Anda di halaman 1dari 114

PENYAKIT PENYAKIT

MATA

Dr. Wendy H. Lewerissa SpM

MATA MERAH DENGAN


PENGLIHATAN MENURUN

Keratitis

Radang pada kornea


Klasifikasi berdasarkan lapis kornea yang terkena
: superfisial & profunda(interstisial)
Etiologi : Air mata berkurang
Keracunan obat
Rx alergi terhadap obat topikal
Rx terhadap konjungtivitis menahun
Gejala : mata merah, rasa silau, merasa kelilipan
Terapi : AB, air mata buatan, sikloplegik

Keratitis Pungtata

Keratitis didaerah membran Bowman,


dengan infiltrat berbentuk bercak2 halus
Etiologi tdk spesifik, biasanya terjadi
bilateral
Kelainan :

Keratitis pungtata epitel


Keratitis pungtata
Pada konjungtivitis verna & konjungtivitis
atopik ditemukan bersama-sama papil raksasa
Pada trakoma, pemfigoid, SSJ, pasca
pengobatan radiasi jaringan parut konjungtiva

Keratitis Pungtata
Superfisial

Gambaran seperti infiltrat halus bertitiktitik pada permukaan kornea, cacat


halus kornea superfisial, wrna hijau
dengan perwarnaan fluoresein
Bisa disebabkan karena sindrom dry eye,
blefaritis, keratopati logaftalmos,
keracunan obat topikal, dll

Keratitis Pungtata Subepitel

Keratittis di daerah membran Bowman


Bilateral
Kronis, tanpa gejala konjungtivitis

Keratitis Marginal

Infiltrat tertimbun pada tepi kornea


sejajar dengan limbus, unilateral
Bisa terjadi pada kasus
blefarokonjungtivitis & dapat terjadi
tukak kornea
Gejala : sakit, lakrimasi, fotofobia berat
Terapi : AB, steroid dosis ringan

Keratitis Interstisial

Keratitis nonsupuratif profunda +


neovaskularisasi/ Keratitis parenkimatosa
Keratitis pd jaringan kornea yg lebih dalam,
bilateral
Dpt terjadi karena lues kongenital, alergi, infeksi
spiroket ke dalam stroma kornea, TBC
Fotofobia, lakrimasi, visus menurunKeluhan
bertahan seumur hidup
Permukaan kornea seperti permukaan kaca, terdapat
injeksi siliar disertai serbukan pembuluh ke dalam,
gambaran merah kusam/salmon Patch dari Hutchinson
Terapi sesuai penyebab, sulfat atropin

Karatitis Bakterial

Etiologi : Staphylococcus sp,


Pseudomonas sp, Enterobacteriaceae sp
Terapi :
Gram Tobramisin, gentamisisn,
polimiksin
Gram + Cefazolin, Vancomysin,
Basitrasin

Keratitis Jamur

Etiologi : Fusarium sp, Cephalocepharium


sp, Curvuria sp
Infiltrat yang berhifa & satelit pada
stroma, cincicn endotel & plaque tampak
bercabang-cabang, gambaran satelit pada
kornea, lipatan Descemet
Dx : px mikroskopik dgn KOH 10%
Terapi : Natamisin 5% setiap 2 jam saat
bangun & anti jamur lain :miconazol
amfoterasin, diberi juga sikloplegik & obat
oral antiglaukoma

Keratitis Herpetik

Etiologi Herpes simpleks (Keratitis


herpetik epitelial, Keratitis herpetik
stromal) & Herpes zoster
Keratitis Herpetik epitelial
pembelahan virus dlm sel epitel
tukak kornea superfisial
Keratitis Herpetik stromalrx imun

Nyeri pada daerah yang terkena,


penglihatan berkurang & merah
Tdk melewati garis median
Terapi : simtomatik, asiklovir, steroid

Keratitik Dendritik

Keratitis superfisial yang membentuk


garis infiltrat pada permukaan kornea
yang kemudian membentuk cabang
Etiologi : virus herpes simpleks
Gejala : fotofobia, kelilipan, penglihatan ,
konjungtiva hiperemis, sensibilitas kornea yg
hipestesi
Tx : dpt sembuh spontan, debridement, AB
dengan bebat tekan, asiklovir

