Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN SGD 1

Gips dan Bahan Cetak Kedokteran Gigi

Kelompok SGD 1 :
Muthia C (ketua) []
Afaf (scriber) [112110174]
Eka febriani [112110192]
Fitria Hidayati [112110194]
Agus P [112110175]
Jessica Ayu [112100140]
Tiffani A [112110211]
Melisa A [112110211]
Maharani N [112110210]
Titis P [112110230]
Edo Supriyanto [112110193]

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
2011/2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan laporan hasil SGD 1 Gips dan
Bahan Cetak Kedokteran Gigi. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas SGD yang telah
dilaksanakan. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses
pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Keberadaan makalah ini sungguh sangat membahagiakan, karena selama ini
mahasiswa kedokteran gigi dapat belajar mengenai topik atau subjek yang memang harus
dipelajari. Selain itu kita sebagai mahasiswa kedokteran gigi harus mengetahiu tentang bahan
cetak kedokteran gigi dalam hal ini adalah alginat dan gypsum yang pada umumnya
digunakan.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu kami dalam mengerjakan laporan ini. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah bersusah payah membantu baik langsung
maupun tidak langsung dalam pembuatan laporan ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil laporan
ini. Karena itu kami berharap semoga laporan ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi
kita bersama. Pada bagian akhir, kami akan mengulas tentang berbagai pendapat dari orangorang yang ahli di bidangnya, karena itu kami harapkan hal ini juga dapat berguna bagi kita
bersama. Semoga laporan yang kami buat ini dapat membuat kita mencapai kehidupan yang
lebih baik lagi. Amin.

Jazakumullhahi khoiro jaza

Semarang, 27 April 2012


Penyusun

Skenario
Mahasiswa A membuat model kerja di lab basah. Namun hasilnya ditemukan lubang
kosong atau porus pada cetakannya sehingga anatomi rahang tidak tercetak dengan baik.
Kemudian tutor meminta mahasiswa tersebut untuk mengulang cetakan dengan
memperhatikan fungsi,sifat bahan dan manupulasi bahan cetak. Setelah diulang ,hasilnya
baik, A melanjutkan dengan mengisi cetakan tersebut dengan gips.Akan tetapi A salah
memilih gips sehinggga model kerjanya rapuh.

Pendahuluan
Pencetakan merupakan proses untuk mendapatkan suatu cetakan yang tepat dari gigi dan jaringan
mulut,sedangkan hasil cetakan merupakan negative production dari jaringan mulut tersebut. Untuk
menghasilkan cetakan yang akurat,bahan cetak yang digunakan harus memiliki beberapa kriteria,
1. Bahan tersebut harus cukup cair untuk beradaptasi dengan rongga mulut serta cukup kental
untuk berada pada sendok cetak.
2. Selama di rongga mulut, bahan tersebut harus berubah (mengeras) menjadi benda padat
menyerupai karet dalam waktu tertentu;idealnya waktu yang diperlukan kurang dari 7 menit.
3. Cetakan yang mengeras harus tidak robek ketika dikeluarkan dari mulut,dimensi bahan harus
tetap stabil sehingga bahan cor dapat dituang.
4. Dapat beradaptasi pada rongga mulut
5. Tidak toksik atau beracun
6. Bau dan rasa dapat ditolerir
7. Tidak menyebabkan alergi
8. Manipulasi mudah
Bahan cetak dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam. Menurut perubahan fisik, reaksi kimia,
atau perubahan polimerisasi, bahan cetak dibedakan menjadi elastis atau non-elastis.

Bahan cetak elastis dapat dibagi menjadi bahan cetak hidrokoloid dan bahan cetak elastomer
tanpa air. Bahan cetak hidrokoloid merupakan bahan cetak yang substansi dasarnya berupa
koloid yang direaksikan dengan air,sehingga disebut hidrokoloid. Bahan cetak hidrokoloid ini
dapat diklasifikasikan lagi menjadi bahab cetak hidrokoloid ireversibel atau reversibel.
Ireversibel berarti bahan tersebut tidak dapat kembali ke bentuk semula karena telah terjadi
reaksi kimia. Contoh: hidrokoloid alginat,pasta cetak oksida euginol (OSE) dan plaster of
paris.
Sedangkan reversibel berarti bahan tersebut dapat melunak dengan pemanasan dan memadat
dengan pendinginan karena tidak terjadi perubahan kimia. Contoh: hidrokoloid reversibel
(agar ) ,compound cetak

Bahan cetak non-elastis harus dipatahkan atau diubah bentuknya terlebih dahulu untuk
kemudian dikeluarkan melalui undercut. Bahan cetak ini mempunyai keunggulan dalam
pembuatan cetakan pasien tak bergigi.

