PENDAHULUAN
Latar Belakang
Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai fungsi organ tubuh.
Fisiologi lebih menitik beratkan pada fungsi organ tubuh. Organisme bersel
banyak dimana semua proses vital berlangsung dalam kelompok-kelompok sel
yang telah berevolusi. Kelompok-kelompok sel tersebut meliputi sistem
gastrointestinal untuk mencerna dan menyerap makanan. Sistem pernapasan untuk
mengambil O2 dan mengeluarkan CO2. Sistem kemih untuk membuang zat sisa;
sistem kardiovaskular untuk mendistribusikan makanan, O2, dan produk-produk
metabolism. Sistem reproduksi untuk memperbanyak spesies, dan sistem saraf
serta endokrin untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan fungsi-fungsi
sistem lain (Munawarah, 2010).
Ikan adalah hewan berdarah dingin buasanya dengan tulang punggung,
insang
dan
sirip
dan
terutama
bergantung
pada
air
sebagai
media
dimana untuk hidup. Ikan yang paling banyak dari vertebrata dengan
perkiraan sekitar 20.000 spesies baru-baru ini. Meskipun dugaan banyak sekitar
40.000
juga
kebanyakan
yang
bulat
ada
ikan
yang
yang
datar
berbentuk
dan
ada
torpedo,
juga
namun
membentuk
ada
sudut
(Cyprinus carpio L 1758) sudah mulai dibudidayakan dari beberapa ratus tahun
yang lalu. Untuk waktu yang cukup lama reproduksi tidak dapat terkontrol dan
berkembang biak secara spontan di kolam ataupun sungai. Karena sifat ikan mas
yang tahan terhadap lingkungan baru maka dengan cepat ikan mas tersebar
keseluruh penjuru dunia. Penyediaan benih yang bermutu baik dalam jumlah
cukup dan kontinu merupakan factor penting dalam upaya pengembangan
budidaya ikan konsumsi (Japet, 2011).
Otot jantung merupakan otot lurik yang bentuknya melintang dan
bercabang. Sifat otot ini tidak sadar (involuntary), karena kontraksinya tidak bisa
diatur oleh kemauan kita. Selain otot jantung terdapat juga Fisiologi mempelajari
fungsi organ-organ tubuh atau fungsi keseluruhan organisme. Organ artinya alatalat tubuh seperti hati, paru-paru, insang, jantung, ginjal yang merupakan bagian
tubuh hewan sedangkan pada tumbuhan organ antara lain meliputi akar, batang,
daun, bunga. Organ-organ tersebut menyusun suatu organisme yaitu makhluk
hidup baik yang makroskopik (berukuran besar, dapat dilihat dengan mata
manusia tanpa bantuan alat) maupun yang mikroskopis (berukuran kecil, tidak
dapat dilihat dengan mata manusia tanpa bantuan alat). Fisiologi mencakup
pembahasan tentang apa yang dilakukan oleh makhluk hidup dan bagaimana
mereka melakukan agar mereka lulus hidup dan dapat mengatasi berbagai
tantangan dari lingkungan hidupnya sehingga mereka dapat beradaptasi dan
mempertahankan eksistensinya (Maulana, 2012).
Jantung merupakan suatu pembesaran otot yang spesifik dari pembuluh
darah atau suatu struktur muskular yang bentuknya menyerupai kerucut yang
dilingkupi atau diselimuti oleh kantung perikardial (perikardium). Pada ikan
terdapat di bagian restral dari hati dan bagian ventral dari rongga mulut. Jantung
pada makhluk hidup berbeda-beda berdasarkan strukturnya. Jantung pada
vertebrata misalnya ikan, mempunyai jantung yang terdiri dari dua ruang, yakni
satu serambi (atrium) dan satu bilik (ventrikel). Jantung pada ikan amphibia dan
reptil mempunyai 3 ruang utama yang terdiri dari 2 atrium dan 1 ventrikel
(Hidayat, 2011).
