Anda di halaman 1dari 56

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

BAB 1 Pendahuluan
Pengertian Manajemen
A. Definisi Manajemen
Sebelum membahas lebih dalam serta lebih jauh tentang manajemen, perlu dipelajari
terlebih dahulu apa itu manajemen dalam arti kata dan makna terkandung dalamnya. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia manajemen memiliki 2 (dua) arti, yang pertama ialah
penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran dan yang ke-2 (dua) ialah
pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dan organisasi. Serta dalam arti
sempit bahasa manajemen ialah kelola, mengatur dan menata. Perlu diketahui pula bahwa
manajemen ialah bahasa adopsi dari Bahasa Inggris management yang artinya pengelolaan
dan pengendalian.
Manajemen memiliki hubungan yang luas bila dikaitkan dengan kata yang lainnya
sehingga akan memiliki maksud dan penjabaran yang lain pula, sehingga perlu dikerucutkan
terlebih dahulu agar lebih mudah untuk memahami dan menerapkan di dalam kehidupan
bermasyarakat. Manajemen disini ialah penggunaan sumber daya baik sumber daya manusia
maupun sumber daya alat/teknologi tinggi secara efektif dalam mencapai tujuan tertentu.
Sehingga berdasarkan penjelasan tersebut diatas manajement ialah ilmu yang
mempelajari segala hal yang berkaitan dengan suatu hubungan antar beberapa manusia beserta
alat kerjanya dalam suatu wadah/ atau badan/atau suatu perkumpulan resmi secara hukum atau
tanpa adanya hukum,

dengan memiliki tugas dan tanggung jawab masing masing dan

hubungan antar manusia tersebut memiliki satu tujuan tertentu, baik itu tujuan menguntungkan
atau tujuan sosial.
Aspek kunci dalam menajemen adalah bagaimana manajer dapat mengenali peran dan
pentingnya para pihak yang akan menunjang pencapaian tujuan perusahaan. Pemikir manajemen
mahzhab perilaku yakni Mary Parker Follet (Daft dan Marcic,2007) menegaskan bahwa pada
dasarnya manajemen adalah, the art of getting things done through people (seni
menyelesaikan suatu pekerjaan melalui orang lain).

Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |1| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

Peter Drucker (1974) menambahkan bahwa tugas penting manajer adalah menetapkan arah
tujuan perusahaan, memberikan kepemimpinan untuk menccapai tujuan tersebut serta membuat
keputusan mengenai bagaimana menggunakan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan
tujuan yang telah di tetapkan.
Koontz (1950) memopulerkan konsep fungsi fungsi manajemen (management functions), yang
mencakup :
1. Perencanaan (planning)
2. Pengorganisasian (organizing)
3. Pengisian staf (staffing)
4. Memimpin (leading)
5. Pengendalian (controlling)
Henry Fayol (1916) membagi fungsi manajemen ke dalam lima fugsi yakni :
1. Planning (perencanaan)
2. Organizing (pengorganisasian)
3. Commanding (pemberian komando)
4. Coordinating (pengkoordinasian)
5. Controlling (pengendalian)
Koontz (Koontz, ODonnel dan Weihrich, 1984) menyatakan fungsi adalah sekumpulan
pekerjaan yang bisa dibedakan secara nyata dari kumpulan pekerjaan lainnya.
Pada perkembangan selanjutnya, fungsi fungsi manajemen disusutkan menjadi empat fungsi,
yang mencakup planning, organizing, leading/directing dan controlling. (Robbins dan
Coulter,2003). Ahli manajemen berperndapat bahwa fungsi pengisian staf (staffing) telah
tercakup dalam fungsi pengorganisasian (organizing).
Berdasarkan berbagai paparan di atas, manajemen dapat didefinisikan sebagai proses perencaan,
pengorganisasian,kepemimpinan dan pengendalian dari berbagai sumber daya organisasi untuk
mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |2| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

B. Fungsi-fungsi manajemen (Management Functions)


Koontz (Koontz dan Weihrich, 1993) berpendapat bahwa fungsi manajemen di
kelompokkan ke dalam lima fungsi. Fungsi pertama yang dijalankan oleh seorang manajer
adalah planning (perencanaan), yaitu suatu proses mengembangkan tujuan tujuan perusahaan
serta memilih serangkaian tindakan untuk mencapai tujuan tersebut.
Perencaan mencakup :
a. Menetapkan tujuan
b. Mengembangkan berbagai premis mengenai lingkungan perusahaan di mana tujuan
tujuan perusahaan hendak dicapai.
c. Memilih tindakan untuk mencapai tujuan tersebut.
d. Merumuskan berbagai aktifitas yang di perlukan untuk menerjemahkan rencana menjadi
aksi
e. Melakukan perencaan ulang untuk mengoreksi berbagai kekurangan dalam perencaan
terdahulu.
Tanpa adanya tujuan yang jelas perusahaan tidak akan memiliki hasil akhir yang jelas
untuk di capai dalam kurun waktu tertentu.selain itu ketiadaan tujuan akan menyulitkan
perusahaan untuk
melakukan proses evaluasi yang merupakan perbandingan antara rencana dengan realisasi
pencapaian sesungguhnya. Dalam hal ini berlaku peribahasa fail to plan is planning to fail.
Manager melakukan fungsi yang kedua yakni organizing

(pengorganisasian).

Pengorganisasian adalah proses dimana karyawan dan pekerjaannya saling di hubungkan untuk
mencapai tujuan perusahaan. Fungsi yang ketiga yaitu staffing (pengisian staf), yaitu suatu
proses untuk memastikan bahwa karyawan yang kompeten dapat di pilih, dikembangkan dan di
beri imbalan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Sumber daya manusia yang telah diorganisasi tersebut selanjutnya perlu di arahkan
aktifitasnya agar menghasilkan pencapain tujuan perusahaan. Hal ini dilakukan melalui
pelaksaan fungsi

keempat yaitu leading (memimpin). Memimpin adalah suatu proses


Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |3| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

memotivasi individu atau kelompok dalam suatu aktifitas hubungan kerja agar mereka dapat
bekerja dengan sukarela dan harmonis dalam mencapaiu tujuan perusahaan. Untuk memastikan
hal tersebut, ,manajemen perusahaan melakukan fungsi kelima yaitu controlling (pengendalian),
yang merupakan suatu proses untuk memastikan adanya kinerja yang efisien dalam pencapaian
tujuan perusahaan. Pengendalian mencakup :
a. Menetapkan berbagai tujuan dan standar
b. Membandingkan kinerja yang sesungguhnya dengan tujuan dan standar yang ditetapkan.
c. Mendorong keberhasilan dan mengoreksi kelemahan.

C. Peran Peran Manajerial (Managerial Roles)


Henry Mintzberg (1998) mengemukakan konsep peranan manager untuk lebih
mempertajam pemahaman mengenai apa yang sebenarnya di lakukan oleh manajer. Dalam hal
ini Mintzberg merumuskan manajer sebagai orang yang memiliki wewenang di dalam suatu
organisasi karena manajer di berikan wewenang formal (formal authority ) oleh perusahaan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang di lakukan oleh Mintzberg terhadap apa yang
sesungguhnya di lakukan oleh para manajer dalam menjalankan statusnya, di peroleh sepuluh
peran yang di lakukan oleh manajer yang terbagi dalam tiga kelompok peran, yaitu :
1. Interpersonal Roles, yang mencakup di dalamnya figure heat role, leader role dan liaison
role
Berdasarkan status serta kewenangan yang dimilikinya, manajer harus melakukan
interaksi dengan sumber daya manusia lainnya di dalam organisasi. Dari interaksi inilah akan
muncul peran manajer yang bersifat interpersonal yang di wujudkan dalam tiga peran penting
yakni figure heat role, leader role dan liaison role
2. Informational roles, yang mencakup di dalamnya monitor role, disseminator role, dan
spokesman role.
Akibat kedudukannya ini maka manajer memiki informasi lebih actual dan dalam jumlah
relative lebih banyak di bandingkan dengan para bawahannya. Dari sinilah muncul peran
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |4| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

manajer yang kedua yakni informational role, yang selanjutnya di cabarkan menjadi tiga peran
yakni monitor role, disseminator role, dan spokesman role.
3. Decisional roles. Informasi yang di miliki oleh para manajer akan memiliki nilai guna
apabila informasi tersebut di gunakan pada saat manajer mengambil keputusan. Oleh
sebab itu, peran ketiga yang di lakukan para manajer adalah decisional roles yang
mencakup entrepreneurial role, disturbance handler role, resource allocator role dan
negotiator role.

D. Keahlian Manajerial ( Managerial Skill)


Study awal yang di lakukan oleh Robert L. Katz pada tahun 1970-an, menunjukan bahwa
para manaajer yang efektif harus memiliki tiga keahlian (Skills) (Katz, 1974 : 98-102). Ketiga
keahlian tersebut adalah :
1. Technical Skills, yaitu keahlian dan pengetahuan para manajer yang berkaitan dengan
suatu bidang pekerjaan atau ilmu.
2. Humans Skills, yaitu kemampuan yang dimilki para manajer untuk dapat bekerja dengan
baik bersama orang lain, baik secara perorangan maupun kelompok.
3. Conceptual Skills, yaitu kemampuan yang harus di miliki oleh manajer untuk
mengkonseptualisasikan situasi yang abstrak dan kompleks.
Clark Wilson (Creitner, 2007 :15) melakukan penelitian selama 30 tahun yang
melibatkan ribuan manajer sebagai objek penelitiannya. Wilson menyimpulkan bahwa terdapat
tiga kategori keahlian (skills) yang di butuhkan oleh para manajer, yaitu Technical skills,
Teamwelding skills, dan Drive Skills.

Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |5| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

E. Sumber Daya Organisasi (Organizational Resources)


Sumber daya organisasi tersebut dapat dibagi kedalam dua kategori. Pertama Tangible
Resources (sumber daya berwujud) yang mencakup segala jenis sumber daya yang dapat di lihat
bentuk fisiknya seperti tanah, bangunan, pabrik, peralatan , mesin , uang, dan persediaan.
Kedua Intangible Resources (sumber daya tak berwujud) yaitu berbagai sumber daya
nonfisik yang di ciptakan perusahaan dan para karyawannya, seperti : nama merek (brandname),
reputasi perusahaan, pengetahuan, dan pengalaman sumber daya manusia perusahaan,kekayaan
intelektual perusahaan yang di wujudkan dalam bentuk paten, hak cipta dan merek dagang
(trademark).

F. Tingkatan Tingkatan Manajemen


Dalam sebuah perusahaan (misalnya perusahaan korporasi) terdapat tiga tingkatan
manajer yaitu, manajemen puncak (top management), manajemen menengah (middle
management) dan manajemen lini pertama (First line Management)

Top Management merupakan eksekutif tertinggi di perusahaan yang akan menetapkan


tujuan dan strategi perusahaan secara keseluruhan. Manajemen puncak memilki berbagai
sebutan seperti Presiden Direktor, Managing Direktor, Eksekutif Directors atau Chief
eksekutif officer (CEO). Chief Operatting Officer (COO) yaitu eksekutif puncak yang
bertanggung jawab terhadap operasi sehari hari berbagai dapartemen atau unit usaha.
Chief Operating Officer sering juga di sebut General Manager (GM). Chief Financial
Officer (CFO), yaitu eksekutif senior yang bertanggung jawab atas perencanaan dan
pengendalian keuangan untuk suatu perusahaan atau proyek.

Middle Management terdiri dari para manajer yang mengepalai dapartement tertentu
seperti dapartemen keuangan (manajer keuangan), marketing (manajer marketing),
maupun dapartemen produksi (manajer produksi. Manajer menengah dapat pula menjabat
sebagai projek manajer (manajer proyek) yang bertanggung jawab mengimplementasikan
berbagai kebijakan yang telah di buat oleh manajemen puncak.

Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |6| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

First Line Management merupakan manajemen jenjang pertama yang memimpin


karyawan non manajer dan berada di bawah pengendalian manajemen menengah.

G. Dalam Organisasi Apa Saja Manajemen dibutuhkan?


Kegiatan manajemen di butuhkan pada berbagai jenjang organisasi, mulai dari
manajemen puncak (Chief executive officer suatu perusahaan koorporas, rector di sebuah
universitas, presiden di sebuah Negara) sampai pada pelaksana manajemen paling bawah
(Supervisor,kepala seksi, dan kepala kelurahan).
Manajemen di perlukan baik dalam organisasi yang berorientasi mencari laba (profit
seeking) maupun pada organisasinon profit seperti rumah sakit, organisasi perlindungan satwa
langka seperti Wolrd Wild Fund (WWF) dan lain lain. Inggris, India, dan Bangladesh di kenal
dengan nama Sosial Enterprise.
H. Kesimpulan
Manajemen dapat disimpulkan suatu pengelolaan dan pengendalian suatu hubungan
manusia beserta alat kerjanya dalam mencapai suatu tujuan tertentu secara efektif dan terus
menerus. Fungsi manajemen ialah sebagai pegangan/atau peta jalan menuju suatu tujuan tertentu
dimana peta tersebut mengandung rumusan dan ketentuan intisari tujuan yang dicapai sehingga
mencegah terlalu melebarnya tujuan sehingga mengakibatkan tidak efektif, fungsi lainnya
menentukan strategi yang jitu, fungsi lainnya sebagai penerjemah dari suatu rencana menjadi
aksi nyata, fungsi lainnya sebagai pengoreksi dan analisa suatu hasil hasil yang sudah
dilakukan guna mencapai suatu tujuan tertentu dan fungsi lainnya ialah menentukan baku mutu
(standar) suatu rencana tertentu serta target tertentu.
Peran manajerial disini sangatlah penting karena harus mampu memegang kendali dan
kemudi suatu roda organisasi yang efektif dan efisien, sehingga ketika mengambil suatu
keputusan yang penting dan genting adalah tepat serta akurat tanpa menyebabkan kegagalan
manajemen dikemudian hari. Pentingnya suatu peran manajerial disini sudah tentu menjadi suatu
keharusan manajemen harus memiliki suatu keahlian yakni (Technical Skills) keahlian suatu
ilmu tertentu dimana keahlian tersebut guna memecahkan masalah yang akan datang, keahlian
lainnya ialah softskills (keahlian bersosial) yakni mampu berkomunikasi; beradaptasi dan bekerja
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |7| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

sama maupun bekerja perorangan sehingga manajer mampu bekerja secara harmonis ketika
dalam suatu kelompok dan tangguh tatkala bekerja secara individu yang memang menjadi
tanggung jawab pribadi manajer.
Keahlian lainnya ialah mampu mengkonsep segala sesuatu mulai dari mengkonsep suatu
rencana yang akan dilaksankan; maupun mengkonsep suatu permasalahan yang bersifat abstrak
dan kompleks sehingga permasalahan yang sedang terjadi dapat dekatahui inti permasalahannya
dan permasalahan yang belom terjadi dapat dicegah sedini mungkin dan seminimal mungkin .
Dan yang paling terakhir ialah keahlian dalam mengatasi segala macam masalah baik masalah
personal; masalah teknis; lingkungan dan kebijakan-kebijakan sepihak, dimana keahlian problem
solver ini bersumber dari kemampuan mengkonsep suatu permasalahan sehingga masalah yang
menerpa dapat segera teratasi, semakin mampu mengkonsep masalah masalah beserta
solusinya dapat dipastikan kesuksesan mampu dicapai.
Sumber daya organisasi terdari fisik (seperti tanah; mesin/atau alat kerja; bangunan
kendaraan dan lain-lain yang bersifat dapat dilihat mata), dan Non Fiksi ialah segala sesuatu
yang tidak dapat dilihat secara kasat mata seperti karyawan; nama baik; kualitas produk yang
baik serta berkelanjutan; intelektual karyawan yang unggul; hubungan harmonis antar karyawan
dengan manajemen; dan kondisi kondisi yang menguntungkan perusahaan (organisasi).
Manajemen disni terdiri dari 3 (tiga) yakni Top Manajemen; Middle Manajemen dan
Bottom/Firstline Manajemen dimana ketiga kategori ini adalah dalam satu wadah dan tidak dapat
dipisahkan satu sama lain, namun masing masing kategori tingkatan memiliki maksud dan
tujuan tertentu dimana Top manajemen adalah Pihak penentu serta perumus kebijakan; Target
tujuan serta strategi pencapaian; dan penentu keputusan dalam menjalankan roda organisasinya.
Middle manajemen ialah pihak yang berwenang sebagai penerima kebijakan dan penerapan
kebijakan serta sebagai pihak pengendali untuk memastikan kebijakan top menejemen selalu
dipenuhi dan first linner manajemen adalah pelaksana atau pengguna kebijakan dalam
melaksanakan tugasnya.

Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |8| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

SOAL SOAL DAN JAWAB


1. Jelaskan Definisi manajemen secara Bahasa dan secara teori dasar manajemen!
Jawab:
Definisi Manajemen secara bahasa: Kamus Besar Bahasa Indonesia
Manajemen memiliki 2 (dua) arti, yang pertama ialah penggunaan sumber daya secara
efektif untuk mencapai sasaran dan yang ke-2 (dua) ialah pimpinan yang bertanggung
jawab atas jalannya perusahaan dan organisasi. Serta dalam arti sempit bahasa
manajemen ialah kelola, mengatur dan menata. Perlu diketahui pula bahwa manajemen
ialah bahasa adopsi dari Bahasa Inggris management yang artinya pengelolaan dan
pengendalian.
Manajemen ialah ilmu yang mempelajari segala hal yang berkaitan dengan suatu
hubungan antar beberapa manusia beserta alat kerjanya dalam suatu wadah/ atau
badan/atau suatu perkumpulan resmi secara hukum atau tanpa adanya hukum, dengan
memiliki tugas dan tanggung jawab masing masing dan hubungan antar manusia
tersebut memiliki satu tujuan tertentu, baik itu tujuan menguntungkan atau tujuan sosial.
2. Jelaskan dan sebutkan fungsi manajemen!
Jawab:
Berdasarkan Koontz

(1950) memopulerkan

konsep fungsi

fungsi manajemen

(management functions), yang mencakup :


a.

Perencanaan (planning) Merencanakan segala sesuatunya mulai dari kebijakan;

tujuan; strategi; standar; dan pencegahan pengendalian serta penyelesaian masalah.


b.

Pengorganisasian (organizing) Pengorganisir karyawan yang dikelompokan

dalam jumlah tertentu dengan tugas pokok

dan tanggung jawab tertentu sehingga

terhindarlah kelebihan beban saat bekerja dan efesien.


c.

Pengisian staf (staffing) Pengisian staf adalah ketepatan dalam menempatkan

sumber daya manusia pada tempatnya (Right Man on the right place and on the right
time) sesuai dengan Fit and Proper test.

Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |9| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

d.

Memimpin (leading) Memimpin adalah memberikan perintah secara akurat dan

tepat, sehingga yang diperintah tidak akan mengalami kegagalan pelaksanaan dalam
melaksanakan perintah.
e.

Pengendalian (controlling) Pengendalian adalah menjaga segala keharmonisan

segala roda kemudi perusahaan untuk selalu tetap dalam jalur yang tepat sehingga
menambah kesempatan untuk menumbuh kembangkan target pencapaian perusahaan
secara maksimal dan efektif.
3. Jelaskan dan sebutkan Peran peran manajerial:
Jawab:
a. Interpersonal Roles : figure roles sebagai contoh secara keseluruhan bagi seluruh
jajaran; leader roles sebagai pemimpin yang ideal bagi seluruh jajaran and liaison
roles sebagai pihak yang mampu berhubungan/atau berkomunikasi dengan seluruh
jajaran secara tepat dan terukur.
b. Informational Roles: Mampu memberikan segala kepastian informasi demi
keharmonisan

roda

perusahaan

sehingga

informasi

yang

kekinian

yang

mempengaruhi akan segera dapat dikonsep penyelesaiannya.


c. Decesional Roles: Mampu mengambil kebijakan dan keputusan yang tepat dan sesuai
kebutuhan perusahaan sehingga keharmonisan perusahaan akan selalu dapat
berlangsung.
4. Jelaskan dan sebutkan Keahlian manajerial!
Jawab:
oleh Robert L. Katz pada tahun 1970-an, menunjukan bahwa para manaajer yang efektif
harus memiliki tiga keahlian (Skills) (Katz, 1974 : 98-102). Ketiga keahlian tersebut
adalah :
a. Technical Skills, yaitu keahlian dan pengetahuan para manajer yang berkaitan dengan
suatu bidang pekerjaan atau ilmu.
b. Humans Skills, yaitu kemampuan yang dimilki para manajer untuk dapat bekerja
dengan baik bersama orang lain, baik secara perorangan maupun kelompok.
c. Conceptual Skills, yaitu kemampuan yang harus di miliki oleh manajer untuk
mengkonseptualisasikan situasi yang abstrak dan kompleks.
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |10| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

5. Jelaskan dan sebutkan Sumber Daya Organisasi!


Jawab:
Sumber daya organisasi tersebut dapat dibagi kedalam dua kategori. Pertama
Tangible Resources (sumber daya berwujud) yang mencakup segala jenis sumber daya
yang dapat di lihat bentuk fisiknya seperti tanah, bangunan, pabrik, peralatan , mesin ,
uang, dan persediaan.
Kedua Intangible Resources (sumber daya tak berwujud) yaitu berbagai sumber
daya nonfisik yang di ciptakan perusahaan dan para karyawannya, seperti : nama merek
(brandname), reputasi perusahaan, pengetahuan, dan pengalaman sumber daya manusia
perusahaan,kekayaan intelektual perusahaan yang di wujudkan dalam bentuk paten, hak
cipta dan merek dagang (trademark).
6. Jelaskan dan sebutkan tingkatan tingkatan manajemen!
Jawab:
Manajemen disni terdiri dari 3 (tiga) yakni Top Manajemen; Middle Manajemen
dan Bottom/Firstline Manajemen dimana ketiga kategori ini adalah dalam satu wadah dan
tidak dapat dipisahkan satu sama lain, namun masing masing kategori tingkatan
memiliki maksud dan tujuan tertentu dimana
Top manajemen adalah Pihak penentu serta perumus kebijakan; Target tujuan
serta strategi pencapaian; dan penentu keputusan dalam menjalankan roda organisasinya.
Middle manajemen ialah pihak yang berwenang sebagai penerima kebijakan dan
penerapan kebijakan serta sebagai pihak pengendali untuk memastikan kebijakan top
menejemen selalu dipenuhi.
First linner manajemen adalah pelaksana atau pengguna kebijakan dalam
melaksanakan tugasnya.

Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |11| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

BAB 2
SUMBER DAYA YANG DIKELOLA MANAGER
Suatu kegiatan manajemen dikatakan efektif apabila kegiatan manajemen tersebut dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan pencapaian tujuan dikatakan efisien apabila
dalam aktivitas pencapaian tujuan tersebut, perusahaan mengeluarkan sumber daya organisasi
dalam jumlah paling minimum
A.

TUJUAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ORGANISASI

Peter Drucker menyebutkan adanya sejumlah tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan
melalui pengelolaan sumber berikut :
1. Market Standing
Manajer

akan berupaya mengelola sumber daya organisasi perusahaan

sedemikian rupa sehingga produk yang mereka hasilkan dapat memuaskan kebutuhan dan
keinginan pelanggan. Melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan maka
perusahaan akan memperoleh pendapatan penjualan (sales revenue) dan laba (profit).
Pendapatan penjualan diperoleh dari hasil perkalian antara harga produk dengan
kuantitas produk yang terjual (Sales Revenue (SR) = P x Q dimana P = Price (harga) dan
Q = Quantity (jumlah barang yang dijual). Sedangkan laba (profit) merupakan selisih
antara pendapatan penjualan yang diterima perusahan dengan biaya tetap (fixed cost atau
FC) dan biaya variabel (variable cost atau VC) atau Laba = SR (FC+VC).
Sebagai contoh apabila penjualan produk rokok merek A mencapai 10 miliar per
tahun, sedangkan penjualan produk rokok secara keseluruhan pada tahun tersebut
mencapai angka 100 miliar, maka produk A dikatakan memiliki pangsa pasar sebesar
10% (10/100x100%).
2. Innovation
Inovasi berkaitan dengan penciptaan nilai (value creation) yang akan memberi
konsumen kepuasan lebih besar untuk setiap Rupiah yang dibelanjakan. Dalam hal ini
harus diingat bahwa konsumen sebagai pembeli bersedia menukar uang yang mereka
miliki dengan barang dan jasa, karena barang dan jasa tersebut memiliki nilai (value).

Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |12| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

Oleh sebab itu tujuan bisnis yang ingin dicapai melalui inovasi adalah menciptakan nilai
pada suatu produk.
3. Physical and financial resources
Apabila perusahaan dapat memperoleh sumber daya fisik (physical resouces
seperti bahan baku) yang lebih murah dibanding pesaing, maka perusahaan memiliki
peluang besar dibanding pesaing untuk memperoleh struktur biaya yang lebih rendah.
4. Profitability
Bila perusahaan memiliki profitabilitas (Profitability) yang memadai, perusahaan
memiliki peluang untuk mempertahankan keberlanjutan usahanya begitupun sebaliknya.
5. Manager Performance and Development
Kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan terus-menerus keahlian
manager adalah melalui pelatihan (training) dan pengembangan (development).
6. Worker perfomance and attitude
Selain manajer, sumber daya manusia yang hanya memperoleh perhatian besar
dari perusahaan adalah para karyawan. Satu hal yang penting yang harus diketahui oleh
perusahaan selain masalah kinerja kerja karyawan adalah sikap para karyan terhadap
pekerjaan dan juga perusahaan.
Sikap karyawan terhadap perusahaan antara lain dipengaruhi oleh kondisi kerja
dan kompensasi yang diterima oleh para karyawan. Oleh sebab itu untuk kepentingan
jangka panjang, perusahaan harus membuat tujuan yang spesifik berkaitan dengan
pemeliharaan dan pengembangan karyawan agar karyawan-karyawan tersebut dapat
bekerja dengan baik.
7. Public Responsibility
Pengelolaan sumber daya organisasi dalam kerangka pelaksana usaha, harus
memiliki tanggung jawab sosial seperti memajukankesejahteraan masyarakat, mencegah
terjadinya polusi, menciptakan lapangan kerja,dan sebagainya.

Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |13| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

B. KEUNGGULAN BERSAING PERUSAHAAN (COMPETITIVE ADVANTAGE)


Perusahaan dikatakan memiliki keunggulan bersaing dibanding perusahaan
lainnya, apabila perusahaan memiliki profitabilitas (profitability) yang lebih besar
dibanding rata rata profitabilitas pesaing dalam suatu industri.
Sedangkan
berkelanjutan

perusahaan

(sustanable

dikatakan

competitive

memiliki
advantage)

keunggulan
bila

bersaing

perusahaan

yang
mampu

mempertahankan profitabilitasnya diatas profitabilitas rata-rata selama bertahun tahun.


Contoh : PT.Indofood Sukses Makmur memiliki keunggulan biaya dibanding
produsen mie instan lainnya karena harga pokok produksi per unit indofood lebih rendah
dibanding pesaing. Hal ini terjadi karena jumlah produksi per hari yang lebih besar
dibanding produsen mie lainnya di indonesia.

C. KLASIFIKASI SUMBER DAYA ORGANISASI


Berdasarkan klasifikasi, sumber daya organisasi dapat dikelompokkan menjadi :
1. Sumber Daya Manusia (Man/Human Resousces)
Menurut Norton dan Kaplan (1996) terdapat tiga sumber yang dapat meningkatkan
kemampuan organisasi untuk melakukan pembelajaran (learning) dan pertumbuhan
(growth). Ketiga sumber tersebut adalah :
a. Employee capabilities (kemampuan karyawan)
b. Information system capabilities (kemampuan sistem inormasi)
c. Organizational procedures (prosedur organisasi yang akan memungkinkan
karyawan memiliki motivasi dan inisiatif dalam bekerja).
2. Keuangan (Money/Capital)
3. Bahan Baku Produksi (Materials)
Bahan baku suatu industri merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
keseluruhan nilai suatu produk yang dapat ditawarkan oleh perusahaan kepada
konsumen.
Apabila perusahaan dapat memperoleh pasokan bahan baku yang kualitasnya
sama dengan bahan baku pesaing tetapi dengan harga yang lebih murah, perusahaan
berpeluang lebih besar memperoleh keunggulan bersaing dibanding para pesaingnya.
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |14| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

4. Mesin-Mesin dan Peralatan (Machineries and Equipments)


Mesin dan peralatan berperan sangat besar dalam penciptaan keunggulan bersaing
sebuah perusahaan. Produktivitas mesin yang tinggi akan mengakibatkan biaya per unit
lebih kecil dibandingkan mesin yang produktivitasnya rendah.
5. Teknologi (Technology)
Teknologi merupakan pemicu terjadinya perubahan (change drive). Teknologi
baru dapat mengubah peta persaingan usaha kepada suatu wilayah persaingan usaha
kepada suatu wilayah persaingan yang sama sekali baru. Contoh : hadirnya produk
telepon seluler
6. Pasar (Market)
Pasar terbentuk akibat adanya interaksi antara penawaran dan permintaan produk.
Suatu produk dapat ditransaksikan di pasar karena produk tersebut memiliki nilai.
7. Informasi (Information)
Perusahaan saat ini berupaya mendayagunakan informasi semaksimal mungkin,
misalnya untk mengetahui besarnya kontribusi masing-masing pelanggan terhadap
keseluruhan pendapatan penjualan.
Dengan memiliki inormasi perusahaan akan dapat membangun hubungan yang
lebih saling menguntungkan dengan pelanggan yang potensial.
D. Kesimpulan
Manajer sudah tentu memiliki maksud dan tujuan tertentu dalam hal mengelola
sumber daya yang menjadi tanggung jawabnya langsung. Tujuan pengelolaan memiliki
beberapa tujuan antara lain:
a. Tujuan Penguasaan Pasar dimana dengan mengelola sumber daya dengan segala daya
upaya

agar

mampu

memenuhi

dan

menguasai

kebutuhan

pasar

dengan

mengedepankan kualitas dan kuantitas serta menggunakan biaya sedikit mungkin.


b. Innovasi segar dimana mengelola sumber daya dengan mengharapkan mampu
menciptakan innovasi baru yang diminati pasar dan menjadi pertama diterima pasar.
c. Phsiycal and Financial Resources dimana mengelola sumber daya dalam
mendapatkan sumber bahan baku yang lebih murah dan berkualitas bahkan bila perlu

Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |15| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

hasil samping produksi dan limbah dapat dijadikan sumber pemasukan kepada
perusahaan.
d. Profitability dimana mengelola sumber daya untuk mencapai keuntungan secara
berkelanjutan dan lebih baik lagi mampu berkembang secara tumbuh dan kembang.
e. Manager performance dan development dimana mengelola sumber daya dengan
tujuan mengambangkan kualitas jajaran manajemen demi mencapai tujuan yang
menguntungkan.
f. Worker performance and attitude dimana mengelola sumber daya karyawan dalam
hal sikap dan tingkah laku dalam lingkungan kerja maupun luar lingkungan kerja
dimana performa dan sikap karyawan dipengaruhi beberapa faktor, disinilah tujuan
mengelola sumber daya dengan formula yang adil dan berimbang demi keberlanjutan
perusahaan.
g. Public Relation dimana mengelola sumber daya pada seluruh stakeholder terutama
pihak pihak yang sangat mempengaruhi laju organisasi perusahaan. Sehingga bila
mengelola dengan tepat dan sesuai kondisi dapat dipastikan menuai keuntungan
disaat diperlukan.
Tujuan lainnya ialah mengelola keuntungan dalam persaingan, maksud dan tujuannya
disini bila perusahaan telah memiliki keuntungan yang sustainable (berkelanjutan) dan memiliki
nilai lebih dengan perusahaan lainnya dalam waktu yang cukup lama sehingga perusahaan dapat
sedikit mengurangi kekhawatiran terhadap pesaing.
Tujuan pengelolaan sumber daya terdiri beberapa klasifikasi antara lain:
1. SDM Sumber Daya Manusia, sudah tentu SDM sangatlah mempengaruhi roda organisasi
perusahaan, karena unsur manusia sangatlah mutlak dan tidak dapat digantikan
sepenuhnya oleh alat. Sehingga pengelolaan manusia adalah Utama.
2. Keuangan dikelola sedemikian rupa agar dapat menjalankan perputaran keuangan dengan
stabil dan sesuai penggunaan yang efektif dan efisien. Sehingga pengelolaan keuangan
adalah salah satu bagian vital yang tidak dapat dilakukan secara sederhana namun
memerlukan perencanaan pengelolaan keuangan yang matang dan bijak.
3. Mesin mesin, mengelola alat alat kerja adalah sama pentingnya dengan mengelola
manusia namun sifatnya optional dan penuh perhitungan. Dimana manfaat mengelola
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |16| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

mesin mesin atau alat alat kerja dengan benar dan baik akan mampu mendongkrak
produksi atau menstabilkan produksi suatu perusahaan.
4. Teknologi Tinggi, mengelola teknologi disini adalah mengelola suatu alat kerja / mesin
dengan menilai suatu perkembangan teknologi yang sudah terkini sehingga mampu
menilai secara financial dan waktu terkait perlu tidaknya menganti teknologi lama
menuju teknologi baru.
5. Bahan Baku, mengelola bahan baku dengan baik dan benar sangatlah penting karena
dengan demikian mampu menghemat waktu produksi; menjaga kualitas produksi dan
meningkatkan nilai kompetitif di pasaran.
6. Pasar, mengelola pasar termasuk bagian dari ujung tujuan akhir perusahaan dimana
kemampuan menilai pasar, distribusi ke pasar dan keinginan pasar sangatlah penting
karena sehebat apapun kualitas produk bila mana tidak ada pasarnya akan menjadi suatu
pemborosan yang nyata.
7. Informasi, mengelola informasi disini adalah mengelola informasi segala aspek yang
mempengaruhi segala bagian dari manajemen dan perusahaan lebih lebih aspek
peraturan dan informasi dari stakeholder yang mampu mempengaruhi keberlangsungan
perusahaan.

Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |17| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

SOAL SOAL
a. Sebutkan tujuan pengelolaan sumber daya Organisasi! dan mengapa?Tolong dijelaskan.
Tujuan utama pengelolaan ialah agar pencapaian tujuan tertentu suatu perusahaan dapat
dicapai secara efektif dan efisien.
Macam macam tujuan pengelolaan sumber daya berdasarkan beberapa aspek antara
lain:
a. Tujuan Penguasaan Pasar dimana dengan mengelola sumber daya dengan segala daya
upaya

agar

mampu

memenuhi

dan

menguasai

kebutuhan

pasar

dengan

mengedepankan kualitas dan kuantitas serta menggunakan biaya sedikit mungkin.


b. Innovasi segar dimana mengelola sumber daya dengan mengharapkan mampu
menciptakan innovasi baru yang diminati pasar dan menjadi pertama diterima pasar.
c. Phsiycal and Financial Resources dimana mengelola sumber daya dalam
mendapatkan sumber bahan baku yang lebih murah dan berkualitas bahkan bila perlu
hasil samping produksi dan limbah dapat dijadikan sumber pemasukan kepada
perusahaan.
d. Profitability dimana mengelola sumber daya untuk mencapai keuntungan secara
berkelanjutan dan lebih baik lagi mampu berkembang secara tumbuh dan kembang.
e. Manager performance dan development dimana mengelola sumber daya dengan
tujuan mengambangkan kualitas jajaran manajemen demi mencapai tujuan yang
menguntungkan.
f. Worker performance and attitude dimana mengelola sumber daya karyawan dalam
hal sikap dan tingkah laku dalam lingkungan kerja maupun luar lingkungan kerja
dimana performa dan sikap karyawan dipengaruhi beberapa faktor, disinilah tujuan
mengelola sumber daya dengan formula yang adil dan berimbang demi keberlanjutan
perusahaan.
g. Public Relation dimana mengelola sumber daya pada seluruh stakeholder terutama
pihak pihak yang sangat mempengaruhi laju organisasi perusahaan. Sehingga bila
mengelola dengan tepat dan sesuai kondisi dapat dipastikan menuai keuntungan
disaat diperlukan.
2. Apa saja yang perlu dikelola dalam sumber daya organisasi?sebutkan dan jelaskan!
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |18| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

a. SDM Sumber Daya Manusia, sudah tentu SDM sangatlah mempengaruhi roda organisasi
perusahaan, karena unsur manusia sangatlah mutlak dan tidak dapat digantikan
sepenuhnya oleh alat. Sehingga pengelolaan manusia adalah Utama.
b. Keuangan dikelola sedemikian rupa agar dapat menjalankan perputaran keuangan dengan
stabil dan sesuai penggunaan yang efektif dan efisien. Sehingga pengelolaan keuangan
adalah salah satu bagian vital yang tidak dapat dilakukan secara sederhana namun
memerlukan perencanaan pengelolaan keuangan yang matang dan bijak.
c. Mesin mesin, mengelola alat alat kerja adalah sama pentingnya dengan mengelola
manusia namun sifatnya optional dan penuh perhitungan. Dimana manfaat mengelola
mesin mesin atau alat alat kerja dengan benar dan baik akan mampu mendongkrak
produksi atau menstabilkan produksi suatu perusahaan.
d. Teknologi Tinggi, mengelola teknologi disini adalah mengelola suatu alat kerja / mesin
dengan menilai suatu perkembangan teknologi yang sudah terkini sehingga mampu
menilai secara financial dan waktu terkait perlu tidaknya menganti teknologi lama
menuju teknologi baru.
e. Bahan Baku, mengelola bahan baku dengan baik dan benar sangatlah penting karena
dengan demikian mampu menghemat waktu produksi; menjaga kualitas produksi dan
meningkatkan nilai kompetitif di pasaran.
f. Pasar, mengelola pasar termasuk bagian dari ujung tujuan akhir perusahaan dimana
kemampuan menilai pasar, distribusi ke pasar dan keinginan pasar sangatlah penting
karena sehebat apapun kualitas produk bila mana tidak ada pasarnya akan menjadi suatu
pemborosan yang nyata.
g. Informasi, mengelola informasi disini adalah mengelola informasi segala aspek yang
mempengaruhi segala bagian dari manajemen dan perusahaan lebih lebih aspek
peraturan dan informasi dari stakeholder yang mampu mempengaruhi keberlangsungan
perusahaan.

Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |19| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

BAB 3
PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN
Berdasarkan seorang pemikir manajemen mahzab perilaku yakni Mary Parker Follet
(Daft And Marcic, 2007) menegaskan bahwa pada dasarnya manajemen adalah, the art of
getting things done through people (seni menyelesaikan suatu pekerjaan melalui orang lain).
Sejak kapan manusia mempraktikkan manajemen ?pertanyaan ini sulit untuk dijawab dengan
pasti. Tetapi, diperkirakan manusia sudah mempraktikkan manajemen ribuan tahun yang
lalu.Sebagai contoh, bangsa Mesir kuno yang hidup 5000 tahun yang lalu telah berhasil
membangun piramida.Salah satu piramida besar yang ada di Mesir dibangun untuk menghormati
raja-raja Cheop.Pembangunan piramida tersebut diperkirakan membutuhkan tenaga kerja
sebanyak 100.000 orang dan penyelesaiannya memerlukan waktu 20 tahun (Kreitner, 2007:
32).Pencapaian yang luar biasa tersebut diduga kuat merupakan hasil dari sebuah manajemen
yang sangat cermat.
Praktik manajemen di Indonesia juga diperkirakan sudah berlangsung selama ratusan
tahun yang lalu.Hal tersebut bisa dilihat dari pencapaian budaya bangsa Indonesia dimasa lalu
yang berhasil membangun Candi Borobudur yang terletak di Magelang, Jawa Tengah. Candi ini
diperkirakan didirikan sekitar tahun 824 masehi oleh para penganut Budha Mahayana pada masa
pemrintahan wangsa Syailendra.
Kendati praktik manajemen sudah dilaksanakan sejak ratusan atau ribuan tahun yang lalu,
namun berbagai peradaban masa lalu tersebut belum berhasil mensistematisasi manajemen
menjadi sebuah kumpulan pengetahuan sistematis yang akan melahirkan disiplin ilmu
manajemen (Lawrence, 1984). Studi manajemen secara sistematis merupakan hal yang baru dan
dapat dikatakan bahwa kajian akademik terhadap ilmu manajemen merupakan produk abad ke20.
Berikut ini akan dijelaskan berbagai pendekatan yang digunakan dalam disiplin ilmu
manajemen. Pendekatan tersebut adalah :universal process approach, operational approach,
behavioral approach, system approach, dan contingency approach.
A. Universal Proces Approach
Pendekatan proses universal merupakan pendekatan yang paling tua dan paling popular
di dalam pemikiran manajemen (Kreitner, 2007 : 34). Pendekatan ini dikenal pula sebagai
pendekatan fungsional (funcsional approach).Pendekatan ini didasari oleh dua asumsi
utama.Pertama, meskipun tujuan perusahaan memiliki keragaman, namun proses inti
manajemennya adalah sama untuk seluruh organisasi tersebut. Kedua, proses manajemen secara

Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |20| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

universal dapat disederhanakan menjadi sekumpulan fungsi dan prinsip yang saling
berhubungan.
Salah seorang tokoh terkemuka tentang pendekatan proses universal adalah Henry
Fayol. Pada tahun 1916 Henry Fayol menerbitkan buku berjudul Administration Industrielle et
Generelle, yang kemudian menjadi sebuah buku klasik di dalam pemikiran ilmu manajemen.
Pada awalnya Fayol adalah seoran insinyur dan belakangan menjadi administrator yang
sukses di sebuah perusahaan pertambangan dan metalurgi yang besar di Perancis. Berdasarkan
pengalamannya sebagai manajer di perusahaan ini, Fayol berkeyakinan bahwa pekerjaan manajer
dapat dibagi ke dalam lima fungsi yang mencerminkan tanggung jawab manajer. Kelima fungsi
tersebut adalah planning, organizing, commanding, coordinating, dan controlling.
Untuk menjalankan kelima fungsi tersebut, manajer membutuhkan sejumlah prinsip dalam
pengelolaan organisasi yang dinyatakan oleh Fayol sebagai 14 prinsip manajemen, yaitu:
1. Division of works (pembagian kerja). Pembagian kerja memungkinkan suatu pekerjaan
dapat dilaksanakan dengan baik sehingga akan memperoleh hasil yang baik.
2. Authority (wewenang). Yaitu hak untuk memerintah bawahan.
3. Discipline (disiplin). Yaitu sikap patuh terhadap aturan organisasi yang harus dimiliki
oleh manajer maupun karyawan.
4. Unity of Command (kesatuan perintah). Perintah hanya dari satu atasan agar karyawan
terhindar dari kebingungan didalam melaksanakan tugas.
5. Unity of Direction (kesatuan arah). Usaha yang dilakukan harus dikoordinasikan dan
difokuskan kepada suatu tujuan yang sama.
6. Subordination of individual interest to the general interest (meletakkan kepentingan
umum diatas kepentingan pribadi).Harus meletakkan kepentingan organisasi diata
kepentingan pribadi sehingga tidak terjadi perbedaan kepentingan (conflict of interest)
yang akan menghambat tujuan organisasi.
7. Remuneration (penggajian). Setiap karyawan harus dibayar secara wajar sesuai dengan
kontribusi yang mereka beikan bagi organisasi.
8. Centralization (pemusatan wewenang). Agar pemberian perintah dapat berjalan dengan
efektif, dibutuhkan pemusatan wewenang.
9. Scalar chain (rantai scalar). Menunjukkan rantai komando yang tergambar didalam
struktur organisasi formal.
10. Order (keteraturan). Menunjukkan penataan orang dan material secara teratur di tempat
kerja.
11. Equity (keadilan). Manajer harus memperlakukan karyawan dengan adil untuk
memperoleh loyalitas.
12. Stability and tenure of personnel (stabilitas tenaga kerja). Perusahaan harus berupaya
mempertahankan karyawan yang memiliki kinerja baik.
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |21| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

13. Initiative (inisiatif). Manajer harus merangsang karyawan untuk memikirkan rencana
dan melaksanakan rencana tersebut.
14. Esprit de Corps (menghormati korps).Manajer dan karyawan harus menghormati
organisasi tempat dimana dia bekerja.
B. Operational Approach
Pendekatan ini bertujuan meningkatkan efisiensi produksi, memangkas terjadinya
pemborosan serta meningkatkan mutu.(Kreitner, 2007).Memasuki abad ke -21, pendekatan ini
sering juga disebut sebagai scientific management, management science, operation research,
production management dan operation management.
Peletak dasar pendekatan operasional atau scientific management adalah Frederick
Winslow Taylor.Pendekatan ini dinamakan scientific management karena Taylor menerapkan
kaidah-kaidah ilmiah dalam kegiatan manajemen produksi untuk menggantikan praktik
tradisional yang berdasarkan kebiasaan (rule of thumb).
Pemikiran Taylor mengenai scientific management, tertuang didalam karyanya yang
terkenal The Principles of Scientific management yang terbit pada tahun 1911. Taylor memulai
gerakan scientific managementdalam empat bidang kajian, yaitu: standardisasi (standardization),
studi waktu dan tugas (time and task study), seleksi sistematis dan pelatihan (systematic selection
andtraining), dan pembayaran insentif (pay insentives).
Standardisasi (standardization). Proses pembuatan standar dilakukan melalui suatu observasi
yang cermat.
Studi Waktu dan Tugas (Time And Task Study). Untuk meningkatkan efisiensi kerja, Taylor
melakukan studi waktu dan gerak untuk mendeteksi berbagai kekeliruan didalam bekerja yang
dilakukan menurut kebiasaan.
Seleksi Sistematis Dan Pelatihan (Systematic Selection And Training).Hasil penelitian yang
dilakukan Taylor menunjukkan bahwa melalui seleksi karyawan yang tepat guna mengerjakan
pekerjaan tertentu dan memberikan kepada mereka pelatihan yang dibutuhkan dapat
meningkatkan produktivitas kerja secara signifikakan.
Pembayaran Insentif (Pay Insentives).Berdasarkan
hasil pengamatannya, Taylor
menyimpulkan bahwa setiap pemberian upah tradisional yang memberikan upah dengan besaran
tetap untuk setiap unit yang dihasilkan tidak dapat memotivasi karyawan untuk mencapai
produktivitas yang lebih tinggi. Untuk mengatasi hal tersebut, Taylor memberlakukan sistem
pengupahan differensial untuk setiap unit produk yang dihasilkan (differential piece-rate plan).
Dengan menerapkan differential piece-rate plan, perusahaan taylor mampu meningkatkan
produktivitas karyawan. Sedangkan menurut pasangan suami istri Frank Gilbert dan Lilian
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |22| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