Selain klasifikasi diatas,ada juga pembagian berdasarkan sifatnya terhadap jaringan mulut,yaitu :

1.

2.

Bahan cetak mukostatik


Pada saat digunakan tidak menyebabkan penekanan terhadap jaringan mulut. Contoh :
pasta ZOE dan gips cetak
Bahan cetak mukokompresif
Bahan cetak mukokompresif pada saat penggunaannya akan menekan jaringan mulut.
Contoh:Compound

Bahan Cetak Alginat


Salah satu bahan cetak ireversibel yang sering digunakan sejak lama adalah bahan cetak
alginat. Bahan cetak alginat ditemukan oleh seorang ahli kimia dari skotlandia.Beliau
memperlihatkan bahwa rumput laut tertentu yang berwarna coklat (algae) bisa menghasilkan
suatu ekstrak lendir yang bernama algin.Substansi alami ini diidentifikasi sebagai suatu polimer
linier dengan berbagai kelompok asam karboksil dan dinamakan asam alginik. Alginat yang
sering digunakan adalah dalam bentuk bubuk yang dicampur dengan air sesuai dengan aturan
pabrik.

Macam-macam alginat
Quick setting alginate
Mengeras dalam waktu 1 menit,digunakan untuk mencetak rahang anak atau
penderita yang mudah mual.
Regular setting alginate
Mengeras dalam waktu 3 menit,digunakan untuk pemakain rutin.

Fungsi alginat

Membantu dalam rencana perawatan,bahan cetak maghkota,model


ortho,mouth guard
Model study
perawatan orthodonsi
Cetakan pertama gigi tiruan penuh
Untuk membuat cetakan negatif dari gigi dan jaringan mulut

Komposisi alginat
Komponen
Potasium alginat
Kalsium sulfat
dihidrat
Zink oksida
Kalium titanium
fluorida
Tanah diatoma
Natrium phospat
Silikon fluorida
Bahan perasa dan
pewarna

Persen
15 %
16%

Fungsi
Reaktan
Reaktan

4%
3%

Bahan pengisi
Mempercepat reaksi pengerasan

60%
2%

Untuk kekerasan gel alginat, partikel pengisi


Inhibitor,Menyediakan waktu kerja sebelum
gelasi
Memperbaiki permukaan model stone
Mengurangi mual

Sedikit

Sifat-sifat alginat
a. Mempunyai sifat rheologi yaitu cukup encer untuk mencetak detail dalam mulut
b. Fleksibel yaitu alginat cukup elastis untuk melewati undercut,walau demikian
kadang-kadang bagian cetakan dapat patah jika melalui undercut yang terlalu dalam
c. Bubuk tidak stabil apabila disimpan pada ruangan lembab
d. Hidrofilik (suka air) jika dekat dengan air akan terjadi imbibisi
e. Tidak toksik
f. Manipulasi mudah
g. Nyaman bagi pasien
h. Relatif tidak mahal
i. Tidak luntur dalam saliva
j. Sineresis yaitu jika aliginat diletakkan di ruang terbuka alginat akan mengerut

Kelebihan dan kekurangan alginat


Kelebihan
Manipulasi mudah
Nyaman bagi pasien
Relatif tidak mahal,karena tidak
membutuhkan banyak perlatan

Kekurangan
Mudah rusah dalam suhu panas dan lembab
Sering timbul porus pada permukaan cetakan
Tidak dapat mencetak detail-detail halus dalam
rongga mulut

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kegagalan dalam mencetak


Efek
Bahan cetak berbutir

Alginat
a. Pengadukan tidak tepat
b. Pengadukan terlalu lama
c. Gelasi berlebihan
d. Perbandingan air dengan bubuk terlalu rendah

Robek

a. Bahan cetak tidak cukup tebal


b. Kontaminasi uap air
c. Cetakan terlalu cepat dikeluarkan dari rongga
mulut
d. Pengadukan terlalu lama

Gelembung eksternal

a. Gelasi berlebihan
b. Masuknya udara selama pengadukan
Adanya air atau debris pada jaringan
a. Pembersihan cetakan tidak sempurna
b. Model terlalu lama dikeluarkan dari cetakan
a. Cetakan tidak langsung diisi
b. Bergeraknya sendok cetak saat proses gelasi
c. Pengeluaran dari mulut tidak benar
d. Sendok cetak terlalu lam dalam mulut

