Metode Introspeksi
Metode Ekstropeksi
Kuesioner
Metode dalam
Psikologi Belajar
Interviu
Biografi
Metode Klinis
Metode Eksperimen
Metode Testing
Kebiasaan
Keterampilan
Pengamatan
Berpikir asosiatif dan daya
ingat
Faktor Eksternal
Faktor Internal
Faktor nonsosial
Faktor Fisiologis
Faktor sosial
Faktor Psikologis
Somatis
Auditif
Visual
Intelektual
Gaya Belajar
BAB III
TEORI BELAJAR BEHAVIORISME
Behaviorisme muncul sebagai
TEORI KONEKSIONISME
Kelebihan
Materi yang dituliskan pada bab tiga jelas
dan mudah di mengerti dengan banyak
contoh yang dicantumkan oleh penulis.
Teori-teori yang disampaikan lengkap.
Kelemahan
Bahasa bukunya terlalu tinggi sehingga
tidak mudah dipahami
Tampilannya membosankan. Tidak ada
variasi
Pengetikan sub bab yang salah
Buku ini bagus untuk dijadikan referensi dalam belajar psikologi pendidikan
karena pada bagian sub babnya materi dijelaskan dengan kompleks,
Hal yang menarik yaitu pada desain awal kalimat setiap bab pada buku ini
di desain dengan huruf awalan dengan ukuran yang sangat besar,
sehingga pembaca melihat tampilan yang berbeda dari buku ini, yang
membuat pembaca tidak bosan.
yaitu pada bagian seperti dibawah ini :
ini
juga
menjelaskan
bagaaimana
Kelemahan :
namun
tidak
semua
gambar
dijelaskan
pekembangan kognitif,
dan sosial kognitif, dan penerapan masing masing teori dalam kegiatan
belajar
mengajar
yaitu
dalam
penyusunan
kurikulum,
dan
metode
pembelajaran.
Teori Gestalt
Kata Gestalt berasal dari bahasa Jerman yang berarti konfigurasi atau
organisasi. Gestalt merupakan keseluruhan yang penuh arti. Manusia tidak
dapat menghayati stimulus stimulus secara terpisah, tetapi stimulus itu
secara bersama sama serempak ke dalam konfigurasi yang penuh arti.
tematik
atau
terpadu.Dalam
pelajaran
pembelajaran
tidak dilaksanakan
pada
teori
gestalt. Pembelajaran
melalui
melaui
proses
perilaku
imitasi,
orang
lain
diri
potensinya.
sendiri
untuk
merealisasikan
BAB VI
ASPEK PSIKOLOGIS
YANG TERLIBAT DALAM
AKTIVITAS BELAJAR
PERSEPSI
PERHATIAN
AKTIVITA
S
KEJIWAA
N
BERPIKIR
INTELEGENSI
MENDENGA
R
MENGINGAT
A. Persepsi
Persepsi
menyangkut
masuknya/peristiwa atau perangsang
kedalam
otak
atau
kesadaran.
Melalui indra manusia menyerrap
berbagai informasi atau mengadakan
hubungan dengan dunia luar. objek,
benda,suara dan berbagai informasi
dari
lingkungan
merupakan
perangsang bagi individu sehingga
seseorang akan memberi respons
1.
2.
3.
4.
B. Perhatian
Perhatian merupakan pemusatan seluruh
aktivitas individu terhadap suatu objek atau
sekumpulan
objek
atau
perangsang.seseorang
yang
sedang
memperhatikan sesuatu maka aktivitas
individu tersebut dicurahkan atau dipusatkan
dan dikonsentrasaikan pada objek yang
sedang
diperhatikan.
Perhatian
sangat
penting untuk terjadinya belajar. Karena itu
guru harus mampu menjaga perhatian siswa
terhadap pembelajaran
C. Mendengarkan
Mendengarkan bukan meruopakan pekerjaan yang
gampang walau banyak orang mengatakan dapat
mendengar,
tetapi
belum
tentu
dapat
dapat
mendengarkan dengan baik. Aktivitas ini ditentukan oleh
kesempurnaan alat indra dan kemauan atau ketahanan
seseorang untuk mendengarkan dengan baik. Aktivitas
mendengarkan tidak sama dengan mendengar. Karena
mendengarkan merupakan proses pasif, dan bisa tanpa
kesadaran. Sedangkan mendengar merupakan proses
pasif, dan bisa tanpa kesadaran. Guru harus mampu
membawa siswa sampai pada tahap mendengarkan, agar
kehadiran siswa dikelas benar-benar disadari, dihayati
serta membawa pengaruh pada jiwanya.
D. Mengingat
Merupakan aktivitas penarikan
kembali bterhadap informasi yang
pernah
diterimanya.
Mengingat
meliputi
tiga
proses
yaitu;
memasukkan
(learning/inpreting),
menyimpan (retention/storage), dan
mengeluarkan
kembali/
mereproduksi
kembali
(remembering/reticual) isi pesan/
1. Teori Lupa
Menurut Seville(1995), ada dua teori yang berkaitan
dengan kemampuan mengingat atau terjadinya lupa,
yaitu
a) Teori atropy
Teori ini menitikberatkan pada lama interval. Menurut
teori ini lupa terjadi karena jejak-jejak ingatan atau
memory traces telah lama tyidak ditimbulkan kembali
dalam kesadaran.
b) Teori interferensi
Teori ini menitikberatkan pada isi interval. Menurut teori
ini kelupaan terjadi karena jejak-jejak ingattan atau
memory traces saling bercampur aduk dan saling
mengganggu satu sama lain
Ada
beberapa
metode
yang
bisa
dimamfaatkan dalam menginat bacaan,
yaitu :
a) Metode G (Ganzlem), yaitu metode
belajar secara keseluruhan
b) Metode T (Tilem), yaitu meteode
belajar bagian demi bagian.
c) Metode V (Vermittelden), yaitu metode
pengantar,
dimana
ada
yang
dihapalkan bagian demi bagian ,dan
ada yang saecara keseluruhan
E. Readiness
Belajar tidak akan terjadi tanpa adanya keseiapan.
Kesiapan ini dipengaruhi oleh banyak factor antara
lain:
a) Kondisi fisik, meliuti kesehatan,cacat fisik,
kelelahan, mengantuk ,dan sebagainya
b) Kondisi psikologi, meliputi kondisi emosinya,
problem pirbadinya termasuk bakat, minat, dan
motivasinya.
c) Pengetahuan yang telah dikuasai untuk
memudahkan proses belajar berikut
d) Kematangan, baik fisik maupun mental menentukan
anak siap atau tidak untuk belajar
F. Intelegensi
Intelegensi
merupakan
kemampuan penting yang sangat
diperlukan bagi keberhasilan belajar
seseorang.
Intelegensi
sendidri
berasl dari bahasa Latin yaitu
intelligere yang berarti to organize,
to relate, to bind together, yaitu
menghubungkan atau menyamakan
satu sama lain
Klasifikasi intelegensi
KATEGORI INTELEGENSI
SKOR IQ
Diatas 140
120-139
Cerdas,superior
110-119
Sedang, average
90-109
80-89
70-79
Debil,moron
50-59
embicile
30-49
idiot
Dibawah 30
G. Berpikir
Ada
beberapa
pendapat
ahli
tentang berpikir, diantaranya aada
yang menganggap berpikir sebagai
suatu
prose
asosiasi
saja;
pandangan
semacam
ini
yang
dikemukakan
oleh
kaum
asssosiasonisst. Ada pula yang
memandang berpikir sebagai suatu
proses penguatan hubungan antara
stimulus dan respons, pandangan
Seville(1995)
mengemukakan
berbagai
cara
berpikir yaitu :
Tingkat menganalisa, Pada tingakt ini orang
mengadakan analisa terhadap bermacam-macam
gas. Masing-masing gas diselidiki sifat-sifatnya
dengan seksama dan semua sifat-sifat tersebut
dicatat dengan sebaik-baiknya.
Tingkat mengadakan komperasi,.Dicari sifat-sifat
yang umum atau sama dan sifat-sifat yang
khusus.
Tingkat mengadakan abstraksi, Pada tingkat atau
taraf ini sifat-sifat yang sama dijadikan satu,
sehingga tinggal sifat-sifat yang bersamaan saja
Tingkat kesimpulan, Dalam menarik kesimpulan
orang memberikan pengertian dan batasan. Jadi
dalam pengertian tercakup sifat-sifat tertentu
H. Motivasi
Dalam proses belajar motivasi sangat diperlukan,
sebab seseorang yang tidak memiliki motivasi dalam
belajar tak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.
Segala sesuatu yang menarik minat seseorang belum
tentu menarik minat orang lain selam sesuatu itu tidak
bersentuhan dengan kebutuhannya. Maslow percaya
bahwa tingkah laku manusia dibandingkan dan
diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu seperti :
kebutuhan fisiologis, rasa aman , rasa cinta,
penghargaan
aktualisasi
diri,
mengetahui
dan
mengerti, dan kebutuhan estetik. Kebutuhan-kebutuhan
ini lah menurut Maslow yang mampu memotivasi
tingkah laku individu.
Jenis-jenis motivasi
a) Motivasi instrinsik
Adalah motif yang menjadi aktif atau berfungsinya
tidak perlu dirangasang dari luar, karena dalam
setiap diri individu sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu
b) Motivasi ekstrinsik
Adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena
adanya perangsang dari luar. Motivasi belajar
dikatakan ekstrinsik bila anak didik menempatka
tujuan belajarnya diluar factor-faktor situasi belajar
BAB VII
DIAGNOSIS KESULITAN
BELAJAR
D. Mengindentifikasi Kesulitan
Belajar
Kesulitan belajar bisa diindentifikasikan sebagai
berikut ( Partowisastro,1986) :
a) Siswa dikatakan mempunyai masalah belajar
jika ia tidak memenuhi harapan yang
diisyaratkan sekolah
b) Masalah belajar timbul jika siswa berperilaku
berada dibawah teman-teman seusianya
c) Kesulitan belajar tidah hanya dialami oleh anak
yang bereintelegensi rendah melainkan bisa
terjadi pada mereka yang bereintelegensi
tinggi
Tahap
ini
merupakan
bagian
diagnosis yang cukup berat bagi guru
,
karena
diperlukan
keuletan,
kesabaran, dan kerja keras. Guru
tidak
saja
dituntut
menguasai
berbagai teknik pengumpulan data
tetapi
juga
harus
mampu
berhubungan dengan berbagai pihak
yang berkaitan dengan persoalan
anak