1.1 Definisi
Kehamilan risiko tinggi adalah keadaan yang dapat mempengaruhi optimalisasi ibu
maupun janin pada kehamilan yang dihadapi. (Manuaba, 2010: 241).
Menurut Rustam (1998) kehamilan risiko tinggi adalah beberapa situasi
dan kondisi serta keadaan umum seorang selama masa kehamilan, persalinan,
nifas akan memberikan ancaman pada kesehatan jiwa ibu maupun janin yang
dikandungnya.
Faktor risiko tinggi adalah keadaan pada ibu, baik berupa faktor biologis
maupun non-biologis, yang biasanya sudah dimiliki ibu sejak sebelum hamil dan dalam
kehamilan mungkin memudahkan timbulnya gangguan lain (Depkes RI, 1999).
1.2 Frekuensi
Frekuensi kehamilan risiko tinggi yang dilaporkan oleh beberapa peneliti berbedabeda, tergantung dari cara penilaian faktor yang dimasukkan dalam kehamilan risiko
tinggi. Rochjati (1977) dari RS dr. Sutomo Surabaya melaporkan frekuensi kehamilan
risiko tinggi 30,8%. Daely (1979) dari RS dr. Pirngadi Medan melaporkan frekuensi
kehamilan risiko tinggi 69,7% dengan kriteria tersendiri yaitu dari jumlah kasus-kasus
persalinan sebagai penyebut. Tingginya angka kehamilan risiko tinggi di RS dr. Pirngadi
Medan mungkin karena banyaknya kasus patologi yang dirujuk setelah ditangani di luar
dan setelah terjadi komplikasi.
1.3 Menentukan Kehamilan Risiko Tinggi
Cara penentuan KRT dapat dengan memakai kriteria dan juga dikelompokkan
berdasarkan skoring atau nilai. Kriteria yang dikemukakan oleh peneliti-penelitidari
berbagai institut berbeda, namun dengan tujuan yang sama mencoba mengelompokkan
kasus-kasus risiko tinggi.
Rochyati, dkk mengemukakan kriteria KRT adalah: primimuda, primitua, umur
35 tahun atau lebih, tinggi badan kurang dari 145 cm,grandemulti, riwayat persalinan
yang buruk, bekas seksio sesaria, pre-eklampsia, hamil serotinus, perdarahan antepartum,
kelainan letak, kelainan medis, dan lain-lain.
secara
benar
tentang
objek
yang
diketahui,
dan
dapat
Sintesis
(synthesis),
menunjukkan
kemampuan
untuk
meletakkan
atau
pertanyaan.
Kemudian
total
skoring
diklasifikasikan
dalam
tingkat
1.6 Sikap
Merupakan reaksi/respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu
stimulus/objek. Manifestasi sikap ini tidak dapat dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan
terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup.
Newcomb, seorang ahli psikologis sosial menyatakan bahwa sikap merupakan
kesiapan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum
merupakan suatu tindakan atau aktifitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan
suatu perilaku.
Allport
menjelaskan
bahwa
sikap
ini
mempunyai
komponen
pokok:
kepercayaan/keyakinan, ide dan konsep terhadap suatu objek. Kehidupan emosionil atau
evaluasi terhadap suatu objek. Kecenderungan untuk bertindak (trend to behave). Ketiga
komponen ini secara bersama membentuk sikapyang utuh (total attitude). Dalam
penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran, keyakinan, dan emosi memegang
peranan yang penting.
Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan yaitu:
1. Menerima (receiving) diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan
stimulus yang diberikan (objek).
2. Merespon (responding), memberi jawaban bila ditanya, mengerjakan dan
menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.
3. Menghargai (valuing), mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan
sesuatu masalah.
4. Bertanggung jawab (responsible), bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah
dipilihnya dengan segala risiko.
Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Secara
langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pernyataan responden terhadap
suatu objek. Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan-pernyataan
hipotesis.
