Mycobacterium
Bakteri tahan asam (BTA)
Penyebab penyakit tuberkulosis
(Mycobacterium tuberculosis)
Antimycobacterium TB
Lini pertama:
Isoniazid / INH (H)
Rifampicin (R)
Ethambutol (E)
Pyrazinamide (Z)
Streptomycin (S)
Antimycobacterium TB
Lini kedua:
Amikacin
Capreomycin
Cycloserine
Ethionamide
Fluoroquinolone
Kanamycin
p-aminosalicylic acid
Antimycobacterium TB
Lini kedua:
Efektivitas < lini pertama
E.S.O > lini pertama
Toleransinya < lini pertama
morbiditas
biaya pengobatan
Frekwensi pemberian >
lini pertama adherensi <
Antimycobacterium TB
Lini kedua:
Resisten terhadap OAT lini pertama
Gagal dengan terapi konvensional
Pertimbangan terhadap efek toksik
OAT lini pertama
Isoniazid / INH
Bakterisid
(terutama untuk bakteri di ekstraselular
yang sedang tumbuh dengan cepat)
Mengganggu sintesa dinding sel,
sintesa asam nukleat,
metabolisme lipid bakteri
Tersebar dengan cepat ke seluruh
jaringan, mempenetrasi sel bakteri &
dapat melintasi sawar darah otak
Isoniazid / INH
Di metabolisme di hepar melalui
reaksi acetylasi
Golongan acetylator cepat:
T : 1,5 jam
orang Asia, Jepang & Eskimo
(kegagalan pada terapi intermiten)
Diberikan peroral
Rifampicin (R)
Rifampicin (R)
Bakterisid
(bakteri gram (+) & ( - ),
M.tuberculosis intraselular & sinergistik
dengan INH untuk bakteri ekstraselular
Menghambat
DNA-dependent RNA polymerase bakteri
Diabsorpsi di usus & tersebar
ke seluruh jaringan
Rifampicin (R)
Di metabolisme melalui reaksi
deacetylasi
Menginduksi sistem enzim
metabolisme aktivitas obat yang
dimetabolisme di hepar
(methadone, coumarin, estrogen, kontrasepsi oral,
agen hipoglisemik & digoxin)
Ethambutol (E)
Ethambutol (E)
Bakteriostatik
Menghambat sintesa RNA bakteri
80 % diabsorpsi di saluran cerna &
tersebar ke seluruh jaringan & cairan tubuh
termasuk cairan cerebrospinal & paru-paru
Ethambutol (E)
Di metabolisme di hepar
50 % diekskresi dalam bentuk utuh
melalui urin
20 % diekskresi dalam bentuk utuh
melalui feses
Hypersensitivitas
Hyperuricemia
Pyrazinamide (Z)
Pyrazinamide (Z)
Bakterisid dalam makrofag
yang berada dalam lingkungan asam &
membasmi bakteri intraseluler,
sinergistik dengan INH membasmi bakteri
ekstraseluler
Diabsorpsi di saluran cerna &
sebagian besar diekskresi dalam
bentuk utuh melalui filtrasi glomerulus
penyakit gout
Streptomycin (S)
Streptomycin (S)
Terutama terhadap bakteri ekstraseluler
Menghambat ikatan pada
subunit 30S ribosom bakteri
DASAR TEORI
TERAPI KOMBINASI
106
s
e
n
s
i
t
i
f
r
e
s
i
s
t
e
n
Waktu
INTERMITEN TERAPI
OBAT ANTI TB
Lag phase
Pemberian OAT
Sekali / hari
INTERAKSI
OBAT ANTI TB
solusi
Bahan baku yang baik
Prosedur standard:
Cara Pembuatan Obat yang Baik
(Good Manufacturing Practice/GMP)
Jaringan pengawasan kualitas obat
FDCs oleh WHO
(kajian bioavailabiliti)
Obat-obat antileprosi
Obat-obat antileprosi
Dapsone
Rifampicin
Clofazimine
Antileprosi (dapsone)
T yang lama
Terikat dengan protein plasma
Mengalami sirkulasi enterohepatik
Terkonsentrasi di jaringan otot, hepar,
ginjal
Kesimpulan
Optimalisasi pengobatan TB Paru
memerlukan terapi kombinasi OAT
Terapi kombinasi OAT diharapkan dapat
menurunkan angka kegagalan terapi karena
resistensi bakteri terhadap OAT
Terima Kasih