Lubang kosong
Model berkapur
Distorsi

Manipulasi alginat
1. Mempersiapkan pengadukan
Bahan yang sudah ditakar ditaburkan dalam air yang sebelumnya juga sudah
ditakar dan ditempatkan pada mangkuk bersih.kemudian diaduk dengan spatula
logam.perhatikan agar tidak ada udara yang terjebak dalam campuran
2. Waktu pengadukan
Umumnya waktu yg siperlukan 45 detik sampai 1 menit bergantung merk dan
jenis alginat.hasilnya harus berupa campuran berupa krim yang halus serta tidak
menetes dari spatula ketika diangkat dari mangkuk
3. Peralatan bersih
Kontaminasi selama pengadukan dapat membuat bahan mengeras terlalu
cepat,kekentalan tidak sempurna atau malah robeknya cetakan saat dikeluarkan
dari mulut.
4. Membuat cetakan
Bahan cetak harus mencapai konsistensi tertentu sebelum ditempatkan pada
rongga mulut agar adonan tidak mengalir keluar sendok dan membuat pasien
tersedak.
Campuran ditempatkan pada sendok cetak yg sesuai dengan mulut
Ketebalan cetakan alginat antara sendok cetak dan jaringan harus sekurangkurangnya 3 mm.
Ketika bahan sudah diaduk klinisi boleh mengambil sedikit adonan untuk dioleskan
pada permukan oklusal untuk mengurangi kemungkinan terjebaknya gelembung
udara bila sendok cetak dimasukkan dalam mulut.

Gypsum

Gypsum merupakan mineral yang ditambang dari berbagai belahan dunia,merupakan produk
samping dari beberapa proses kimia. Secara kimiawi,gypsum yang dihasilkan untuk tujuan kedokteran
gigi adalah kalsium sulfat dihidrat. Gypsum pada kedokteran gigi digunakan untuk membuat model
study dari rongga mulut serta struktur maksilo-fasial dan sebagai piranti penting untuk pekerjaan
laboratorium kedokteran gigi yang melibatkan pembuatan protesa gigi.

Macam-macam gips
1. Tipe I (Plaster cetak)
Bahan cetak ini terdiri dari plaster of paris yang ditambahkan zat tambahan untuk
mengatur waktu pengerasan dan ekspansi pengerasan. Plaster cetak jarang
digunakan lagi untuk mencetak dalam kedokteran gigi karena telah digantikan
oleh bahan kurang kaku seperti hidrokoloid dan elastomer. Plaster terbatas
digunakan untuk cetakan akhir,atau wash,dalam pembuatan gigi tiruan penuh.
2. Tipe II (plaster model)
Plaster model ini digunakan untuk mengisi kuvet dalam pembuatan protesa.
Biasanya dipasarkan dalam warna putih alami,jadi terlihat kontras dengan stone
yang umumnya berwarna.
3. Tipe III (stone gigi)
Stone tipe III ini lebih disukai untuk pembuatan model protesa,karena stone
tersebut memiliki kekuatan yang cukup serta protesa lebih mudah dikeluarkan
setelah proses selesai.
4. Tipe IV (stone gigi,kekuatan tinggi)
Persyaratan utama bagi bahan stone untuk pembuatan die adalah
kekuatan,kekerasan, dan ekspansi pengerasan minimal. Untuk memperoleh sifat
ini,digunakan -hemidrat dari jenis densite. Partikel-partikel berbentuk
kuboidal serta daerah permukaan yang lebih kecil menghasilkan sifat tersebut
tanpa menyebabkan pengentalan adukan.
5. Tipe V (stone gigi,kekuatan tinggi,ekspansi tinggi)
Stone tipe V merupakan produk gypsum yang dibuat akhir-akhir ini,dan memiliki
kekuatan kompresi yang lebih tinggi dibandingkan stone gigi tipe IV. Kekuatan
ini diperoleh dengan menurunkan rasio w/p. Sebagai tambahan ekpansi
pengerasan dari maksimal 0,10%-0,30% . Alasan peningkatan batasan ekspansi
pengerasan disebabkan karena logam campur yang baru,seperti basis logam
memiliki pengerutan pengecoran yang lebih besar dibanding logam campur mulia
konvensional.

