Anda di halaman 1dari 5

PENGUKURAN DEBIT ALIRAN

A. Latar Belakang
Air merupakan pokok bagi kehidupan dan secara keseluruhan mendominasi
komposisi kimia dari semua organisme. Terdapatnya dimana-mana dalam biota
sebagai tumbuhan metabolisme biokimia dan mempunyai sifat kimia serta fisika yang
unik. Perairan umum merupakan bagian permukaan bumi yang secara permanen
berkala digenangi air, baik air tawar, payau, atau laut yang dihitung dari garis pasang
surut terendah ke arah daratan dan badan air tersebut terbentuk secara alami maupun
buatan.
Debit air adalah jumlah air yang mengalir dalam suatu penampang tertentu
(sungai/ saluran / mata air). Pemilihan lokasi pengukuran debit air : Di bagian sungai
yang relatif lurus; jauh dari pertemuan cabang sungai; tidak ada tumbuhan air; aliran
tidak turbelen; aliran tidak melimpah melewati tebing sungai. Pengukuran debit air
sangat dipengaruhi oleh kecepatan arus air. Kecepatan arus yang berkaitan dengan
pengukuran debit air ditentukan oleh kecepatan gradien permukaan, tingkat
kekasaran, kedalaman, dan lebar perairan.
Secara umum pengukuran debit dipermukaan bebas dilakukan untuk
mengetahui berapa debit aktual yang ada untuk pemanfaatan atau pengendalian aliran
suatu badan air. Pengukuran debit umumnya dilakukan pada waktu-waktu tertentu
dan sering kali berkaitan dengan usaha untuk mendapatkan rating curve. Semakin
banyak pengukuran dilakukan akan semakin teliti analisa data. Untuk menentukan
jumlah pengukuran yang dilakukan tergantung kepada tujuan pengukuran, kepekaan
aliran permukaan bebas, dan ketelitian yang ingin dicapai.
B. Tujuan dan Manfaat
Tujuan diadakannya praktikum Pengukuran Debit Air ini adalah untuk
mengukur debit air (jumlah air yang mengalir dari suatu penampang tertentu
persatuan waktu), serta menghitung kandungan sedimentasi pada air sungai sehingga
dapat menganalisis pengaruh sedimentasi terhadapa debit aliran.

Adapun Kegunaan dari praktikum ini yaitu setiap mahasiswa mengerti dan
mengetahui cara-cara mengukur debit air baik menggunakan current meter.
C. Pengukuran Debit Air Mengunakan Current Meter
Perairan umum merupakan sumberdaya yang mempunyai potensi besar baik
bagi perikanan maupun untuk kehidupan manusia. Air merupakan bagian yang
esensial dari protoplasma dan dapat dikatakan bahwa semua jenis makhluk hidup
bersifat aquatic. Arus merupakan gerakan yang mengalir dari suatu massa air yang
disebabkan oleh desitas air lau, tiupan angin atau dapat pula disebabkan gerakan
bergelombang panjang. Arus adalah pergerakan massa air secara horizontal yang
disebabkan oleh angin yang bertiup terus menerus dipermukaan dan desitas air laut.
Apabila diperhatikan arus ini pada bagian permukaan akan sulit untuk diramal
kemana arah arus tersebut.
Penentuan debit air sungai diperlukan untuk mengetahui besarnya air yang
mengalir dari sungai ke laut. Dalam penentuan debit air sungai perlu diketahui luas
penampang stasiun, yaitu dengan mengukur kedalaman, masing-masing titik
pengukuran. Arus merupakan suatu gerakan air yang mengakibatkan perpindahan
horizontal dan vertikal masa air. Arus dapat menyebabkan terjadinya kerusakan fisik
pada sungai dan muara sungai, seperti pengikisan darat, pemindahan sedimen dan
sebagainya. Disamping itu besarnya volume air yang mengalir dan kuatnya pasang
surut, akan mem pengaruhi sistema arus pada muara sungai.
Debit aliran sungai diberi notasi Q adalah jumlah air yang mengalir melalui
tampang lintang sungai tiap satu satuan waktu, yang biasanya dinyatakan dalam
m3/detik. Debit sungai, dengan distribusinya dengan ruang dan waktu, merupakan
informasi penting yang diperlukan dalam perencanaan bangunan air da pemanfaatan
sumber daya air. Mengingat bahwa debit aliran sangat bervariasi dari waktu ke waktu
maka diperoleh data pengamatan debit dalam waktu yang panjang. Debit aliran (Q)
diperoleh dengan mengalikan luas tampang aliran (A) dengan percepatan aliran (V).
Kedua parameter tersebut dapat diukur pada suatu tampang lintang (stasiun ) di
sungai. Luas tampang aliran diperoleh dengan mengukur elevasi permukaan air dan

dasar sungai.Kecepatan aliran diukur dengan menggunakan alat ukur kecepatan


current meter, pelampung, atau peralatan lain.
Rumus

: Q = V .A

Dimana

: Q = debit (m3/dtk)
V = Kecepatan Aliran (m/detik)
A = Luas Penampang Basah (m

Untuk menentukan menggunakan current meter


V = n.a + b
Dimana

:V = kecepatan Aliran
n = Jumlah Putaran per detik
a dan b = konstanta yang diperoleh dari kaibrasi alat

Untuk pengukuran kecepatan dan kecepatan rata-rata dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :

Metode pengukuran 2 titik dan 3 titik, yaitu:

D. Prosedur Kerja
Prosedur kerja dari praktikum pengukuran debit aliran adalah sebagaia berikut :

1. Pengukuran Profil Penampang Sungai dan Kecepatan Aliran


a. Menyiapkan alat dan bahan
b. Membentangkan tali rapiah dan mengikat ujung tali dengan patok yang
telah di pasang di pinggir sungai.
c. Mengukur lebar sungai kemudian menetukan titik yang akan diukur.
d. Mengukur kedalaman sungai pada setiap titk pengukuran menggunakan
current meter stick.
e. Menggambar profil penampang sungai. Profil ini dijadikan acuan untuk
menentukan jumlah segmen pengukuran
f. Menetukan posisi tempat pengukuran dan jumlah titik ukur.
g. Mengukur kecepatan aliran sungai dengan alat berdasarkan hasil kalibrasi
pada titik ukur yang telah ditentukan.
h. Mencatat nilai yang terbaca pada alat dengan pengulangan pembacaan
setelah 1 menit
i. Mengulangi prosedur 7-8 untuk titik selanjutnya
j. Selanjutnya melakukan perhitungan debit aliran berdasarkan data
pengukuran.
2. Pengukuran Konsentrasi Sedimen Melayang
a. Mengambil sampel dengan botol sampel.
b. Menimbang cawan Petridis, kemudian mengambil sampel air sebanyak
150 mL yang telah disediakan didalam gelas ukur dan dituangkan ke
Petridis.
c. Memasukkan ke dalam oven selama 2 X 24 jam (sampai kering)
d. Menimbang cawan dan air yang sudah di oven tadi. Menghitung nilai
sedimen dari selisih berat sebelumnya.
3. Penentuan Koefisien manning
a. Mengukur kemiringan dasar saluran (S)
b. Menentukan jari-jari hidrolis (R)
c. Menentukan koefisien manning (n) dengan rumus manning
d. Mengamati jenis dasar dn dinding saluran
e. Menentukan koefisien manning dari table
f. Membandingkan hasil perhitungan dengan hasil dari table
E. Rumus Yang Digunakan
1. Penentuan Debit
a. Metode langsung
Q = A.v
b. Metode Manning
Mencari kecepatan aliran terlebih dalu setelahnya menghitung debit
V = 1/n R2/3 S1/2
Q = A.v

c. Penetuan Sedimen Melayang


Cs = (W2-W0)/L
Qs = Cs x Qtot
Dimana:
Cs = Jumlah sedimen (gr/m3)
W0 = Berat Cawan Kosong (gr)
W1 = Berat Cawan Basah (gr)
W2 = Berat Cawan Kering (gr)
L = Jumlah Air (mL)
Qtot = debit total sungai melalui metode langsung dan manning (m3/s)
Qs = Debit sedimen (m3/s)

F. Lampiran
Tabel 1. Kedalaman dan Tekstur Sungai
Titik

Lebar Sungai (cm)

Kedalaman (cm)

Tabel 2. Kecepatan Aliran dengan current meter


Titik

Titik Pengamatan

Kecepatan (m/s)

Anda mungkin juga menyukai