Anda di halaman 1dari 2

SGPT

SGOT
Bilirubin Total
Bilirubin Direct

75 U/L
125 U/L
2,3 mg/dL
0,3 mg/dL

Pembahasan
1. SGPT/AST
Hasil pemeriksaan SGPT pada praktikum di dapatkan 75U/L. Hasil
yang di dapatkan meningkat, tetapi pada praktikum serum yang di gunakan
berasal dari pasien yang berbeda beda. Normalnya kadar SGPT pada
perempuan adalah < 31 U/L dan untuk laki laki adalah < 41 U/L. SGPT yang
berada sedikit di atas normal tak selalu menunjukkan seseorang sedang sakit.
Bisa saja peningkatan itu terjadi bukan akibat gangguan pada liver. Kadar
SGPT juga mudah naik turun. Mungkin saja saat diperiksa, kadarnya sedang
tinggi. Namun setelah itu, dia kembali normal. Pada orang lain, mungkin saat
diperiksa,kadarnya sedang normal, padahal biasanya justru tinggi. Karena itu,
satukali pemeriksaan saja sebenarnya belum bisa dijadikan dalil untuk
membuat kesimpulan ( Joyce, 2006 )
2. SGOT/AST
Hasil pemeriksaan SGOT pada praktikum di dapatkan 125 U/L.
Hasil yang di dapatkan di atas meningkat, karena pada praktikum serum yang
di gunakan berasal dari pasien yang berbeda beda. Normalnya kadar SGOT
pada perempuan adalah < 31 U/L dan untuk laki laki < 35 U/L. AST
(SGOT) adalah indikator-indikator yang sensitif dari kerusakan hati dari tipetipe penyakit yang berbeda. Namun harus ditekankan bahwa tingkat-tingkat
enzim-enzim hati yang lebih tinggi dari normal tidak harus secara otomatis
disamakan dengan penyakit hati. Karena interpretasi (penafsiran) dari tingkattingkat AST yang naik tergantung pada seluruh gambaran klinis. Jadi, tingkattingkat SGOT yang tepat tidak dapat digunakan untuk menentukan derajat
kerusakan hati ( Joyce, 2006 )
3. Bilirubin Total
Hasil pemeriksaan Bilirubin Total pada praktikum di dapatkan
2,3 mg/dL. Hasil yang didapatkan masih dalam batas normal. Tetapi kami
tidak mengetahui identitas probandus, hal tersebut karena serum yang di
gunakan berasal dari probandus yang berbeda beda. Normalnya kadar
bilirubin direct pada neonatus ( <8,8 mg/dL ), anak > 1 bulan ( 0,2 1,0
mg/dL ), dewasa ( 0,1 1,2 mg/dL ). Peningkatan kadar dari bilirubin total dan

direct dapat terjadi akibat ikterik obstruktif karena batu atau neoplasma
empedu, hepatitis, sirosis hati, mononucleosis infeksiosa, metastasis hati,
penyakit Wilson. Selain terjadi akibat penyakit dapat pula terjadi akibat
penggunaan obatmisalnya yaitu : antibiotik (amfoterisin B, klindamisin,
eritromisin, gentamisin, linkomisin,oksasilin, tetrasiklin), sulfonamide, obat
antituberkulosis (asam paraaminosalisilat, isoniazid),alupurinol, diuretic
(asetazolamid, asametakrinat), mitramisis, dekstran,diazepam(valium),
barbiturate, narkotik (kodein, morfin,
meperidin), flurazepam, indometasin, serta vitamin A, C, K. Sedangkan
penurunan kadar dari bilirubin total dan direct dapat disebabkan karena
anemia defisiensi besi dan pengaruh obat seperti barbiturate, salisilat (aspirin),
penisilin, kafein dalam dosis tinggi( Joyce, 2006 )

Dapus
Joyce

LeFever

Kee. 2006.

Diagnostik. EGC. Jakarta

Pedoman Pemeriksaan Laboratorium &

Anda mungkin juga menyukai