Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
13
Penjaringan kesehatan adalah salah satu upaya pemerintah yang bertujuan untuk
mengetahui secara dini masalah kesehatan anak sekolah, antara lain status gizi anak,
kesehatan indra penglihatan dan pendengaran. (Azwar, 1996)
II.2 Kegiatan Pelayanan Kesehatan Remaja (Penjaringan Kesehatan)
II.2.1 Definisi Penjaringan kesehatan
Penjaringan Kesehatan anak sekolah merupakan kegiatan pemeriksaan
kesehatan dasar yang bertujuan untuk mengetahui status kesehatan siswa sebagai
salah satu upaya deteksi dini jika siswa memiliki masalah kesehatan yang perlu
ditindaklanjuti lebih serius lagi dengan cara dirujuk ke puskesmas. Penjaringan /
skrining dimaksudkan untuk mendeteksi secara dini terhadap kelainan/gangguan
kesehatan yang dialami siswa, sehingga dapat diobati atau direhabilitasi
secepatnya dan mencegah keadaan yang lebih gawat.
Penjaringan anak sekolah merupakan kegiatan lintas program yang
melibatkan Program Kesehatan Remaja, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Gizi
Kesmas, Kesehatan Gigi Mulut dan Perkesmas. (Depkes RI & WHO, 2000)
II.2.2 Kegiatan Pelayanan Kesehatan Remaja (Penjaringan Kesehatan)
Kegiatan pelayanan kesehatan remaja berupa penjaringan kesehatan
termasuk dalam Pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
Pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah di sekolah dilaksanakan
melalui tiga program pokok yang biasa dikenal sebagai trias UKS meliputi
pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan kehidupan
sekolah sehat. Pelayanan kesehatan yang dimaksud meliputi Screening Kesehatan
Anak Sekolah atau dikenal sebagai penjaringan kesehatan, pemantauan kesehatan
serta penyuluhan kesehatan. Penjaringan kesehatan merupakan salah satu bentuk
dari pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk mendeteksi dini siswa yang
14
15
mencegah keadaan yang lebih buruk, juga untuk memperoleh data atau informasi
dalam menilai perkembangan kesehatan anak sekolah, maupun untuk dijadikan
pertimbangan dalam menyusun perencanaan, pemantauan dan evaluasi kegiatan
UKS. (Azwar, 1996)
Tim kesehatan yang bertugas terdiri dari dokter umum, dokter gigi atau
perawat gigi, perawat, bidan, dan petugas kesehatan lingkungan. Selain
penjaringan, secara bersamaan dilaksanakan pula Imunisasi dalam rangka BIAS
(Bulan Imunisasi Anak Sekolah), penyuluhan kesehatan, serta pemeriksaan
lingkungan sekolah dan kantin. (Depkes, 1998)
Sasaran dari penjaringan kesehatan adalah murid baru kelas 1 untuk tingkat
SD/MI, SMP/MTS dan SMA/MA. Jadi setiap jenjang masuk sekolah baru
mereka akan diperiksa terutama saat masuk kelas 1, 7 dan 10. Penjaringan
kesehatan yang dilakukan kebanyakan menemukan masalah pada gangguan
penglihatan, seperti mata minus, plus dan ada juga gejala lain seperti katarak yang
ditemukan. Selain mata banyak juga ditemukan kebersihan diri yang kurang
seperti serumen telinga atau kotoran telinga yang banyak. Jadi perlu upaya
rujukan ke puskesmas untuk membersihkan karena mungkin sudah keras. Selain
kesehatan umum badan banyak juga ditemui masalah gigi, karena kurangnya
kebersihan banyak gigi bolong, masih ada gigi kesundulan yang belum lepas
sehingga dibutuhkan upaya lanjutan berupa rujukan ke sekolah. (Azwar, 1996)
UKS dan UKGS dilaksanakan oleh Puskesmas melalui kegiatan
Penjaringan. Kegiatan ini telah dilakukan Rutin setiap tahunnya setelah Tahun
Ajaran Baru., dimana sasaran nya adalah siswa yang baru masuk pada Tahun itu.
(Azwar, 1996)
Adapun skrining yang dilakukan meliputi pemeriksaan keadaan umum
meliputi hygiene perorangan, indikasi kelainan gizi dengan melihat rambut warna
kusam atau mudah dicabut, bibir kering, pecah-pecah, sudut mulut luka dan kulit
16
17
air kecil / besar di WC, kebiasaan membuang sampah di tempat sampah dan
bahaya pencemaran lingkungan, dan tentang cara menyikat gigi yang benar dan
waktu menyikat gigi yang tepat. Penyuluhan ini biasanya diberikan oleh petugas
gizi dan sanitasi. Kegiatan penjaringan kesehatan anak sekolah dasar adalah
kegiatan rutin yang dilakukan oleh Puskesmas setiap tahunnya. Sasaran dari
pelaksanaan kegiatan ini diutamakan untuk siswa kelas 1 .Hal ini dimaksudkan
agar pembelajaran tentang kebersihan dan kesehatan gigi bisa dilaksanakan sedini
mungkin. (Azwar, 1996)
Selain itu pada peserta didik di tingkat SMP/MTs dan SMA/SMK/MA juga
dilakukan skrining melalui kuisioner mengenai keadaan kesehatan umum,
kesehatan mental remaja, intelegensia dan reproduksi melalui self assessment
serta bahan edukasi/konseling. Pengisian kuesioner oleh siswa didik digunakan
untuk mengetahui riwayat kesehatan secara umum, informasi kesehatan keluarga,
riwayat imunisasi, gaya hidup, kesehatan intelegensia, kesehatan mental remaja,
kesehatan reproduksi dan bahan edukasi kelas konseling. Riwayat kesehatan
secara umum diperiksa melalui pengisisn delapan pertanyaan meliputi masalah
kesehatan secara umum, alergi terhadap makanan tertentu, alergi terhadap obat
tertentu, obat obatan yang sedang dimunim saat ini, riwayat dirawat di rumah
sakit, riwayat cedera serius akibat kecelakaan, riwayat pingsan/tidak sadarkan diri
dalam satu tahun terakhir dan riwayat penyakit tertentu yang pernah dialami.
Riwayat penyakit tertentu yang dimaksud adalah anemia/kurang darah, asma,
batuk lama dan berulang, campak, diabetes mellitus, hepatitis, penyakit jantung,
kejang, TBC paru, sakit perut berulang dan sakit kepala berulang. . Inti dari
pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi masalh sedini meungkin yang nantinya
bisa mengganggu aktifitas belajar siswa. (Azwar, 1996)
18
19
20
22