Sifat-sifat gypsum

a. Kekuatan kompresi(paling umum digunakan untuk mengukur kekuatan gips)


yang baik. Besarnya kekuatan kompresi dari beberapa produk gypsum berkisar
(12Mpa-38Mpa).
b. Kekuatan tarik ,tergantung pada penggunaan. Bila digunakan untuk membuat
piranti restorasi maka dibutuhkan kekuatan tarik yang lebih besar dibanding bila
digunakan untuk model study.
c. Kekerasan dan ketahanan abrasi. Kekerasan dan ketahanan abrasi permukaan
gypsum harus baik.
d. Produksi detail permukaan. Dapat memberikan detail permukaan yang tajam.

Komposisi gips
Komponen
Calsium sulphate hemydrat
Hexagonal calcium sulphate
Orthorhombic calcium
sulphate
Tanah liat
Bahan akselerator
Bahan Retardus

Fungsi
Konstitusi utama dari gypsum yang digunakan di
kedokteran gigi
Bila terdapat akan mengalami hydrasi dengan cepat
Dapat dihasilakan dari gypsum yang over heating
sewaktu pembuatan(dikenal dengan gypsum gosong
atau dead burnt plaster
Bisa mempercepat waktu setting.contoh:natrium sulfat
Mengurangi kecepatan waktu setting.contoh:natrium
citrat untuk mengurangi kecepatan pelarutan hemydrat

Fungsi gypsum
1.Memperoleh cetakan yang akurat jaringan rongga mulut.
2.Restorasi.
3.Piranti orthodonti.
4.Impression Plaster, digunakan dalam pengambilan cetakan untuk rahangyang
edentulous (tidak ada gigi).
5.Plaster of Paris
a)Mounting atau pemasangan model pada artikulator atauokludator.
b)Sebagai bahan study model.
c)Sebagai bahan tanam pada proses flasking.
d)Sebagai bahan impression (impression material) yangdimodifikasi dengan
bahan kimia.
6.Dental stone
a)Sebagai bahan pembuatan model dan die.
b)Sebagai binder bagi bahan investment yang sesuai untuk penuangan alloy
pada suhu dibawah 1200 derajat celcius.

7.Investment Gips untuk Prosedur Inlay Casting, bahan ini digunakanuntuk


memperoleh mold dalam proses casting, pada pembuatan inlay,crown dan bridge.

Faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan mencetak


a. Terdapat porus pada cetakan sehingga pengecoran tidak terbentuk secara
sempurna
b. Kecepatan pengadukan tidak pas
c. Kekuatan bahan
d. Skill yang membuat
e. Tidak mengetahui sifat dari bahan
f. Waktu dan teknik yang salah
g. Ada bagian yang tidak tercetak

Kelebihan dan kekurangan gips


Kelebihan
ekonomis
Konsistensi kaku saat mencampur
Menghasilkan cetakan yang lebih rigid
Kompatibel dengan bahan cetak
Memiliki stabilitas dimensional yang baik
Sifat mekanis baik

Kekurangan
Mudah terjadi porus
Mudah keras
Kurang akurat

Manipulasi gips
1. Air dimasukkan terlebih dahulu ke dalam rubber atau plastic bowl kurang lebih
hingga 130mm
2. Setelah itu, masukkan bubuk gypsum ke dalam nya secara perlahan
3. Diamkan selama 10 detik
4. Aduklah dengan spatula berbentuk rund-edge yang lebarnya sekitar 20-25mm dan
panjangnya 100mm
5. Aduklah selama 1 menit (2 putaran/detik) hingga halus,homogen, dan permukaan
nya mengkilap
6. Jika hasil porus, dapat ditanggulangi dengan menggunakanvibrasi yang gunanya
membantu mengalirkan adonan kedalam cetakan dan mengeluarkan gelembung
udara
7. Tuang gypsum pada cetakan

Manipulasi dipengaruhi oleh hal-hal berikut ini

Pemilihan bahan
Untuk proses awal dilakukan pemilihan gips sesuai aplikasi yang akan dibuat.

Perbandingan ( rasio w/p)

Perbandingan air dan bubuk yang tepat akan sangat menentukan proses manipulasi dan juga
setting reaksi. Misalnya apabila terlalu banyak kandungan air dalam gips maka waktu setting
lebih cepat dan diperoleh gips yang lunak.

Pengadukan
Pengadukan sebaiknya dilakukan selama 1 menit sampai halus dan homogen.