Aspek-aspek sikap yang dinilai pada kehamilan risiko tinggi meliputi:
1. Manfaat pemeriksaan kehamilan yang teratur.
5
Cara mengukur indikator perilaku atau memperoleh data atau informasi tentang
indikator perilaku dapat dilakukan melalui pengamatan (observasi) dan dapat pula
melalui wawancara lewat rangkaian pertanyaan.
Aspek-aspek perilaku yang dinilai tentang kehamilan risiko tinggi meliputi:
1. Informasi tentang kehamilan risiko tinggi
2. Mencari tahu tentang kondisi kehamilannya.
3. Kehamilan yang direncanakan.
4. ANC selama hamil.
5. Tindakan terhadap kehamilan risiko tinggi.
6. Rujukan pasien dengan kehamilan risiko tinggi.
7. Tindakan yang dilakukan berkaitan dengan anjuran petugas kesehatan.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PADA IBU HAMIL BERESIKO TINGGI
DI DESA KEBON JERUK
A PENGKAJIAN
1 Data umum
1. Identitas kepala keluarga
Nama
: Tn. A
Umur
: 32 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku / bangsa : Jawa, Indonesia
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Buruh
Alamat
: Kebon Jeruk LK. II RT 6 Pinang Jaya.
2. Komposisi keluarga
N
o
1.
2.
3.
4.
Nama
Jenis
Umur
Pendidikan
Tn. A
Ny. M
An. F
Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
32 tahun
29 tahun
5 tahun
Terakhir
SMA
SMA
-
An. I
Perempuan
3,5 tahun
3. Genogram
Tn. A
Ny. M
An. I
An. F
Keterangan:
: Ada hubungan/ikatan keluarga
: Laki-laki
Perempuan
: Pasien
: Tinggal serumah
4. Tipe Keluarga
9
Keluarga inti.
5. Latar Belakang Budaya
Semua anggota keluarga berasal dari suku Jawa dengan kultur budaya
Jawa. Bahasa yang digunakan Bahasa Jawa.
6. Identifikasi Budaya
Tn. A mengatakan keluarganya adalah
asli
suku Jawa
yang
11
K
M
RM
RK
KT
Dapur
Halaman
Kandang
Keterangan :
RT : Ruang Tamu
RM : Ruang Makan
KT : Kamar Tidur
KM : Kamar Mandi
: Sumur
RT
anggota
keluarga berkomunikasi
dengan
dan
pengambilan keputusan
oleh
kepala
keluarga
yang
sudah
dimusyawarahkan sebelumnya.
2. Struktur Kekuatan keluarga
Tn. A mengatakan apabila ada masalah maka akan dirundingkan dengan istri.
3. Struktur peran
Tn. A mempunyai peran dalam rumah tangga sebagai pencari nafkah, Ny M
sebagai ibu rumah tangga dan juga ikut mencari nafkah serta sebagai anggota
masyarakat.
E FUNGSI KELUARGA
12
1.
Fungsi afektif
Setiap anggota keluarga menghargai dirinya sendiri dan mereka saling
membutuhkan satu sama lain, serta saling memberikan dukungan satu sama lain.
Setiap anggota keluarga selalu membina kehangatan dalam rumah tangganya dan
setiap malam selalu menyempatkan waktu untuk berkumpul dengan anggota
keluarga.
2.
Fungsi Sosialisasi
Tn. A mengatakan bahwa hubungan semua anggota keluarga baik, norma
budaya dan perilaku sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di keluarga dan
yang berlaku di masyarakat.
3.
Fungsi Ekonomi
Tn. A mengatakan dari penghasilan setiap bulan sekitar Rp 700.000,- cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti kebutuhan sandang, pangan dan
papan. Keluarga Tn. A memiliki tabungan atau simpanan uang tapi kadang-kadang
simpanan tersebut bisa habis digunakan untuk keperluan mendadak seperti apabila
ada anggota keluarga yang sakit jadi diperlukan biaya untuk membawanya
ke pelayanan kesehatan. Dimana Tn. A bekerja sebagai buruh dan jika ada waktu
4.
kesehatan seperti bidan atau puskesmas kalau tidak bisa ditangani dirumah.
