program. Program merupakan rencana kegiatan dan aktivitas yang dipilih untuk
mewujudkan sasaran strategik tertentu beserta sumber daya yang dibutuhkan untuk
melaksanakannya.
d) Penganggaran
Program-program yang telah ditetapkan harus dikaitkan dengan biaya. Biaya program
tersebut merupakan gabungan dari biaya aktifitas untuk melaksanakan program.
Secara agregatif biaya seluruh program tersebut akan diringkas dalam bentuk
anggaran. Selain anggaran biaya, dibuat juga anggaran pendapatan dan anggaran
investasi (modal) untuk melaksanakan program.
e) Implementasi
Setelah anggaran ditetapkan, tahap selanjutnya adalah implementasi anggaran. Selama
tahap implementasi, manajer bertanggungjawab untuk memonitor pelaksanaan
kegiatan dan bagian akuntansi melakukan pencatatan atas penggunaan anggaran
(input) dan output-nya dalam sistem akuntansi keuangan. Pencatatan penggunaan
sumber daya penting digunakan sebagai dasar dalam penentuan program tahun yang
akan datang.
f) Pelaporan Kinerja
Pada tahap implementasi
bagian
akuntansi
melakukan
proses
pencatatan,
II.
dibagi
menjadi
bagian-bagian
yang
disebut
pusat
pertanggungjawaban, yakni suatu unit yang membawahi suatu tugas tertentu. Unit
organisasi ini dikepalai oleh seorang manajer yang bertanggung jawab terhadap tugastugas yang dibebankan kepadanya. Pusat pertanggungjawaban menurut Robert n.
Anthony dan John Dearden dalam Management Control System dalam Ayuningtyas
(2006) Pusat Pertanggungjawaban adalah unit organisasi yang dipimpin oleh seorang
manajer yang mempunyai wewenang untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu
dalam rangka melaksanakan sebagia kegiatan-kegiatan organisasi yang menjadi
tanggungjawabnya.
Tujuan-tujuan dibuatnya pusat-pusat pertanggungjawaban menurut Mardiasmo (2009)
adalah :
1. Sebagai basis perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja manajer dan unit
organisasi yang dipimpinnya.
2. Untuk memudahkan mencapai tujuan organisasi.
3. Memfasilitasi terbentuknya goal congruence
4. Mendelegasikan tugas dan wewenang ke unit-unit yang memiliki komptensi
sehingga mengurangi beban tugas manajer pusat.
5. Mendorong kreativitas dan daya inovasi bawahan.
6. Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien.
7. Sebagai alat pengendalian manajemen.
Tanggung jawab manajer pusat pertanggungjawaban adalah untuk menciptakan
hubungan yang optimal antara sumber daya input yang digunakan dengan output
yang dihasilkan dikaitkan dengan target kinerja.
III.
KONSEP
PUSAT PERTNGGUNGJAWABAN
DI
ORGANISASI
SEKTOR
PUBLIK.
Konsep pusat pertanggungjawaban merupakan wujud dari model pengambilan
keputusan secara terdesentralisasi yaitu untuk mengumpulkan dan menggunakan
informasi lokal, memfokuskan manajemen pusat, melatih dan memotivasi para
manajer, dan meningkatkan daya saing, serta mengevaluasi segmen. Secara garis
pusat pelayanan dan pusat misi. Pusat pelayanan menghasilkan output yang
Pusat misi dapat berupa pusat laba, meskipun terdapat juga berbentuk pusat pendapatan
atau pusat biaya. Misalnya pada rumah sakit yang dapat dikategorikan sebagai pusat
pelayanan adalah bagian administrasi umum, bagian akuntansi, laundry, bagian
kebersihan dan bagian pelayanan askes, sedangkan pusat misi contohnya adalah
laboratorium, bagian apotek, bagian radiologi, dan sebagainya.
IV.
