Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengelolaan rekam medis adalah salah satu unsur penunjang yang diperlukan untuk
mendukung pelayanan rumah sakit. Hampir seluruh ilmu pelayanan medis membutuhkan
rekam medis sebagai bukti pendokumentasian pelaksanaan tindakan atau pelayanan.
Rekam Medis sebagai suatu Unit yang terkait dengan Unit atau instansi lain, harus didukung
dengan modalitas yang memadai agar memudahkan sistem pelayanan dan kerjasama dengan
seluruh Unit terkait.
Untuk itu diperlukan suatu Unit yang mandiri dan mampu melayani seluruh kebutuhan
Rumah Sakit akan berkas rekam medis dan pendokumentasian lainnya dan untuk menjadi
suatu Unit yang mampu bersaing di era globalisasi.
B. Tujuan
Menunjang tercapainya tertib administrasi dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RSIA
BUAH HATI CIPUTAT.
C. Ruang Lingkup Pelayanan
Ruang Lingkup Rekam Medis RSIA BUAH HATI CIPUTAT meliputi Pendaftran
Poliklinik, Pendaftran Rawat Inap, dan Managemen Rekam Medis.
D. Batasan Operasional
1. Managemen Rekam Medis
Merupakan kegiatan Penyelengaraan rekam medis di RSIA Buah hati Ciputat yang
terdiri dari, Coding,Assembling, Filling, Reporting,dan Analiting.
2. Rekam Medis
Merupakan keterangan baik yang tertulis maupun terekam tentang identifikasi,
anamnesis, penentuan fisik laboraturium, diagnosis segala pelayanandan tindakan
medik yang diberikan kepada pasiendan pengobatan, baik dirawat inap, rawat jalan,
maupun yang mendapatkan pelayanan kegawat daruratan.
3. Pendaftraan Poliklinik.
9. PJ.Unit Rekam Medis wajib berpendidikan Diploma 3 Rekam Medis dan menjadi
Sekretaris Panitia Rekam Medis.
10. Setiap minggu, bulan dan tahun wajib membuat laporan.
11. Melakukan proses identifikasi pasien dengan benar dan lengkap.
12. Pemberian 1 (satu) nomor Rekam Medis untuk selamanya bagi setiap pasien baru.
13. Memprioritaskan proses pendaftaran pasien UGD.
14. Proses pendaftaran pasien rawat jalan memiliki waktu < 10 menit / pasien sesuai
Dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM).
15. Proses pendaftaran pasien rawat inap memiliki waktu < 15 menit / pasien sesuai
dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM).
16. Dokumen Rekam Medis wajib kembali dari Ruang Rawat inap ke unit rekam
medis maksimal 2 x24 jam sesuai dengan standar pelayanan minimal (SPM ).
17. Mengupayakan pencapaian pengisian informed consent untuk pasien pre operasi
100 % terisi lengkap sesuai standar pelayanan minimal ( SPM ).
18. Mengupayakan pencapaian Kelengkapan Pengisian catatan Medis ( KLPCM )
100 % terisi lengkap sesaat sebelum pasien pulang.
19. Resume medis harus terisi lengkap sesaat sebelum pasien pulang.
20. Mengupayakan pengisian Dokumen Pemberian Informasi 100 % terisi lengkap
Sesuai dengan standar akreditasi .
21. Setiap Pengambilan dokumen Rekam Medis dari Rak penyimpanan wajib
Menggunakan tracer / pelacak / out guide.
29. Dokumen Rekam Medis terbagi 3 ( tiga ) bagian: a. Sisi atas dokumen Rekam
Medis Rawat Jalan. b. Sisi tengah Dokumen Rekam Medis Rawat Inap.
C. sisi paling bawah dokumen penunjang.
30. Pemberian Informasi Hak dan Kewajiban pasien dan pelayanan yang ada di
Rumah Sakit Ibu dan Anak Buah Hati Ciputat, terhadap setiap pasien baru.
31. Perubahan terhadap isi Dokumen Rekam Medis yang didasarkan atas
kebutuhan terkini.