Kemampuan keluarga mengambil keputusan.
Keluarga mengatakan keputusan selama ini dibicarakan bersama, meski
yang berperan sebagai pengambil keputusan adalah Tn. A sebagai kepala
keluarga.
c.
d.
e.
5.
Palapasi abdomen:
a)
Leopold I
TFU setinggi pusat usia janin 30 minggu (tujuh bulan), pada
fundus teraba keras, bulat dan lunak (bokong).
b)
Leopold II
14
Punggung janin tcrletak di bagian perut kanan dan bagian kecilkecil (ekstremitas), teraba pada perut sebelah kiri.
c)
Leopold III
Teraba bulat, melenting dan keras (kepala) dan bagian terbawah
masih dapat digoyang-goyangkan.
d)
Leopold IV
Kepala janin belum masuk PAP.
dalam
menghadapi
segala
masalah
yang
ada,
keluarga
I.
ANALISIS DATA
NO
1.
PENYEBA
DATA
MASALAH
DS:
B
Kurangnya
Ketidakefektifa
pengetahuan
n pemeliharaan
keluarga
kesehatan
15
: 100/70
- Nadi: 88 kali/menit
- RR
2.
: 20 kali/menit
Kondisi
Resiko bahaya
rumah tidak
lingkungan
mendukung
keselamatan
kamar mandi.
DS :
-Ny. M mengatakan belum mengikuti KB dan
Minimnya
Ketidakefektifa
informasi
n manajemen
tentang KB
regiman
dan
terapeutik
kesehatan
keluarga
dekat.
DO :
-Ny. M hamil anaknya yang ketiga.
-jarak kelahiran kurang dari 2 tahun.
-anak pertama 5 tahun.
-anak kedua 3 tahun.
-Ny. M sudah memasuki trimester ke-3
keluarga
J. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan b/d kurangnya pengetahuan keluarga.
2. Resiko bahaya lingkungan b/d kondisi rumah tidak mendukung keselamatan.
3. Ketidakefektifan manajemen regiman terapeutik keluarga b/d minimnya
informasi tentang KB dan kesehatan keluarga.
16
K. SKORING MASALAH
1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan b/d kurangnya pengetahuan keluarga.
KRITERIA
1. Sifat masalah : Tidak / kurang
SKOR
sehat
Skala :
PEMBENARAN
Keluarga banyak tidak
mengetahui tentang
kurangnya pengetahuan
2/2 X 2 = 1
tentang memelihara
kesehatan terutama pada
Ny. M, dan ingin
mengetahuinya.
Keluarga ingin
memperbaiki cara
2/3 X 1 = 2/3
memelihara kesehatan
mereka yang salah dan
ingin Ny. M melahirkan
dengan selamat.
Cara memelihara
4. Menonjolnya masalah
Skala :
2: masalah berat harus segera
ditangani
1: ada masalah, tapi tidak perlu
ditangani segera
0: masalah tidak di rasakan
terhadap kesehatan
keluarga, ditambah
kondisi ibu hamil yang
dapat beresiko tinggi.
Total skor
3 2/3
17
SKOR
PEMBENARAN
Keadaan dapur kotor dan
lembab. Lantai kamar
mandi agak licin. Rumah
2/3 X 1 = 2/3
2. Kemungkinan masalah
dapat diubah : mudah
Skala :
2: Mudah
1: sebagian
0: tidak dapat
mengetahui pentingnya
lingkungan yang aman
1/2 X 2 = 1
tetapi untuk
memperbaikinya perlu
waktu dan biaya yang tidak
sedikit.
Jika perbaikan keadaan
4. Menonjolnya masalah :
ditangani
Skala :
2: masalah berat harus segera
ditangani
1: ada masalah, tapi tidak perlu
kesehatan keluarga di
sekitarnya. Kebiasaan
hidup sehat dapat
ditangani segera
0: masalah tidak dirasakan
Total skor
3 1/3
18
SKOR
PEMBENARAN
Pengetahuan keluarga
tentang KB dan
3/3X 1 = 1
memahami pentingnya
1/2 X 2 = 1/2
KB dan kesehatan
keluarga dan ingin
mengetahuinya.
