Anda di halaman 1dari 21

Perundang undangan

Kefarmasian
AREL SUTAN ISKANDAR
DRS., APT., MM., MSI.,

Negara
Konstitusi
HK Kesehatan
Peraturan Per UU an Kefarmasian
Proses Pembuatan UU
Jenis Peradilan di Indonesia.

Perundang undangan Kefarmasian


Refer ke Buku Peraturan Perundang undangan

Kefarmasian Terbitan ISFI ( Azwar Daris).


1. Arti dan Tujuan Hukum
2. Azaz Kehidupan Manusia
3.Norma Hukum :

a. Unsur unsur hukum


b. Ciri ciri Hukum
c. Sasaran Hukum
D. Sanksi Hukum
E. Hirarki
F. Pembagian Hukum
G. Hukum Publik

Perundang undangan Apotek


Pengertian Apotek
Pengertian Apoteker
Kewenangan dan Kewajiban Apoteker
Permenkes 1332/2002 : tentang Tata cara Pemberian

Ijin Apotek
Kepmenkes 1027/2004 - 35/2014 : tentang Standard
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
Permenkes 889/2011 : tentang Registrasi, Izin
Praktik, dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian
PP 51/2009 : Pekerjaan Kefarmasian

Apotek.
UU Kesehatan No.23 tahun 1992,

Apotek adalah tempat pelayanan obat atas dasar resep


dokter dan pelayanan informasi obat.
KepMenKes No. 1332/Menkes/SK/X/2002
Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat
dilakukannya pekerjaan kefarmasian dan penyaluran
perbekalan farmasi lain kepada masyarakat.
PP 51/2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian,
Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat
dilakukan Praktek kefarmasian oleh Apoteker.

Terminologi Apotek
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Apotek Rakyat.
Apotek Jaringan.
Apotek Waralaba.
Apotek IFRS.
Apotek Konvensional.
Apotek Profesi.

Proses Pelayanan saat ini :

Pelayanan Profesi :

Apoteker
Definisi Apoteker :
(PP 51/2009)
Adalah sarjana Farmasi yang telah lulus sebagai
Apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan
Apoteker.
(tahun 50 an Apoteker dulu baru Sarjana Farmasi)

Kompetensi Profesi Apoteker:


Kompetensi

Apoteker
merupakan
karakteristik yang akan meliputi dimensi
kemampuan sekaligus spektrum keahlian
atau kewenangan yang menjadi tanggung
jawabnya, baik secara ilmu pengetahuan,
teknologi, moral maupun etik untuk
melakukan
pekerjaannya
sewaktu
berpraktek profesi.

Pengetahuan, Skill (repetitif), Attitude

Kewenangan, Kewajiban dan Hak


Kewenangan seorang Apoteker dalam melaksanakan

praktek profesinya diperoleh dari pemerintah


berdasarkan peraturan per-uu-an yang berlaku.
Kewajiban seorang Apoteker mengacu pada Etika

Kefarmasian.
Selain itu Apoteker juga mempunyai Hak.

Lingkup kewenangan Apoteker meliputi :


1. Melaksanakan penelitian dan pengembangan sediaan farmasi, alat kesehatan

dan perbekalan kesehatan.


2. Menyusun kebijakan tentang sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan
kesehatan lain.
3. Memproduksi dan mengendalikan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan.
4. Meng-adakan sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan.
5. Melakukan pengawasan dan pengendalian persediaan.
6. Merancang dan melaksanakan distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan.
7. Mengelola sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan.
8. Melayani permintaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan
kesehatan, baik atas permintaan dokter, dokter gigi, dokter hewan maupun
langsung dari masyarakat.
9. Memberikan informasi sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan
kesehatan.
10. Memusnahkan sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan
baik yang rusak maupun tidak rusak ataupun palsu.

Lingkup kewenangan Apoteker


Memilih sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan yang

sesuai dengan kemampuan keuangan dan kondisi konsumen.


Mengkaji penggunaan sediaan farmasi melalui rekam medik pasien, resep
dan atau rekam medik farmasi lain.
Mengidentifikasi, menganalisa dan memastikan kebenaran dan kebaikan
suatu sediaan farmasi.
Menghitung dosis, menentukan macam sediaan farmasi yang paling cocok.
Membuat keputusan profesional mengenai ada tidaknya kemungkinan
terjadi masalah dengan sediaan farmasi serta penyelesaiannya.
Meracik menjadi sediaan yang sesuai kebutuhan, memberikan label,
menyerahkan sediaan farmasi diikuti dengan pemberian informasi yang
cukup menjamin pasien menggunakan obat dengan benar.
Memonitor penggunaan dan mengevaluasi penggunaan sediaan farmasi
dan alat kesehatan.
Memastikan keamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, dan pelatihan
tenaga kefarmasian atau tenaga kesehatan lain dalam bidang kefarmasian.
Melaksanakan pendidikan dan pelatihan bidang kefarmasian.

Hak Apoteker pelayanan kefarmasian


meliputi
Hak untuk mendapat posisi kemitraan dengan
profesi tenaga kesehatan lain.
2. Hak untuk mendapatkan perlindungan hukum
pada saat melaksanakan praktek sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan.
3. Hak untuk mendapatkan jasa profesi sesuai
dengan kewajaran jasa profesional kesehatan.
4. Hak untuk bicara dalam rangka menegakkan
keamanan masyarakat dalam aspek sediaan
farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan.
1.

Permenkes 1332/2002 :
tentang Tata cara Pemberian Ijin Apotek

Tugas mahasiswa dan diskusi

PP 51 tahun 2009
tentang Pekerjaan Kefarmasian

Tugas mahasiswa dan diskusi

Permenkes 889/2011 : tentang Registrasi, Izin Praktik, dan Izin


Kerja Tenaga Kefarmasian

Tugas mahasiswa dan diskusi

UU Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen


Tugas mahasiswa dan diskusi

- Hak dan kewajiban Konsumen


- Hak dan kewajban Pelaku Usaha

UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan


UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika
UU No. 5 tahun 1997 tentang Psikotropika
Tugas mahasiswa dan diskusi
1. Klasifikassi
Jalur distribusi
Pelaporan Penggunaan
Sanksi Pelanggaran

UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika


UU No. 5 tahun 1997 tentang Psikotropika
Tugas mahasiswa dan diskusi
1. Klasifikasi
2. Jalur distribusi
3. Pelaporan Penggunaan
4. Sanksi Pelanggaran

Permenkes 35/2014
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek
(Pengganti Permenkes 1027/2004)
( Tugas & Diskusi Mahasiswa)

Anda mungkin juga menyukai