Anda di halaman 1dari 21

Andi Sri

Wahyuni
15 71040072
DOLLARD DAN MILLER
STIMULUS-RESPON

Lahir : Manesha (Wisconsin), 29 Agustus 1900


Pendidikan :
1922 Memperoleh gelar BA di Universitas
JOHN DOLLARD
Wisconsin
1930 memperoleh gelar MA
1931 Memperoleh gelar Ph. D. Bidang
soisologi dari Universitas Chicago
Belajar Psikoanalisa di Berlin
Pekerjaan :
o
1926-1929 menjadi salah satu
Pembantu Rektor Universitas Chicago
BIOGR
o 1932 menjadi Lektor Sodiologi
Institute of
Hman relation
AFI
o 1935 Menjadi Peneliti

Lahir : Milwaukee (Wisconsin), 3 Agustus 1909


Pendidikan :
o
1931 Lulus BA
o 1932 Lulus MA
o 1935 Lulus Ph.D.
NEAL E.MILLER
Pekerjaan :
o
1932-1935 menjadi asisten psikologi di IHR
o
1935-1936 menerima beasiswa untuk belajar
psikoanalisa di Wina institute of
Psychoanalysis
o
1936-1940 menjadi asisten dosen dan kemudai
lektor pada IHR
o
1941 Menjadi peneliti dan lektor
o
1942-1946 memimpin projek riset ANGKATAN
UDARA USA
o
1946-1966 menjadi prof., Psi.. Di Universitas
Yale, Program kuliah James Rowland
Angell

ERCOBAAN I

KONSEP MELALUI
PERCOBAAN BINATANG

Tikus didalam kotak


diberi suara Bel
Tikus diberi suara +
sengat listrik
Tikus melompati
pagar
Proses diulangi
berulangkali

Tikus merespon tapi


tidak bergerak
Merasa kesakitan,
tikus berusaha
melompati pagar
Suara dan listrik
dihentikan

Respon tikus
semakin cepat

Hanya diberi
suara

Tikus
meloncat

Suara

Pagar

Kejut listrik

ERCOBAAN 2

Tikus punya respon dari percobaan 1


Mendengar suara bel = Meloncat pagar
Peneliti mengenalkan
pada situasi baru
Bel dibunyikan dan tikus mulai meloncati
pagar. Saat tikus berhasil
loncat,
bel
tetap
bersuara.
Krn bel tetap bersuara, maka tikus tetap
meloncat-loncat hingga ia
menekan
tuas.
Saat tuas ditekan,
maka suara berhenti
Respon meloncat pagar
tidak dilakukan lagi dan
diganti dengan respon
menekan tuas

Suar
a

Tuas

Paga
r

Kejut listrik (US) dipasangkan


dengan bel (CS) menimbulkan
respon internal (remot) dalam hal ini
rasa
sakit.
Eksperimen
yang
dilakukan
berkali-kali
mengakibatkan rasa sakit (remot)
yang berulang pula sehingga pada
akhirnya rasa sakit (remot) itu
menjadi stimulus drive (SD) untuk
memunculkan
suatu
perilaku
(Remot), yaitu menyeberangi pagar.
Proses
perubahan
(remot)

r
SD
Ha emotInternal (drive)
emotional
bit
CS
sequence
(suara
HABIT = ASOSIASI YANG
)
DIPELAJARI
Tikus melompati
pagar karena di beri
listrik = primary
drive.
Tikus melompat
pagar karena
mendengar suara bel
= secondary drive

US (Kejut
Listrik)

R
emot

Menurut Dollard dan Miller bentuk sederhana dari


teori belajar adalah mempelajari keadaan dimana
terjadi hubungan antara respon dengan cuestimulusnya.
Isyarat
(cue) adalah suatu stimulus yang
membimbing
respon
organisme
dengan
mengarahlan atau menentukan secara tepat sifat
respon. Isyarat menentukan kapan organisme harus
merespon, dan repon mana yang harus diberikan
Mencermati
pemerolehan
dorongan-dorongan,
hakikat reinforcement dan riset tentang konflik.

STRUKTUR KEPRIBAD
Dollar dan Miller tidak berminat pada
unsur-unsur struktural atau unsur unsur
yang relatif tidak berubah (tetap) dalam
kepribadian, tetapi berminat pada proses
belajar dan perkembangan kepribadian
Kebiasan menjadi kata kunci dalam teori
Dollar dan Miller, maka kepribadian dapat
dipandang sebagai unsur-unsur yang
penting dalam belajar dan tingkah laku
manusia
Kebiasan dapat dibentuk oleh dorongandorongan primer dan sekunder serta
reward

Struktur
khusus
kebiasaan
akan
tergantung pada peristiwa-peristiwa unik
yang pernah dialami oleh individu.
Kebiasaan akan melibatkan responrespon internal, yang pada gilirannya
membangkitkan stimulus internal yang
mempunyai
sifat-sifat
dorongan.
Dorongan sekunder (bersifat menetap)
Dorongan
primer dan
dan primer
serta hubungan
S-R bawaan
S-R bawaan, struktur
(unsur hubungan
pembentukan
menentukan taraf umum
kepribadian)
seseorang,
bukan membuat seseorang menjadi unik

DINAMIKA KEPRIBADIAN
1. Motivasi dorongan (motivation
drives)
Dollard
dan
Miller
sangat
memusatkan perhatiannya pada motifmotif penting seperti kecemasan
atau dorongan
Proses umum yang mungkin berlaku
untuk semua motif