Keluarga Tn. A merasa
kesehatan keluarga
pengetahuan tentang KB
dan kesehatan keluarga
3/3X 1 = 1
merupakan kebutuhan
dan ingin mendapat
informasi tentang hal
tersebut.
Keluarga Tn. A merasa
ditangani segera
Skala :
2: masalah berat harus segera
ditangani
1: ada masalah, tapi tidak perlu
ditangani segera
0: masalah tidak di rasakan
Total skor
L. PRIORITAS MASALAH
1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan b/d kurangnya pengetahuan keluarga.
19
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Kriteri
.
1.
dilakukan
a
Verbal
Evaluasi
Standar
Setelah
Setelah
dilakukan
kunjungan selama 5
menyebutkan
pemahaman
penyuluhan,
x, keluarga dapat :
kembali
keluarga tentang
keluarga akan
1. Menguraikan
pengertian dengan
perilaku
atau
kebiasaan
yang
dapat mengerti
tentang
tentang
kehamilan
kehamilah
resiko
resiko tinggi
setelah
dan dapat
diberikan
meningkatkan
pemeliharaan
kesehatan
dengan
mengoptimalka
n sumbersumber daya
yang dimiliki.
dapat 1. Tingkatkan
singkat.
2. Keluarga
dampak dari gaya
informasi
tentang
sehat.
3. Keluarga
timbul
kebiasaan
sumber-sumber
dalam
keluarga
yang
setelah
diberikan
penjelasan.
3. Mengidentifikas
dapat
merubah
untuk perubahan
pemeliharaan
pemeliharaan
kesehatan.
kesehatan
terhadap
bersangkuta
perubahan
sanggup
dimanfaatkan
tidak sehat
a. Resiko
untuk
n
b. Resiko
terhadap
menyatakan
dapat
yang
yang
kesehatan.
4. Keluarga
yang
dari
dimanfaatkan
pemeliharaan
sumber-
resiko-
menyebutkan
tentang dampak
sumber
tidak sehat.
2. Berikan
menyebutkan
tinggi
penjelasan.
2. Menyebutkan
1. Keluarga
Intervensi
orang lain
untuk
c. Keuntungan
merubah
perilaku
tidak sehat.
3. Berikan
setelah
dukungan
dan
diberikan
dorongan
pada
20
penjelasan
keluarga
untuk
mencapai
4. Menyatakan
keberhasilan.
klien
4. Bantu
kesanggupan
untuk
untuk merubah
mengupayakan
pemeliharaan
lingkungan yang
kesehatan
dapat
setelah
mendukung
diberikan
perubahan
penjelasan
kebiasaan
yang
tidak sehat.
5. Berikan
penyuluhan
2.
Setelah
Setelah
dilakukan Verbal
dilakukan
kunjungan
penyuluhan,
keluarga akan
menyebutkan
keluarga untuk
kembali
meningkatkan
1. Menyebutkan
tanggung jawab
bahaya
diri keluarga
resiko
melakukan
bahaya
pencegahan
lingkungan
terhadap akibat
setelah
yang akan
diberikan
timbul dari
penjelasan.
2. Menjelaskan
lingkungan
yang ada.
1. Keluarga
selama
dapat
bahaya
serta
lingkungan.
2. Keluarga
dapat
kembali
akibat
pencegahan-
meningkatkan
kesehatan dan
dengan
keselamatan
lingkungan.
bahaya 2. Beri penjelasan
lingkungan.
3. Keluarga bersedia
pencegahan
untuk
dapat
setelah
tentang cara
mencegah resiko.
menjaga 3. Bantu keluarga
lingkungan dalam
untuk mampu
keluarga
merasakan
kondusif.
diberikan
yang
kerentanan
terhadap bahaya
penjelasan.
