Anda di halaman 1dari 1

Dengan besar nya jumlah penduduk Indonesia, 240 juta dan TFR 2.

2, memberikan peluang untuk


pertumbuhan sarana pelayanan kesehatan yang menyediakan program Teknologi Reproduksi
Berbantu telah menunjukkan perkembangan yang sangat cepat. Walaupun belum terdapat data
yang akurat mengenai berapa persen populasi pasangan infertile di Indonesia, tingginya jumlah
penduduk, dan pertumbuhan teknologi kedokteran yang kurang, menjadikan Indonesia sebagai
market yang menggiurkan bagi IVF providers. 1 dari 6 pasangan didunia setidaknya memiliki
permasalahan infertility. Prevalensi infertility sekitar 9% pada wanita usia 20-44 tahun. 56%
pasangan yang mencari pengobatan ke dokter melalui Assisted Reproductive Technology (ART).
ESHRE, the Eurepean Society of Human Reproduction and Embryology, memperkirakan 350 ribu
bayi lahir dari program bayi tabung dan hingga saat ini telah lahir 5 juta bayi dari program bayi
tabung. Pada tahun 2010 tercatat hanya 1700 program bayi tabung yang dilakukan di Indonesia.
Pada tahun 2012 tercatat 3581 program bayi tabung yang telah dilakukan di klinik-klinik bayi tabung
tanah air. Pada tahun 2013 tercatat 4083 program bayi tabung dilakukan di 22 klinik bayi tabung di
Indonesia. Program Bayi Tabung (IVF-In Vitro Fertilization) Program bayi tabung atau IVF
merupakan program pengobatan paling menjanjikan. Dengan persentasi keberhasilan hamil hingga
60-70%, untuk beberapa kasus, menjadikan program bayi tabung sebagai salah satu alternative
pengobatan yang ingin dijalankan pasangan-pasangan infertile. Tetapi hanya sedikit pasangan yang
memiliki akses mendapatkan pengobatan bayi tabung, beberapa barier mendapatkan akses ke
pelayanan bayi tabung adalah : 1. Economi dan masalah pembiayaan 2. Kurangnya informasi 3.
Agama 4. Sarana pelayanan kesehatan (geografi issue).
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/sondeaditt/infertility-diindonesia_54f3d44c745513a22b6c7eed?1453899986090

Anda mungkin juga menyukai