Indonesia, yaitu terletak di benua Asia bagian tenggara. Negara Vietnam memiliki nama resmi
yang cukup panjang. Republik Sosialis Vietnam atau Cng Ha X Hi Ch Ngha Vit Nam.
Negara ini menjadi negara yang berada di ujung timur Semenanjung Indochina. Sesuai dengan
namanya, republik, sistem pemerintahan Vietnam pun demikian.
Sistem pemerintahan negara ini bisa diinterpretasikan sebagai republik sosialis yang semipresidensiil, di mana Presiden menjadi kepala negaranya dan perdana menteri menjadi kepala
pemerintahan. Negara ini memiliki sistem partai tunggal dalam pemerintahannya. Pemegang
kekuasaan di negara ini hanya satu partai politik, yaitu Partai Komunis. Dengan kata lain, sistem
pemerintahan seperti ini tidak mengizinkan pihak atau partai lain ikut serta dalam berbagai
proses pembangunan negara. Undang-undang dasar yang digunakan adalah undang-undang dasar
Vietnam yang terbaru.
Pengaruh dari Negara Lain Terhadap Sistem Pemerintahan Vietnam
Sebagai sebuah negara yang berbatasan langsung dengan Republik Rakyat Cina di sebelah utara,
Vietnam memiliki sistem pemerintahan yang tidak begitu berbeda jauh dari negara besar
tersebut. RRC yang juga masih dimonopoli oleh satu partai, secara sadar maupun tidak telah
memengaruhi sistem pemerintahan negara ini.
Selain sistem politik, pengaruh lain yang dirasakan Vietnam karena berbatasan dengan Republik
Rakyat Cina adalah dari segi budaya. Letak Vietnam yang berada di Semenanjung Indochina-lah
yang menjadi penyebab terakulturasinya budaya maupun sistem pemerintahan dari negaranegara tetangga dengan kebudayaan asli Vietnam.
Pengaruh paling besar yang dirasakan oleh Vietnam adalah pengaruh dari negara India dan
Tiongkok atau Republik Rakyat Cina. Bahkan penamaan Vietnam pun konon merupakan
pengaruh dari kebudayaan Tiongkok.
Komunisme dalam Sistem Pemerintahan Vietnam
Pada 1992, negara Vietnam telah menyetujui sebuah konstitusi negara yang baru. Konstitusi baru
ini menggantikan konstitusi lama yang telah berjalan sejak 1975. Konstitusi baru di Vietnam
dimulai setelah perang Vietnam berakhir.
Pada saat itu, komunisme menjadi isu utama yang mengakibatkan terjadinya perang Vietnam.
Hingga perang usai, isu mengenai komunis tetap lekat pada sistem pemerintahan Vietnam. Peran
komunis dalam sistem pemerintahan Vietnam menjadi penting. Komunis kembali diikutsertakan
dalam semua aspek pemerintahan Vietnam, ornamen-ornamen pemerintahan, hingga masyarakat
sipil.
Hanya sebuah organisasi politik yang bekerjasama dan didukung oleh partai komunislah yang
mendapatkan izin untuk mengikuti pemilihan. Selebihnya, tidak. Hal seperti itu rasanya cukup
untuk menggambarkan betapa pentingnya peranan partai komunis di negara Vietnam.
pemikiran Ho Chi Minh disusun sedemikian rupa sehingga lebih sistematis. Pemikiran Ho Chi
Minh inilah, sejalan dengan ideologi Marxisme - Leninisme, menjadi ideologi resmi partai
komunis Vietnam dan sistem pemerintahannya sejak tahun 1991.
Pemilu dalam Sistem Pemerintahan Vietnam
Pasal 6 undang-undang negara ini menyebutkan bahwa "Rakyat mempergunakan kekuasaan
negara melalui wakilnya di Majelis Permusyawaratan dan Dewan Perwakilan Rakyat, yang
bertugas mewakili keinginan dan aspirasi rakyat. Para wakil rakyat ini dipilih oleh rakyat dan
bertanggung jawab kepada rakyat."
Anggota Majelis Permusyawaratan Vietnam dipilih langsung melalui sebuah pemungutan suara
demokratis seperti di Indonesia. Semua warga negara yang sudah berusia 18 tahun atau lebih,
apa pun etnisnya, jenis kelaminnya, kelas sosialnya, agama dan kepercayan, tingkat pendidikan,
serta pekerjaannya berhak menggunakan hak pilih. Adapun orang-orang yang tidak bisa
menggunakan hak pilih adalah mereka yang tidak waras dan mereka yang hak memilihnya
dicabut secara hukum. Masyarakat berusia di atas 21 tahun berhak mencalonkan diri sebagai
kandidat dalam pemilu.
Tiga lembaga pemilihan umum telah didirikan untuk mengelola pemilihan. Di tingkat pusat
terdapat Dewan Pemilu, di tingkat provinsi dan kota terdapat Komite Pemilu, yang bertanggung
jawab mengelola jalannya pemilihan umum. Ada juga Komisi Pemilu yang bertanggung jawab
mengawasi jumlah orang yang menggunakan jumlah suaranya.
Kini, terdapat 500 anggota Majelis Permusyawaratan pada sistem pemerintahan Vietnam yang
terpilih melalui pemilihan parlemen tahun 2011. Mereka akan bertugas selama 5 tahun. terlepas
dari kritikan para pihak asing, sangat jelas terlihat bahwa Majelis Permusyawaratan menjadi
lebih berkuasa di tahun-tahun belakangan ini. Pemilu 2011 konon dilaksanakan dengan cara yang
adil, sah secara hukum, dan demokratis sehingga bisa dianggap sukses. 62 juta rakyat (sekitar
99,51%) menggunakan hak pilihnya.