32. Pemberian copyan isi resume medis kepada setiap pasien RS apabila diminta.
33. Pemberian Informed Consent terhadap setiap pasien sebelum di lakukan
tindakan medis.
34. Rekam medis harus disimpan dan dijaga kerahasiannya oleh dokter atau dokter
gigi dan pimpinan rumah sakit.
35. Pelepasan Informasi pasien hanya bisa diberikan kepada:
a. Pasien sendiri.
b. Keluarga pasien dengan membawa surat kuasa bermaterai yang di tanda
tangani pasien.
c. Kuasa Hukum pasien membawa surat kuasa bermaterai yang di tanda tangani
pasien.
d. Pihak berwajib dengan menunjukkan surat tugas dari atasan dan mendapat
persetujuan dari Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Buah Hati Ciputat.
36. Untuk menghidari terjadinya kehilangan, kerusakan dan penyalahgunaan
BRM setiap Peminjaman Dokumen Rekam Medis wajib di lakukan di ruang
filling melalui petugas rekam medis dan mengisi buku ekspedisi peminjaman
dan dokumen tidak boleh di bawa keluar RS.
37. Peminjaman Dokumen Rekam medis hanya diperuntukan sebagai:
a. Penelitian tentang suatu kesehatan pasien (oleh dokter DPJP pasien dan
Komite Medik)
b. Pendidikan (mendapat izin tertulis dari direktur)
c. Hukum (membawa bukti dari pengadilan dan mendapat izin tertulis dari
direktur)
38. Setiap Petugas Rekam Medis wajib simpan rahasia pasien:
a. Data Sosial pasien
b. Diagnosa Penyakit dan tindakan medis yang dilakukan terhadap pasien
39. Ruang Penyimpanan Dokumen Rekam Medis wajib terkunci dan terjaga
Selama 24 jam
40. .Rekam Medis melakukan penyimpanan Dokumen Rekam Medis rawat inap
dan rawat Jalan
41. Data Rekam Medis yang disimpan adalah data yang akurat dan dapat
Dipertanggung jawabkan. Data rekam medis yang sudah tertulis tidak boleh
diubah oleh siapapun dan kepentingan apapun.
42. Melakukan Sosialisasi setiap kebijakan yang di keluarkan oleh pihak
eksternal Rumah Sakit Ibu dan Anak Buah Hati Ciputat.
43. Melakukan sosialisasi setiap kebijakan yang sudah tidak relevan.
44. Rumah Sakit menentukan akses terhadap Dokumen Rekam Medis
pasien adalah :
45. Rumah Sakit menentukan otoritas dalam memberikan asuhan terkait dengan
kasus
pasien : a. Dokter DPJP pasien b. Dokter jaga c. Perawat yang bertugas d. Petugas
Fisioterapi e. Petugas Gizi
46. Rumah Sakit menentukan tempat penulisan DRM, yakni di : a. tempat
Pendaftaran
Pasien. b. Ruang perawatan. c. Ruang pasien mendapatkan pelayanan medis dan
tindakan medis.
47. Rumah Sakit menentukan Format Pengisian DRM sbb : a. Format Rekam Medis
yang
dipakai adalah format yang telah ditetapkan oleh Rumah Sakit sesuai dengan judul
yang
ada pada formulir Rekam Medis.
48. Pengisian formulir Rekam Medis sesuai dengan petunjuk teknis pengisian Rekam
Medis.
49. Unit Rekam medis melakukan orientasi terhadap setiap pegawai baru sesuai dengan
ketent
uan RS.
50. penyimpanan Berkas Rekam Medis pasien rujukan bidan di simpan di bindek
sesuai
tanggal masuk pelayanan.
51. Penyimpanan Berkas rekam medis Bayi Baru Lahir yang tidak ada kasusu tertentu.
Berkas penyimpanannya di simpan dib index sesuai tanggal lahir, terkecuali bayi
lahir
9
Yang control kembali berkas rekam medisnya bayi lahirnya dicari dan dijadikan satu.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Pengaturan Jaga
MANAGER PELAYANAN
1.2.