Otot polos (berbentuk seperti spindle). Kontraksi otot polos lebih lambat
dibandingkan otot lurik, namun mereka mampu kontraksi dalam waktu lebih
lama. Otot polos bersifat tidak sadar (involuntary). Otot polos ditemukan pada
banyak organ tubuh, diantaranya terdapat pada dinding pembuluh darah dan
melapisi organ dalam seperti usus dan uterus. Otot lurik (struktur bergaris
melintang), berfungsi untuk menggerakkan rangka. Otot ini bersifat sadar
(voluntary), karena mampu diatur oleh kemauan kita. Anak ikan dan ikan yang
kecil mempunyai degupan jantung yang lebih cepat dibanding ikan dewasa dan
besar. Degupan jantung ikan menjadi pelan apabila berada dalam air yang dingin
dibandingkan dalam air yang agak panas (Meitanisyah, 2009).
Ikan Mas termasuk famili Cyprinidae yang mempunyai ciri-ciri umum,
badan ikan Mas berbentuk memanjang dan sedikit pipih ke samping (Compressed)
dan mulutnya terletak di ujung tengah (terminal), dan dapat disembulkan, bagian
mulut dihiasi dua pasang sungut, yang kadang-kadang satu pasang diantaranya
kurang sempurna dengan warna badan yang sangat beragam ikan Mas memiliki
keunggulan, yaitu dapat dikembangbiakkan hanya dengan perbaikan lingkungan
atau manipulasi lingkungan dan kawin suntik (hipofisasi) (Kusuma, 2007).
Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagian-bagian dari otot jantung pada Ikan Mas besar dan
Ikan Mas kecil.
2. Untuk mengetahui perbandingan kontraksi otot jantung Ikan Mas.
3. Untuk mengetahui denyut jantung dari Ikan Mas (Cyprinus carpio).
Manfaat Praktikum
Manfaat dari praktikum ini adalah sebagai bahan informasi bagi pembaca
dan sebagai syarat masuk untuk mengikuti praktikum selanjutnya pada
Laboratorium Fisiologi Hewan Air Program Studi Manajemen Sumberdaya
Perairan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
TINJAUAN PUSTAKA
memiliki tempat hidup (habitat) di perairan tawar yang tidak terlalu dalam dan
cairannya tidak terlalu deras, misalnya di pinggir sungai atau danau. Ikan ini tidak
dapat hidup baik pada ketinggian 150-600 m di atas permukaan laut (dpl) dan
pada suhu 250C-300C. Air serta bahan-bahan yang terkandung di dalamnya
merupakan lingkungan bagi jasad-jasad air. Air berpengaruh terhadap biota
perairan, seperti ikan, udang, kerang, dan lain-lain. Selain itu juga,
dengan sifat-sifat kimiawinya bahan-bahan organik oleh tumbuh-tumbuhan
(Praseno dkk, 2010).
Ikan Mas (Cyprinus carpio Linn.) termasuk kelas Pisces, Ordo
Cyprinoidea, famili Cyprinidae dan Genus Cyprinus. Ikan Mas mempunyai
bentuk badan agak panjang dan agak pipih, mulut dapat disembulkan dengan tipe
terminal. Mempunyai 3 helai sungut yang menempel dirahang atas. Insang
terletak tepat dilbelakang rongga mulut di dalam pharynx. Jumlah lengkung
insang ada lima pasang. Tetapi hanya empat yang berfilamen insang. Kepala
simetris, sisik berbentuk cycloid. Garis rusuk lengkap dan berada di atas dari sirip
dada. Tidak memiliki jari-jari sirip yang keras. Jari-jari punggung yang kedua
bergigi seperti gergaji. Warna tubuh ikan mas pada umumnya keemasan, tetapi
ada juga yang berwarna hijau, merah, dan biru belang. gelembung renang terbagi
menjadi dua bagian, dan bagian yang belakang lebih kecil dari pada bagian yang
depan (Mudlofar, 2012).
Ikan mas menyukai tempat hidup (habitat) di perairan tawar yang airnya
dangkal dan alirannya tidak terlalu deras, seperti di pinggiran sungai atau danau.
Daerah yang sesuai untuk mengusahakan pemeliharaan ikan ini yaitu daerah yang
berada antara 150 meter 600 meter di atas permukaan laut, suhu optimum 250C30oC dengan arus air yang tidak deras, baik di sungai danau maupun di genangan.
