Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. PENYAKIT LAMBUNG
Gastritis
adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa
lambung, atau peradangan pada lapisan lambung. Secara histopatologi
dapat dibuktikan dengan adanya inflitrasi sel-sel radang pada daerah
tersebut. Gastritis dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu akut dan kronis.
Gastritis akut adalah suatu peradangan berat yang terjadi secara tibatiba pada lapisan lambung sedangkan gastritis kronis adalah
peradangan yang berlangsung selama bertahun-tahun atau bahkan
seumur hidup apabila dibiarkan tidak dirawat
Sindrom Dispepsia
Maag biasanya diderita orang dewasa, tapi kini remaja pun banyak
yang mengalaminya. Biasanya sakit maag muncul pada remaja karena
pola makan dan waktu makan yang salah. Remaja juga bisa terkena
maag karena aktivitas yang padat dan juga karena stres. Menurut dr.
Vidhia Umami, biasanya remaja mengalami sakit pada lambung saat
menjelang ujian. Tekanan dan stres yang muncul memicu pergerakan
asam lambung. Untuk pengobatan, biasanya diberi obat jenis
prokinetik (domperidon, metaklopramid) untuk mempercepat kontraksi
lambung supaya asam lambung cepat turun dan mempercepat
gerakan lambung. Dispepsia merupakan kumpulan gejala berupa
keluhan nyeri, perasaan tidak enak perut bagian atas yang menetap
atau episodik disertai dengan keluhan seperti rasa penuh saat makan,
cepat kenyang,heartburn, kembung, sendawa, anoreksia, mual,
muntah. Berdasarkan ada tidaknya penyebab dan kelompok gejala
maka dispepsia dibagi atas dispepsia organik dan dispepsia fungsional.
Dispepsia organik merupakan dispepsia yang diketahui penyebabnya,
misalnya ada ulkus peptikum, karsinoma lambung, atau kholelithiasis.
Sedangkan dispepsia fungsional merupakan dispepsia yang tidak
diketahui penyebabnya atau tidak didapati kelainan pada pemeriksaan
gastroenterologi konvensional, atau tidak ditemukannya adanya
kerusakan organik dan penyakit-penyakit sistemik. Dispepsia dapat
disebabkan oleh banyak hal, penyebab timbulnya dispepsia
diantaranya karena faktor diet dan lingkungan, sekresi cairan asam
lambung, fungsi motorik lambung, persepsi viseral lambung, psikologi
dan infeksi Helicobacter Pylory . Banyak penelitian yang dilakukan
terkait dispepsia. Penelitian yang dilakukan Annisa (2009) pada remaja
perempuan di SMA Plus Al-Azhar Medan menjelaskan bahwa ada
hubungan antara ketidakteraturan makan dengan sindroma dispepsia.
Besarnya angka kejadian sindroma dispepsia pada remaja perempuan
di SMA Plus Al-Azhar Medan ternyata sesuai dengan pola makannya
yang sebagian besar tidak teratur. Dalam ilmu gizi, tidak dianjurkan