Initial setting time - working time


Setelah dicampur selama 1 menit , working time dimulai. Selama viscositas dari campuran
bertambah,bahan tidak lagi mengalir dan mulai mengeruh.saat mulai mengeruh berarti
campuran telah mencapai initial setting .atau bisa dilihat pada awal campuran telah menjadi
kaku tetapi tidak keras dan tidak dapat dibentuk serta adanya ekspansi termis atau adanya
panas. Pada umumnya initial setting terjadi selama 8-10 menit mulai dari pengadukan.

Final setting
Final setting dicapai saat bahan dapat dengan aman dibentuk , tetapi memiliki kekuatan dan
resistensi yang minimal. Saat final setting reaksi kimia selesaidan model terasa dingin saat
disentih.sebagian besar pabrik merekomendasikan 1 jam sampai akhirnya bahan dapat dengan
aman dilepas dari cetakan.

Penyimpanan
Kelembapan dan tempat dekat air mempengaruhi akan berpengaruh buruk pada
powdernya.hal ini akan mempengaruhi waktu setting , sehingga powder sebaikkya disimpan
pada tempat tertutup.

Kebersihan
Peralatan manipulasi harus dijaga kebersihannya. Bowl,spatula harus segera dibersihkan
segera sebelum dan setelah manipulasi sehingga tidak terkontaminasi bahan lain.

Pemberian bahan separator


Sebelum dilakukan pencetakan,sebaiknya pola diberi bahan seperti vaseline.hal ini bertujuan
agar setelah gips setting akan mudah dilepas.Namun tidak boleh berlebihan karena akan
membuat permukaan lunak.

Hindari terjebaknya udara


Adanya kandungan udara dalam pencampuran akan dapat menyebabkan porositas pada hasil.
Sehingga memasukkan air dalam bowl baru kemudian powdernya.

Yang harus dipersiapakan untuk pasien sebelum mencetak

Anamnesis
Persiapan dan pemilihan sendok cetak(sesuaiakn dengan rahang pasien lebih besar 4-5 mm)
Teknik dan metode mencetaknya
Macam rahang dan detail yang harus terliahat
Posisi pasien
Bahan cetak harus konsestansi supaya bahan tidak tidak tumpah dan pasien tidak tersedak

Ketebalan cetakan algiant 3-5mm supaya tidak robek


Penempatan sendok cetak pada rongga mulut
Posisi operator
Saat pengambilan cetakan harus cepat
Kesehatan pasien,supaya pasien tidak muntah
Mencetak RA lidah kebawah,mencetak RB lidah keatas
Bernafasnya melalui mulut
Alat yang digunakan steril dan bahan tidak kadaluarsa
Tidak melukai cavum oris
Kalau pasien sensitif mencetak RB terlebih dahulu

Konsep mapping

Bahan cetak

Sifat

Sifat

Alginat

Plaster

Model kerja dan


Hasil cetakan
study
model
Bahan
Gypsum
cor

Rasio ( w/p ) dan


skill

Stone

Rasio( w/p ) dan


skill

Kesimpulan
Bahan cetak dalam kedokteran gigi dapat diklasifikasikan beberapa macam sesuai ciri-ciri
yang dimiliki dari masing-masing bahan tersebut. Bahan cetak ini digunakan dalam kedokteran gigi
untuk membuat model study,model kerja,dan untuk membantu dalam rencana perawatan. Bahan cetak
yang digunakan dalam kedokteran gigi harus mempunyai syarat-syarat tertentu,diantaranya adalah
cukup encer untuk mencetak gigi dan jaringan disekitarnya namun cukup kental untuk ditaruh pada
sendok cetak,mudah mengeras,dan tidak robek ketika dikeluarkan dari rongga mulut,selain itu bahan
cetak juga tidak boleh beracun.

Bahan cetak yang umum digunakan dalam kedokteran gigi adalah alginat (sebagai cetakan
negatif) dan gypsum (sebagai cetakan positif). Setiap bahan cetak mempunyai sifat-sifat
tertentu.untuk itu pengguna harus mengenali sifat-sifat bahan cetak untuk keberhasilan dalam
mencetak. Selain itu skill pengguna juga ikut mempengaruhi hasil cetakan.

Daftar pustaka
Anonim.diambil dari www.usu.ac.id
Anonim.diambil dari www.unhas.ac.id
Anonim.diambil dari www.ugm.ac.id
Kenneth J.Anusavice dan phillips , 2003 , Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran
Gigi 10th ed , Jakarta:EGC
William J dan OBrien , 2002 , Dental Materials and Their Selection 3th ed ,
Quintessence Publishing

Anda mungkin juga menyukai