Setelah
dalam
benar pencegahan
dilakukan
Setelah
dengan
menyebutkan
yang
3.
kesehatan.
dapat 1. Anjurkan
dilakukan Verbal
21
Keluarga
lingkungan.
dapat 1. Kaji tingkat
dilakukan
kunjungan
penyuluhan,
kembali
keluarga akan
1.Menjelaskan
KB
dapat mengerti
program KB yang
tentang
akan diikuti.
diikuti.
Keluarga
kesehatan
2.Menjelaskan
keluarga
tentang kehamilan.
khususnya
tentang KB.
selama
menjelaskan
gizi
yang
akan
kembali
dapat
tentang
hamil.
kehamilan.
Keluarga
dapat
kembali
5. Menjelaskan cara
asupan
breastcare pada
5
saat pasca
melahirkan.
hamil.
4. Memberikan
hamil.
5. Mengurangi
ansietas pada ibu
hamil.
6. Berikan
yang terjadi.
Keluarga
dapat
penyuluhan
mendemonstrasika
tentang
breastcare pada
kembali
breastcare
benar.
22
penyuluhan
menjelaskan
4.Mengurangi
program KB.
3. Berikan
tentang ibu
penjelasan
saat
Keluarga
mengikuti
menyebutkan
3.Menjelaskan
asupan
program
kecemasan.
2. Anjurkan
cara
yang
saat pasca
melahirkan.
Pokok Bahasan
: Kehamilan.
Sasaran
Tempat
Tanggal
: Senin, 11-September-2016
Waktu
Waktu Penyampaian
: 30 menit
Penyuluh
: Tim Penyuluh.
1. Tujuan
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukannya penyuluhan selama 30 menit, diharapkan masyarakat paham
faktor-faktor yang menyebabkan kehamilan menjadi berrisiko.
B. Tujuan Khusus
a) Dapat memahami minimal 6 hal yang menjadikan berisiko dalam kehamilan.
b) Dapat menghindari faktor-faktor yang mengakibatkan kehamilan berrisiko.
c) Mengerti penyebab dan akibat hal-hal yang berisiko dalam kehamilan.
d) Mampu menyebutkan 6 faktor yang menjadi penyebab kegagalan dalam persalinan.
2. Materi
1) Pengertian Kehamilan Risiko Tinggi.
2) Faktor-faktor yang menyebabkan kehamilan berisiko tinggi.
3) Risiko-risiko yang dihadapi bila terjadi gangguan kehamilan dan persalinan.
3. Media dan Alat
Leaflet, Laptop dan Infocus.
4. Metode
Ceramah dan Diskusi.
5. Susunan Acara
No
Tahap
Waktu
Kegiatan Penyuluh
.
23
Kegiatan Peserta
Media
Metode
Pembukaan
Pembahasa
5 menit 1)
2)
3)
Salam
Perkenalan
Penjelasan Kegiatan
20 menit
o Menjelaskan:
-Faktor
Risiko
Sebelum
Kehamilan
-Faktor Risiko
Selama
Kehamilan
Penutup
Leaflet
Ceramah
Salam,
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Infokus
Ceramah
leaflet
Ceramah
Mengajukan
Memberi
kesempatan pertanyaan
bagi
peserta
untuk
Memperhatikan
bertanya.
Menjawab
pertanyaan
dari para peserta.
Menyimpulkan
5 menit 1)
Menjawab
penyuluhan
2)
Memberikan
untuk
hasil Memperhatikan
motivasi
Memperhatikan
menurunkan
dilaksanakannya
penyuluhan
Penutup
Menjawab Salam
6. Sumber Materi
Anonim. 2009/2010. Kehamilan Risiko Tinggi.http://medicastore.com/.04-09-2012.
Imam Musbikin.2005.Panduan Bagi Ibu Hamil dan Melahirkan.Yogyakarta.Mitra Pustaka
Curtis,Glade B.1999.Kehamilan di atas usia 30.Jakarta.
Arcan, Manuaba. IBG. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
untuk Bidan. Jakarta. EGC.
