r kC n
ln r ln k n ln C
y A Bx
(Falconer, 1998)
(orde reaksi)
= 100 ml / 7 menit
= 100 ml / 7 menit
Kecepatan Pengadukan
= 200 rpm
Vol
HCl
CA
- rA
log CA
X
log -rA
Y
0,0
6,0
12,0
18,0
24,0
30,0
5,0
4,4
4,0
3,2
3,2
3,2
0,00750
0,00660
0,00600
0,00480
0,00480
0,00480
0,000000
0,000150
0,000125
0,000150
0,000113
0,000090
-2,125
-2,180
-2,222
-2,319
-2,319
-2,319
0,000
-3,824
-3,903
-3,824
-3,949
-4,046
-13,484
-19,546
1 /-rA
X2
XY
Konversi
XA
4,515
4,754
4,937
5,377
5,377
5,377
0,000
8,338
8,672
8,867
9,156
9,381
0,000
0,120
0,200
0,360
0,360
0,360
6666,667
8000,000
6666,667
8888,889
11111,111
41333,33
3
: 1,449
: -0,00153
: 0,996
(-rA)
30,336 44,414
= 100 ml / 7 menit
= 100 ml / 7 menit
Kecepatan Pengadukan
= 200 rpm
Vol
HCl
CA
- rA
log CA
X
log -rA
Y
0,0
6,0
12,0
18,0
24,0
30,0
4,4
3,7
3,3
2,9
2,9
2,9
0,00660
0,00555
0,00495
0,00435
0,00435
0,00435
0
0,000175
0,000138
0,000125
0,000094
0,000075
-2,180
-2,256
-2,305
-2,362
-2,362
-2,362
0
0,000
-3,862
-3,903
-4,028
-4,125
1 /-rA
X2
XY
Konversi
XA
4,754
5,088
5,315
5,577
5,577
5,577
31,88
8
0
0,000
8,903
9,217
9,512
9,741
0
0,159
0,250
0,341
0,341
0,341
~
7272,727
8000,000
10666,667
13333,333
: 0,889
: -0,725
: 0,188
(-rA)
37,373
= 100 ml / 7 menit
= 100 ml / 7 menit
Kecepatan Pengadukan
= 200 rpm
log CA
log -rA
0
0,000125
-2,244
-2,305
0
-3,903
0,000100
-2,347
-4,000
Vol
HCl
CA
- rA
3,8
3,3
0,00570
0,00495
0,00450
3,0
Konversi
1 /-rA
X2
XY
5,036
5,315
0
8,998
0
0,132
5,507
9,387
0,211
8000,000
10000,00
0
XA
18,0
24,0
2,2
2,2
30,0
2,2
0,00330
0,000133
-2,481
-3,875
0,00330
0,000100
-2,481
-4,000
0,00330
0,000080
-2,481
-4,097
-14,341
-19,875
: 1,310
: -0,217
: 0,607
(-rA)
7500,000
10000,00
0
12500,00
0
48000,00
0
6,158
9,616
0,421
6,158
9,926
0,421
6,158
10,166
0,421
34,332 48,094
= 100 ml / 7 menit
= 100 ml / 7 menit
Kecepatan Pengadukan
= 200 rpm
Vol
HCl
CA
- rA
0,0
6,0
12,0
18,0
24,0
30,0
3,5
2,9
2,5
1,8
1,8
1,8
0,00525
0,00435
0,00375
0,00270
0,00270
0,00270
0
0,000150
0,000125
0,000142
0,000106
0,000085
log CA
log -rA
-2,280
-2,362
-2,426
-2,569
-2,569
-2,569
0
0,000
-3,903
-3,849
-3,974
-4,071
-14,773
1 /-rA
X2
XY
5,198
5,577
5,885
6,598
6,598
6,598
0
0,000
9,469
9,886
10,207
10,456
~
8000,000
7058,824
9411,765
11764,706
24470,58
-15,796
8
36,453
: 0,925
: -0,426
: 0,375
(-rA)
40,018
Konvers
XA
0
0,171
0,286
0,486
0,486
0,486
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengaruh Waktu Terhadap Konsentrasi NaOH dengan Variasi
Konsentrasi Etil Asetat
Konsentrasi NaOH
Run I
Run II
.
Run III
5
10
15
Run IV
20
25
Waktu (menit)
Gambar 4.1 Grafik Pengaruh Waktu Terhadap Konsentrasi NaOH dengan Variasi
Konsentrasi Etil Asetat
Dari Gambar 4.1 di atas terlihat bahwa semakin lama waktu reaksi maka
konsentrasi NaOH cenderung berkurang sampai mencapai suatu titik konstan. Hal ini
terjadi karena semakin lama garam natrium asetat yang terbentuk dari reaksi antara
NaOH dan etil asetat semakin banyak sehingga reaktan yang tersisa semakin sedikit.
Pada Run I dicapai titik konstan pada konsentrasi M, pada Run II (NaOH
0,023 M) mencapai konstan pada 0,00907 M, Pada Run III (NaOH 0,023 M)
mencapai konstan pada konsentrasi 0,00990 M, Pada Run IV (NaOH 0,023 M)
mencapai konstan pada konsentrasi 0,00996 M, Pada Run V (NaOH 0,023 M)
mencapai konstan pada konsentrasi 0,00980 M.
Secara teori, waktu reaksi berbanding terbalik dengan konsentrasi reaktan.
Semakin lama waktu reaksi, produk yang dihasilkan akan semakin banyak hingga
salah satu reaktan yang digunakan mulai habis bereaksi, maka produk yang
dihasilkan akan menurun. Hal ini sesuai dengan persamaan :
30
-rA =
dCA
dt
(Selvamony, 2013)
Dimana :
t
= waktu (menit)
-rA
CA
waktu :
-2
-1
.
.
vA=vB=250 ml / menit
vA=vB=300 ml / menit
-5
Log CA
Gambar 4.3 Grafik Pengaruh Log (CA) terhadap Log (-rA)
Dari Gambar 4.3 di atas terlihat pengaruh log (C A) terhadap log (-rA). Kelima
grafik untuk Run I, Run II, Run III, Run IV, dan Run V diperoleh grafik yang
fluktuatif.
Untuk mencari persamaan kecepatan reaksi dari suatu reaksi yang ordenya
tidak diketahui atau orde n, didapat suatu pengaruh antara log (r A) dengan log CA.
Secara teori, plot Pengaruh log (-r A) dengan log CA akan membentuk garis lurus,
dalam bentuk persamaan sebagai berikut :
log (-dCA/dt) = log k + n log CA
(Anjana, 2014)
Dengan slope adalah orde reaksi (n) dan intersep adalah log konstanta
kecepatan reaksi (log k). Dari grafik diperoleh :
- Run I : n = 1,316, sedangkan k = 0,554 (mol-1.ml-1.menit-1)
- Run II : n = 1,567, sedangkan k = 0,785 (mol-1.ml-1.menit-1)
- Run III : n = 1,551, sedangkan k = 0,764 (mol-1.ml-1.menit-1)
- Run IV : n = 3,201, sedangkan k = 0,720 (mol-1.ml-1.menit-1)
- Run V : n = 3,258, sedangkan k = 0,738 (mol-1.ml-1.menit-1)
2.
Pengambilan sampel yang terlalu lama yang telah melewati waktu pengambilan
sampel yang telah ditentukan.
vA=vB=300 ml / menit
12 15 18
Waktu (menit)
21
24
27
30
33
36
dCA
dt
Dimana :
t
= Waktu (menit)
-rA
(Selvamony, 2013)
Berikut adalah grafik yang menunjukkan hubungan antara laju reaksi dengan
waktu :
2.
Pengambilan sampel yang terlalu lama yang telah melewati waktu pengambilan
sampel yang telah ditentukan.
Run I VA=VB=100ml/5menit
Run II VA=VB=150ml/5menit
Run III VA=VB=200ml/5menit
vA= vB= 150 ml / menit Run IVvA=vB=200
VA=VB=250ml/5menit
ml / menit
Run V VA=VB=300ml/5menit
.25
.2
.15
.1
vA=vB= 250 ml
/ menit
.05
Konversi (XA)
vA=vB=300 ml / menit
.
.
12
15
18
21
24
27
30
33
36
Waktu (menit)
Gambar 4.7 Grafik Pengaruh Konversi Terhadap Waktu
Dari Gambar 4.7 tampak bahwa jika laju reaksi semakin meningkat, maka
konversi yang dihasilkan semakin meningkat dan akan konstan ketika reaksi sudah
setimbang.
Secara teori, laju reaksi adalah sebanding dengan konversi produk karena yang
mempengaruhi konversi produk adalah orde reaksi, konstanta kecepatan reaksi,
konsentrasi reaktan, dan waktu reaksi.
X A=
C A 0C A
CA 0
2009)
Dimana :
XA
= Konversi Reaksi
CA
CAo
(Roberts,
rA
xA
= konversi reaksi
dXA
dt
(Theodore,
= waktu (menit)
Berikut adalah grafik yang menunjukkan hubungan antara konversi dengan
laju reaksi :
2.
Pengambilan sampel yang terlalu lama yang telah melewati waktu pengambilan
sampel yang telah ditentukan.