harus dapat merasakan
otot panggul)
3) Bila otot perut atau pantat juga mengeras maka pasien tidak
berlatih dengan otot yang benar
4) Jika pasien sudah menemukan cara yang tepat untuk
mengkontraksikan dalam hitungan (1-10) atau selama 10 detik,
5)
6)
7)
8)
DAFTAR PUSTAKA
1. Septiastri. 2012. Latihan Kegel Dengan Penurunan Gejala Inkontinensia
Urine Pada Lansia. Fakultas Keperawatan USU.
2. Soetojo. 2006. Inkontinensia Urine Perlu Penanganan Multi Disiplin.
Diakses pada tanggal 02 Januari 2016 dari
http://unair.ac.id/2009/03/13/inkontinesia-urine-perlu-penanganan multi
displin
3. Widyaningsih. 2009. Pengaruh latihan Kegel Terhadap Frekuensi
lnkontinensia Urine Pada Lansia di Panti Wreda Pucang Gading
Semarang. Diakses pada tanggal 15 Februari 2014 dari
http://repository.unimus.ac.id/2009/pengaruh latihan kegel terhadap
frekuensi inkontinensia urin pada lansia