Anonim. 1999/2000. Pengenalan Tanda Bahaya pada Kehamilan, Persalinan dan Nifas.
Jakarta. Departemen Kesehatan RI.
7. Evaluasi
1. Prosedur
: Selama Penyuluhan.
24
2. Bentuk
: Essay.
3. Jenis
: Lisan.
4. Butir Soal
Lampiran Materi
cenderung kurang perhatian terhadap kehamilannya. Ibu yang berumur 20-35 tahun rahim
dan bagian tubuh lainnya sudah siap untuk menerima dan diharapkan untuk memerhatikan
kehamilannya. Ibu yang berumur lebih dari 35 tahun rahim dan bagian tubuh lainnya
fungsinya sudah menurun dan kesehatan tubuh ibu tidak sebaik saat berumur 20-35 tahun.
(Herawati ; 2008)
b) Berat dan Tinggi Wanita
Seorang wanita pada saat tidak hamil beratnya kurang dari 50kg, lebih mungkin
melahirkan bayi yang lebih kecil dari berat bayi normal yaitu di bawah 2,75kg dan
sebaliknya bila wanita gemuk lebih mungkin melahirkan bayi besar. Kegemukan juga
menyebabkan risiko gula darah dan tekanan darah tinggi selama kehamilan.
Seorang wanita yang memiliki tinggi badan kurang dari 1,5meter, lebih mungkin
memiliki panggul yang sempit sehingga menyulitkan bayi untuk keluar dari rahim. Selain
itu, wanita yang memiliki tinggi lebih memiliki risiko untuk persalinan dibawah
37minggu.
c) Peristiwa pada kehamilan yang lalu
Seorang wanita yang 3kali berturut-turut mengalami keguguran pada 3bulan pertama,
memiliki risiko sebesar 35% untuk mengalami keguguran lagi.
Keguguran juga lebih mungkin terjadi pada wanita yang pernah melahirkan bayi yang
sudah meninggal pada usia kehamilan 4-8minggu atau melahirkan bayi yang usia
kehamilannya dibawah 37minggu.
d) Riwayat Keluarga
Riwayat adanya keterbelakangan mental atau penyakit keturunan lainnya di keluarga
ibu atau ayah menyebabkan meningkatnya kemungkinan terjadinya kelainan tersebut pada
bayi yang dikandung. Kecenderungan memiliki anak kembar juga sifatnya diturunkan.
C.
26
dan bayi yang dikandungnya, tetapi hanya sekitar 20% wanita yang berhenti merokok
selama hamil.
Efek yang paling sering terjadi akibat merokok selama hamil adalah berat badan
bayi yang rendah. Selain itu, wanita hamil yang merokok juga lebih rentan mengalami:
- ketubah pecah sebelum waktunya.
- persalinan sebelum waktunya.
- infeksi rahim.
Cacat bawaan pada jantung, otak dan wajah lebih sering ditemikan pada bayi yang
ibunya merokok.
b) Keadaan Kesehatan
Tekanan darah tinggi pada wanita hamil bisa disebabkan oleh kehamilan atau
keadaan lain.Tekanan darah tinggi di akhir kehamilan bisa merupakan ancaman serius
terhadap ibu dan bayinya dan harus segera diobati.
D. Cara mengatasi kehamilan risiko tinggi.
Cara yang dapat mengatasi kehamilan risiko tinggi ini, yakni :
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, Lowdermik, Jensen. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.
Carpenito-Moyet, Lynda Juall. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta: EGC.
Hariyanto, Tanto, Imam Subekti, Joko Wiyono. 2005. Asuhan Keperawatan Keluarga:
Konsep Dan Proses. Malang: Buntara Media.
Saminem, Hajjah. 2008. Kehamilan Normal. Jakarta:EGC.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/32803/4/Chapter%20II.pdf
27
http://jurnal-griyahusada.com/awal/images/files/PROFIL%20IBU%20HAMIL%20RISIKO
%20TINGGI%20BERDASARKAN%20UMUR%20DAN%20PARITAS.pdf
28
29