Kelas : XI IPA 2
Materi Pembelajaran Sosiologi
Struktur Sosial
Sebagian para ahli sosiologi menganggap struktur social identik dengan lembaga social,
bangunan social dan lembaga kemasyarakatan. Dalam Antropologi social konsep struktur social
dianggap sama dengan organisasi social, khususnya jika dihubungkan dengan masalah
kekerabatan dan kelembagaan atau hokum pada masyarakat yang masih sederhana.
Raymond Firth (1961) menyatakan bahwa struktur social merupakan suatu pergaulan hidup
manusia yang meliputi berbagai tipe kelompok yang terjadi dari banyak orang dan meliputi pula
lembaga-lembaga di mana orang banyak tersebut ambil bagian.
Soerjono Soekanto (1993) bahwa struktur social diartikan sebagai hubungan timbal balik antara
posisi-posisi social dan peranan-peranan social.
Elemen dasar struktur sosial
1. status sosial
2. peran sosial
3. kelompok
4. lembaga
struktur social kaku (anggota masyarakat sulit melakukan perpindahan status). Contoh Kasta
struktur social luwes (Anggota masyarakat bebas bergerak melakukan perubahan). Contoh :
stratifikasi social tebuka
struktur social formal (bentuk struktur social yang diakui oleh pihak yang berwenang.
contoh : Bupati
struktur social informal (struktur social yang nyata ada dan berfungsi, tetapi tidak memiliki
ketetapan hokum dan tidak diakui oleh pihak yang berwenang. Contoh : tokoh masyarakat
Dilihat dari identitas keanggotaan masyarakat
struktur social homogeny (terdapat latar belakang kesamaan identitas dari setiap anggota
masyarakatnya). Contoh kesamaan ras
struktur social yang heterogen (keragaman identitas dari anggota masyarakat seperti memiliki
latar belakang ras)
Dilihat dari ketidaksamaan social
keadaan geografis (menghasilkan perbedaan mata pencarian, corak dan tradisi)
etnis (Ras atau suku bangsa memilki latar belakang nenek moyang yang berbeda, hidup
terpencar di pulau-pulau yang terpisah oleh lautan menyebabkan timbul keanekaragaman
budaya.
kemampuan atas potensi diri (perbedaan potensi dii menghasilkan perbedaan profesi,
kekayaan, hobi, dsb.
latar belakang social (menghasilkan perbedaan tingkat pendidikan, peranan, prestise, dan
kekuasaan).
Jika keanggotaan dalam kelompok-kelompok social yang ada bersifat menyilang (interseksi).
Artinya, keanggotaan dalam kelompok social tersebut memiliki latar belakang ras,suku bangsa,
ataupun agama yang berbeda-beda.
2. Consolidated (konsolidasi),
Jika terjadi tumpang tindih parameter (tolak ukur) dan mengakibatkan penguatan identitas
keanggotaan dalam sebuah kelompok social. Dalam proses social, kelompok social berkembang
menjadi wadah bagi individu-individu yang memiliki latar belakang ras, suku, kebiasaan, dan
kepercayaan yang sama.
Konsekuensi Bentuk struktur Sosial
1. interseksi merupakan persilangan atau pertemuan keanggotaan dalam suatu kelompok sosial
dari berbagai seksi, baik berupa suku, agama, jenis kelamin, atau kelas sosial dalam suatu
masyarakat majemuk.
Setiap kelompok masyarakat tentu mempunyai kekhasannya masing-masing entah itu ada,
agama dan sebagainya. Namun sebagai bangsa indonesia, kelompok yang satu tak bisa
dipisahkan dari kelompok lainnya. Misalnya mereka termasuk kelompok etnik tertentu juga
menjadi
anggota
kelompok
agama
tertentu.
Lihat
gambar
berikut
ini
Gambar di atas menunjukkan adanya proses interseksi. artinya anggota kelompok sosial
tertentu juga menjadi anggota sosial lainnya dan tidak menutup kemungkinan kelompok itu
terdiri dari berbagai macam suku, agama, kelas dan profesi.
Interseksi terjadi bisa melalui :
a.
hubungan ekonomi, melalui perdagangan dan perindustrian
b.
hubungan sosial, melalui perkawinan dan pendidikan
c.
hubungan politik melalui hubungan diplomatiknatau hubungan antanegara
Proses hubungan social diantara kelompok-kelompok social di dalam masyarakat
majemuk mengakibatkan dua hal yaitu poses integrasi dan konflik social. Proses integrasi social
terjadi jika hubungan di antara kelompok-kelompok social berlangsung secara interseksi atau
bersilang sehingga perbedaan social di antara kelompok-kelompok social tersebut diperkecil oleh
adanya kesamaan-kesamaan diantara mereka.
Dampak interseksi :
a. meningkatkan solidaritas
b. menimbulkan potensi konflik
Bentuk hubungan kelompok secara interseksi terdapat pada gambar dibawah ini :
Gambar diatas : Bentuk interseksi, tiga kelompok disatukan oleh adanya kesamaan-kesamaan di
antara mereka.
2.
Konsolidasi
Konsolidasi merupakan suatu proses penguatan atau peneguhan keanggotaan individu atau
beberapa kelompok yang berbeda dalam suatu kelompok social melaluitumpang tindih anggota.
Sekaligus punya arti memperkuat rasa persatuan antarkomponen atau kebudayaan masyarakat
dengan mengedepankan parameter nilai kesatuan seperti nasionalisme.
Konsolidasi merupakan hubungan yang justru menciptakan perbedaan-perbedaan social yang
mencolok. Hubungan konsolidasi terjadi apabila masing-masing kelompok tidak terkait satu
sama lain tetapi justru saling memperkuat perbedaan mereka, dengan menambah perbedaan
dalam aspek lain sehingga perbedaan antarkelompok tersebut semakin tajam
Gambar diatas. Hubungan antarkelompok social yang mengambil bentuk konsolidasi. Ketiga
kelompok saling terpisah dan berbeda satu sama lain
3. Mutual akulturasi
Masyarakat setempat menyukai unsure kebudayaan lain kemudian mempelajari dan
menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Primodialisme
adalah ikatan utama seseorang dalam kehidupan social dengan hal-hal yang dibawa sejak
lahir seperti suku bangsa, ras atau daerah kelahiran.
5. politik aliran (sectarian)
Fungsi Struktur Sosial
1. Sebagai dasar untuk menanamkan suatu displin social
2. Sebagai pengawas social
3. Merupakan karakteristik yang khas yang dimiliki suatu masyarakat sehingga dapat memberikan
warna yang berbeda dari nasyarakat lain.
DIFERENSISASI SOSIAL
Diferensiasi social adalah perbedaan individu atau kelompok dalam masyarakat yang
tidak menunjukkan adanya suatu tingkatan (hierarkis). Dengan kata lain, tidak ada gologan dari
pembagian tersebut yang memiliki tingkatan yang lebih tinggi ataupun yang lebih rendah.
Menurut Kamus Sosiologi, diferensiasi adalah klasifikasi atau penggolongan terhadap
perbedaan-perbedaan tertentu yang biasanya sama atau sejenis.
Dalam masyarakat beragam (plural society), pengelompokan horizontal (didasarkan
perbedaan ras, etnis, klan, dan agama disebut istilah Kemajemukan Sosial. Sedangkan
berdasarkan (perbedaan profesi dan jenis kelamin) disebutHeterogenitas social.
Kemajemukan Sosial ditandai perbedaan :
1. Ciri fisik disebut Ciri-ciri Fenotif Kuantitatif
2. Ciri social
Timbul karena adanya perbedaan pekerjaan,peranan,prestise dan kekuasaan yang menimbulkan
perbedaan cara pandang dan pola perilaku dalam masyarakat.Contoh perilaku tentara berbeda
dengan guru.
3. Ciri budaya
Berhubungan dengan pandangan hidup suatu masyaakat menyangkut nilai-nilai yang dianutnya
seperti religi, system kekeluargaan,keuletan, dan ketangguhan.Contoh hasil nilai tersebut adalah
bahasa
B. BENTUK DIFERENSIASI SOSIAL
1. Diferensiasi social berdasarkan ras
Pengelompokan masyarakat berdasarkan ras merupakan pengelompokan yangbersifat jasmaniah,
berdasarkan pada ciri-ciri fisik, seperti warna kulit, rambut, serta bentuk-bentuk bagian wajah.
Definisi ras yang dikemukakan oleh Koentjaranigrat sebagai berikut : ras adalah suatu
golongan yang menunjukkan berbagai ciri tubuh tertentu dengan suatu frekuensi yang besar
.Dari pengertian inii tampak jelas bahwa ras merupakan penggolongan yang
bersifat jasmaniah semata, bukan penggolongan yang bersifatrohaniah.
Dewasa ini para ahli antropologi ragawi tidak saja menggambarkan adanya berbegai macam ras
di dunia ini, tetapi juga menggambarkan keterkaitan atau hubungan asal usul antara ras-ras yang
ada dan pencabangannya sehingga mendorong berkembangnya penggolongan ras berdasarkan
klasifikasi Filogenetik.
Salah satu klasifikasi ras dari A.L.Koeber (1948) yang menggambarkan penggolongan ras-ras
terpenting di dunia, serta hubungan antara satu dan yang lain sebagai berikut :
(1) Australoid merupakan penduduk asli Australia
(2) Mongoloid
a. Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Asia Tengah, Asia Timur)
b. Malayan Mongoloid (Asia Tenggara, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan penduduk asli Taiwan)
c. American Momgoloid (penduduk asli Benua Amerika Utara dan Selatan dari orang-orang
Eskimo di Amerika Utara sampai penduduk Terra del Fuego di Amerika Selatan).
(3) KauKasoid
a. Nordic (Eropa Utara sekitar Laut Baltik)
b. Alpine (Eropa Tengah dan Timur)
c. Mediterranean (penduduk sekitar Laut Tengah, Amerika Utara, Armenia,arab, dan Iran)
d. Indic (Pakistan, India, Bangladesh, Sri Langka).
(4) Negroid
a. African Negroid (Benua Afrika)
b. Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Melayu, Filiphina)
c. Maleniesian (Irian, Malanesia)
a.
b.
c.
d.
Beberapa Ras yang mendiami Indonesia dewasa ini, antara lain sebagai berikut :
Faktor yang membedakan ciri-ciri fisik setiap RAS :
1. Kondisi geografis dan iklim
Orang yang hidup di daerah dingin memiliki hidung panjang karena membantu memanaskan dan
melembabkan udara sebelum masuk ke paru-paru. Sedangkan orang di daerah tropis memiliki
hidung lebar.
2. Faktor makanan
Menimbulkan variasi sosok tubuh. Orang ynag di daerah dingin bertubuh besar sedangkan di
daeah tropis cenderung bertubuh pendek dan kecil.
3. Faktor perkawinan (amalgamasi)
Hal ini disebabkan mobilitas masyarakat yang demikian besar. Amalmagasi bukan hanya terjadi
antar ras tetapi juga antar etnis. Contoh di Indonesia orang Jawa kawin dengan orang padang.
2. Diferensiasi social berdasarkan etnis
Diferensiasi
social
berdasarkanetnis
masyarakat terdiri atas
atau
suku
bangsa
menunjukkan
bahwa
berbagai suku bangsa dengan bahsa dan kebudayaan masing-masing. Apa yang dimaksud
dengan etnia atau suku bangsa?
(1) Menurut Koentjaraningrat (1979), suku bangsa atau etnis didefinisikan sebagai group suatu
kelompok manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan,
sedangkan kesadaan dan identitas tadi sering kali (tetapi tidak selalu) dikuatkan oleh kesatuan
bahasa.
(2) Menurut William Kornblum (1988) kelompok etnis adalah suatu populasi yang memiliki
identitas kelompok berdasarkan kebudayaan tertentu dan biasanya memiliki leluhur yang secara
pasti atau dianggap pasti sama.
(3) Menurut Alex Thio (1989), kelompok etnis adalah sekelompok orang yang saling berbagi
warisan kebudayaan tertentu.
(4) Menurut Bruce J. Cohen (1988) menyatakan bahwa kelompok etnis dibedakan oleh
karakteristik budaya yang dimiliki oleh para angggotanya. Karakteristik itu meliputi agama,
bahasa, atau kebangsaan. Ada perbedaan antara etnis dan ras, yaitu ras dibedakan dalam
penampilan fisiknya, sedangkan etnis dibedakan dalam karakteristik budayanya.
Jumlah suku Bangsa di Indonesia
1.
2.
3.
d. Menurut Bruce J. Cohen stratifikasi social adalah system yang menempatkan seseorang sesuai
dengan kualitas yang dimiliki dan menempatkan mereka pada kelas social yang sesuai.
e. Menurut Astried S. susanto stratifikasi social adalah hasil kebiasaan hubungan antarmanusia
secara teratur dan tersusun sehingga setiap orang, setiap saat mempunyai situasi yang
menentukan hubungan dengan orang secara vertical mauoun horizontal dalam masyarakatnya.
DASAR/KRITERIA STRATIFIKASI SOSIAL
Adapun dasar atau ukuran yang bisa dipakai untuk menggolongkan anggota masyarakat
ke dalam suatu stratifikasi social adalah yang dipakai, dan sebagai berikut :
a). Ukuran kekayaan, seseorang yang memiliki kekayaan paling banyak, akan menempati
stratifikasi teratas. Kriteria kekayaan berkaitan dengan pendapatan.Kriteria umum yang biasa
digunakan pada lapisan ini antara lain rumah dan perabot mewah, mobil mewah, simpanan
dalam bentuk kepemilikan tanah yang luas, nilai pajak yang besar, cara berpakaian serta jenis
bahan yang dipakai, dan kebiasaan atau cara berbelanja.
b). Ukuran kekuasaan, seseorang yang memiliki kekuasaan atau mempunyai wewenang
terbesar akan menempati strata yang tinggi dalam stratifikasi social masyakat yang
bersangkut.Kekuasaan itu didukung oleh unsure lain seperti kedudukan atau posisi dalam
masyarakat, kekayaan yang dimiliki, kepandaian, bahkan kelicikan.
c) Ukuran kehormatan/keturunan Orang yang dihormati dan disegani akan mendapatkan
tempat strata yang tinggi dan ini biasanya terdapat pada masyarakat yang masih tradisional.
Misalnya orang tua yang dianggap bersahaja. Dalam masyarakat feudal, anggota masyarakat dari
keluarga raja atau bangsawan akan menempati lapisan atas. Contoh gelar Andi pada masyarakat
Bugis.
d) Ukuran ilmu pengetahuan/pendidikan, artinya jika seseorang dinilai mempunyai ilmu
pengetahuan yang banyak, maka ia mempunyai penghargaan dari masyarakat tentang
dirinya.Contoh cendikiawan, dosen, dokter, hakim dan atlet
* Unsur-Unsur stratifikasi sosial
a. Status atau Kedudukan
Status adalah suatu kumpulan hak dan kewajiban seseorang dalam masyarakat atau menunjukkan
tempat atau posisi seseorang dalam masyarakat.
Status /kedudukan dalam masyarakat terbagi :
Ascribed status yaitu status diperoleh melalui kelahiran. Contoh : Seorang menjadi Bangasawan
karena orang tuanya seorang bangsawan.
Achieved status yaitu status diperoleh melalui usaha yang disengaja. Contoh : seorang bisa
menjadi dokter asal memenuhi syarat menjadi dokter
Assigned status yaitu status yang diberikan. Contoh : gelar kehormatan diberikan kepada
seorang yang berjasa.
b. Peranan
Peranan adalah aspek dinamis dari status seseorang atau suatu yang diharapkan dari seseorang
individu tertentu yang menduduki status tertentu.
Menurut Sarjono Soekanto, peranan mencakup 3 hal :
meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi seseorang dalam masyarakat
sebagai konsep mengenai apa yang dapat dilakukan individu dalam masyarakat
sebagai perilaku yang penting bagi struktur social masyarakat.
* Sifat/Sistem Stratifikasi Sosial
1. Stratifikasi Social Tertutup adalah bentuk strata yang anggotanya sulit mengadakan
mobilitas vertical.Mobilitas hanya terbatas pada mobilitas horizontal karena bersifat
diskriminatif. Contoh system kasta di india, masyarakat rasial dan masyarakat feodal.
2. Stratifikasi Social Terbuka adalah setiap anggota strata bebasa berpindah strata social, baik
vertical maupun horizontal. Contoh Anak seorang guru SD, berkat ketekunan dan keuletannya
mampu menyelesaikan studinya di fakultas kedokteran.
3. Stratifikasi Social Campuran adalah merupakan kombinasi antara stratifikasi tertutup dan
terbuka.Misalnya kasta Brahmana yang dihormati di lingkungnya pindah ke Jakarta. Di Jakarta
ia harus menyesuaikan diri dengan aturan kelompok masyarakat yang baru. Ia akan diperlakukan
sesuai dengan kedudukannya di tempat baru.
Kekuasaan dalam sistem pemerintahan. Sistem pemerintahan sengaja dibuat hirarkis dan
birokrasi sehingga pembagian kekuasaan jelas dan mudah.
1.
2.
3.
Menurut Huky (1982) kondisi umum terciptanya stratifikasi sosial dalam masyarakat adalah :
Perbedaan ras dan budaya.
Perbedaan ciri biologis, latar belakang etnis dan budaya mengakibatkan kelas-kelas sosial
tertentu.Contoh, Sebelum PD II kaum kulit putih sebagai lapisan paling atas
Pembagian tugas yang terspesialisasi (pembagian kerja)
Spesialisasi berkaitan dengan fungsi kekuasaan dan status dalam stratifikasi sosial.
Kelangkaan
Terjadi karena alokasi hak dan kekuasaan yang jarang atau langka. Kelangkaan terasa bila
masyarakat mulai membedakan posisi, alat-alat kekuasaan, dan fungsi-fungsi yang ada dalam
waktu yang sama.
D. BENTUK-BENTUK/WUJUD STRATIFIKASI SOSIAL
1. Stratifikasi Ekonomi, yaitu Pembagian masyarakat atas kepemilikan harta. Berdasarkan
kepemilikan harta, masyarakat dibagi dalam tiga kelas :
Kelas atas terdiri dari orang-orang kaya yang dengan leluasa memenuhi kebutuhan hidupnya
bahkan secara berlebihan
Kelas Menengah terdiri dari kelompok orang-oang yang berkecukupan yang bisa memenuhi
kebutuhan pokok
Kelas bawah terdiri dari kelomok miskin yang masih belum dapat memenuhi kebutuhan
primer.
Menurut Aristoteles
golongan sangat kaya (penguasa, tuan
tanah, bangsawan)
golongan kaya (pedagang)
golongan miskin (rakyat biasa)
2. Stratifikasi Sosial, yaitu Sistem pengelompokan masyarakat menurut status. Nilai status diukur
dari prestise atau gengsi. Contoh orang lebih suka bekerja sebagai pegawai daripada seorang
tukang bangunan.
3. Stratifikasi Politik, yaitu Pelapisan masyarakat didasarkan pada wewenang dan kekuasaan.
Makin tinggi wewenang seseorang makin tinggi lapisan sosialnya.
Contoh Contoh Sistem stratifikasi yang pernah ada di Indonesia
1. Sistem stratifikasi social dalam masyarakat pertanian
Masyarakat pertanian umumnya menghargai peran pembuka tanah (cikal bakal). Cikal
bakal dan keturunnnanya merupakan golongan elite di desanya.Golongan kedua diduduki oleh
pemilik tanah atau orang kaya yang disebut kuli ceneng. Golongan ketiga adalah petani yang
memiliki tanah sedikit dan hanya cukup untuk dikonsumsi sendiri disebut
Gambar
:
Stratifikasi
masyarakat
pertanian
di
pulau
Jawa
Stratifikasi masyarakat feodal di Surakarta
dan Yogyakarta
Stratifikasi masyarakat feudal di Aceh
KELOMPOK SOSIAL
I. PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI KELOMPOK SOSIAL
1. Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, kelompok social sebagai kumpulan manusia yang
memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.
2. Soerjono Soekanto, kelompok social adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia
yang hidup bersama karena adanya hubungan antara mereka secara timbal balik dan
saling mempengaruhi
3. Hendropuspito, kelompok social sebagai suatu kumpulan nyata, teratur dan tetap dari
individu-individu yang melaksanakan peran-perannya secara berkaitan guna mencapai
tujuan bersama.
Dapat disimpulkan bahwa kelompok sosial adalah sekumpulan manusia yang memiliki
persamaan cirri dan memiliki pola interaksi yang terorganisir secara berulang-ulang, serta
memiliki kesadaran bersama akan keanggotaannya
SYARAT KELOMPOK SOSIAL
1. Setiap anggota kelompok memiliki kesadaran bahwa ia bagian dari kelompok tsb.
2. Adanya hubungan timbal balik antaranggota
3. Adanya faktor pengikat, seperti kesamaan ideologi, kesamaan kepentingan atau
kesamaan nasib
4. Memiliki struktur, kaidah dan pola perilaku
1. Memiliki stuktur sosial yang setiap anggotanya memiliki status dan peran tertentu
2. Memiliki norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya
3. Memiliki kepentingan bersama
4. Adanya interaksi dan komunikasi di antara para anggotanya
II. DASAR PEMBENTUKAN KELOMPOK SOSIAL
Faktor geografis
1. Kelompok formal : memiliki peraturan tegas dan sengaja dibuat oleh anggotanya untuk
mengatur hubungan antaranggotanya
2. Kelompok informal : terbenhtuk karena pertemuan yang berulang-ulang dan merasa
memiliki kepentingan dan pengalaman yang sama
D. Klasifikasi menurut pendapat Merton
Membership group
merupakan kelompok social yang setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut
Reference group
kelompok social yang menjadi acuan bagi seseorang yang bukan anggota kelompok untuk
membentuk pribadi dan perilakunya sesuai dengan kelompok acuan.
E. Klasifikasi menurut sudut pandang individu
Kelompok primer
Suatu kelompok yang hubungan antar anggota saling mengenal dan bersifat informal
Kelompok sekunder
suatu kelompok yang hubung antaranggotanya bersifat formal, impersonal dan didasarkan pada
asas manfaat.