lembaga
pengawasan
yang
mengakibatkan
tingginya
IMPLEMENTASI
PUSAT
PERTANGGUNGJAWABAN
DI
ORGANISASI
PEMERINTAHAN
Pengaruh siste desentralisasi pada organisasi pemerintahan adalah dengan
dibentuknya pusat-pusat pertanggungjawaban. Menurut Mardiasmo (2009) pusat
pertanggungjawaban di organisasi sektor publik dibagi menjadi empat yaitu pusat
biaya, pusat pendapatan, pusat laba dan pusat investasi. Sedangkan literatur akuntansi
manajemen kontemporer membagi pusat pertanggungjawaban menjadi lima, yaitu
selain empat pertanggungjawaban diatas, juga ada pusat beban terbatas. Implementasi
pusat pertanggungjawaban pada organisasi sektor publik tidak hanya dilihat dari
fungsi dan kewenangannya, tetapi juga ukuran kinerja yang digunakannya. Penjelasan
mengenai implementasi pusat pertanggungjawaban di organisasi pemerintahan adalah
sebagai berikut :
1. Pusat Biaya
Dalam konteks organisasi sektor publik, pusat biaya ini adalah unit organisasi
(atau bisa juga sub-unit organisasi) yang beroperasi semata-mata hanya untuk
pelayanan publik atau peningkata kesejahteraan masyarakat. Hampir sebagian
besar unit organisasi dalam pemerintahan merupakan pusat biaya, karena memang
tujuan utama organisasi sektor publik adalah pelayanan publik. Ukuran kinerja
yang digunakan untuk menilai unit organisasi sebagai pusat biaya adalah seberapa
besar input yang digunakan oleh unit organisasi tersebut untuk mencapai atau
menghasilkan output tertentu pula baik berupa fisik maupun nonfisik, tanpa
memperhitungkan tingkat pengembalian secara finansialnya. Pada pusat biaya
efisiensi dapat ditentukan dengan membandingkan antara input yang digunakan
dengan output yang dihasilkan atau dengan standar biaya yang telah ditetapkan,
sedangkan efektivitas unit organisasi dapat ditentukan dengan misalnya mengukur
tingkat ketersejangkauan, kualitas, dan kepuasan publik dari output yang telah
dihasilkan tersebut melalui metode survei. Jadi, pada sebagian besar unit
organisasi sektor publik yang merupakan pusat biaya akan menghasilkan defisit
anggaran pada laporan realisasi anggarannya karena memang sebagai organisasi
pengguna dana. Walaupu ada potensi untuk memperoleh pendapatan, biasanya
jumlahnya jauh lebih kecil daripada jumlah belanjanya. Selain itu juga, fungsi
organisasi ini bukanlah untuk memperoleh pendapatan. Contoh dari pusat biaya
ini adalah pada pemerintah pusat seperti Kementrian Pendidikan Nasional,
Kementrian Kesehatan dan sebagainya. Sedangkan pada pemerintah daerah adalah
Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum dan sebagainya.
2. Pusat Pendapatan
Unit organisasi ini dinilai kinerjanya berdasarkan seberapa besar pendapatan yang
dapat diperoleh dibandingkan dengan pendapatan yang ditetapkan. Pada
pemerintah pusat, unit organisasi yang berfungsi sebagai pusat pendapatan adalah
Kementrian Keuangan, terutama Dirjen Pajak, Dirjen Bea dan Cukai. Kedua
direktorat
tersebut
bertugas
untuk
melaksanakan
pemungutan
sekaligus
dimiliki
oleh
pemerintah.
Pada
unit
organisasi
ini,
proses
dan kesejahteraan publik yaitu dengan pembangunan jalan untuk akses desa
terpencil.
Keberadaan
jalan
tersebut
akan
meningkatkan
perekonomian
KESIMPULAN
Sistem pengendalian manajemen mempunyai dua unsur penting, yaitu :
a. Struktur pengendalian manajemen
b. Proses pengendalian manajemen
Agar kegiatan dapat dilaksanakan dengan efektif, efisien, dan hemat maka
kegiatan tersebut perlu direncanakan, dikoordinasi, dan dikendalikan. Pemeriksaan
manajemen dapat digunakan untuk mengevaluasi efisiensi, efektivitas, dan kehematan
pelaksanaan yang dilakukan oleh pusat-pusat pertanggungjawaban.
Seorang manajer puncak harus dapat menetapkan pusat pertanggungjawaban yang
tepat bagi organisasi yang dipimpinnya sebagai kendaraan untuk mencapai tujuan
organisasi. Manajer puncak juga harus mampu membuat kebijakan-kebijakan serta
menyusun struktur organisasi yang sesuai dengan jenis pusat pertanggungjawaban,
sehingga dapat mengakomodasikan kegiatan bisnis organisasi agar berjalan sesuai
dengan yang diharapkan.
Pusat laba adalah jenis pusat pertanggungjawaban yang terbaik. Namun pusat laba
memiliki kelemahan yaitu munculnya perselisihan anar unit bisnis mengenai
penentuan harga transfer produk dan adanya kepentingan manajer unit bisnis untuk
memfokuskan profit jangka pendek terkait dengan penilaian kinerjanya. Untuk dapat
meminimalkan akibat kelemahan tersebut, perlu dilakukan pengawasan dan
koordinasi yang baik oleh manajemen diatasnya melalui kebijakan-kebijakan,
sehingga pelaksanaan tidak melenceng dari tujuan organisasi.
MAKALAH BAB 8
PUSAT
PEMERINTAH
PERTANGGUNGJAWABAN DI
AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK
AU2073
DISUSUN OLEH :
Renny Rusmadayanti
12140017
12140018
12140023