Dollard dan Miller mengemukakan


bahwa bukan hanya dorongan
primer
yang diganti oleh dorongan sekunder,
tetapi hadiah atau
penguat yang
primer ternyata juga diganti dengan

Contoh :
1. Senyuman ibu merupakan reward
sekunder bagi bayi, krn diasosiasikan
Pemberian
makan
dan
bentuk
pemeliharaan lain yg mendatangkan
kenikmatan dan menjauhkan dari
ketidaknyamanan.
2. Pemberian
makan
dan
bentuk
pemeliharaan lain yg mendatangkan
kenikmatan dan menjauhkan dari
ketidaknyamanan.
Reward
Sekunder
Primer
3. Uang
diasosiasikan
olehReward
orang-orang
dg
kebutuhan sandang, pangan, papan.

2. Proses Belajar
Sebagian besar dorongan sekunder yang
dipelajari manusia, dipelajari melalui
belajar rasa takut dan kecemasan
Untuk
bisa
belajar,
orang
harus
menginginkan sesuatu, mengenalinya,
mengerjakannya dan mendapatkannya
Komponen utama belajar yaitu :
Drive : stimulus yang cukup kuat untuk
mengaktivasi suatu perilaku namun tidak
menentukan bentuk perilaku yang akan

Cue : stimulus yang menentukan secara tepat respon


yang akan ditampilkan. Ex : respon thd suara keras,
respon thd kata-kata ramah. Namun individu akan
berbeda dlm merespon tdk hanya pd cue yg beda
variasinya, nmn jg beda intensitasnya. Ex : respon thd
kata-kata ramah dg nada keras, akan berbeda jika dg
nada yg pelan/kalem.
Respon : segala aktivitas yang dilakukan oleh organisme.
Suatu respon biasanya bisa didahului oleh respon lain
terlebih dahulu (initial hierarchy of response).
Reinforcement : sebagai drive pereda dorongan (drive
reduction). Reduksi drive menjadi syarat mutlak dari
reinforcement.

3. Proses mental yang lebih tinggi


a. Generalisasi
stimulus
(stimulus
generalization)
: Semakin mirip
stimulus lain itu dengan stimulus
aslinya, maka peluang terjadinya
generalisasi
tingkah
laku,
emosi,
pikiran atau sikap semakin besar
b. Reasoning : memberi kemudahan
untuk merencanakan, menekankan
tindakan pada masa yang akan datang,
mengantisipasi respon agar menjadi
lebih efektif.
c. Bahasa
(ucapan,
pikiran,
tulisan
maupun sikap tubuh) : Kata dapat

4. Model Konflik
Menurut Dollard dan Miller, konflik
membuat orang tidak dapat merespon
secara normal.
Bentuk-bentuk Konflik
yaitu :
a. Gradient of approach, kecenderungan
utk mendekati tujuan semakin kuat
saat individu semakin dekat dg tujuan
itu.
b. Gradient of avoidance, kecenderungan
menjauhi
suatu
stimulus
negatif
semakin kuat ketika individu semakin
dekat dg stimulus itu.
c. Perubahan tingkat menjauhi lebih

5. Ketidaksadaran
a. Dollard dan Miller memandang penting faktor
ketidaksadaran tetapi berbeda dengan Freud.
b. Dollard dan Miller membagi isi-isi ketidaksadaran
menjadi dua :
Ketidaksadaran berisi hal yang tidak pernah
disadari juga apa yang dipelajari secara
nonverbal dan detail dari berbagai ketrampilan
motorik.
Berisi apa yang pernah disadari tetapi tidak
bertahan dan menjadi tidak disadari karena
adanya represi.

PERKEMBANGAN KEPRIBAD
1. Perangkat innate respon sederhana dan
primary process :
a. Melalui proses belajar, bayi berkembang
dari tiga repertoir tingkah laku primitif di
atas menjadi dewasa yang kompleks
b. Bayi akan terus berusaha mengurangi
tegangan dorongan, memunculkan responrespon
menjawab
stimuli
baru,
memberikan reinforcement respon baru,
memunculkan motif sekunder dari drive
primer
dan
mengembangkan
proses
mental yang lebih tinggi melalui mediasi
stimulus
2. Konteks Sosial
a. Dollard dan Miller menekankan saling

3. Situasi Pembelajaran (training


Situasi
belajar
Konflik yg
Kemungkinan
situation)
dipelajari

Pemberian
makan
(feeding)
Kebersihan
(cleanliness)

Kepuasan thd
kebutuhan
dasar VS takut,
kesendirian,
ketidakberdaya
an
Senang thd hal
yg menyangkut
diri sendiri vs
takut, rasa
marah, berdosa

akibatnya
Gelisah, apatis,
takut
kesendirian,
takut gelap, tdk
memiliki
perasaan sosial
Cemas dan
berdosa
mengenai
kotoran atau
sesuatu yg
berkaitan dg
kotoran, takut

Marah
-agresi

Ketegaran diri
VS celaan,
hukuman,
penolakan

Persaingan dg
saudara, tdk
sabaran,
berpikir pendek,
frustasi

DAFTAR PUSTAKA
Alwisol, 2012. Psikologi Kepribadian Edisi
Revisi. Malang : UMM Press
Fudyartanta, 2012. Psikologi Kepribadian.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Anda mungkin juga menyukai