10
PELAKSANA
PENERIMAAN
PASIEN BARU
PELAKSANA
Retrieval DAN
PENYIMPANAN
PELAKSANA
PENGELOLAAN
BERKAS REKAM
MEDIS
PELAKSANA
PELAPORAN
DINAS KESEHATAN
KOMITE MEDIK
KEUANGAN
PELAYANAN MEDIK
PERSONALIA
REKAM MEDIS
KEPERAWATAN
HOUSKEPENG
LABORATORIUM
MARKETING
FARMASI
RADIOLOGI
1. Eksternal
PORMIKI
Puskesmas
: Penyelenggaraan diklat/seminar/workshop
2. Internal
Komite Medik
Pelayanan Medik
Keperawatan
Laboratorium
Farmasi
Radiologi
Keuangan
Marketing
Personalia
Rumah tangga
JABATAN
KUALIFIKASI
JUMLAH
1 orang
2 orang
SMU
Pelaksana Pengelolaan
DIII / SMU
12
1 orang
SMU /DIII
6 orang
SMU
1 orang
Jenis Jabatan
: Struktural
Atasan Langsung
: Manajer PelayananMedis
b. Hubungan kerja :
c. Tanggung Jawab :
medis
d. Uraian Tugas :
e. Wewenang :
f. Persyaratan Jabatan :
Pendidikan formal
Bawahan Langsung
:-
b. Hubungan kerja :
c. Tanggung Jawab :
d. Uraian tugas :
1. Pendaftaran Pasien Baru (Admission)
persetujuan
dirawat
dan
surat
keterangangan
menanggung biaya
e. Wewenang :
f. Persyaratan jabatan :
Masa Kerja : -
Pengalaman Kerja Sebelumnya : I.2.2.3 Pelaksana Retrieval dan Penyimpanan Rekam Medis
a. Jenis dan Kedudukan
Bawahan Langsung : -
b. Hubungan kerja :
c. Tanggung Jawab :
d. Uraian tugas :
Memisahkan berkas rekam medis rawat jalan dan rawat inap dari aktif
ke inaktif
Menerima berkas rekam medis rawat jalan yang relah kembali dari
poliklinik.
e. Wewenang :
f. Persyaratan jabatan :
Masa Kerja : -
Bawahan Langsung : -
b. Hubungan kerja :
c. Tanggung Jawab :
Menagih berkas rekam medis pasien pulang rawat yang telah lewat dari
1x24 jam dari semua ruang perawatan
Memonitor
semua
berkas
resume
yang
sudah
selesai
dan
Menulis data bayi baru lahir ke dalam buku ekspedisi bayi baru lahir
untuk dibuat surat keterangan lahir
e. Wewenang :
Memisahkan berkas rekam medis rawat jalan dan rawat inap dari aktif
ke inaktif
f. Persyaratan jabatan :
Masa Kerja : -
Bawahan Langsung : -
a. Hubungan kerja :
21
b. Tanggung Jawab :
c. Uraian tugas :
d. Wewenang :
Meminta data kegiatan rawat jalan, rawat inap dan data penunjang dari
kegiatan rumah sakit
e. Persyaratan jabatan :
22
Masa Kerja : -
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
23
BAB II
REKAM MEDIS
II.1. Pengertian Rekam Medis
Pengertian rekam medis itu sendiri adalah :
Rekam Medis adalah suatu berkas / dokumen yang memuat keterangan baik
yang tertulis maupun yang terekam tentang identitas, anamnesa, pemeriksaan
fisik, laboratorium, diagnosa, segala pelayanan dan tindakan medis yang
diberikan kepada pasien serta pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan
maupun yang mendapatkan pelayanan Gawat Darurat. (1)
Rekam Medis adalah suatu alat untuk mengukur atau menilai mutu pelayanan
suatu rumah sakit.(2)
Mutu pelayanan yang baik tercermin dalam rekam medis yang baik,
rekam medis yang baik menunjukkan kelengkapan, kecermatan dan ketepatan
mencatat segala kegiatan pelayanan yang dilakukan untuk pasien serta
akhirnya mudah dianalisa. (2)
II.2.
Sebagai sarana untuk mencatat riwayat hidup pasien dan keluarga sebagai
keterangan pelengkap didalam menetapkan diagnosis dan langkahlangkah perawatan pengobatan selanjutnya.