Gilberth bahwa kurangnya produktivitas para karyawan bukan berasal dari sifat pekerjaan yang
monoton, melainkan karena pihak manajemen kurang memiliki perhatian terhadap para
karyawan.Kesimpulan ini merupakan salah satu tonggak bagi lahirnya pendekatan baru dibidang
manajemen yang disebut behavioral approach.
C. Behavioral Approach
Sebagaimana pendekatan manajemen lainnya, pendekatan perilaku merupakan suatu
pendekatan yang mengalami perkembangan secara evolusioner.Tokoh penting yang dianggap
memberikan kontribusi paling besar bagi berkembangnya pendekatan perilaku adalah Elton
Mayo.Bermula dari sebuah penelitian yang dimulai tahun 1924, para peneliti pada saat itu ingin
mengetahui pengaruh berbagai kondisi kerja terhadap produktivitas karyawan.Salah satu kondisi
kerja yang dimaksud adalah tingkat penerangan (illumination) di ruang pabrik.Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pada saat tingkat penerangan dinaikkan, maka terjadi pula peningkatan
produktivitas dan pada saat tingkat penerangan diturunkan bahkan sampai tingkat penerangan
paling minimum, produktivitas karyawan tetap menunjukkan peningkatan.
Setelah dilakukan investigasi secara intensif, akhirnya Mayo dan tim peneliti lainnya
menemukan bahwa peningkatan produktivitas terjadi karena para karyawan tersebut berinteraksi
dengan para peneliti yang memperlakukan mereka dengan baik, tidak seperti perlakuan para
mandor. Mayo dan peneliti lainnya menamakan efek ini sebagai Hawthorne Effect.Fenomena
ini membuka mata para peneliti untuk sampai pada satu kesimpulan bahwa peningkatan
produktivitas karyawan bukan hanya semata-mata diakibatkan oleh lingkungan fisik saja
melainkan dipengaruhi pula oleh faktor manusia.
Tokoh kedua yang memberi sumbangan bagi perkembangan pendekatan perilaku adalah
Mary Parker Follet.Dia berkesimpulan bahwa manajer lebih memerlukan upaya untuk
mengkoordinasi dan mengharmoniskan usaha yang dilakukan oleh kelompok, dibanding
pemaksaan apalagi penyiksaan terhadap para pekerja.
Follet berkeyakinan bahwa manajemen merupakan suatu proses yang dinamis dan tidak
statis seperti yang dikonsepsikan oleh Taylor maupun Fayol. Follet berargumentasi bahwa
karyawan harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan apabila keputusan itu nantinya akan
mempengaruhi karyawan.
Tokoh ketiga yang memberikan kontribusi besar dalam mengembangkan pendekatan
perilaku adalah Douglas McGregor.Dia dikenal dengan Teori X dan Teori Y. Kedua asumsi
mengenai karyawan tersebut, dituangkan oleh McGregor dalam bukunya yang berjudul The
Human Side of Enterprise yang terbit pada tahun 1960 (Kreitner, 2007).
Teori X berasumsi bahwa bawahan kurang memiliki ambisi, menghindari tanggung jawab dan
lebih senang untuk diarahkan. Manajer yang memiliki kecenderungan menganggap karyawan
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |23| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

seperti itu, akan memilih untuk menerapkan gaya kepemimpinan otoriter dengan memerintahkan
bawahannya apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya.
Teori Y berasumsi bahwa bawahan memiliki tanggung jawab, ambisi, dan menggunakan
imajinasi, kreativitas, serta keahlian mereka untuk memenuhi target pekerjaan yang telah
dibebankan kepada mereka. Manajer yang memiliki kecenderungan mempersepsi karyawannya
seperti Teori Y, akan lebih memilih gaya kepemimpinan partisipatori (participatory style),
melakukan konsultasi dengan bawahan, memperoleh pendapat mereka serta mendorong
bawahannya untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
D. System Approach
Tokoh utama pendekatan sistem adalah Chester I. Barnard. Di dalam bukunya The
Function of Executive yang terbit pada tahun 1938, Barnard memandang organisasi sebagai suatu
sistem kerja sama (cooperative system) merupakan suatu kumpulan yang terdiri dari komponenkomponen fisik, biologi, manusia secara pribadi dan sosial yang memiliki hubungan sistematis
dan bekerja sama untuk setidak-tidaknya mencapai tujuan yang jelas.
Pemikiran manajemen modern lainnya yang sangat dipengaruhi oleh pendekatan sistem
adalah pandangan bahwa organisasi seperti halnya manusia yang merupakan suatu sistem
terbuka, memiliki kemampuan untuk berpikir dan belajar. Dasar pemikiran ini membentuk apa
yang kemudian disebut sebagai knowledge management, yakni suatu inisiatif strategik yang
dilakukan oleh perusahaan untuk mengeksploitasi berbagai ide yang berharga dari sumber daya
manusia, baik yang berasal dari internal organisasi maupun dari luar organisasi agar organisasi
dapat memperoleh keunggulan bersaing (Kreitner : 2007).
E. Contingency Approach
Pada tahun 1960-an, para manajer semakin sadar bahwa efektivitas berbagai gaya
manajemen bervariasi dan dipengaruhi oleh situasi. Fenomena ini melahirkan pendekatan baru
didalam manajemen yang disebut pendekatan kontingensi (contingency approach) atau disebut
juga situational approach.Pendekatan ini merupakan suatu upaya untuk menentukan praktik dan
teknik manajerial yang paling sesuai dengan situasi tertentu.Secara umum istilah kontingensi
memiliki arti pilihan dari suatu alternatif rangkaian tindakan.
Tokoh pemikir manajemen yang memberikan kontribusi bagi perkembangan pendekatan
kontingensi adalahFred Luthans (Kreitner, 2007).Luthans berpendapat bahwa munculnya
pendekatan kontingensi dalam ilmu manajemen bukanlah berarti bahwa pendekatan tradisional
mengenai manajemen adalah keliru, (Kreitner, 2007) melainkan berbagai pendekatan tradisional
tersebut sudah tidak memadai lagi untuk menjeaskan fenomena yang terjadi di era 1960-an.

Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |24| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

Pendekatan kontingensi memiliki arti tersendiri dalam kajian ilmu manajemen dan
memperoleh dukungan bukti-bukti empiris yang kuat. Hal ini antara lain disebabkan manajemen
bukanlah merupakan ilmu yang pasti. Oleh sebab itu berbagai persoalan seperti gaya
kepemimpinan apa yang harus dijalankan seorang manajer, struktur organisasi bagaimana yang
cocok untuk perusahaan maupun strategi apa yang harus dipilih oleh perusahaan, semuanya
sangat bergantung kepada situasi disaat keputusan dibuat.
F. Kesimpulan
1. Universal Approach(Approach Functional )
Pendekatan secara universal atau pendekatan fungsional ialah pendekatan secara
menyeluruh terhadap segala faktor faktor dari berdirinya manajemen dimana berujung
pada satu tujuan yakni pencapaian target. Sehingga pendekatan ini akan memaparkan
pada masing faktor yang terdiri dari fungsi Planning; organizing; commanding;
coordinating and controlling.
2. Operational Approach (Pendekatan Operasional)
Pendekatan Operasional berawal dari perusahaan manufaktur yang berfokus dan
menitikberatkan kegiatan produksi, dimana pendekatan operasional lebih tepat bila
menitik beratkan pembuatan standar bahan baku sampai dengan standar bahan siap jual
ke pasar; Menganalisa tata cara produksi hingga mampu efektif secara waktu dan tenaga;
menitikan pelatihan untuk meningkatkan produktifitas perusahaan dan penambahan
Insentif untuk memacu motivasi bekerja.
3. Behavior Approach
Pendekatan sikap ialah pendekatan manajemen terhadap karyawan yang lebih humanis
atau lebih manusia, dimana menitik beratkan psikologi dan empati karyawan sehingga
dengan ini tidak menyebabkan konflik yang tidak menguntungkan kedua belah pihak.
Pendekatan secara psikologi dan menilai kondisi lingkungan dimana kondisi lingkungan
secara fisik dapat mempengaruhi produktifitas. Pendekatan sikap arti lainnya ialah
meletakan kepercayaan perusahaan sebagian untuk menerapkan konsep pemikirannya
dengan syarat tanpa harus melenceng dari Visi Misi dan strategi perusahaan.
4. System Approach
Salah satu sifat manusia ialah bersosialisasi ke seluruh manusia dimana manusia tidak
dapat terpisahkan pada suatu sistem kehidupan masyarakat; lingkungan dan alam itulah
yang dinamakan pendekatan sistem. Pendekatan sistem lebih menitik beratkan pada
pendekatan kesesama karyawan dan lingkungan alam sekitar sehingga mampu
menumbuhkan rasa inisiatif dalam diri masing masing karyawan.
5. Contingency Approach
Pendekatan situasional ialah pendekatan yang dilakukan sesuai situasi kondisi terkini
terhadap karyawan dan pemangku stakeholder. Pendekatan situasional disini
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |25| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

pemutakhiran teori teori pendekatan yang lalu sehingga pendekatan situasional jelas
memiliki unsur unsur terdahulu guna menjadikan manajemen yang ideal dan sesuai
kondisi terkini saat mengambil suatu keputusan. Teori ini menjadi ideal dikarenakan
manajemen adalah ilmu yang dinamis bukan statis.

Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |26| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

SOAL SOAL
1. Apa tujuan dari mempelajari perkembangan Ilmu Manajemen?Jelaskan!
Jawab:
Tujuan utama mempelajari Perkembangan ilmu manajemen ialah untuk menentukan
pendekatan manajemen seperti apa yang paling ideal dan tepat dalam menjalan roda
organisasi suatu perusahaan. Sehingga pencapaian suatu cita cita perusahaan akan
segera dapat dicapai dengan segera.
2. Jelaskan dan sebutkan macam macam pendekatan manajemen dalam pengelolaan suatu
organisasi!
Jawab:
Pendekatan Universal Pendekatan secara keseluruhan aspek unsur unsur
tersusunnya rantai organisasi sehingga diharapkan menjadikan fungsi perusahaan yang
ideal.
Pendekatan Operasional Yaitu pendekatan lebih kespesifik ke salah satu keahlian
ilmu tertentu yang bermanfaat untuk peningkatan produktifitas produksi sehingga lebih
mendalami efesiensi dan efektifitas dalam melakukan kegiatan produksi. Akan lebih
cocok melakukan peningkatan ketrampilan dengan pelatihan kepada karyawan yang
ditunjuk.
Pendekatan Sikap Yaitu pendekatan secara human dan menitik beratkan ke rasa dan
asa (empati & simpati) lebih spesifiknya ialah pendekatan psikologis tiap tiap karyawan
terhadap manajemen sehingga timbul harmonis antar satu sama lain dan diharapkan
mampu menimbulkan rasa inisiatif dalam melakukan suatu pekerjaan. Dan meletakan
kepercayaan kepada karyawan sehingga karyawan merasa difasilitasi untuk beraktualisasi
dengan syarat tidak keluar dari jalur visi misi strategi dan tujuan utama perusahaan.
Pendekatan Sistem Yaitu pendekatan yang menitik beratkan kepada sesama
karyawan; lingkungan masyarakat sekitar dan kondisi lingkungan secara fisik dan
tersistem, tersistem disini dikarenakan saling terkait dan membutuhkan satu sama lain,
sehingga bila terjadi penyimpangan akan menjadikan penyimpangan sistem itu sendiri,
dengan demikian rasa inisiatif karywan akan timbul dan meningkatkan produktifitas.
Pendekatan Situasional salah satu metode pendekatan yang paling terkini dan paling
mutakhir dalam penerapannya. Karena segala unsur unsur teori pendahulu turut serta
menjadi kerangka dasar pendekatan situasional, sehingga menjalankan roda organisasi
tidak terjadi tumpang tindih dan keseteraan tugas serta tanggung jawab masing masing.

Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |27| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

BAB 4
LINGKUNGAN PERUSAHAAN
Disiplin ilmu manajemen telah mengadopsi beberapa pendekatan dari disiplin ilmu lain
yang lebih mapan seperti fisika. Dalam teori fisika sistem merupakan kumpulan dari beberapa
bagian yang berjalan secara independen tetapi saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Melalui adospi pendekatan sistem yang berasal dari ilmu fisika ke dalam teori
manajemen, maka lahirlah pendekatan sistem. Pendekatan ini telah mengubah cara pandang
terhadap organisasi dengan menganggap organisasi sebagai suatu sistem terbuka yang akan
memperoleh pengaruh dari lingkungannya seperti halnya sistem terbuka yang lain. Adopsi
pendekatan sistem ke dalam teori manajemen telah melahirkan konsep baru yang kemudian
dikenal dengan nama konsep lingkungan perusahaan ( business environment ).
Pengelompokan terhadap lingkungan perusahaan secara sistematis mulai dilakukan oleh
Dill (Bourgeois, 1980) yang membagi lingkungan perusahaan ke dalam dua kategori, yaitu
lingkungan umum (general environment) dan lingkungan tugas (task environment).Baik
lingkungan umum maupun lingkungan tugas, kedua-duanya merupakan lingkungan luar
perusahaan (external environment).Selain memiliki lingkungan eksternal, perusahaan juga
memiliki lingkungan internal (internal environment) dimana sumber daya organisasi perusahaan
berada. Kedua jenis lingkungan perusahaan ini akan mempengaruhi perusahaan yang dikelola
oleh para manajer dalam mencapai tujuan.
A. Lingkungan Eksternal Perusahaan
Menurut Duncan (1972) yang dimaksud dengan lingkungan eksternal perusahaan
(external business environment) adalah berbagai faktor yang memiliki kekuatan (forces) dan
dapat mempengaruhi perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan dapat memberikan ancaman
(threats) yang akan menghambat tujuan perusahaan. Selain itu, dapat pula memberikan sejumlah
peluang (opportunities) dan apabila perusahaan dapat memanfaatkan berbagai peluang tersebut,
maka perusahaan berpeluang untuk meningkatkan keunggulan bersaing. Lingkungan eksternal
perusahaan dibagi ke dalam dua kategori yakni lingkungan umum (general environment) dan
lingkungan tugas (task environment).
1. Lingkungan Umum Perusahaan. Grant (1999) menyebutkan bahwa lingkungan umum
perusahaan terdiri atas berbagai faktor seperti nilai-nilai sosial (social value), taraf
pendidikan (educational), politik, ekonomi, hukum, demografi, lingkungan, sumber daya
alam, dan teknologi.Value-based Management (2001) menyebut analisis terhadap
lingkungan umum perusahaan ini sebagai PEST Analysis yang mencakup analisis
terhadap political factors, Economic factors, Social factors, dan Technological factors.
Selain analisis PEST, saat ini telah banyak perusahaan yang menggunakan analisis
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |28| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

STEEPLE (Social/demographic, Technological, Economic, Environmental (Natural),


Political, Legal and Ethical) saat melakukan analisis lingkungan.
Bila lingkungan umum terdiri atas berbagai faktor yang relatif tidak dapat dikendalikan
oleh perusahaan serta memiliki pengaruh terhadap industri secara keseluruhan, maka
lingkungan tugas (task environment) merupakan lingkungan yang memiliki pengaruh langsung
terhadap perusahaan karena memiliki interaksi langsung dengan faktor-faktor yang ada di
lingkungan tugas.Lingkungan tugas terdiri dari berbagai faktor seperti para pelanggan, para
pesaing, para pemasok, pasar tenaga kerja, industri serta lembaga keuangan.(Ashegian dan
Ebrahimi, 1990).
2. Lingkungan Internal Perusahaan
Berbagai faktor yang terdapat dalam lingkungan internal perusahaan mencakup resources
and capabilities. Baik resources maupun capabilities yang dimiliki perusahaan saat ini akan
membatasi misi, tujuan, maupun strategi yang akan dibuat oleh perusahaan.
a. Resources (sumber daya)(Barney and Hesterly, 2008) merupakan sekumpulan aset, baik
dalam bentuk aset berwujud (misalnya fasilitas pabrik yang dimiliki perusahaan, produk
yang dihasilkan oleh perusahaan, persediaan bahan baku yang dimiliki oleh perusahaan,
dan sebagainya) maupun dalam bentuk aset tidak berwujud (misalnya citra merek
perusahaan, atau reputasi perusahaan) yang berada didalam kendali perusahaan serta akan
membantu perusahaan dalam melakukan implementasi strategi untuk memperoleh
keunggulan bersaing.
b. Capabilities adalah kemampuan yang dimiliki perusahaan untuk mengkoordinasikan
sumber daya yang dimiliki dan memberdayakan sumber daya tersebut secara produktif.
Kapabilitas perusahaan terdiri dari tiga hal, yaitu struktur organisasi, proses organisasi,
dan sistem pengendalian organisasi. Proses organisasi menjadi faktor penentu untuk
menjalankan strategi tertentu guna mencapai tujuan perusahaan. Faktor penting lainnya
yang sangat berpengaruh terhadap kapabilitas perusahaan adalah keahlian dan
pengetahuan yang dimiliki oleh sumber daya manusia (Hitt, Ireland dan Hoskisson,
2005). Dalam hal ini perusahaan secara berkelanjutan harus mampu mengembangkan
kemampuan modal manusia (human capital) dalam menyerap informasi dan ilmu
pengetahuan sehingga akan dapat berkontribusi terhadap peningkatan mutu koordinasi
penggunaan sumber daya yang dimiliki.

Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |29| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

B. Tujuan Analisis Lingkungan Perusahaan


Analisis lingkungan perusahaan dapat dibagi ke dalam dua bagian, yaitu analisis
lingkungan eksternal dan analisis lingkungan internal.Tujuan yang ingin diperoleh melalui
pelaksanaan kegiatan analisis lingkungan eksternal adalah untuk mengidentifikasi adanya
berbagai peluang (opportunities) dan ancaman (threats).Peluang dan ancaman merupakan bagian
dari analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, and threats).
Ancaman (threats) adalah berbagai kondisi di dalam lingkungan eksternal perusahaan yang
dapat menghambat pencapaian tujuan perusahaan untuk memperoleh keunggulan bersaing (Hitt,
Ireland dan Hoskisson, 2005).
Peluang (opportunities)adalah berbagai kondisi di lingkungan eksternal perusahaan yang
apabila dimanfaatkan akan membantu perusahaan mencapai keunggulan bersaing.
Bila analisis terhadap lingkungan eksternal perusahaan ditujukan untuk mengidentifikasi
berbagai peluang dan ancaman, maka analisis terhadap lingkungan internal perusahaan ditujukan
untuk mengidentifikasi berbagai kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) yang ada
pada sumber daya dan kapabilitas perusahaan.Dalam hal ini perusahaan melakukan komparasi
antara sumber daya dan kapabilitas yang dimiliki perusahaan dengan sumber daya dan
kapabilitas yang dimiliki pesaing.Komparasi sumber daya dan kapabilitas perusahaan ini sangat
diperlukan untuk menjaga kelangsungan usaha perusahaan.
C. Alat Analisis Untuk Memahami Perkembangan Lingkungan Luar Perusahaan
Salah satu alat analisis yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi peluang dan
ancaman adalah analisis struktur industri atau yang lebih dikenal dengan model five forces
dari Michael Porter.Dalam hal ini Porter (1998) mendefinisikan strukur industri sebagai the
underlying economic and technical characteristics of an industry.Selanjutnya Porter
menyebutkan adanya lima kekuatan persaingan dalam suatu struktur industri yang akan
berpengaruh terhadap profitabilitas suatuindustri, yaitu : the entry of new competitors (potensial
entrants), the threat of subtitutes (subtitutes), the bargaining power of buyers (buyers), the
bargaining power of suppliers (suppliers), and the rivalry among the existing
competitors.Kelima kekuatan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
Entry Barriers (hambatan masuk) merupakan berbagai faktor yang akanmenghambat pendatang
baru (potensial new entrants) memasuki suatu industri. Hambatan masuk yang rendah akan
mengakibatkan suatu industri mengalami penurunan profitabilitas dengan cepat karena semakin
meningkatnya persaingan diantara perusahaan dalam satu industri. Sebaliknya hambatan masuk
yang tinggi, diasumsikan akan dapat mempertahankan daya tarik industry untuk jangka waktu
yang panjang. Elemen-elemen struktur industri yang akan mempengaruhi entry barriers adalah:
economies of scale, proprietary product differences, brand identity, switching cost, capital
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |30| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

requirements, acces to distribution, absolute cost andvantages, government policy, expected


retaliation.
Determinants of Supplier Power. Kemampuan pemasok untuk menentukan syarat-syarat
perdaganngan yang menguntungkan bagi dirinya maupun yang menguntungkan bagi kedua belah
pihak sangat dipengaruhi oleh elemen-elemen struktur industri sebagai berikut: differentiation of
inputs, switching cost of supplier and firm in the industry, presence of substitute inputs, supplier
concentration, importance of volume to supplier, cost relative to total purchase in the industry,
impact of inputs on cast or differentiation, threat of forward integration. Apabila perusahaan
dapat memperoleh pasokan bahan baku dari beberapa pemasok, maka kedudukan perusahaan
relative lebih kuat dibandingkan pemasok sehingga tidak ada ancaman yang berarti bagi
perusahaan. Tetapi apabila perusahaan bergantung hanya kepada satu pemasok, maka kedudukan
pemasok menjadi kuat dan dapat menimbulkan ancaman bagi perusahaan.
Rivalry Determinants. Menurut Porter, intensitas persaingan (intensity of rivalry) antar
perusahaan dalam suatu industri sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut: industry
growth,fixed costs/value added, intermitten overcapacity, product differencies, brand identity,
switching costs, concentration and balance, informational complexity, diversity of competitors,
corporate stakes, dan exit barriers. Perusahaan yang melakukan inovasi dapat menikmati profit
yang besar pada saat pesaing lain belum memasuki pasar yang sama. Tetapi sebagaimana
dinyatakan oleh Hermawan Kartajaya (2002), persaingan saat ini sudah memasuki tahap wild.
Hal ini ditandai dengan semakin cepatnya pesaing memperoleh akses teknologi sehingga dalam
waktu yang relatif singkat mereka akan dapat menghasilkan produk yang serupa dengan produk
yang dihasilkan oleh perusahaan innovator.
Determinant of Subtitution Threat. Persaingan terhadap produk yang dihasilkan perusahaan
tidak hanya berasal dari perusahaan yang memproduksi produk yang sama sehingga
menimbulkan persaingan langsung (direct competition), melainkan bisa juga berasal dari
perusahaan yang memproduksi produk yang memiliki kesamaan fungsi dengan produk yang
dihasilkan perusahaan. Produk seperti itu dinamakan produk subtitusi (substitute products).
Determinant of Buyer Power.Pembeli memiliki posisi penting terhadap keberlangsunganhidup
perusahaan karena sales revenue yang diperoleh perusahaan berasal dari penjualan produk
perusahaan kepada buyer.Posisi tawar menawar pembeli terhadap perusahaan yang menjual
barang dan jasa ditentukan oleh dua hal utama yakni bargaining leverage dan price
sensitivity.Bargaining leverage pembeli selanjutnya ditentukan oleh beberapa faktor sebagai
berikut: buyer concentration versus firm concentration, buyer volume, buyer switching costs
relative to firm switching costs, buyer information, ability to backward integrate, substitute
products. Faktor lain yang menjadi determinan kekuatan pembeli adalah sensitivitas harga.
Sedangkan price sensitivity ditentukan oleh beberapa faktor seperti: price/total purchases,
product differences, brand identity, buyer profits, dan decision makers insentives.
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |31| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

D. Alat Analisis Untuk Memahami Perkembangan Lingkungan Internal Perusahaan


Selain melakukan analisis terhadap lingkungan luar, perusahaan juga harus melakukan
analisis terhadap lingkungan internal perusahaan untuk dapat mengidentifikasi berbagai kekuatan
dan kelemahan yang dimiliki oleh sumber daya dan kapabilitas perusahaan.Salah satu alat
analisis yang dapat digunakan adalah dengan melakukan value chain analysis (analisis rantai
nilai). Analisis rantai nilai bertujuan untuk melakukan analisis terhadap kemampuan sumber
daya internal organisasi yang terdiri dari berbagai fungsi organisasi seperti fungsi marketing,
keuangan, produksi, riset dan fungsi lainnya dimana keseluruhan kemampuan fungsi perusahaan
tersebut bermuara kepada kemampuan perusahaan untuk menghasilkan margin.
Menurut Porter (1998) setiap korporasi memiliki rantai nilai internal yang berbeda.
Sebagai contoh bagi perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, Porter membagi aktivitas
perusahaan yang memiliki sumbangan terhadap pembentukan margin perusahaan kepada dua
kelompok kegiatan, yaitu primary activities (aktivitas utama perusahaan) yang mencakup
inbound logistics, operations, outbound logistics, marketing and sales, service; dan support
activities (aktivitas pendukung) yang mencakup firm infrastructure, human resources
management, technology development dan procurement.
Analisis rantai nilai korporasi dilakukan melaui tiga tahapan (Wheelen and Hunger, 2004:86)
sebagai berikut:
1. Memeriksa rantai nilai dari masing-masing lini produk yang menyangkut berbagai
aktivitas yang berkaitan dengan produksi masing-masing produk atau jasa. Melalui
pemeriksaan ini akan dapat ditentukan aktivitas yang dapat dipandang sebagai kekuatan
perusahaan (core competencies) atau merupakan sumber kelemahan (core deficiencies)?
Apakah setiap kekuatan yang dimiliki perusahaan menimbulkan keunggulan bersaing
sehingga dapat dikategorikan sebagai kompetensi yang unggul (distinctive competencies).
2. Memeriksa keterkaitan (linkages) rantai nilai di dalam masing-masing lini produk untuk
memastikan bahwa setiap bagian perusahaan akan dapat meningkatkan margin dan
menekan biaya.
3. Memeriksa kemungkinan terjadinya sinergi diantara nilai untuk berbagai lini produk yang
berbeda. Dalam hal ini perusahaan dapat mengupayakan terjadinya economies of scope
yang dihasilkan ketika rantai nilai dari dua produk yang terpisah melakukan aktivitas
bersama yang dapat menekan biaya. Sebagai contoh biaya yang dikeluarkan dalam
bentuk joint production untuk multiple product dengan menggunakan fasilitas produksi
yang sama akan jauh lebih rendah dibandingkan bila produk tersebut diproduksi secara
individual.
Tujuan akhir dari kegiatan manajemen adalah memperoleh keunggulan bersaing yang
dicirikan oleh, salah satunya, kepemimpinan biaya (cost leadership). Perusahaan yang
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |32| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

melakukan analisis rantai nilai akan dapat mengidentifikasi di bagian aktivitas manakah (apakah
primary activities ataukah supported activities). Perusahaan masih dapat melakukan perbaikan
struktur biaya sehingga akan mempengaruhi margin perusahaan.
Sumber daya dan kapabilitas perusahaan dikatakan memiliki kekuatan dibanding pesaing
apabila penggunaan sumber dayadan kapabilitas tersebut dapat menjadikan perusahaan lebih
unggul dibanding pesaing.Misalnya perusahaan memiliki keunggulan dari sisi biaya produksi.
Keunggulan biaya yang dimiliki oleh perusahaan memungkinkan perusahaan memperoleh
margin lebih besar dibanding pesaing, sekalipun perusahaan dan pesaing menetapkan harga jual
produk yang sama.
E. Kesimpulan
1. Perusahaan yang bergerak dalam bidang apapun baik perusahaan profit maupun sosial
haruslah memperhatikan gejolak lingkungan perusahaan, memperhatikan secara
internal maupun eksternal. Gejolak yang harus diperhatikan ialah prinsip SWOT
seperti diterangkan pada bab sebelumnya dan menitik beratkan pada solusi ancaman
langsung tidak langsung jangka panjang dan pendek.
2. Dengan memahami dan mampu menerapkan Lingkungan Perusahaan beserta analisa
lingkungan perusahaan, dapat dipastikan segala ancaman dan bayang bayang
bencana kerugian tidak akan berdampak pada suatu perusahaan, kemampuan
manajemen dalam hal lingkungan haruslah terus diasah dengan cara mengikuti
perkembangan informasi dalam segala bidang seperti kondisi politik serta hukum,
kondisi ekonomi, kondisi sosial masyarakat, dan perkembangan teknologi sehingga
terpaan segala macam ancaman dapat diselesaikan dari segala penjuru kesempatan.

Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |33| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

1.

2.

3.

4.

SOAL SOAL
Tujuan memahami lingkungan perusahaan?Jelaskan beserta alasannya!
Jawab:
Tujuan memahami lingkungan perusahaan ialah untuk mengenal lebih jauh lingkungan
seperti apa yang mampu mempengaruhi keberlangsungan roda organisasi perusahaan,
lebih memahami sifat sifat lingkungan perusahaan beserta dampak penting serta
dampak gentingnya dalam terhadap perusahaan.
Tujuan memahami analisa lingkungan perusahaan? Dan Jelaskan!
Jawab:
Tujuan utamanya ialah untuk mampu menilai gejala gejala yang terjadi di lingkungan
perusahaan, baik lingkungan internal perusahaan maupun eksternal perusahaan sehingga
membantu manajemen untuk mengambil keputusan dalam menjalankan roda kemudi
perusahan.
Sebutkan macam macam lingkungan perusahaan beserta penjelasannya!
Jawab:
Lingkungan Internal yakni lingkungan yang masih bisa dijangkau oleh kewenangan
kewenangan manajemen dan relatif dapat dikendalikan atau bahkan dicegah dampaknya.
Lingkungan Eksternal yakni lingkungan yang relatif tidak dapat dikendalikan oleh
kewenangan perusahaan dan memerlukan daya upaya yang ekstar untuk menghindari
dampak penting terhadap perusahaan.
Sebutkan unsur unsur lingkungan Internal perusahaan?dan Jelaskan!
Jawab:
Unsur unsur lingkungan Internal perusahaan Yaitu terdiri dari:
a. Lingkungan Capabilitas perusahaan (Pemegang Kewenangan) yakni kemampuan
perusahaan mengkoordinasikan; memanfaatkan dan mengendalikan secara efektif dan
efisien segala sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan.
b. Lingkungan Resources perusahaan ialah segala sumber yang dimiliki seperti memiliki
karyawan Middle manajemen dan firstlinner yang unggul pada masing masing
tanggung jawab; memiliki segala alat-alat kerja yang selalu dikembangkan pada
pemutakhiran terkini; memiliki sumber bahan baku kualitas tinggi dan harga
kompetitif; memiliki nama baik perusahaan dan merk yang reputasinya baik.

Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |34| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

BAB 5
MANAJEMEN PARA PEMANGKU KEPENTINGAN
A. Konsep Stakeholder (Pemangku kepentingan) Perusahaan.
Melalui pengakuan terhadap berbagai elemen di lingkungan luar perusahaan yang
akan berpengaruh terhadap efektivitas pencapaian tujuan, para peneliti di Stanford Research
Institute (SRI) memperkenalkan konsep stakeholder pada tahun 1963 (Freeman dan Reid,
1983 : 89) yang mula-mula merujuk kepada pengertian :
those groups without support the organization would cease to exist
(berbagai kelompok tertentu yang tanpa dukungan mereka perusahaan akan berhenti).
Freeman (1983 : 46), mendifinisikan stakeholder sebagai setiap kelompok atau
individu yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh pencapaian tujuan perusahaan.
Stakeholder mencakup para pemegang saham (share owners), para karyawan (employees), para
pelanggan (customers), para pemasok (suppliers), para pemberi pinjaman (lenders) dan
masyarakat luas (society).
Berbagai gerakan yang terjadi selama tahun 1960-an sampai 1970-an, seperti : gerakan
untuk menuntut hak-hak sipil (civil rights), gerakan anti perang, gerakan konsumerisme
(consumerism), gerakan aktivis lingkungan hidup (environmentalism) dan gerakan untuk
memperjuangkan hak-hak perempuan (womens right).Ansoff (Freeman dan Reid, 1983)
menekankan pentingnya pengelolaan perusahaan untuk menyeimbangkan berbagai klaim yang
bertentangan dari para stakeholder terhadap aktivitas yang dilakukan perusahaan.Sedangkan
Dill (Freeman dan Reid, 1983) menekankan pentingnya memperhitungkan peran yang dapat
dilakukan stakeholder dalam mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh manajer perusahaan.
Menyadari adanya realita baru hubngan antara perusahaan korporasi dengan
stakeholder, Freeman dan Reed (1983 : 91) mengajukan du rumusan stakeholder, yakni :
1. The Wide Sense of Stakeholder(Stakeholder dalam arti luas)
Stakeholder adalah kelompok maupun individu-individu yang dapat
mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan atau mereka yang dipengaruhi oleh kegiatan
perusahaan pada saat perusahaan mengejar tujuannya.Yang termasuk stakeholder ini mencakup
: kelompok kepentingan publik, kelompok yang melakukan aktivitas protes (protest group),
pegawai pemerintah, asosiasi perdagangan, pesaing, serikat pekerja dan juga karyawan,
pelanggan pada segmen tertentu dan pemegang saham.
2. The Narrow Sense of Stakeholder (Stakeholder dalam arti sempit)
Perusahaan memiliki ketergantungan untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya kepada stakeholder ini yang terdiri dari kelompok-kelompok tertentu maupun
individu-individu tertentu.Yang termasuk stakeholder ini adalah karyawan, pelanggan pada

Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |35| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

segmen tertentu, pemasok tertentu, pegawai kunci di pemerintahan, kreditur tertentu, dan
pemegang saham.
B. Klasifikasi Pemangku Kepentingan (Stakeholders)
Berdasarkan kedudukan stakeholders dalam pengelolaan perusahaan, Jones (1995)
membagi stakeholders kedalam dua kategori, yaitu :
1. Inside Stakeholders
Terdiri dari orang-orang yang memiliki kepentingan dan tuntutan terhadap
sumber daya perusahaan serta berada di dalam organisasi perusahaan.Yang termasuk
kategori ini adalah :
a. Pemegang Saham (Shareholders) adalah pemilik perusahaan, apabila perusahaan
berbentuk perseroan terbatas.Untuk perusahaan persekutuan (partnership), pemilik
perusahaan adalah para sekutu yang melakukan penyetoran modal. Sedangkan bagi
perusahaan perorangan (single proprietorship), pemilik usahanya adalah pengusaha itu
sendiri yang melakukan investasi dengan menanggung seluruh risiko usaha yang
dijalankan.
b. Para Manajer (Managers) merupakan pekerja perusahaan yang bertanggungjawab
untuk mengoordinasi berbagai sumber daya organisasi dan memastikan bahwa tujuan
tujuan perusahaan dapat tercapai. Kontribusi para manajer terhadap perusahaan
adalah berupa berbagai kemampuan dan keahlian yang digunakan untuk mengelola
perusahaan agar dapat memperoleh keuntungan dari peluang-peluang usaha dan
meminimalisasi risiko dari berbagai ancaman usaha (threats). Berbagai bentuk
imbalan seperti gaji, bonus, maupun saham dan kepuasan psikologis yang mereka
peroleh dari kegiatan mengelola perusahaan, akan mendorong para manajer untuk
menunjukkan kinerja terbaik.Sebaliknya apabila imbalan dan kondisi kerja yang ada
tidak menarik, kemungkinan manajer tersebut akan pimdah ke perusahaan yang lain.
c. Karyawan (Workforce) meliputi seluruh pekerja nonmanajer (nonmanagerial
employess), memiliki serangkaian tugas yang harus dilakukan sesuai dengan uraian
jabatan (job description) yang telah ditentukan oleh perusahaan.Kontribusi karyawan
terhadap perusahaan adalah melalui pelaksanaan berbagai tugas dan kewajiban yang
telah diberikan kepada mereka, dengan menggunakan berbagai kemampuan dan
keahlian yang mereka miliki.Motivasi karyawan untuk melakukan tugas dengan baik
memiliki hubungan dengan tingkat imbalan (reward) dan hukuman (punishment) yang
digunakan perusahaan untuk mempengaruhi kinerja mereka.
2. Outside Stakeholders
yaitu orang-orang maupun pihak-pihak (constituencies) yang bukan pemilik
perusahaan, pemimpin perusahaan dan bukan pula karyawan perusahaan, tetapi memiliki
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |36| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

kepentingan terhadap perusahaan dan/ atau dipengaruhi oleh keputusan serta tindakan yang
dilakukan oleh perusahaan. Yang termasuk kategori ini adalah :
a. pelanggan (customers)merupakan kelompok outside stakeholders yang paling
besar jumlahnya.Pelanggan bersedia menukar uang yang mereka miliki dengan
produk yang dihasilkan perusahaan, selama mereka beranggapan bahwa jumlah
uang yang mereka bayarkan untuk membeli produk perusahaan minimal sebanding
bahkan lebih kecil dibandingkan dengan manfaat atau kepuasanyang akan mereka
terima melalui konsumsi produk perusahaan.
b. pemasok (suppliers), semakin tinggi tingkat persaingan antar industri, semakin
penting pula peran pemasok bagi perusahaan.Melalui pasokan input yang bermutu
disertai harga yang kompetitif, perusahaan dapat menghasilkan produk dengan
kualitas dan harga yang bersaing. Hal ini akan meningkatkan minat beli konsumen
terhadap produk perusahaan, sehingga akan turut meningkatkan permintaan
perusahaan terhadap bahan baku.
c. pemerintah (government) dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
menerapkan berbagai produk perundang undangan yang baru dan mempengaruhi
perusahaan.Contoh diberlakukannya undang undang Lingkungan hidup yang baru
yang akan memberikan dampak besar bagi perusahaan yang bergerak dalam
berbagai industri seperti industri properti, pertambangan, perikanan dan lainlain.Contoh tersebut memperlihatkan besarnya kekuasaan yang dimiliki oleh
pemerintah sebagai pihak yang memiliki kepentingan terhadap operasionalisasi
perusahaan.
d. Para kreditor (creditors) menyediakan sumber daya keuangan untuk digunakan
didalam kegiatan perusahaan. Sebagai imbalan terhadap dana yang di pinjamkan ke
perusahaan, pihak bank mengharapkan bunga.Para kreditor sangat berkepentingan
terhadap kinerja keuangan yang sehat dari suatu perusahaan.
e. serikat pekerja (unions), para pekerja bersedia untuk bekerja di perusahaan karena
mereka memiliki kepentingan. Misalnya mereka menginginkan gaji dan jenjang
karier yang menarik. Di sisi lain perusahaan juga mempekerjakan para pekerja
karena perusahaa memiliki kepentingan, yaitu ingin mendapatkan produktivitas dan
loyalitas dari para pekerja dengan biaya yang murah.Perbedaan kepentinga antar
pekerja dan pengusaha tersebut menimbulkan konflik,jika tidak diselesaikan
dengan adil (fair) dapat mengakibatkan kerugian di kedua belah pihak.Oleh sebab
itu keberadaan serikat pekerja yang profesional dibutuhkan baik oleh pihak pekerja
maupun pengusaha.
f. komunitas lokal (local communities), memiliki kepentingan yang sangat besar
terhadap keberadaan dan kelangsungan perusahaan di daerahnya. Hal ini terjadi
karena perusahaan memberi mereka lapangan kerja, pendapatan, dan perbaikan
standar hidup.
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |37| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

g. masyarakat umum (general public) akan merasa senang apabila produsen dalam
negeri dapat menyaingi produsen asing. Hal ini tidak mengherankan karena
kemakmuran suatu negeri memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan
keberhasilan perusahaan-perusahaan domestiknya untuk menyaingi perusahaanperusahaan asing.Masyarakat umum suatu negara juga menginginkan agar
perusahaan melakukan aktivitas bisnisnya dengan memenuhi tanggung jawab sosial
(social responsibility), dan mengharapkan perusahaan untuk menahan diri dari
berbagai tindakan yang akan mengakibatkan kerugian terhadap stakeholders.
h. Media memiliki kepentingan terhadap perusahaan, karena dunia bisnis merupakan
pemasang iklan utama maupun aktivitas promosi lainnya, yang sangat menunjang
kelangsungan bisnis media. Selain itu perusahaan merupakan sumber berita yang
sangat bagi media massa.
i. Asosiasi Perdagangan dan industri (Trade and Idustry Associations)dapat
memberikan pengaruh terhadap operasional perusahaan terutama apabila
operasional suatu perusahaan bertentangan dengan kepentingan asosiasi.Asosiasi
Penjualan Langsung Indonesia (APLI) menentang praktik permainan uang (money
game) yang dilakukan perusahaan berkedok Multilevel Marketing (MLM) karena
kegiatan money game dapat merugikan citra perusahaan yang melakukan kegiatan
MLM.
j. Pesaing (Competitors)sangat berkepentingan terhadap perencanaan maupun
tindakan strategik yang dilakukan perusahaan.Peluncuran produk baru perusahaan
yang memiliki ciri-ciri produk lebih unggul dibandingkan pesaing, dapat
mengakibatkan berpindahnya pelanggan pesaing menjadi pengguna produk
perusahaan.Suatu kenyataan empiris bahwa pada dasarnya sebagian besar penduduk
dunia masih memiliki daya beli yang rendah sehingga mereka akan lebih memilih
produk berharga murah.
k. Pedagang Besar dan Pengecer (Wholesaler and Retailers), saluran pemasaran
seperti distributor, wholesaler maupun retailer membantu perusahaan dalam
menyalurkan produk perusahaan kepada para pelanggan. Mereka berharap agar
perusahaan senantiasa menghasilkan produk dengan kualitas baik, harga yang
bersaing dan melalukan aktivitas promosi produk.
l. Kelompok kelompok Aksi Sosial dan Politik (Social and Political Action
Groups), berbagai elemen masyarakat semakin kritis dalam menanggapi berbagai
aksi yang dilakukan perusahaan yang melakukan kegiatan usahanya dengan
mengabaikan tanggung-jawab sosial. Misalnya, Bank Indonesia sebagai bank
sentral mendapat sorotan tajam dari berbagai kalangan dalam kasus bail-out Bank
Century karena bank tersebut memiliki rasio kecukupan modal (capital adequacy
ratio) dibawah ketentuan Bank Indonesia (8%), tetapi tetap memperoleh dana
penyertaan.

Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |38| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

C. Stakeholder Management
Para stakeholder memiliki kepentingan atau tuntutan yang riil dan dapat mendukung atau
menghalangi perusahaan dalam mencapai tujuannya.Selain itu, perusahaan dapat membuat
keputusan yang memiliki dampak bagi para pemangku kepentingan.Oleh karena itu,
perusahaan harus mengelola hubungan mereka dengan para pemangku kepentingan agar
tujuan perusahaan dapat tercapai.Stakeholder management menunjukan bagaimana
perusahaan mengelola hubungan dengan para stakeholdernya serta membuat berbagai
keputusan yang dapat meminimalisasi dampak buruk keputusan perusahaan terhadap para
pemangku kepentingan, dimana keputusan tersebut bertujuan meningkatkan kinerja
keuangan perusahaan.
Berman,Wicks, Kotha dan Jones (1999 : 488 494) mengidentifikasi adanya dua model
stakeholder management, yang sekaligus menunjukan orientasi manajemen perusahaan
dalam mengelola para pemangku kepentingan,kedua model tersebut adalah :
1) Strategic stakeholder management model
Model ini didasari oleh suatu asumsi bahwa tujuan paling akhir dari suatu
korporasi adalah keberhasilan korporasi tersebut di pasar. Oleh sebab itu
perusahaan harus mengelola para stakeholder sebagai bagian dari lingkungan
perusahaan untuk memastikan agar perusahaan dapat memperoleh pendapatan
(revenues) dan laba sesuai dengan target yang telah ditentukan sehingga korporasi
dapat memberikan pengembalian yang memadai bagi para pemegang saham.
Pemberian perhatian terhadap berbagai masalah oleh para stakeholder
akan membantu perusahaan menghindari berbagai pembuatan keputusan yang
dapat mengakibatkan para pemangku kepentingan tersebut mengambil tindakan
yang bersebrangan dengan keputusan perusahaan, sehingga akan menghambat
perusahaan didalam mencapai tujuannya. Mayoritas konsumen Indonesia yang
beragama islam memiliki perhatian yang sangat besar terhadap halal tidaknya
makanan yang mereka konsumsi, sehingga akan memberikan reaksi yang negatif
terhadap produk maupun perusahaan yang menggunakan bahan makanan yang
memiliki substansi haram. Sehingga stakeholder management yang baik tidak
akan menggunakan bahan substansi tersebut.Tetapi karena korporasi merupakan
unit ekonomi yang didirikan dengan tujuan memaksimalkan laba, maka
stakeholder management harus di pandang sebagai tujuan untuk mencapai tujuan
akhir, yakni laba maksimum.

Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |39| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

2) Intrinsic Stakeholder Commitment Model


Dalam model ini diasumsikan bahwa hubungan antara manajer perusahaan
dan para stakeholder lebih didasarkan kepada komitmen moral dan bukan
berdasarkan keinginan perusahaan untuk memanfaatkan para stakeholder didalam
mencapai tujuan perusahaan yakni memaksimalkan laba. Perusahaan menetapkan
prinsip moral tertentu yang bersifat sangat mendasar yang akan mengarahkan
perusahaan dalam membuat berbagai keputusan.
Model Intrinsic Stakeholder Commitment didasari oleh suatu asumsi
bahwa perusahaan akan mempertimbangkan kepentingan pemangku kepentingan
karena adanya komitmen moral dari manajemen perusahaan terhadap para
pemangku kepentingan dan komitmen moral ini akan mendorong perusahaan untuk
merusmuskan strategi perusahaan yang akan berpengaruh terhadap pencapaian
kinerja keuangan perusahaan.
D. Kesimpulan
Dari pemaparan pemaparan diatas yang terkait dengan stakeholders
dapat disimpulkan bahwa pemangku kepentingan (stakeholders) tidak hanya pada
internal struktural organisasi perusahaan saja. Namun diluar organisasi struktural
perusahaan juga sangat berpengaruh.
Pengaruh stakeholders diluar struktural perusahaan itu bersifat langsung
dan tak langsung sehingga sudah sepatutnya pemangku kepentingan internal (Internal
Stakeholders) mempertimbangkan kebijakan dengan rumusan yang ideal, tahan
terpaan krisis apapun baik dari dalam dan dari luar perusahaan.
Keterlibatan dan interaksi perusahaan terhadap tanggung jawab sosial juga
harus dipertimbangkan guna memperkuat pondasi pondasi perusahaan disaat
terpaan krisis datang, akan banyak pihak yang turut serta memberi saran dan bantuan
guna mempertahankan keberlangsungan operasional perusahaan dalam mencapai
suatu tujuan tertentu sehingga ekosistem ekonomi nasional berlangsung stabil dan
imbang sehingga menghindari krisis yang dapat menjadikan beban Negara.

Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |40| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

SOAL SOAL
1. Apakah yang dimaksud dengan pemegang/pemangku stakeholder (kepentingan) dan apa
korelasi dengan Lingkungan Perusahaan dan dimana letak perbedaannya?Jelaskan!
Jawab:
Pemangku kepentingan ialah pihak pihak yang mampu mempengaruhi kewenangan dan
keberlangsungan suatu perusahaan sehingga korelasinya Lingkungan perusahaan Yakni
area/wilayah dimana yang mempengaruhi kewenangan perusahaan dalam menjalankan
organisasinya dan dapat membawa dampak, baik itu dampak positif maupun dampak
negatif. Bedanya hanya di area dan pemegang kepentingan.
2. Mengapa harus mempelajari manajemen para pemangku kepentingan (stakeholder)?
Jelaskan!
Jawab:
Dengan mempelajari manajemen para pemangku kepentingan yaitu agar mampu
menganalisa maksud dan tujuan para pemangku kepentingan baik pemangku kepentingan
internal perusahaan dan eksternal perusahaan sehingga mampu meminimalisir dampak
yang tidak diinginkan dari kebijakan pemangku kepentingan. Selain agar mampu
mengendalikan dampak kebijakan pemangku kepentingan yang mampu menerpa
ketahanan perusahaan.

Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |41| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

BAB 6
PERENCANAAN
A. Pengertian Perencanaan
Perencanaan (planning) merupakan suatu proses untuk menetapkan di awal
berbagai hasil akhir (end results) yang ingin dicapai perusahaan di masa mendatang.
Antara kegiatan perencanaan dengan hasil akhir terdapat jeda waktu (time lag), dimana
semakin panjang rencana maka jeda waktu antara perencanaan dengan hasil akhir
semakin besar dan derajat ketidakpastian pencapaian hasil tersebut juga semakin
meningkat, dan sebaliknya.
Perencanaan sendiri dapat didefinisikan merumuskan hasil utama diawal langkah
menggerakan roda organisasi perusahaan dengan menyertakan cara cara untuk
mencapai hasil dan menyiapkan segala kebijakan untuk menanggulanginnya.
Jangka waktu perencanaan juga sangat dipengaruhi oleh jenis industri dimana
perusahaan beroperasi. Bagi perusahaan yang bergerak di industri software komputer,
perencanaan jangka panjang akan memiliki durasi waktu 3 tahun atau kurang karena
insuatri ini sangat cepat perubahannya. Sebaliknya bagi perusahaan penambang minyak
yang perubahan teknologinya relatif stabil, perencanaan jangka panjang bisa memiliki
horison waktu di atas 5 tahun.
B. Berbagai Pendekatan dalam Kegiatan Perencanaan
Terdapat dua landasan teori untuk melihat pelaksanaan peran manajer dalam
mengelola suatu perusahaan. Landasan teori tersebut adalah :
1.
Market Teory.Dikemukakan oleh Chamberlain (Welsch, et.al., 1988).
Menurut teori ini, setiap keputusan yang diambil oleh manajer pada dasarnya
merupakan keputusan reaktif (reactive decision) terhadap berbagai perkembangan
yang terjadi dilingkungan perusahaan. Sehingga menurut pandangan teori ini,
manajer hanyalah aktor yang bertindak menurut perkembangan pasar.
2.

Planning and control theory (Russell L. Ackoff).


Menurut teori ini, manajer merupakan aktor yang aktif dalam mengelola
keadaan perusahaannya, diantaranya dengan memperkirakan terlebih dahulu
tanggapan apa yang akan dilakukan perusahaan terhadap perubahan lingkungan yang
di perkirakan akan terjadi di masa depan.Dengan kata lain, teori ini menekankan
peran manajemen dalam melakukan kegiatan perencanaan (planning). Pada
kenyataannya, manajer melaksanakan perannya sebagai manajer di kedua ujung
ekstrem teori tersebut. Pada satu waktu, perusahaan dihadapakan pada situasi yang di
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |42| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

dominasi oleh berbagai variabel yang tidak dapat dikendalikan manajemen


perusahaan (uncontrolable variables) sehingga situasi tersebut sangat dominan dalam
menentukan nasib perusahaan.
Dilihat dari peran manajer dalam membuat perencanaan dan bagaiman
mekanisme sebuah rencana dijalankan, Robbins (2000) melihat adanya dua perspektif
dalam memandang perencanaan, yaitu :
1. Planning mode
Manajer dianggap sebagai seorang pemikir reflektif (reflective thinking) yang
akan menetapkan rencana terlebih dahulu untuk kemudian diterapkan dalam kegiatan
organisasi perusahaan. Planning mode mengasumsikan adanya jeda waktu antara
rencana yang dibuat dengan pelaksanaan (implementasi) rencana tersebut.
2.

Evolutionary mode
Manjaer bukanlah semata mata sebagai pemikir yang reflektif tetapi pada
berbagai kesempatan manajer merupakan pemikir yang reaktif serta
menyesuaikan rencana dan keputusan yang dibuat tanpa henti dengan
perubahan yang terjadi dilingkungan perusahaan.Menurut Mintzberg, pada saat
manajer mengembangkan strategi, manajer lebih berperan laksana seorang
seniman pengrajin (crafter) yang menhasilkan benda benda seni. Pada saat
mereka membuat rencana, mereka memiliki proses merasa (sensing) terhadap
perubahan lingkunganyangsedang terjadi dan melakukan adaptasi rencana
perusahaan secara evolusioner terhadap perubahan lingkungan yang terjadi.

C. Hierarki Perencanaan
Koontz dan Weihrich (1988) menggambarkan keterkaitan rencana antara berbagai
jenis rencana yang dibuat perusahaan dalam bentuk hierarki rencana (hierarchy of plans).
Dalam hal ini Koontz dan Weihrich mengasumsikan bahwa tipe rencana yang lebih
bawah mengacu pada rencana yang tingkatnya lebih atas. Sebagai contoh tujuan
perusahaan akan mengacu kepada misi perusahaan. Demikian halnya strategi perusahaan
akan mengacu kepada tujuan perusahaan. Di puncak piramida hierarki terdapat misi
perusahaan sedangakan di tingkat paling bawah dari piramida terdapat budget.
D. Misi (Mission)
Misi bagi suatu perusahaan akan menggambarkan bisnis apa yang sedang dan
akan dijalankan oleh perusahaan serta tujuan kualitatif apa yang ingin dicapai perusahaan
melalui keberadaannya di bidang bisnis tertentu.
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |43| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

Menurut Peter Drucker (1968 : 66), misi dari sebuah perusahaan dirumuskan
untuk menjawab pertanyaan mendasar seperti : what is our business?, who is our
customer?, what does the customer buy?, what is value to the customer? dan
what will our business be ?.
Menurut Pearce dan Robinson (2005 : 26) menyebutkan beberapa pertanyaan
mendasar yaitu :
1. Why is this firm in business?
2. What are our economic goals?
3. What is our operating philosophy in term of quality, company image and
selfconcept?
4. What are our core competencies and competitive advantages?
5. What customers do and can we serve?
6. How do we view our responsibilities to stockholders, emplotees, communities,
environment, social issues, and competitors?
Pertanyaan misi dari Microsoft (David, 2007) menjawab beberapa pertanyaan
mendasar yang diajukan diatas :
Microsft`s mission is to create software for the personal computer that empowers
and enriches people in the workplace, at school and at home . . . . . As the world`s
leading software provider, Microsoft strive to produce innovative products that meet our
customers`s evolving needs. . . .
E. Visi (Vision)
Pernyataan visi menunjukan arh strategik perusahaan untuk mencapai berbagai
hasil di masa mendatang sehingga akan menuntun pengerahan sumber daya perusahaan
bagi pencapaian berbagai tujuan tersebut. Visi yang dibuat oleh perusahaan memiliki
kaitan yang sangat erat dengan misi perusahaan dalam arti arah strategik yang dinyatakan
didalam visi masih berada dalam lingkup usaha yang dijalankan oleh perusahaan.
Pertanyaan mengenai visi dan misi perusahaan harus diajukan sepanjang perjalanan
usaha. Dalam hal ini sudah menjadi praktik yang lazim bagi perusahaan besar untuk
melakukan evaluasi terhadap visi dan misi perusahaan setiap tahun (annually), karena
seiring perjalanan waktu perusahaan bisa saja mendapati dirinya berada didalam bisnis
yang keliru karena pendiri perusahaan mendirikan usaha hanya didasari oleh adanya
tren bisnis musiman yang memiliki daur hidup sangat pendek.Oleh sebab itu, sangatlah
penting bagi pengusaha untuk memperhatikan bisnis yang akan mereka jalankan apakah
bisnis tersebut memiliki landasan kebutuhan dan keinginan konsumen yang bertahan
lama.

Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |44| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

F. Tujuan Spesifik (Objective)


Merupakan hasil akhir yang ingin dicapai perusahaan dalam jangka waktu tertentu
dan dinyatakan secara kuantitatif (lebih menunjuk the measure of things).Objective yang
baik memiliki kriteria sebagai berikut :
1. Measurable.
Objective harus dapat diukur. Untuk dapat mengukur ketercapaian objective,
sekurang-kurangnya terdapat satu indikator (tolok ukur) yang dapat dijadikan rujukan
untuk melihat kemajuan pencapaian tujuan.
2. Specific.
Objective secara spesifik harus menjelaskan apa yang ingin dicapai oleh
perusahaan.
3. Appopriate.
Objective yang ingin dicapai perusahaan harus sesuai dengan visi dan misi yang
dimiliki oleh perusahaan.
4. Realistic.
Objective yang dibuat perusahaan harus menantang (challenging) tapi bisa
dilaksanakan (doable).
5. Rimely.
Perusahaan harus menetapkan secara spesifik berapa lama jangka waktu yang
dibutuhkan perusahaan untuk mencapai objective yang telah ditetapkan.
G. Strategi (Strategy)
Adalah berbagai cara untuk mencapai tujuan (ways to achieve ends).Sejalan
dengan perkembangan konsep manajemen strategik (strategic management), strategi
tidak didefinisikan hanya semata mata sebagai cara untuk mencapai tujuan karena
strategi dalam konsep manajemen strategik mencakup juga penetapan berbagai tujuan itu
sendiri , yang diharapkan akan menjamin terpeliharanya keunggulan bersaing perusahaan.
1. Menurut Alfred Chandler, strategi adalah the determination of long term goals of
an enterprisse and the adoption of courses of action and the allocation of resources
necessary for carrying out these goals.
2. Menurut Kenneth Andrews, strategi adalah the pattern of objectives, purposes or
goals, and the major policies and plans for achieving these goals stated in such a way
as to define what business the company is in or should be in and the kind of company
it is or should be.

Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |45| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

H. Kebijakan (Policy)
Didefinisikan sebagai guide to action.Merupakan suatu panduan umum yang akan
mengarahkan pembuatan keputusan yang akan diambil oleh para pembuat keputusan di
dalam perusahaan.Contoh kebijakan di beberapa perusahaan besar Amerika Serikat :
1. Kebijakan di Maytag Corporation.
Kebijakan ini dibuat untuk mendukung strategi maytag untuk bersaing dari sisi
kualitas dan bukan bersaing dari sisi harga.
2. Kebijakan di Intel.
Kebijakan ini mendukung strategi intel untuk menjadi pemimpin pasar dalam
prosesor computer.
3.

Kebijakan di GE.
Kebijakan ini mendukung strategi GE untuk menjadi nomor satu dalam
kapitalisasi pasar.
Tujuan dibuatnya kebijakan tersebut adalah untuk mengurangi adanya discretion
(pertimbangan pribadi) dimana diskresi berpotensi menjadikan keputusan yang dibuat
tidak konsisten(berbeda beda).
I. Prosedur (Procedures) dan Aturan (Rules)
Prosedur (Procedures)merupakan metode atau cara yang baku untuk melaksanakan
pekerjaan tertentu (Allen, 1990 : 147), agar pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan menurut
metode tertentu sehingga diperoleh hasil yang seragam.Contoh :Apabila setiap akuntan pada
berbagai unit usaha di dalam sebuah perusahaan korporasi memiliki cara sendiri2 didalam
menyusun laporan keuangan, maka akan sulit bagi perusahaan untuk mendapatkan sebuah
neraca konsolidasi.
Aturan ( Rules) merupakan keputusan tetap untuk diterapkan pada masalah2 yang selalu
berulang dan penting bagi suatu komponen suatu perusahaan(Allen, 1990 : 153), selain itu juga
merupakan keputusan tetap yang diterapkan tanpa memperhatikan urutan waktu.
Contoh : Larangan untuk merokok yang diterapkan di lokasi Stasiun Pompa Bensi Umum
(SPBU) tidak memiliki urutan waktu, yakni larangan merokok itu diberlakukan baik pada
saat pegawai SPBU sedang maupun selasai mengisi bensin (selama mereka berada di lokasi
SPBU)
J. Program dan Anggaran (Budget)
Program merupakan serangkaian kegiatan yang memiliki durasi waktu tertentu serta
dibuat untuk mendukung tercapainya tujuan perusahaan, program memiliki waktu nulai dan
waktu selesai.Contoh :Program periklanan (advertising program) yang dilakukan oleh
perusahaan diawali dengan perumusan pesan iklan yang dapat dibantu oleh perusahaan
advertising (advertising agency) dan diakhiri dengan evaluasi pasca penempatan iklan di
media (penayangan iklan di TV,penyiaran iklan di radion dan lain-lain.
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |46| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