Keratitis Disiformis

Kekeruhan infiltrat yang bulat/ lonjong di


dlm jaringan kornea akibat infeksi virus
Herpes simpleks

Keratokonjungtivitis
Epidemi

Etiologi : Rx alergi terhadap adenovirus tipe 8


Unilateral, demam, merasa seperti ada benda
asing, nyeri periorbita +, edema kelopak & folikel
konjungtiva, pseudomembran pd
konjungtivatarsal
Pada minggu I trdpt keratitis pungtata di
permukaan kornea, pd hari ke 7 trdpt lesi epitel
setempat, pd hari ke 11-15 trdpt kekeruhan
subepitel dibawah lesi epitel, kel. Preureikel
membesar, kekeruhan subepitel menghilang
sesudah 2 bulan 3 thn
TX : Konservatif, steroid tets mata

Keratitis Dimmer/ Keratitis Numularis

Infiltrat bundar berkelompok dan tepinya


berbatas tegas sehingga memberi
gambaran halo, unilateral

KERATITIS FILAMENTOSA

Keratitis disertai filamen mukoid


dan deskuamasi sel epitel pada
permukaan kornea

ETIOLOGI
- tidak diketahui
- disertai penyakit lain seperti :
keratokonjungtivitis sika, sarkoidosis,
trakoma,
pemfigoid okular, pemakaian lensa
kontak,
edema kornea, keratokonjungtivitis
limbik
superior (SLK), DM, trauma dasar otak,
keratitis neurotrofik, dan pemakaian

Keratin filamentosa ditemukan pada :


sindrom mata kering (dry eye syndrom),
DM, pascabedah katarak, dan keracunan
kornea oleh obat tertentu.
Filamen terdiri atas :
sel, sisa mukoid, dengan dasar bentuk
segitiga yang menarik epitel, tidak
melekat pada epitel kornea, dekat filamen
terdapat defek epitel disertai kekeruhan
epitel berwarna abu-abu.

Gejala :
- rasa kelilipan
- sakit
- silau
- blefarospasme
- epifora
Gejala- gejala di atas dapat berjalan
menahun atau akut.

Pengobatan
Mata merah dan terdapat defek epitel
kornea dengan larutan hipertonik NaCl
5 %, air mata hipertonik mengangkat
filamen dan bila mungkin memasang
lensa kontak lembek

KERATITIS ALERGI
Keratitis Alergi terdiri dari :

Keratokonjungtivitis filikten

Tukak atau ulkus fliktenular

Keratitis fasikularis

Keratokonjungtivitis vernal

1. Keratokonjungtivitis flikten
Merupakan radang kornea dan
konjungtiva yang merupakan reaksi
imun yang mungkin sel mediated pada
jaringan yang sudah sensitif terhadap
antigen.

Etiologi :
alergi terhadap jenis kuman lain
sehingga untuk mengetahui penyebab
keratokonjungtivitis flikten sebaiknya
dicari penyebab alerginya.
Gejala :
- lakrimasi
- fotofobia disertai rasa sakit
- keratitis dengan infiltrat dan
neovaskularisasi
pada kornea

papul atau pustula pada kornea atau


konjungtiva.
Flikten pada kornea
Hiperemia konjungtiva
Menebalnya epitel kornea
Perasaan panas yang disertai gatal dan
tajam penglihatan yang berkurang
Pada limbus didapatkan benjolan putih
kemerahan dikelilingi daerah konjungtiva
yang hiperemia.

Pengobatan
steroid diberikan dengan hati-hati

2. Tukak atau ulkus fliktenular


Benjolan abu-abu, yang pada kornea
terlihat
sebagai :
- ulkus fasikular, ulkus yang menjalar
melintas
kornea dengan pembuluh darah jelas
dibelakangnya.
- flikten multipel di sekitar limbus.
- ulkus cincin yang merupakan
gabungan

Pengobatan
pemberian steroid topikal maupun
sistemik

3. Keratitis fasikularis
suatu penampilan flikten yang
berjalan (wander phylcten) yang
membawa jalur pembuluh darah baru
sepanjang permukaan kornea,
pergerakan dimulai dari limbus.
Dapat berbentuk flikten multipel di
sekitar limbus ataupun gabungan ulkus
cincin.

4. Keratokonjungtivitis vernal
penyakit rekuren dengan
peradangan
tarsus dan konjungtiva bilateral.
Etiologi :
tidak diketahui pasti, akan tetapi
didapatkan pada musim panas dan
mengenai anak sebelum berusia
14,lebih
sering terjadi pada laki-laki dari pada
perempuan.

Kelopak atas sedang konjungtiva


dikenai pada daerah limbus berupa
hipertrofi papil yang kadang- kadang
berbentuk cooble stone

KERATITIS LAGOFTALMOS

Keratitis akibat adanya lagoftalmos di


mana kelopak tidak menutup dengan
sempurna sehingga terdapat kekeringan
kornea.
Etiologi :
- tarikan jaringan parut pada tepi
kelopak
- eksoftalmos
- paralise saraf fasial
- atoni orbiukularis okuli

Lagoftalmos partial pada waktu tidur


dapat ditemukan pada pasien histeria,
lelah dan anak sehat.
Pengobatan
- mengatasi kausa dan air mata buatan
- cegah infeksi sekunder dengan
pemberian salep mata

KERATITIS NEUROPARALITIK

Merupakan keratitis akibat kelainan saraf


trigeminus, sehingga terdapat kekeruhan
kornea yang tidak sensitif disertai
kekeringan kornea.
Gejala :
- tajam penglihatan menurun
- silau dan tidak nyeri
- jarang berkedip karena refleks
mengedipnya hilang
- injeksi siliar

Permukaan kornea keruh


Infiltrat dan vesikel pada kornea
Deskuamasi epitel seluruh permukaan
kornea

Pengobatan
- Pengobatan keratitis, tersorafi dan
menutup pungtum lakrima.

KERATOKONJUNGTIVITIS
SIKA

Suatu keadaan keringnya permukaan


kornea dan konjungtiva.
Kelainan ini terjadi pada :
- Defisiensi komponen lemak dan air mata
- Defisiensi kelenjar air mata
- Defisiensi komponen musin
- akibat penguapan yang berlebihan
- parut pada kornea atau hilangnya
mikrovil
kornea

Gejala :
- mata gatal,seperti berpasir, silau, dan
penglihatan
kabur
- sekresi mukus pada mata yang berlebihan
- sukar menggerakkan kelopak mata
- mata kering karena erosi kornea
Pada pemeriksaan lama celah didapatkan
miniskus air mata pada tepi kelopak mata bawah
hilang, edema konjungtiva bulbi filamen melekat
di kornea.

Tes Pemeriksaan :
1. Tes Schirmer
Bila resapan air mata pada kertas schirmer kurang dari
10 mm
dalam 5 menit dianggap abnormal.
2. Tes warna Rose Bengal Konjungtiva
Pada pemeriksaan ini terlihat konjungtiva berwarna titik
merah
karena jaringan konjungtiva yang mati menyerap zat
warna.
3. Tear film break up time
Waktu antara kedip lengkap sampai timbulnya bercak
kering
sesudah mata dibuka minimal terjadi sesudah 15-20
detik tidak
pernah kurang dari 10 detik

Pengobatan
- pemberian air mata tiruan bila kurang
adalah
komponen air
- pemberian lensa kontak apa bila
komponen
mukus yang berkurang
- penutupan pungtum lakrima bila terjadi
penguapan yang berlebihan
penyulit keratokonjungtivitis suka adalah
ulkus kornea, kornea tipis, infeksi
sekunder oleh bakteri dan kekeruhan dan
neovaskularisasi kornea.

KERATITIS SKLEROTIKAN

Kekeruhan berbentuk segitiga pada


kornea yang menyertai radang sklera
atau skleritis.
Etiologi :
belum diketahui pasti namun diduga
karena terjadi perubahan susunan serat
kolagen yang menetap.
Gejala :
berupa kekeruhan kornea yang
terlokalisasi dan berbatas tegas
unilateral,kadang mengenai seluruh
limbus, kornea terlihat putih menutupi
sklera.

Pegobatan
- pemberian steroid akan memberikan
prognosis yang baik
- fenil butazon

TUKAK (ULKUS) KORNEA

Hilangnya sebagian permukaan kornea akibat


kematian jaringan kornea.
Dua jenis Tukak :
- sentral
- marginal atau perifer
Etiologi Tukak Kornea :
bakteri, jamur, akantamuba, herpes simpleks
Gejala :
- mata merah sakit mata ringan hingga berat
- fotofobia
- penglihatan menurun

Kadang kotor
Kornea keruh berwarna putih
Penipisan kornea
Lipatan descemet
Reaksi jaringan uvea (akibat gangguan
vaskularisasi iris) berupa suar, hipopion,
hifema, sinekia posterior.

Diagnosa laboratorium :
keratomalasia, infiltrat sisa karat benda
asing.
Pengobatan :
- siklopegik
- antibiotika
- pengobatan sistemik
- pembedahan atau keratoplasti

TUKAK (ULKUS) MARGINAL

Peradangan kornea bagian perifer


berbentuk khas yang biasanya terdapat
daerah jernih antara limbus kornea
dengan tempat kelainannya.
Tukak kornea yang didapatkan pada orang
tua yang sering dihubungkan dengan
reumatik dan debilitas. Hampir sebagian
besar kelainan ini berhubungan dengan
stafilokok.
Konjungtivitis angular disebabkan oleh
Moraxela (diplobasil), menghasilkan
bahan-bahan proteolitik yang
mengakibatkan defek epitel.

Gejala :
- penglihatan pasien menurun disertai
rasa sakit
- fotofobia
- lakrimasi
Pengobatan :
- antibiotik dengan steroid lokal
- steroid disertai vitamin B dan C dosis
tinggi.

ULKUS MOOREN

Suatu ulkus menahun superfisial yang


dimulai dari tepi kornea dengan bagian
tepinya tergaung dan berjalan dengan
progresif tanpa kecenderungan perforasi,
lambat laun ulkus ini mengenai seluruh
kornea.
Pada usia lanjut biasanya unilateral
dengan rasa sakit dan merah, lebih sering
pada wanita usia pertengahan.
Tukak ini menghancurkan membran
Bowman dan stroma kornea.

Di klinik dikenal 2 bentuk :


1. Pasien tua terutama laki-laki, 75 %
unilateral dengan rasa sakit yang tidak
berat, prognosis sedang dan jarang
perforasi.
2. Pasien muda laki-laki, 75 % binokular,
dengan rasa sakit dan berjalan
progresif. Prognosis buruk, 1/3 kasus
terjadi
perforasi kornea.

Pengobatan
steroid, antibiotika, antivirus, antijamur,
kolagenase inhibitor, heparin,
pembedahan keratektomi, lameler
keratoplasti dan eksisi konjungtiva.
Semua cara pengobatan biasanya
dicoba tapi belum memberikan hasil
yang memuaskan.

MATA TENANG
DENGAN
PENGLIHATAN
MENURUN
MENDADAK

NEURITIS OPTIK

Merupakan peradangan pada N. Optikus


Etiologi :

Idiopatik (> pd perempuan usia 20-40 thn)


Sklerosis multiple
Morbili, parotis & cacar air (pada anak)

Gejala :

Kehilangan penglihatan
Tajam penglihatan max pd 2 mgg kembali
normal setelah beberapa minggu.
Sakit pd rongga orbita terutama pd pergerakan
mata
Penglihatan warna terganggu
Tanda Uhthoff (penglihatan setelah olahraga
atau bila suhu tubuh )
Gangguan lapang pandang sentral atau
sekosentral.

terapi:

Tergantung etiologi
Steroid untuk menekan peradangan &
memperpendek periode akut.

DD:

Iskemik optik neuropatik


Edema papil akut
Hipertensi berat
Toksik neuropatik

Fundus mata normal

Neuritis intraokuler atau


papilitis

Merupakan radang pd serabut retina


saraf optik
Gejala :

Penglihatan terganggu dgn lapang pandang


menciut, bintik buta lebar, skotoma sentral,
sekosentral altitudinal.
Kadang terlihat edema papil
Pd papil tampak perdarahan, eksudat (star
figure).