Catatan
hasil
radiodiagnostik,
pemeriksaan
menjamin
penunjang
kebenaran
medis,
diagnosis
dan
laboratorium,
sebagainya
Dokter mencatat pada rekam medis antara lain juga mengenai hasil
tindakan khusus misalnya; operasi, biopsi, dan sebagainya untuk dasar
menetapkan diagnosis yang teliti / tepat.
tepat.
Rekam Medis dapat dipergunakan oleh dokter pengganti jika dokter yang
bersangkutan diganti/pindah.
Dipakai untuk mencatat hasil wawancara / pemeriksaan dan langkahlangkah yang sudah dilakukan.
2. Untuk Perawat :
Ayat 1
Ayat 2
Edukasi,
Dokumen,
Akurat
Informuliratif
dan
dapat
Identitas Pasien
Rencana penatalaksanaan.
Catatan konsultasi.
Nama dan tandatangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu
yang memberikan pelayanan kesehatan.
Pelayanan lain yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tertentu dan untuk
pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik.
29
BAB III
PEMBERIAN IDENTITAS PASIEN
III.1. Pemberian Nomor Rekam Medis Pasien
Pemberian nomor rekam medis menggunakan Pemberian Nomor Cara Unit
(Uit Numbering System). Didalam sistem ini pasien mendapatkan satu nomor rekam
medis yang akan dipakai selamanya saat berobat ke RSIA Buah Hati Ciputat baik
untuk pelayanan rawat jalan, rawat inap, gawat darurat maupun pelayanan penunjang
medis. Dan berkas rekam medis pasien akan disimpan didalam satu berkas dengan
satu nomor pasien. Sistem ini secara cepat memberikan kepada rumah sakit /staf
medis gambaran lengkap mengenai riwayat penyakit, proses pengobatan serta terapi
yang diberikan kepada seorang pasien. Sistem pemberian nomor cara ini akan
menghilangkan kerepotan mencari/mengumpulkan berkas rekam medis pasien yang
lama seperti pada sistem pemberian nomor cara seri unit. Dalam pemberian nomor
cara unit petugas harus selalu mengecek apakah seorang pasien sudah/belum pernah
berkunjung ke RSIA Buah Hati Ciputat. Jika sudah pernah maka pasien tidak perlu
diberikan nomor baru, karena pasien secara otomatis telah memiliki nomor rekam
medis pada kunjungan terdahulu. Jika terjadi kesalahan satu pasien mempunyai 2
(dua) nomor rekam medis, maka petugas harus membatalkan nomor yang baru dan
30
nomor rekam medis baru, jika pasien lama akan dicarikan berkas rekam medis yang
lama, khusus untuk pasien ibu melahirkan diberikan peneng atau gelang nama sesuai
dengan jenis kelamin anaknya jika laki- laki diberikan peneng warna biru jika
perempuan diberikan peneng warna pink dan di berkas status identitas bayi di cap
jempol kiri ibunya sebagai bukti sidik jari pasien tersebut untuk kejadian yang tidak
diinginkan, jika pasien yang tidak melahirkan tetapi dirawat di RSIA Buah Hati
Ciputat, tetap diberikan identitas papan nama yang dipasang di bad tempat tidur
pasien tersebut. Dan jika psien dirawat hanya bayi atau anaknya saja, maka bayi atau
anak hanya diberikan papan nama pada bad tempat tidurnya, yang berisi, Nama,
tanggal masuk, nama dokter yang merawat.
III.4. Pemberian Identitas Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir tidak mendapat nomor rekam medis baru. Nomor rekam
medis bayi baru lahir digabungkan berkas rekam medisnya bersama ibunya, bayi yang
lahir dengan normal ataupun dengan seksio sesaria akan dipakaikan peneng sesuai
jenis kelamin bayi tersebut jika laki- laki diberikan peneng warna biru jika perempuan
diberikan warna pink dan di berkas identitas bayinya dicap kaki kiri dan kanan bayi
31
sebagai bukti sidik jari bayi dan dilakukan beberapa saat setelah lahir di ruang
persalinan OK atau VK. dan di box bayinya di berikan papan nama dan ditulis nama
by.ny sesuai identitas ibunya terlebih dahulu.
III.5
numerik, dikarenakan rekam medis saat ini masih dilakukan 2 shif dan ruang
penyimpanan yang tidak memadai untuk menyimpan semua berkas rekam medis,
tetapi berkas rekam medis rawat jalan, rawat nap masih dapat tersimpan di ruang
penyimpanan rekam medis saat ini. Jadi saat ini ruang penyimpanan masih
desentralisasi, yang terpisah hanya ruang penyimpanan IGD, untuk pasien yang tidak
sadar diberikan identitas dengan nama X untuk jenis kelamin perempuan dan Y untuk
jenis kelamin laki laki.
BAB IV
PENULISAN NAMA DAN INDEKS PASIEN
IV.1. Penulisan Nama
Sebelum penetapan sistem penamaan yang dipakai, terlebih dahulu kita harus
memahami keperluan yang mendasar dari sistem penamaan tersebut, sehingga perlu
ditetapkan dengan sistem sendiri. Prinsip utama yang harus ditaati oleh petugas
pencatat adalah :nama pasien harus lengkap, bila pasien sudah berkeluarga maka
disesuaikan indentitas yang berlaku seperti KTP, PASPORT dan lain-lain. RSIA Buah
Hati Ciputat dalam sistem penamaan mengunakan cara nama pasien sendiri atau nama
langsung. Bila pasien dewasa maka penanggung jawab adalah suami ,dan apabila
pasien anak-anak maka penanggung jawab adalah nama ayah.
Adapun cara penulisan adalah sebagai berikut:
a) Penamaan pasien dewasa perempuan yang sudah menikah maka akan diikuti
penanggungjawab yaitu suami
Contoh
Diindeks
: Nn Siti Aminah
Diindeks
: Siti Aminah,Nn
c) Penamaan pasien Anak laki-laki dan perempuan maka akan diikuti nama
penanggung jawab yaitu Ayah
Contoh
: An.Budi Tn.Joko
Diindeks
d) Penamaan Bayi baru lahir laki-laki dan perempuan maka akan memakai
nama orang tua yaitu nama ibu
Contoh
Diindeks
Diindeks
f) Penamaan bayi baru lahir sistem yang dipakai adalah menggunakan nama
ibu yaitu ditulis nama By Ny , hingga pada saat pulang belum mempunyai
nama,maka pada saat kontrol pertama kali maka nama ibunya tersebut akan
diganti sesuai dengan nama pasien itu sendiri, data sosial yang telah diinput
maka akan dirubah sesuai nama pasein yang sudah ada namanya.
Contoh
: By Ny.Siti Aminah
Diindeks
: Siti Aminah By Ny
g) Petunjuk silang
Penunjuk silang ialah alat penunjuk dari indeks yang tidak dipergunakan
kepada indeks yang dipakai atau petunjuk hubungan antara indeks yang
dipakai dengan indeks lainnya yang juga dipakai. Penunjukan silang ada 2
33
Diindeks
: Muklas X Amrozi
h) Gelar gelar
Gelar bangsawan adalah merupakan bagian dari indeks
Contoh
: RA Kartini
Diindeks
: Kartini,RA
i) Gelar kesarjanaan seperti DR, Dr, SH dsb, bukan merupakan bagian dalam
mengindeks gelar-gelar kesarjanaan tersebut ditempatkan dibelakang nama
dalam tanda kurung.
Contoh
: Suyitno Notonegoro,SH
Diindeks
j) Pangkat dan jabatan tidak termasuk gelar ,jika hal tersebut benar-benar
diperlukan dapat diindeks sebagai berikut :
Contoh
Diindeks
IV.2.
Buku kesehatan dan data pasien yang didisi di formulir identitas pasien diinput
kedalam komputer dengan menggunakan microsoft exel. Dan data tersebut yang
dijadikan KIUP untuk mencari data jika pasien tidak membawa buku kesehatannya.
Dan diprint out berdasarkan abjadnya.
BAB V
PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS
V.1. Penyimpanan Berkas Rekam Medis
Cara peyimpanan yang digunakan adalah desentralisasi dimana penyimpanan
antara seluruh berkas disimpan menjadi satu kecuali berkas IGD.
Kebaikannya :
Kekurangannya :
5 tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat atau dipulangkan (2)
Setelah batas waktu waktu 5 tahun, status aktif dikeluarkan menjadi inaktif
disimpan selama 2 tahun. Bila dalam waktu 2 tahun pasien tidak mendapatkan
pelayanan maka berkas rekam medis dapat dimusnahkan kecuali ringkasan pulang
dan persetujuan tindakan medis.(2)
V.3. Penyimpanan Berkas Rekam Medis Aktif
Penyimpanan berkas rekam medis aktif rawat jalan dan rwat inap digabungkan
menjadi satu berkas dan disimpan didalam tempat penyimpanan rekam medis aktif
yang berada di belakang bagian pendaftaran.
V.4.
o Orange
o Biru Muda
o Pink
o Merah
o Hijau Tua,
o Ungu
o Biru Tua
Bila kode warna sudah mencapai 10 tahun kode warna diulang kembali dari
kode warna nomor nol / kode warna perak.
2. Pengkodean warna untuk penomoran dalam penyimpanan berkas rekam medis.
Pengkodean warna ini untuk menentukan dua digit angka terakhir di setiap rak
penyimpanannya dari angka 00 sampai dengan 99.
36
untuk angka 0
o Biru Muda
untuk angka 1
o Merah
untuk angka 2
o Hijau Tua
untuk angka 3
o Pink
untuk angka 4
o Ungu
untuk angka 5
o Biru Tua
untuk angka 6
o Pink Tua
untuk angka 7
o Kuning
untuk angka 8
o Hijau Muda
untuk angka 9
V.4.2 Penomoran
Penomoran menggunakan sistem unit numbering system yaitu satu nomor
untuk satu pasien dan digunakan selama pasien berobat. Penomoran terdiri dari 6
digit. 6 digit berupa angka yang menunjukkan nomor rekam medis pasien.
Pemberian nomor rekam medis dilakukan secara manual yang setiap kali kali
dikeluarkan bank nomor oleh PJ. Rekam Medis
37
BAB VI
PEMINJAMAN, PENGAMANAN, DAN PEMELIHARAAN
BERKAS REKAM MEDIS
VI.1.
medis oleh dokter, perawat dan petugas lain didalam lingkungan rumah sakit untuk
kepentingan berobat ulang, perawatan ulang, laporan kasus, edukasi, penelitian
ataupun untuk kasus di pengadilan.
VI.2.
prosedur yang berlaku. Tempat dimana berkas diambil harus diberikan petunjuk
keluar (outguide) yang telah ada tanda bukti peminjaman.
VI.3.
tersebut diserahkan kepada petugas yang meminjam dengan melakukan proses serah
terima.
VI.4.
proses peminjaman dilakukan, dimana jumlah berkas rekam medis yang dikembalikan
harus sesuai dengan jumlah berkas rekam medis yang keluar/dipinjam dari Unit
Rekam Medis. Berkas Rekam Medis yang dipinjam harus sudah kembali dari ruangan
ke Unit Rekam Medis 2 X 24 Jam, 14 hari selesai dilengkapi di ruang perawatan
kemudian kembali ke Unit rekam medis dan 30 hari semua laporan PA selesai untuk
disimpan.
VI.5.
Ada tanda larangan untuk memasuki ruang penyimpanan rekam medis selain
petugas rekam medis.
Berkas rekam medis tidak diperbolehkan dibawa keluar rumah sakit kecuali
atas izin tertulis dari Direktur Rumah Sakit dan sepengetahuan PJ. Unit Rekam
Medis.
Inventarisasi berkas rekam medis yang dipinjam dan belum kembali ke Uniti
39
rekam medis.
Semua staf rumah sakit agar menghayati tata cara pengelolaan rekam medis,
sehingga berkas rekam medis dapat memberikan perlindungan bagi rumah
sakit, petugas pelayanan dan melindungi pasien.
VI.6.
berkas rekam medis dapat terjamin keberadaannya sehingga data pasien tersimpan
dengan baik dan informasi yang keluar harus disertai permintaan tertulis dari yang
berkepentingan.
Kegiatan ini dilakukan untuk :
Menjamin informasi yang keluar sesuai prosedur yaitu melalui dokter yang
merawat.
Medis.
3. Semua petugas rekam medis tidak dibolehkan untuk memberikan informasi
medis pasien tanpa seizin pasien bersangkutan yang ditunjukkan melalui surat
kuasa pasien karena yang berhak mengeluarkan adalah dokter penanggung
jawab pasien yang merawat pasien bersangkutan.
BAB VII
PENCATATAN DAN PENGISIAN REKAM MEDIS
VII.1. Pencatatan Rekam Medis
Pengisian rekam medis dilakukan oleh dokter dan tenaga kesehatan lainnya
dan rekam medis harus di buat segera, jelas dapat dibaca oleh setiap orang yang
berkepentingan, benar sesuai dengan bukti diri pasien dan di lengkapi seluruhnya
setelah pasien menerima pelayanan kesehatan. Rumah Sakit sebagai salah satu sarana
pelayanan kesehatan, yang melakukan pelayanan rawat jalan maupun rawat inap
wajib membuat rekam medis. Yang membuat atau mengisi rekam medis adalah dokter
dan tenaga kesehatan lainnya :
Dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, dan dokter gigi spesialis yang
melayani pasien di rumah sakit.
Tenaga para medis perawat dan tenaga para medis non perawat yang langsung
41
Dan berkas rekam medis berwenang juga kepada petugas rekam medis,
petugas pelayanana medis, petugas administrasi pelayanan, dan keperawatan
sesuai uraian tugas masing masing.
Tanda/Simbol/Warna
untuk
memudahkan
atau
mempercepat
atau
Tanda Dagger (+) dituliskan untuk pasien yang meninggal pada folder/sampul
luar pada bagian depan dari berkas rekam medis dengan menggunakan tinta
warna merah.
Tanda khusus/alergi diberi kotak pada sampul rekam medis dan ditulis jenis
alergi. Alergi juga ditulis pada lembar dimana pertama kali alergi ditemukan.
Untuk alergi obat dituliskan nama obatnya. Semua jenis alergi dituliskan
dengan tinta warna merah atau hitam.
Ringkasan riwayat dan pemeriksaan fisik, hasil laboratorium/rontgent/ USG, dan lainlain, diagnosa, tindakan/prosedur bedah, terapi/pengobatan, anjuran, dan tanda tangan
42
yang terlibat dalam Lembar Pemantauan Anestesi, Laporan Operasi / Tindakan Medis
dilkukan dan dicatat langsung pada saat dilakukannya anastesi atau operasi dan paling
telat dicatat setelah pasien melakukan tindakan.
VII.10.
dilakukan oleh petugas medis serta dicatat dalam formulir Catatan Observasi yang
terdiri dari identitas pasien, pernafasan, suhu, nadi, terapi yang diberikan, periode
perawatan, nama dokter yang merawat, diagnosa, kelas dan ruang perawatan serta
tanda alergi jika ada.
VII.11.
penyakit pasien yang ditulis dan ditandatangani oleh perawat, catatan pertama dimulai
dengan catatan pada saat pasien masuk, dan pencatatan selanjutnya adalah
perkembangan pasien selama masa perawatan dirumah sakit sampai pasien keluar dari
rumah sakit. Catatan perkembangan pasien digunakan untuk mengetahui ringkasan
keadaan umum pasien pada saat masuk hingga keluar, termasuk informasi-informasi
penting yang belum tercatat pada anamnesa dan pemeriksaan fisik. Informasi tersebut
bisa di dapat dari keluarga pasien, dokter yang mengirim atau dari rumah sakit lain.
Catatan perkembangan pasien harus dibuat setiap hari selama pasien berada dalam
masa perawatan, setiap beberapa jam dan seterusnya sesuai dengan perkembangan
kesehatan itu sendiri. Semua tindakan yang dilakukan dicatat jam, tanggal, dan jenis
tindakan yang diberikan serta harus ditandatangani oleh perawat tersebut.
VII.12.
Penulisan Diagnosa
yang terdiri dari identitas pasien, kelas dan kamar, dokter penanggung jawab pasien,
materi pendidikan pasien dan keluarga, paraf pasien, paraf dokter dan tanggal. Pada
berkas rawat jalan ada dalam kolom pendidikan kesehatan.
VII.14.
Kewajiban dokter dan perawat mengisi rekam medis secara lengkap, benar,
jelas, akurat, dan tepat waktu tanpa coretan. Setiap pencatatan dalam rekam medis
harus dibubuhi nama, waktu dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga
kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan secara langsung. Bila
terjadi kesalahan dalam melakukan pencatatan pada rekam medis, dapat dilakukan
pembetulan yang dapat dilakukan dengan cara pencoretan tanda menghilangkan
catatan yang dibetulkan dan dibubuhi paraf dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan
tertentu yang bersangkutan.
BAB VIII
PELAPORAN
VIII.1. Laporan Internal
Laporan Intern berupa laporan rutin
VIII.1.1 Laporan Rutin
Laporan Rutin dilaksanakan pada minggu pertama setiap bulannya antara lain:
VIII.2.
Laporan Eksternal
b. Untuk berbagai data yang dikumpulkan oleh Unit Rekam Medis digunakan
formulir standar pelaporan sebagai berikut :
RL 1, Data Kegiatan Rumah Sakit
Formulir RL 1 merupakan formulir rekapitulasi yang mencakup berbagai
kegiatan Rumah Sakit seperti rawat inap, rawat jalan, pelayanan Unit
darurat, kegiatan bedah dan non bedah, pelayanan kesehatan gigi, kegiatan
radiologi, penguji kesehatan, rujukan, rehabilitasi medik, latihan kerja,
keluarga berencana, immunisasi, pelayanan kesehatan jiwa, dsb.
RL2a, Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Inap
formulirulir RL2a memuat data kompilasi penyakit/morbiditas pasien rawat
inap yang dikelompokkan menurut Daftar Tabulasi Dasar KIP/10.
Untuk
RL2.1, Data Individual Morbiditas Pasien Rawat Inap Obstetri, RL2.2, Data
Individual Morbiditas Pasien Rawat Inap Umum, dan RL2.3, Data
Individual Morbiditas Pasien Rawat Inap Perinatologi
Formulir RL2.1, RL2.2, RL2.3 memuat data individual morbiditas pasien
rawat inap Obstetrik, Umum dan Perinatologi setiap pasien pulang dari
tanggal 1 10 pada periode khusus yaitu bulan Februari, Mei, Agustus dan
November.
RL2c, Data Status Immunisasi
Formulir RL2c memuat data status immunisasi sebagai lampiran dari
formulir RL2a
RL3 tentang Data Dasar Rumah Sakit
Formulir RL3 memuat data identitas Rumah Sakit, Surat Izin,
Penyelenggara, Direktur Rumah Sakit, Fasilitas Kesehatan Gigi, Fasilitas
Tempat Tidur, Fasilitas Rawat Jalan
RL4, Data Ketenagaan Rumah Sakit
Formulir RL4 memuat data Ketenagaan Rumah Sakit, Tenaga Kesehatan
Medis, dan Tenaga Non Kesehatan Rumah Sakit.
RL5, Data Peralatan Medis Rumah Sakit
Formulir RL5 memuat semua data peralatan medis yang ada di rumah sakit
RL6, Pelaporan Data Infeksi Nosokomial
Formulir RL6 memuat data Infeksi Nosokomial yang ada di rumah sakit.
Laporan Keluarga Berencana
Laporan Kematian
a) Mengingat kebutuhan informulirasi yang lebih terperinci untuk keperluan analisa
dan penilaian upaya pelayanan Rumah Sakit maka telah ditetapkan formulirulir
standar data individual mengenai keadaan penyakit pasien rawat inap dan
ketenagaan Rumah Sakit yang dikirimkan hanya ke Departemen Kesehatan
Direktorat Jenderal Pelayanan Medik.
b) