Anda di halaman 1dari 23

tkp dan Barang bukti

Presentator :
Cut Rina Alfiani S.ked

:15172040

Cut Noviana S.ked :15174118


Maurisa S.ked

:15174121
Pembimbing :

Dr.Netty Herawati,M.Ked (for),Sp.F


DEPARTEMEN KEDOKTERAN FORENSIK

Dalam rangka penyelidikan, penyelidik dapat meminta bantuan


dokter
sesuai
dengan
Pasal
7 ayat
KUHAP, Pasal
120 ayat 1maka
Saat
suatu
tindak
pidana
terjadi
dan1(h)
dilakukannya
penyelidikan
KUHAP dandapat
Undang-Undang
Pokok
Kepolisian
1961
no.13
penyelidik
mendatangkan
dokter
ke TKPtahun
sebagai
saksi
ahlipasal
jika
13.
Bantuan
dokter
berupa
pemeriksaan
jenazah
di
Rumah
Sakit
dan
di perlukan dan ini sesuai menurut pasal 120 KUHAP
pemeriksaan di Tempat Kejadian Perkara.

Tempat Kejadian Perkara (TKP) adalah suatu tempat


penemuan barang bukti atau tempat terjadinya tindak pidana
atau kecurigaan suatu tindak pidana, merupakan suatu
persaksian

Dalam hal memberikan bantuan untuk memeriksa TKP


dokter perlu memperhatikan berbagai hal mulai dari
prosedur permintaan, alat yang diperlukan, pemeriksaan di
TKP, pencatatan dan akhirnya diperoleh kesimpulan

Sitem pemeriksaan medikolegal ada 3:


1.Sistem coroner
2.Sitem medical examiner
3.Sistem continental

TEMPAT KEJADIAN PERKARA


(TKP)
Tempat Kejadian Perkara (TKP) adalah suatu tempat dimana
barang-barang bukti atau korban yang berhubungan dengan
tindak pidana tersebut dapat diketemukan.
Pengertian TKP di dalam petunjuk lapangan No. Pol:
Skep/1205/IX/2000 tentang Penanganan Tempat Kejadian
Perkara terbagi menjadi 2 (dua) yakni:
1. Tempat dimana suatu tindak pidana dilakukan/terjadi
atau akibat yang ditimbulkannya.
2. Tempat-tempat lain yang berhubungan dengan tindak
pidana tersebut dimana barang-barang bukti,tersangka
atau korban dapat ditemukan.

BANTUAN DOKTER SEBAGAI AHLI


Bantuan dokter dalam menangani korban di Tempat Kejadian
Perkara (TKP) memang sangat dibutuhkan. Bantuan dokter
tersebut tidak hanya ditujukan untuk korban mati saja tetapi
korban hidup.
Bila pihak penyidik mendapat laporan bahwa suatu tindak
pidana yang mengakibatkan kematian korban telah terjadi,
maka pihak penyidik dapat meminta/memerintahkan dokter
untuk melakukan pemeriksaan di tempat kejadian perkara
tersebut.

DASAR HUKUM MENDATANGKAN DOKTER


DI TKP

1. Pasal 7 ayat 1 (h) KUHAP


2. Pasal 120 ayat 1 KUHAP
3. Pasal 133 ayat 1 KUHAP

1.

KUHAP pasal 7 ayat 1 (h):


Mendatangkan seorang ahli yang diperlukan dalam hubungannya
dengan perkara

2. KUHAP pasal 120 ayat 1:


Dalam hal penyidik menganggap perlu, ia dapat minta pendapat
orang ahli atau orang yang memiliki keahlian khusus
3. KUHAP pasal 133 ayat 1:
Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang
korban, baik luka, keracunan ataupun mati yang diduga karena
peristiwa yang merupakan tindak pidana, ia berwenang
mengajukanpermintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran
kehakiman atau dokter maupun ahli lainnya

KEWAJIBAN DAN PERANAN DOKTER


UNTUK MEMBERIKAN AHLI

1. Pasal 179 ayat 1 dan 2 KUHAP


2. Pasal 120 ayat 2 KUHAP

1. KUHAP Pasal 179 ayat 1


Setiap orang yang dimintai pendapatnya sebagai
ahli kedokteran kehakiman atau dokter atau ahli
lainnya wajib memberikan keterangan ahli demi
keadilan
2. KUHAP Pasal 179 ayat 2
Semua ketentuan tersebut diatas untuk saksi
berlaku juga bagi mereka yang memberikan
keterangan ahli, dengan ketentuan bahwa mereka
mengucapkan sumpah atau janji akan memberikan
keterangan yang sebaik-baiknya dan yang
sebenarnya menurut pengetahuan dalam bidang
keahliannya

3. KUHAP Pasal 120 ayat 2


Ahli tersebut mengangkat sumpah atau
mengucapkan janji dimuka penyidik bahwa
ia akan memberi keterangan menurut
pengetahuannya yang sebaik-baiknya
kecuali bila disebabkan harkat dan
martabat, pekerjaan atau jabatannya yang
mewajibkan ia menyimpan rahasia dapat
menolak untuk memberikan keterangan
yang diminta.

Bila dokter menolak untuk


datang ke TKP
sanksi pidana

Pasal 224 KUHP

KUHP pasal 224:


Barangsiapa yang dipanggil menurut undang-undang menjadi
saksi ahli atau juru bahasa dengan sengaja atau tidak
menjalankan suatu kewajiban menurut undang-undang yang
harus dijalankan dalam kedudukan tersebut diatas :
1.

Dalam perkara pidana, dihukum dengan hukuman penjara


selama lamanya 9 bulan

2. Dalam perkara lain, dihukum dengan hukuman penjara


selama lamanya 6 bulan

PROSEDUR PERMINTAAN
DOKTER DI TKP

Secara lisan
atau ditelpon,
disusul dengan
tertulis

Dokter di
jemput dan
diantar kembali
oleh penyidik

Di kota besar
dokter
didampingi oleh
penyidik
serendahrendahnya
berpangkat
letnan dua.

Hal-hal yang perlu


diperhatikan setibanya di
TKP

Dokter bila menerima


permintaan harus
mencatat
Tanggal dan jam dokter
menerima permintaan bantuan
Cara permintaan bantuan
tersebut ( telpon atau lisan)
Nama penyidik yang minta
bantuan
Jam saat dokter tiba di TKP
Alamat TKP dan macam
tempatnya (misal : sawah,
gudang, rumah dsb.)
Hasil pemeriksaan

Tanggal dan waktu kedatangan


Nama orang di tkp pada saat
kedatangan
Kondisi cuaca
Kondisi pencahayaan pada malam hari
Apa yang terjadi - insiden
Apa yang telah terjadi aktivitas
sejak insiden
Petugas yang bertanggung jawab atas
kasus
Adegan penjagaan keamanan TKP
Bantuan yang diberikan di lokasi dan
sumber daya lain yang sudah diminta

TINDAKAN YANG DIKERJAKAN DOKTER DI TKP


1. Persiapan : permintaan
tertulis atau tidak, catat
tanggal permintaan, siapa
peminta, lokasi dimana,
dan alat pemeriksa TKP

2. Menentukan apakah
korban masih hidup atau
telah tewas, bila masih
hidup upaya terutama
ditujukan untuk
menolong jiwanya.

3. Bila korban telah tewas


tentukan perkiraan saat
kematian, dari penurunan
suhu, lebam mayat, kaku
mayat, dan perubahan
post mortal lainnya

6. Membuat
sketsa keadaan
di TKP secara
sederhana dan
dapat
memberikan
gambaran
posisi korban
yang terdapat
di TKP

7. Mencari,
mengumpulkan, dan
menyelamatkan
barang-barang bukti
(trace evidence) yang
ada kaitannnya dengan
korban, bagi
kepentingan
pemeriksaan
selanjutnya
5. Menentukan jenis luka dan jenis
kekerasan yang dapat memberikan
informasi perihal alat atau senjata yang
dipakai serta perkiraaan proses terjadinya
kejahatan
4. Menentukan identitas atau jati diri
korban baik secara visual, pakaian,
perhiasan, dokumen, dokumen medis
dan dari gigi, pemeriksaan serologi,
sidik jari.

BANTUAN DOKTER DI TKP

Jika korban masih hidup :


Identifikasi secara visual : pakaian, perhiasan, dokumen dan kartu
pengenal lainnya.
Identifikasi medik : dari ujung rambut sampai kaki, termasuk gigi
dan sidik jari.
Jika korban mati: buat sketsa foto, situasi ruangan, lihat TKP
porak-poranda atau tenang

Identifikasi suhu mayat, penurunan suhu, lebam mayat, kaku mayat,


pembusukan.
Luka : lokasi luka, garis tengah luka, banyak luka, ukuran luka, sifat
luka.
Darah: warna merah atau tidak, tetesan, genangan atau garis,
melihat bentuk dan sifat darah dapat diperkirakan sumber darah,
distribusi darah dan sumber perdarahan.

Identifikasi lanjutan
- Ada sperma atau tidak
- Pengambilan darah : jika di dinding kering,dikerok, jika pada
pakaian, digunting
- Darah basah/segar, masukkan ke termos es, kirim ke
laboratorium kriminologi.
- Rambut
- Air ludah, bekas gigitan.
Membuat kesimpulan di TKP
- Mati wajar atau tidak
- Bunuh diri : genangan darah, TKP tenang tidak morat-marit,
ada luka percobaan, luka mudah dicapai oleh korban, tidak ada
luka tangkisan, pakaian masih baik.
- Pembunuhan: TKP morat-marit, luka multipel, ada luka yang
mudah dicapai, ada yang tidak, luka disembarang tempat,
pakaian robek ada luka tangkisan.
- Kecelakaan

Definisi Barang Bukti


Menurut KUHAP
KUHAP tidak definisi
barang bukti secara
tegas. Namun barang
bukti dapat dikatakan
memiliki pengertian
yang sama dengan
benda sitaan. Pasal 1
butir 16 KUHAP
penuntutan dan
peradilan.

Menurut ahli:
Barang bukti adalah
benda yang
digunakan untuk
meyakinkan atas
kesalahan terdakwa
terhadap perkara
pidana yang
dituduhkan
kepadanya; barang
yang dapat dijadikan
sebagai bukti dalam
suatu perkara.

Alat bukti yang sah menurut


Pasal 184 ayat (1) KUHAP
adalah sebagai berikut:
Keterangan Saksi
Keterangan Ahli
Surat
Petunjuk
Keterangan Terdakwa

Mencari dan Mengumpulkan


Barang Bukti (Trace Evident)

Dokter tetap berkoordinasi dengan penyidik, terutama bila ada


team Labfor.

Dokter membantu mencari barang bukti, misal racun, anak peluru


dll.

Segala yang ditemukan diserahkan pada penyidik.

Dokter dapat meminjam barang bukti tersebut.

Selesai pemeriksaan, TKP ditutup misal selama 3 X 24 jam.

Korban dibawa ke RS dengan disertai permohonan visum et


repertum.

KESIMPULAN
Tempat Kejadian Perkara (TKP) adalah suatu tempat dimana
barang-barang bukti atau korban yang berhubungan dengan
tindak pidana tersebut dapat diketemukan.
Pada pemeriksaan TKP peranan dokter forensik sangatlah
penting antara lain menyelamatkan korban dengan tetap
menjaga keutuhan TKP, menegakkan diagnosis kematian,
memperkirakan saat kematian, memperkirakan sebab
kematian, memperkirakan cara kematian, menemukan dan
mengamankan benda bukti biologis dan medis

Kewajiban dan peranan dokter untuk memberikan keterangan


sebagai ahli tertuang di Pasal 179 ayat 1 dan 2 KUHAP Pasal
120 ayat 2 KUHAP,Dan di Pasal 224 KUHP yang mengatur
sanksi jika dokter menolak
Barang bukti adalah hasil serangkaian tindakan penyidik
dalam penyitaan dan atau penggeledahan dan atau
pemeriksaan surat untuk mengambil alih dan atau menyimpan
dibawah penguasaannya benda bergerak atau tidak berwujud
untuk kepentingan pembuktian dalam penyidikan, penuntutan
dan peradilan.
Alat bukti yang sah menurut KUHP tertuang di pasal 184 ayat
(1)

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai