Fakultas Hukum Universitas Wiraswasta Indonesia Jln. Basuki Rahmat No. 19 20 Jakarta Timur
Wanprestasi dan Ganti Rugi Perdata
Wanprestasi dapat diartikan sebagai tidak terlaksananya prestasi karena kesalahan debitur baik karena kesengajaan atau kelalaian. Menurut J Satrio, wanprestasi adalah suatu keadaan di mana debitur tidak memenuhi janjinya atau tidak memenuhi sebagaimana mestinya dan kesemuanya itu dapat dipersalahkan kepadanya.atau dengan adanya wanprestasi oleh salah satu pihak, pihak yang lainnya dapat menuntut pembatalan perjanjian. Sebagaimana tertulis dalam keputusan Mahkamah Agung tangal 21 Mei 1973 No. 70HK/Sip/1972: apabila salah satu pihak melakukan wanprestasi karena tidak melaksanakan pembayaran barang yang dibeli, pihak yang dirugikan dapat menuntut pembatalan jual-beli. (baca: Yurisprudensi, 1974). Ruang Lingkup Wanprestasi dalam KUH Perdata 1. Bentuk-bentuk wanprestasi: a. Debitur tidak melaksanakan prestasi sama sekali b. Debitur berprestasi tetapi tidak tepat waktu c. Debitur berprestasi tetapi tidak baik 2. Akibat Hukum bagi Debitur yang Wanprestasi: a. Pemenuhan/pembatalan prestasi b. Pemenuhan/pembatalan prestasi dan ganti rugi c. Ganti rugi Ganti Rugi Perdata Perspektif Hukum Posisitif Menurut pasal 1243 KUH Perdata, pengertian ganti rugi perdata lebih menitikberatkan pada ganti kerugian karena tidak terpenubinya suatu perikatan, yakni kewajiban debitur untuk mengganti kerugian kreditir akibat kelalaian pihak debitur melakukan wanprestasi. Konsep Ganti Rugi menurut Hukum Perdata: Menurut ketentuan pasal 1243 KUHPdt, ganti kerugian karena tidak dipenuhinya suatu perikatan, barulah mulai diwajibkan apabilah debitur setelah dinyatakan lalai memenuhi perikatannya, tetap melalaikannya, atau sesuatu yang harus diberikan atau dibuat dalam tenggang waktu yang telah dilampaukannya. Dengan demikian untuk menghindari tuntutan sewenang-wenang pihak kreditur, undang-undang memberikan batasan-batasan ganti kerugian yang harus oleh debitur sebagai akibat dari kelalaiannya (wanprestasi) yang meliputi: 1. Kerugian yang dapat diduga ketika membuat perikatan (pasal 1247 KUHPdt). 2. Kerugian sebagai akibat langsung dari wanprestasi debitur, seperti yang ditentukan dalam pasal 1248 KUHPdt. Untuk menentukan syarat akibat langsung dipakai teori adequate. Menurut teori ini, akibat langsung ialah akibat yang menurut pengalaman manusia normal dapat diharapkan atau diduga akan terjadi. Dengan timbulnya wanprestasi, debitur selaku manusia normal dapat menduga akan merugikan kreditur. 3. Bunga dalam hal terlambat membayar sejumlah hutang (pasal 1250 ayat 1 KUHPdt). Besarnya bunga didasarkan pada ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah. Tetapi menurut Yurisprudensi, pasal 1250 KUHPdt tidak dapat diberlakukan terhadap perikatan yang timbul karena perbuatan melawan hukum. Dipublikasikan melalui Media Hukum Wiraswasta Indonesia, dalam rangka pelayanan, pengabdian dan penyebarluasan informasi hukum, kepada masyarakat. Bagi pembaca yang ingin mengajukan pertanyaan dapat di sampaikan melalui email atau sms kepada : Edi Jatmiko | Hp. 0812-865-93702 | edijatmiko45@yahoo.co.id
Fakultas Hukum Universitas Wiraswasta Indonesia
Status Terakreditasi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
Info Penerimaan Pendaftaran Mahasiwa Baru / Pindahan / Karyawan
Alamat Kampus Jln. Basuki Rahmad Nomor 19 20 Kampung
Melayu / Jatinegara - Jakarta Timur Dengan mememilih & bergabung di Fakultas Hukum Universitas Wiraswasta Indonesia : 1. Anda dipersiapkan untuk memiliki kemampuan praktek hukum ; karena 2. Mahasiswa mendapat dosen pembimbing akademis yang menjalankan profesi Advokat 3. FH-UWIN memiliki Program KHUBUKA [kuliah hukum terbuka] yang dengan melibatkan mahasiswa secara penuh dan berkesinambungan, dibimbing untuk terjun langsung dalam : melaksanakan pengabdian masyarakat ; penyuluhan / advokasi hukum, seminar hukum ; menyebarluaskan informasi hukum baik secara nyata maupun secara melalui virtual [internet] ; bimbingan praktek konsultasi hukum bisnis didampingi oleh dosen hukum yang menjalankan profesi Advokat [PERADI] serta
4. Keluwesan memilih mata kuliah sesuai waktu dan kesibukan tugas
mahasiswa [yang berstatus karyawan]. Pendaftaran dan informasi detail, hanya dapat dilaksanakan melalui Unit Penerimaan Mahasiswa FH-UWIN 1. Sdr. Anthony Sabar | 081297344480 2. RGS & Mitra | SMS : 081511771888 | fhuwin@gmail.com Informasi Virtual http://uwin.ac.id/ https://www.facebook.com/fhuwin https://www.facebook.com/groups/MahasiswaFakultasHukum/ http://fhuwin.blogspot.com/ | https://twitter.com/HukumUWIN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA No. 37 TAHUN 2002 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN KAPAL DAN PESAWAT UDARA ASING DALAM MELAKSANAKAN HAK LINTAS ALUR LAUT KEPULAUAN MELAUI ALUR LAUT KEPULAUAN YANG DITETAPKAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA No. 37 TAHUN 2002 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN KAPAL DAN PESAWAT UDARA ASING DALAM MELAKSANAKAN HAK LINTAS ALUR LAUT KEPULAUAN MELAUI ALUR LAUT KEPULAUAN YANG DITETAPKAN