DD :

Iskemik optik neuropati


Papil edema akut
Hipertensi sistemik akut
Leher optik neuropati
Optik neuropati
Optik neuropati toksik & metabolik

Neuritis Retrobulbar

Merupakan radang saraf optik di


belakang bola mata.
Etiologi :

Sklerosis multiple
Penyakit mielin saraf
Anemia pernisiosa
DM
Intoksikasi

Gejala :
sama dgn gejala Neuritis, tetapi
gambaran fundus normal.

Neuropati optik iskemik

Etiologi :

Trombus
Emboli
Radang pembuluh darah yg menyumbat pembuluh daraf
papil saraf optik.

Gejala

Tajam penglihatan mendadak disertai skotoma


Rasa sakit (-), tdk progresif.
Disertai sakit kepala
Sakit saat mengunyah
Polimialgia
Kadang2 demam.

Terapi :

Berdasarkan etiologi
Bila disebabkan alergi diberikan steroid.

ABLASIA RETINA

Adalah suatu keadaan terpisahnya sel


kerucut dan batang retina dari sel epitel
pigmen retina.
Ada 3 bentuk :

Ablasi retina regmatogenosa


Ablasi retina eksudatif
Ablasi retina traksi

Ablasi retina regmatogenosa

Terjadi akibat adanya robekan pada


retina sehingga cairan masuk ke
belakang antara sel pigmen epitel
dengan retina.
Faktor predisposisi :

Miopia tinggi
Pasca retinitis
Retina yg memperlihatkan degenerasi di
bagian perifer.

Gejala :

Gangguan penglihatan
Fotopsia
Penglihatan akan turun saecara akut bila
mengenai makula lutea.

Terapi :

pembedahan

Ablasi retina eksudatif

Terjadi akibat tertimbunnya eksudat di


bawah retina dan mengangkat retina.

Ablasi Retina Tarikan Atau


Traksi

Lepasnya jaringan retina


Pengobatan : vitrektomi

Obstruksi Vena Retinal


Sentral

Penyumbatan vena retina akibatkan


gangguan perdarahan di dlm bola mata
Mengenai usia pertengahan
Sebab terjadinya :
- Akibat kompresi dari luar terhadap vena
- Akibat penyakit pada pembuluh darah
vena
- Akibat hambatan aliran darah dalam
pembuluh vena

Lanjut........

Px Funduskopi : terlihat vena berkelokkelok, edema makula dan retina


Angiografi fluoresein dapat ditemukan
letak penyumbatannya, penyumbatan
total atau sebagian, dan ada atau
tidaknya neovaskularisasi
Pengobatan : - ditujukan mencari
penyebab dan mengobatinya
- antikoagulasi, fotokoagulasi, steroid
(flebitis)

Oklusi Arteri Retina Sentral

Pnyumbatan arteri retina


Penyebab :
- Radang arteri, trombus dan embolus
arteri, spasme PD, terlambatnya
pengaliran darah, giant cell artritis, peny.
Kolagen.
Terdapat pada usia tua dan muda

Lanjut.........

Gejala
penglihatan menurun(tanpa rasa sakit)
reaksi pupil lemah (anisokor) funduskopi :
seluruh retina pucat (edema & gangguan
nutrisi) gambaran sosis pada arteri retina
retina pucat keruh keabu-abuan
gambaran merah cerry (cherry red spot) pada
makula papil pucat dan batasnya kabur.
Pengobatan : turunkn tekanan bola mata,
azetosolamid/parasentesis bilik mata depan
Penyulit : glaukoma neovaskuler

Kekeruhan dan Perdarahan Badan Kaca

Kekeruhan badan kaca : Terjadi akibat


penuaan disertai degenerasi koagulasi
protein badan kaca.
Penyebab : trauma, setiap keadaan
menaikkan tekanan darah arteri dan
vena, robekan ablasi retina, bedah
intraokuler dan trauma intraokuler.

Lanjut......

Perdarahan badan kaca akibat trauma


benda tumpul/kontusi jaringan dan
trauma tembus
Menyebabkan turunnya penglihatan
mendadak tanpa rasa sakit.
Perdarahan dalam badan kaca biasanya
cepat sekali menggumpal.

Ambliopia toksik

ambliopia yg disebabkan oleh bahan


toksik, yaitu keracunan alkohol,
tembakau, timah dll.
Biasanya terdapat tanda2 lapang
pandangan yg berubah-ubah.

TROMBOSIS ARTERI KAROTID INTERNA

Penyumbatan pd arteri karotis interna


menimbulkan gangguan fungsi jaringan
yang diperdarahinya.

OKULOPATI ISKEMIK

Merupakan sindrome akut akibat oklusi arteri karotis yg


mengakibatkan iskemia seluruh bola mata.
Emboli merupakan penyebab tersering oklusi arteri retina
sentral
Gejala :

Sangat sakit
Edema kornea
Suar pd cairan mata
Pupil dilatasi & atrofi
Rubeosiris
Katarak
Hipotoni
Mikroaneurisma
neovaskularisasi

BUTA SENTRAL BILATERAL

Penglihatan sentral berkurang pd kedua


mata dpt terjadi akibat migren
(parasentral), keracunan atau obat
(metanol, etil alkohol), degenerasi
makula, buta akibat gerhana matahari,
neuritis retrobulbar bilateral, ambliopia
nutrisional dan lesi kortikal.
Sering pd anak mengenai cortical
blindness

Histeria dan Malingering

Merupakan keadaan dimana pasien


berpura-pura sakit.
Kdng memang tdpt keluhan tdk melihat
Pemeriksaan tajam penglihatan pasien
histeria memerlukan cara khusus
Tdp bbrp uji u/ mengetahui keluhan
berpura-pura
Pd

pasien ditanya mata mana yg tdk melihat.Pd


mata tsb diletakkan lensa enteng -/+
0,25,sedang mata yg baik ditaruh

lensa

10 dioptri.Penderita disuruh membaca


kartu snellen pd jarak 6 meter.Bila ia dpt
membaca berarti ia melihat dgn mata yg diberi
koreksi terendah atau apa yg dinyatakan tdk
melihat.

Uji Posisi Schimidt-Rimpler,(Utk


malingering buta total atau parsial
kedua mata)
Uji Prisma,(Utk malingering buta total
satu mata)

Migren

Nyeri mata sebelah yg dpt juga


dirasakan dibelakang kedua bola mata
yg berdenyut disertai mual,muntah,letih
& fotofobia
Klasifikasi :
Migren

umum(80 %),mual,muntah,lelah
Migren klasik(10 %),sakit kepala didahului 1550 menit gangguan penglihatan atau kelaian
saraf setempat selintas.

Migren

visual tanpa sakit kepala,di dahului gjl


penglihatan tanpa disusul sakit kepala
Migren dgn penyulit,mendahului kelainan saraf
yg menetap.

Pengobatan :
Dgn

istirahat di tempat gelab pd saat serangan


migren
Koreksi kelainan refraksi yg ada
Tdk memekai obat pencetus sakit kepala.

Retinopati serosa sentral

Adalah suatu keadaan lepasnya retina


dari lapis pigmen epitel di daerah
makula akibat msknya cairan melalui
membran Bruch & pigmen epitel yg
inkompoten.
Biasanya dijumpai pd laki-laki usia 20-50
Thn,wanita hamil & pd usia > 60 Thn.

Gejala :

Visus menurun
Metamorfopsia
Hipermetropia dgn skotoma relatif & positif

Pengobatan :

Dgn melihat letak kebocoran yg kdg2 perlu


dilak fotokoagulasi

Amaurosis fugaks

Gelap sementara slm 2-5 detik yg


biasanya hanya mengenai satu mata pd
saat serangan & normal kembali
sesudah bbrp menit/jam.
Disertai gangguan kampus segmental
Tanpa sakit kepala
Merupakan tanda plng sering pd
insufisiensi arteri karotis/emboli pd arteri
oftalmik retina.