Kisaran pH yang cocok untuk kehidupan ikan Cyprinidae (ikan mas) adalah
berkisar antara pH 6,00-9,00. Sedangkan titik kematian ikan terjadipada pH 4
untuk asam dan 11 untuk basa. Berdasarkan hasil penelitian bahwa konsentrasi
limbah, suhu, DO, pH, salinitas dan alkalinitas berpengaruh terhadap mortalitas
ikan mas (Cyprinus carpio L.) (Husni dan Esmiralda, 2011).
melalui vena. Selanjutnya, darah dari serambi masuk ke bilik dan dipompa
menuju insang melewati konus arterious, aorta ventralis, dan empat pasang arteri
aferen brakialis. Seiring dengan respirasi pisces (ikan), O 2 dari air masuk kedalam
insang dan CO2 dari insang keluar ke air. Setelah itu darah yang kini mengandung
O2 masuk kedalam aorta dorsalis yang selanjutnya di edarkan keseluruh tubuh.
Dengan demikian, peredaran darah pada ikan disebut peredaran darah tunggal
karena darah hanya satu kali melewati jantung (Priambodo dkk., 2013).
Secara keseluruhan, ikan Mas memiliki jumlah detak jantung yang lebih
banyak tiap menitnya dibanding ikan Mas kacil. Namun, ketahanan jantung ikan
Mas besar dan ikan Mas kecil untuk berdetak sama besar. Perkembangan ukuran
jantung ikan yang lebih besar akan ritme mempengaruhi detak jantung lebih besar
dan memiliki aktivitas jaringan pada ikan Mas itu sendiri sehingga ikan Mas yang
berukuran besar dan memiliki aktivitas jaringan lebih besar akan memiliki
perkembangan ukuran jantung yang lebih besar. Perkembangan ukuran jantung
yang lebih besar akan ritme mempengaruhi detak jantung lebih besar
(Gonawi dkk., 2008).
Jantung ikan teleostei terdiri dari empat ruang: sinus venosus, atrium,
ventrikel dan arteriosus bulbus, dari atrium dan ventrikel pada otot kontraktil
ruang. Darah vena dari saluran Cuverian dan vena hepatika pertama memasuki
sinus venosus, dan aktivitas kontraktil atrium dan ventrikel mendorong darah ke
pembuluh darah. Demikian pula untuk jantung mamalia, pada jantung teleost
terjadi selama fase relaksasi jantung (diastole) oleh balik vena, yaitu karena
tekanan rendah "positif" dari darah vena. Beberapa spesies ikan dengan tulang
rawan yang kaku di perikardium, pengisian ventrikel dapat terjadi penghisapan,
yaitu
melalui
tekanan
"negatif"
dari
pembesaran
ke
ruang
ventrikel
(Korajoki, 2013).
Oksigen terlarut dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernafasan,
proses metabolisme atau petukaran zat yang kemudian menghasilkan energi untuk
pertumbuhan dan pembiakan. Di samping itu, oksigen juga dibutuhkan untuk
oksidasi bahan-bahan organic dan anorganik dalam proses aerobic. Sumber utama
oksigen dalam suatu perairan berasal dari suatu perairan tersebut. Kecepatan
difusi oksigen dari udara, tergantung dari beberapa faktor, seperti kekeruhan air,
suhu, salinitas, pergerakan massa air, dan udara. Pada lapisan permukaan, kadar
oksigen akan lebih tinggi, karena adanya proses difusi antara air dengan udara
bebas serta adanya proses fotosintesis. Kandungan oksigen terlarut (DO)
minimum 2 mg/L dalam keadaan normal dan tidak tercemar oleh senyawa
beracun (toksik). Kandungan oksigen terlarut minimum ini sudah cukup
mendukung kehidupan organisme. Idealnya, kandungan oksigen terlarut tidak
boleh kurang dari 1,7 mg/L selama 8 jam dengan sedikitnya pada tingkat
kejenuhan sebesar 70% ( Praseno dkk, 2010).
Pada vertebrata yang lebih tinggi, simpul yang mengeluarkan impuls yang
ritmis itu letaknya pada atrium dekat vena cava yang disebut simpul sinoatrial
(SA). Otot jantung adalah otot lurik dan bekerja tanpa pegaruh syaraf sadar atau
bekerja tanpa sadar. Jantung terus berdenyut walaupun semua syaraf yang menuju
kepadanya dipotong. Hal ini disebabkan oleh adanya jaringan permanen khusus
dalam jantung yang berfungsi membngkitkan potensial aksi yang berulang
(Peacemaker) (Affandi dan Tang, 2002).
Larutan Fisiologis (NaCl 0.9 %)
Larutan fisiologis digunakan karena larutan ini mirip dengan lingkungan
dari jantung itu sendiri. Larutan fisiologis yang bersifat hipoosmotis menyebabkan
cairan dari larutan masuk ke sel-sel otot jantung sehingga jantung menjadi
mengembang. Sehingga cairan dalam sel mengalami dialisis, yaitu pecahnya selsel jantung sehingga proses metabolisme dan kerja jantung tergangggu. Larutan
fisiologis yang bersifat hiperosmotik menyebabkan cairan akan keluar dari sel-sel
jantung secara difusi sehinngga jantung mengerut dan berat jenisnya semakin
besar dan akan mempengaruhi kerja otot jantung (Affandi dan Tang, 2002).
Larutan fisiologis adalah larutan isotonik yang terbuat dari NaCl 0,9%
yang sama dengan cairan tubuh atau darah. Penggunaan larutan fisiologis yang
mengandung NaCl dan urea karna dapat mempertahankan daya hidup
spermatozoa antara 20-25 menit. larutan fisiologis lebih kecil dari NaCl 0,9 %
(0,8 %, 0,6 %, 0,3 %, 0,1 %) disebut hipotonis. Larutan fisiologis lebih besar dari
NaCl 0,9 % ( 1 %, 2 %) disebut hipertonis. Darah bila dimasukkan ke dalam
larutan hipotonis maka membran akan mengembang karena larutan hipotonis
masuk ke dalam sel darah merah, kemudian pecah di satu tempat sehingga Hb
fisiologis
berfungsi
seperti
cairan
infus
yakni
untuk
METODOLOGI
10
Pembahasan
11
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Actinopterygii
12
Ordo
: Cypriniformes
Famili
: Cyprinidae
Genus
: Cyprinus
Species
: Cyprinus carpio
(Maulana, 2012)
Pengukuran
Berat
500 gram
250 gram
Panjang Total
30 cm
25 cm
Panjang Baku
24 cm
19 cm
31
75
28
67
27
66
25
62
25
63
23
65
24
58
25
57
24
54
10
25
52
11
24
53
12
23
55
13
24
58
14
23
52
15
23
46
16
20
52
17
19
58
18
20
30
13
19
15
23
20
15
21
21
14
20
22
10
34
23
14
39
24
12
37
25
10
35
26
36
27
37
28
36
29
35
30
34
31
33
32
30
33
28
34
27
35
31
36
25
37
26
38
19
39
26
40
25
Pembahasan
Ikan memiliki organ sirkulasi berupa jantung yang berfungsi untuk
memompa darah
berdinding tipis dan ventrikel yang berdinding tebal serta terdapat ruang tambahan
berdinding tipis yang disebut sinus venosus. Hal ini sesuai dengan Putri dkk
(2009) yang menyataka bahwa ikan mempunyai organ sirkulasi darah dalam
tubuh yang disebut jantung. Jantung merupakan suatu pembesaran otot yang
spesifik dari pembuluh darah atau suatu struktur muskular berongga perikardial
(perikardium).
14
Tubuh ikan mas memanjang dan sedikit pipih dengan mulut yang dapat
disembulkan dan 2 pasang sungut yang tubuhnya diselimuti oleh sisik serta 5 sirip
yaitu sirip punggung, sirip dada, sirip ekor, sirip anus, sirip perut dan sirip ekor.
Hal ini sesuai dengan Maulana (2012) yang menyatakan bahwa ikan memiliki
bentuk badan memanjang, sedikit pipih ke samping (compressed). Mulut dapat
disembulkan terletak di ujung tengah (terminal). Mempunyai sungut dua pasang.
Sirip punggung panjang dengan bagian belakang berjari jari keras. Letak
permulaan sirip punggung ini berseberangan dengan permulaan sirip perut. Ikan
mas mempunyai sisik relatif tipe Cycloid, mempunyai garis rusuk yang lengkap
berada pada pertengahan sirip ekor.
Denyut jantung dibagi menjadi dua tipe yaitu neurogenik dan jantung
meogenik. Hal ini sesuai dengan literatur Menurut Affandi (2002) dalam Permana
(2011) yang menyatakan bahwa denyut jantung dibagi menjadi dua tipe yaitu
neurogenik dan jantung meugenik. Jantung neuregonik adalah jantung pada
hewan tingkat rendah (avertebrata) yang aktivitasnya diatur oleh sistem saraf
sehingga jika hubungan saraf dan jantung diputuskan makajantung akan berhenti
berdenyut. Jantung miogenik denyutnya akan selalu ritmis meskipun hubungan
dengn saraf diputuskan. Bahkan bila jantung tekak diambil selagi masih hidup dan
ditaruh dalam larutan fisiologis yang sesuai akan tetap berdenyut.
Hasil praktikum yang dilakukan diperoleh bahwa denyut jantung ikan Mas
yang berukuran besar lebih banyak dibanding dengan denyut jantung ikan Mas
berukuran kecil disebabkan ikan Mas berukuran besar lebih banyak aktivitas
jaringan tubuh dibanding ikan Mas berukuran kecil. Hal ini sesuai dengan
Gonawi dkk (2008) yang menyatakan bahwa secara keseluruhan, ikan Mas besar
memiliki jumlah detak jantung yang lebih banyak tiap menitnya dibanding ikan
Mas kecil. Namun, ketahanan jantung ikan Mas besar dan ikan Mas kecil untuk
berdetak sama besar. Perkembangan ukuran jantung ikan yang lebih besar akan
ritme mempengaruhi detak jantung lebih besar dan memiliki aktivitas jaringan
pada ikan Mas itu sendiri sehingga ikan Mas yang berukuran besar dan memiliki
aktivitas jaringan lebih besar akan memiliki perkembangan ukuran jantung yang
lebih besar. Perkembangan ukuran jantung yang lebih besar akan ritme
mempengaruhi detak jantung lebih besar.
15
Hasil praktikum yang dilakukan di ketahui bahwa ikan mas yang telah
dipisahkan jantung dari sel sarafnya masih akan tetap berdenyut dan menunjukkan
denyut nadi ikan mas adalah jenis meogenik yang mana jantung akan tetap
berdenyut sekalipun sudah di putus. Hal ini sesuai dengan Putri dkk (2009) yang
menyatakan bahwa denyut jantung dibagi menjadi dua tipe yaitu neurogenik dan
jantung meogenik. Jantung neurogenik adalah jantung pada hewan tingkatan
rendah (invertebrata), yang aktivitasnya diatur oleh sistem syaraf sehingga jika
hubungan syaraf dengan jantung diputuskan maka jantung akan berhenti
berdenyut. Jantung miogenik denyutnya akan tetap ritmis meskipun hubungan
dengan syaraf diputuskan. Bahkan bila jantung katak diambil selagi masih hidup
dan ditaruh dalam larutan fisiologis yang sesuai akan tetap berdenyut. Jantung
meogenik terdapat pada jaringan otot jantung khusus yang membuat simpul
(nodal tissue) yang merupakan penggerak jantung. Letak simpul pada ikan dan
amfibi pada sinus venosus.
16
Saran
Saran penulis terhadap laboratorium Fisiologi Hewan Air ini adalah agar
peralatan di laboratorium lebih dilengkapi dan penulis berharapagar praktikan
\lebih serius dalam melakukan praktikum sehingga data yang di dapat lebih
akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Affandi, R dan Tang U.M. 2002. Fisiologi Hewan Air. Unri Press. Pekanbaru.
Effendi, 2006. Ikhtiologi Suatu Panduan Kerja Laboratorium. Institut Pertanian
Bogor, Bogor.
Fujaya, Y. 2002. Fisiologi Ikan. Dapartemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Gonawi, G. R., M. S. Aprillia, F. I. Putri, dan H. Kasmanhadi. 2008. Studi
Kontraksi Otot Jantung Ikan Mas (Cyprinus carpio) dalam Upaya
Peningkatan Komoditas Perikanan Darat. Institut Pertanian Bogor,
Bogor.
Hidayat, R. 2011. Kontraksi Otot Jantung Ikan Nila (Oreocrohmis niloticus).
Universitas Lampung.
Husni, H Dan Esmiralda. 2011. Uji Toksisitas Akut Limbah Cair Industri Tahu
Terhadap Ikan Mas (Cyprinus Carpio Lin) Studi Kasus Limbah Cair
Industri Tahu Super Padang. Universitas Andalas, Padang.
17
Japet,
18
Uthamy, C. P. 2012. Pengaruh Substitusi Telur Ayam pada Pakan Terhadap Laju
Pertumbuhan
Ikan
Mas
(Cyprinus
carpio
L.)
[Skripsi].
Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.