Anggaran (Budget) merupakan penerjemahan program kedalam satuan numerik. Secara


garis besar, budget yang disusun oleh perusahaan dapat di kelompokan kedalam 2 kategori :
a. Master budget
Menunjukkan keseluruhan perencanaan perusahaan dalam satuan numerik untuk
suatu periode tertentu dan biasanya bersifat jangka pendek.Master Budget dibagi menjadi
dua kelompok, yaitu :
1. Operating Budget, berisi
berbagai hasil yang diharapkan dari operasi perusahaan
selama periode anggaran dalam bentuk estimasi revenues, expenses, dan
income.Operating budget terdiri dari :
a. Sales forecast
b. Schedule of cash collections
c. Schedule of purchases and payments
d. Schedule of selling and administrative expenses
e. Budgeted income statement
f. Budgeted retained earnings statement
2. Financial Budget, berisi proyeksi jumlah, sumber dan penggunaan kas serta berbagai
sumber daya lain yang digunakan dalam operasi perusahaan termasuk saldo akhir dari kas
dan berbagai sumber daya lainnya. Financial budget terdiri dari :
a. Budgeted statement of cash receipts and disbursements
b. Budgeted balance sheet
b.Capital Budget
Merupakan budget yang disiapkan perusahaan apabila perusahaan membutuhkan
investasi yang besar dimana investasi tersebut memiliki jangka waktu pengambilan investasi
yang panjang.
K. Jenis jenis Rencana
Berdasarkan jangka waktunya :
Rencana jangka panjang (Long term plan)
Adalah rencana yang memiliki jangka waktu lima tahun lebih.
Rencan jangka pendek (Short term plan)
Adalah rencana yang memiliki jangka waktu satu sampai tiga tahun.
Dengan melihat hubungan antara jenis rencana yang dibuat dan jenis keputusan
yang dibuat :
Rencana berkelanjutan (Standing plan)
Yaitu pada saat perusahaan berhubungan dengan berbagai aktivitas/masalah yang
membutuhkan keputusan rutin (programmed decision), perusahaan dapat membuat rencana yang
bisa diterapkan untuk mengatasi berbagai aktivitas/masalah rutin tersebut. Contoh : aturan,
kebijakan,dab standard operating procedure (SOP)
Single Use Plan
Yaitu perusahaan dapat mengembangkan rencana yang ditujukan untuk mengatasi
masalah yang tidak terprogram (unprogrammed decision). Contoh : program dan proyek.
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |47| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

SOAL SOAL
1. Jelaskan keterkaitan antara historical consideration dengan futuristic consideration
dalam pembuatan suatu rencana?
Jawab:
Keterkaitannya adalah pengambilan keputusan dan perencanaan pada masa lalu di
jadikan pengalaman untuk menentukan rumusan rumusan dan ketetapan tujuan rencana
dimasa depan sehingga risiko kegagalan bisa ditekan dan dikendalikan. Tingkat kepastian
masa depan memiliki 2 (dua) jenis yakni kepastian tinggi dan kepastian rendah sehingga
saat merencanakan tujuan di masa depan itu perlu dirumuskan rencana jangka pendek
untuk menggapai kepastian tinggi dan rencana jangka panjang untuk kepastian rendah.
Dengan demikian melalui rumusan rencana ini lah dapat menjalankan roda
usaha/organisasi selayaknya peta petunjuk yang telah dianalisa untuk mencapai
keberhasilan secara maksimal.
2. Jelaskan perbedaan asumsi antara market theory dengan Planning and control theory
dalam proses pembuatan perencanaan?
Jawab:
Asumsi teori pasar dengan teori pengendalian dan perencanaan pasar disini sama sama
mencoba menerka dan mengansumsikan masa depan untuk pencapaian kepentingan dan
pencapaian tujuan tertentu namun bedanya teori pasar (market theory) hanya murni
mempelajari kondisi pasar saja dan menuruti pasar tanpa mencoba mempengaruhi kondisi
pasar, jika teori pengendalian dan perencanaan (Planning and control theory) menerka
dan mengansumsikan masa depan dengan mengendalikan pasar yakni mempelajari
kondisi pasar saat ini lebih mendalam dan mencoba mempertahankan minat pasar dengan
segala macam strategi seperti promosi; iklan iklan dan diskon diskon atau lain lain,
lebih baik lagi merencanakan; menciptakan dan mengendalikan pasar baru untuk
pencapuan tujuan tertentu.

Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |48| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

BAB 7
A. MANAJEMEN STRATEGIK
1. Pendekatan Pendekatan Pengembangan Strategi Perusahaan
Proses perencanaan akan mencakup didalamnya proses pembuatan tujuan (goal
making process), maupun proses pembuatan strategi (strategy making process) :
Jones & George, 2007;202
Pengembangan sejauh ini dapat didekati melalui 2 pendekatan yg berbeda (Fitzroy &
Hulbert, 2005), yaitu dengan menggunakan pendekatan The Structure-Conduct
Performance Approach & Resource Based Approach

a. Struktur, perilaku, dan kinerja atau biasa disebut S-C-P (Structure-ConductPerformance) Michael Porter : Competitive Strategy (1980) & Competitive
Advantage (1985, 1998).

5 Kekuatan Persaingan Profit Perusahaan:


1. The Entry of New Competitors
Bagaimana tingkat kesulitan/kemudahan bagi pesaing baru untuk masuk ke
dalam industri Anda? Force ini antara lain dipengaruhi oleh brand equity,
hambatan masuk seperti paten dsb, distribusi, skill atau core competence
tertentu, economies of scope, cost advantage, dan lainnya.
Contoh, misalnya Anda bergerak di industri ritel online, maka ancaman akan
munculnya pesaing baru sangatlah tinggi. Zaman semakin maju, dan akses
terhadap internet juga semakin mudah. Individual pun kini dapat berjualan
secara online, misalnya dengan memanfaatkan blog, forum, ataupun situs
social network seperti Facebook.

Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |49| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

2. The Threats of Subtitutes


Bagaimana substitusi terhadap barang/jasa Anda? Apakah konsumen dapat
memperoleh barang substitusinya dengan mudah? Semakin banyak dan dekat
barang substitusi, maka pelanggan juga bisa beralih dengan mudah. Force ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya switching cost, kecenderungan
untuk substitusi, diferensiasi produk, dan lainnya.

Contoh, misalnya untuk teh botol, kecenderungan substitusinya lebih besar.


Misalnya jika Anda ke suatu kios tertentu, dan ingin membeli Fruit Tea,
namun nyatanya hanya ada Teh Botol Sosro, tentunya Anda tidak akan
bersikeras untuk mencari Fruit Tea bukan? Ini berarti ancaman substitusi
tinggi. Perbedaan antara kedua merek hanya sedikit saja, dan tidak ada biaya
switching cost antara dua merek tersebut.

3. The Bergaining Power of Buyers


Bagaimana kekuatan yang dimiliki pelanggan Anda? Force ini antara lain
dipengaruhi oleh: jumlah pembeli, konsentrasi pembeli, switching cost
pembeli, ketersediaan barang, besar order pembeli, sensitivitas harga, tingkat
diferensiasi, dan sebagainya.

Misalnya, Anda memiliki sebuah ritel premium dengan pelanggan-pelanggan


kelas atas. Pada kelompok pelanggan tersebut, sekitar 60% penjualan berasal
dari 20% pelanggan. Artinya, konsentrasi pembeli cukup tinggi, sehingga
pembeli punya kekuatan yang lebih tinggi. Switching cost bagi pembeli pun
tidak ada, sementara bagi Anda sulit untuk memperoleh pelanggan baru lagi.

Kelompok pembeli kuat jika :


a. Pembeli terkonsentrasi atau membeli dalam jumlah besar.
b. Produk yang dibeli dari industri bersifat standart atau terdiferensiasi.

Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |50| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

c. Produk yang dibeli dari industri merupakan komponen penting dari


produk pembeli dan merupakan komponen biaya yang cukup besar.
d. Pembeli menerima laba yang rendah.
e. Produk industri tidak penting bagi kualitas produk atau jasa pembeli.
f. Produk industri tidak menghasilkan penghematan bagi pembeli.
g. Pembeli memiliki kemampuan untuk melaksanakan integrasi balik.

4. The Bergaining Power of Suppliers


Supplier merupakan tempat dimana kita membeli input yang digunakan untuk
bahan produksi. Force ini ditentukan oleh beberapa factor diantaranya:
switching cost ke supplier lain, jumlah supplier, konsentrasi supplier,
ketersediaan substitusi input, tingkat diferensiasi input, hingga tingkat
hubungan dengan supplier.

Misalnya, supplier obat-obatan untuk rumah sakit, pada umumnya punya


tingkat konsentrasi tinggi. RS biasanya punya langganan kepada segelintir
perusahaan farmasi tertentu. Dalam kasus ini, berarti bargaining power of
supplier tinggi karena supplier terkonsentrasi pada sekian kecil saja.

Kelompok pemasok kuat jika :


a. Kelompok ini didominasi oleh sedkit perusahaan dan lebih
terkonsentrasi ketimbang industri tempat mereka menjual produk.
b. Produk pemasok bersifat unik atau setidak-tidaknya terdiferensiasi,
atau jika terdapat biaya pengalihan.
c. Pemasok tidak bersaing dengan produk-produk lain dalam industri.
d. Pemasok memiliki kemampuan untuk melaksanakan integrasi hanya
ke industri pembelinya.
e. Industri bukan merupakan pelanggan penting bagi pemasok.

Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |51| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

5. The Rivalry Among The Existing Competitors


Bagaimana intensitas persaingan dalam industri Anda? Semakin banyak
jumlah pesaing, dengan produk yang berkualitas dan harga bersaing, maka
semakin tinggi tingkat persaingan. Force ini ditentukan oleh beberapa faktor
diantaranya: jumlah pesaing, perbedaan kualitas, loyalitas pelanggan,
diferensiasi produk, perbedaan harga, exit barriers, dan sebagainya.

Contoh industri dengan intensitas persaingan yang tinggi adalah industri


telekomunikasi. Industri telekomunikasi sendiri punya prospek growth yang
tinggi, karena orang selalu membutuhkan komunikasi dan ditunjang oleh
pertumbuhan penduduk. Kemudian, exit barriers juga tinggi, karena
perusahaan tentunya sudah menginvestasikan infrastruktur telekomunikasi
yang tidak murah. Saat ini, operator melakukan perang harga dalam menjaring
konsumen, sementara switching cost pun rendah.

b. Resources Based Approach


Distinctive competencies berasal dari dua hal yang saling melengkapi satu dan
lainya, yaitu : RESOURCES & CAPABILITIES.

Resourses (sumber daya) : berbagai jenis input yang dimasukan ke dalam


proses perusahaan, resouces mencakup modal fasilitas fisik,manusia,teknologi
dll

Capabilities : menunjukan kemampuan yang dimiliki perusahaan untuk


mengkoordinasikan sumber daya yang dimiliki dan memberdayakan
sumberdaya tersebut secara produktif

2. Pengertian Manajemen Strategik (Strategic Management)


Serangkaian keputusan dan tindakan managerial yang akan menentukan kinerja
jangka panjang perusahaan (Wheelen & Hunger 2004: 2)

Enviromental scanning

Monitoring
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |52| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

Evaluasi

Penyebaran informasi

Societal environment : pengaruh umum eksternal perusahaan

Strategy formulation :

Mission

Objectives

Strategies

Policies

Strategy implementation :

Programs

Budgets

Procedures

Evaluation & Controls

Performance

3. Jenis Jenis Strategi


Strategic management atau manajemen strategis menurut Wheelen dan Hunger
adalah ... That set of managerial decisions and actions that determines the long-run
performance of a corporation. (Wheelen dan Hunger, 1998, p.3). Manajer yang
efektif menyadari bahwa manajemen strategis sangat berperan dalam organisasi,
terutama menyangkut kinerjanya. Manajemen strategis merupakan tugas penting
manajer yang sangat berkaitan dengan fungsi fungsi dasar manajamen.

Alasan pertama pentingnya manajemen strategis ialah bahwa manajemen strategis


dapat membedakan seberapa baik suatu organisasi dalam pencapaian kinerjanya.
Suatu pertanyaan mendasar tentang strategi adalah mengapa suatu perusahaan sukses
atau gagal, atau mengapa ketika menghadapi lingkungan yang sama, perusahaan
memperlihatkan tingkat kinerja yang berbeda. Penelitian tentang faktor faktor yang
mempengaruhi kinerja perusahaan menunjukkan adanya hubungan yang positif antara
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |53| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

perencanaan strategi dan kinerja. Dengan kata lain, ternyata bahwa perusahaan yang
menggunakan manajemen strategis akan memperoleh tingkat kinerja yang lebih
tinggi. Oleh karena itu manajemen strategis menjadi sangat penting.

Alasan lain berkaitan dengan perusahaan yang harus menghadapi segala bentuk
perubahan situasi. Perubahan tersebut dapat saja kecil dan tidak signifikan, tetapi
meskipun demikian, setiap perubahan harus tetap ditanggapi oleh manajer. Dengan
mengikuti proses manajemen strategis, manajer akan mempertimbangkan variabelvariabel yang relevan dalam memutuskan apa yang harus dilakukan dan bagaimana
melakukannya. Dalam proses manajemen strategik, manajer akan dapat lebih baik
dalam berhadapan dengan lingkungan yang serba tidak pasti.

Alasan terakhir, manajemen strategis menjadi penting karena terlibat dalam setiap
keputusan yang dibuat oleh manajer. Saat ini, banyak kejadian bisnis yang penting
dilaporkan dalam berbagai publikasi bisnis. Saat ini, manajemen strategik telah
berpindah, bukan lagi hanya pada perusahaan yang berorientasi laba, kepada lembaga
lembaga pemerintah, rumah sakit, dan organisasi organisasi nirlaba lainnya.

Menurut Wheelen dan Hunger ditemukan tiga manfaat utama dari manajemen strategi
yaitu (Wheelen dan Hunger, 1998, p.4):

Clearer sense of strategic vision for the firm.

Sharper focus on what is strategically important.

Improved understanding of a rapidly changing environment.

Visi yang lebih jelas, fokus yang lebih tajam dalam strategi, serta pengertian yang
mendalam dalam lingkungan yang berubah secara cepat adalah tiga manfaat dari
manajemen strategi yang dirasakan oleh berbagai organisasi .

Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |54| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

Perusahaan di bagi 3 kelompok (Whallen & Hunger, 2004)


CORPORATE STRATEGY

Pertumbuhan(growth)

Stabilitas(stability)

Pengurangan usaha (retrenchment)

BUSINESS STRATEGY

Peningkatan posisi saing produk

FUNCTIONAL STRATEGY

Strategi marketing

Strategi keuangan

Strategi produksi

Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |55| dari |56| Halaman

Dosen:

TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

Bapak Cahyani

Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum


UTS Smester 2

UNIVERSITAS GRESIK

SOAL SOAL
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan manajemen strategik (strategic management)?
Jawab:
Ialah suatu perencanaan dan pengelolaan langkah langkah jitu serta spesifik dalam
mencapai suatu tujuan tertentu pada suatu organisasi. Dan biasanya lebih akuratnya setiap
langkah telah melalui proses evaluasi yang mendalam.
2. Jelaskan 3 (tiga) jenis strategi perusahaan berdasarkan tingkatan struktur organisasi yang
dimiliki perusahaan?
Jawab:
a. Corporate Strategy (Strategi Korporasi)
Ialah arah tujuan keseluruhan suatu perusahaan dalam arti apakah perusahaan akan
memilih strategi pertumbuhan (growth), strategi stabilitas (stability), atau bahkan
strategi pengurangan usaha (retrenchment), serta bagaimana pilihan strategi tersebut
disesuaikan dengan pengelolaan berbagai bidang usaha dan produk yang terdapat di
dalam perusahaan.
b. Bussiness Strategy (Strategi Bisnis)
Merupakan strategi yang dibuat pada level unit bisnis, divisi atau produk level dan
strateginya lebih ditekankan pada peningkatan posisi bersaing produk atau jasa
perusahaan di dalam suatu industri tertentu atau segmen pasar tertentu.
c. Functional Strategy
Merupakan strategi yang dibuat oleh masing masing fungsi organisasi perusahaan
(misalnnya strategi marketing, strategi keuangan, strategi produksi) dengan tujuan
menciptakan kompetensi yang lebih baik dibanding pesaing (distinctive competence)
sehingga akan meningkatkan keunggulan bersaing (competitive competence).

Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Tahun Ajaran 2015/2016

Halaman |56| dari |56| Halaman

Anda mungkin juga menyukai