Pengobatan :

Aspirin 325 mg
Berhenti merokok
Kontrol DM / hipertensi sbg penyebabnya

Uveitis posterior/koroiditis

Adalah peradangan lapis koroid bola


mata yg dapat dlm bentuk

Koroiditis anterior,radang koroid perifer


Koroiditis areolar,koroiditis bermula di
daerah makula lutea dan menyebar ke
perifer
Koroiditis difusa/diseminata,bercak
peradangan koroid tersebar di seluruh
fundus okuli

Koroiditis eksudatif,koroiditis disertai


bercak-bercak eksudatif
Koroiditis juksta papil

Gejala :

Penglihatan kabur
Mata jarang menjadi merah & fotofobia
Kekeruhan dlm badan kaca

MATA TENANG DENGAN


PENGLIHATAN TURUN
PERLAHAN

1.

Katarak
Umumnya merupakan penyakit pada usia lanjut
akan tetapi dapat juga akibat kelainan kongenital,
atau penyulit penyakit mata lokal menahun.
Biasanya kekeruhan mengenai kedua mata dan
berjalan progesif ataupun dapat tidak mengalami
perubahan dalam waktu yang lama.

Katarak disebabkan oleh berbagai faktor


seperti
Fisik
Kimia
Penyakit-penyakit predisposisis
Genetik dan gangguan perkembangan
Infeksi virus di masa pertumbuhan janin
usia

Pst dgn katarak mengeluh penglihatan spt


berasap dan tajam penglihatan yg
menurun scr progesif.
Pengobatan katarak adl tindakan
pembedeahan. Stlh pembedahan lensa
diganti dg kata mata afakia, lensa kontak
atau lensa tanam intraokuler.

Klasifikasi katarak berdasarkan usia,


katarak dapt diklasifikasikan dlm :
1. Katarak kongenital, terlihat pd usia
<1th
2. Katarak juvenil , sesudah usia 1thn
3. Katarak sensil , setlh usia 50 thn

Katarak kongenital
Adl katarak yg mulai terjadi sebelum dan
setelah lahir dan bayi berusia < 1thn
Pd pupil mata by yg menderita katarak
kongenital akan terlihat bercak putih
atau suatu leukokoria.
Katarak kongenital srg ditemukan pd by
yg dilahirkan oleh ibu-ibu yg menderita
peny. Rubela, galaktosemia,
homosisteinuri,DM,hipoparatiroidisme,to
ksoplasmosis.

Tindakan pengobatan pd katarak


kongenital adalah operasi. Dilakukan bila
refleks fundus tdk tampak.
Katarak juvenil
Terbentuk pd u merup.usia < 9 thn dan
lebihb dr 3 bln.
Biasanya merup. Kelanjutan katarak
kongenital
Biasanya merup. Penyulit penyakit
sistemik atau metabolok dan penyakit
lainnya, seperti :

Katarak metabolik
Penyakit otot
Katarak traumatik
Katarak komplikata

Katarak senil
Adl semua kekeruhan lensa yg terdapat pd
usia lanjut > 50 thn
Dikenal dalam 4 std yi : insipien,
imatur,matur,hipermatur.

insipien

imatur

matur

hipermatur

ringan

Sebagian

seluruh

masif

Cairan lensa normal

Bertambah
(air masuk )

normal

Berkurang
( air+ masa
lensa
keluar )

iris

normal

terdorong

normal

tremulans

Bilik mata
depan

normal

dangkal

normal

dalam

Sudut bilik
mata

normal

sempit

normal

terbuka

Shadow test

Negatif

positif

negatif

pseudopos

penyulit

glaukoma

Uveitis +
glaukoma

Kekeruhan

Katarak komplikata
Merupakan katarak akibat penyakit mata
lain seperti radang, dan proses
degenerasi seperti ablasi retina, retinitis
pigmentosa, glaukoma, tumor
intraokular, iskemia okular, nekrosis
anterior segmen, buftalmos, akibat suatu
trauma dan pasca bedah mata.

Katarak diabetes

Merupakan katarak yg terjadi akibat


adanya penyakit DM
Bbrp pendapat menyatakan bahwa pada
keadaan hiperglikemia terdapat
penimbunan sorbitol dan fruktosa
didalam lensa.

Katarak sekunder
Terjadi akibat terbentuknya jaringan
fibrosis pada sisi lensa yg tertinggal, paling
cpt keadaan ini terlihat sesudah 2 hari
Ekstraksi katarak ekstra kapsular ( EKEK )
Katarak sekunder merupakan fibrin
sesudah suatu operasi katarak ekstra
kapsular atau sesudah suatu trauma yg
memecah lensa.

2. glaukoma kronis

Ditandai dgn meningkatnya tekanan bola


mata, atrofi papil saraf optik, dan
menciutnya lapang pandang.
Disebabkan:

Bertambahnya produksi cairan mata oleh


badan siliar.
Berkurangnya pengeluaran cairan mata di
daerah sudut bilik mata atau di celah pupil
( glaukoma hambatan pupil)

Klasifikasi glaukoma
1.

2.

3.

4.

Glaukoma primer
glaukoma sudut terbuka (glaukoma simpleks)
glaukoma sudut sempit
Glaukoma kongenital
primer atau infantil
menyertai kelainan kongenital lainnya.
Glaukoma sekunder
perubahan lensa, kelainan uvea, trauma,
bedah, rubeosis, steroid,dll.
Glaukoma absolut

Glaukoma Primer

Didapatkan pada orang yg telah memiliki


bakat bawaan gkukom, spt :
1. Bakat dapat berupa gangguan
fasilitas pengeluaran cairan mata atau
susunan anatomis bilik mata yg
menyempit.
2. Mungkin disebabkan kelainan
pertumbuhan pada sudut bilik mata
depan (goniodisgenesis).

Glaukoma simpleks

Ditandai dengan sudut bilik mata terbuka.


Diagnosa dibuat bila ditemukan glaukoma pada
kedua mata pada pemeriksaan pertama tanpa
ditemukan kelainan yg dapat merupakan
penyebab.
Pada glukoma simpleks tekanan bola mata
sehari-hari tinggi atau lebih dari 20 mmHg.
Mata tidak merah atau tidak terdapat keluhan,
yg mengakibatkan terdapat gangguan susunan
anatomis dan fungsi tanpa disadari oleh
penderita.

Bila diagnosa sudah dibuat maka


penderita sudah harus memakai obat
seumur hidup.
Tujuan pengobtan adalah untuk
memperlancar pengeluaran cairan mata
atau usaha untuk mengurangi produksi
cairan mata.

Glaukoma absolut

Merupakan stad. akhir glaukoma


(sempit/terbuka) dimana sudah terjadi
kebutaan total akibat tekanan bola mata
memberikan ganguan fungsi lanjut.
Pada glaukoma absolut kornea terlihat
keruh bilik mata dangkal, papil atrofi
dengan ekskafasi glaukomatosa, mata
keras seperti batu dan dengan rasa
sakit.

3.Retinopati

Merupakan kelainan pada retina yg tidak


disebabkan radang.

Retinopati Anemia
Diakibatkan anoksia berat yg terjadi pada
anemia. Anoksia akan mengakibatkan infark
retina sehingga tidak jarang ditemukan
suatu bercak eksudat kapas. Makin berat
anemia akan terjadi kelainan retina yang
berat.

Retinopati DM
Adl kelainan retina yg ditemukan pd penderita DM.
Retinopati merupakan gejala DM utama pd mata,
dimn ditemukan pd retina :
1. Mikroaneurismata
2. Perdarahan
3. Dilatasi pembuluh darah
4. Hard exudate
5. Soft exudate
6. Pembuluh darah baru
7. Edema retina
8. hiperlipedimia

Retinopati hipotensi
Penurunan tekanan darah dpt terjd kelainan retina
berupa dilatasi arteriol dan vena retina, iskemia
saraf optik, retina dan koroid akibat hipoperfusi.

Retinopati hipertensi
Kelainan retina dan pembuluh darah retina akibat
tekanan darah tinggi. Hipertensi memberikan
kelainan pd retina berupa retinopati hipertensi dgn
arteri yg besarnya tdk teratur, eksudat pd retina,
edema pd retina , perdarahan retina.

Retinopati leukemia
Sering terjd pd usia < 5thn atau > 50 thn.
Dapat mengenai seluruh struktur jaringan mata.
Terdapat perdarahan yg tersebar dgn bagian di
tengah berbintik putih akibat penimbunan
leukosit.

Retinitis pigmentosa
Ditandai dengan karakteristik degenerasi sel
epitel retina terutama sel batang dan atrofi
saraf optik, menyebar tanpa gejala peradangan.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai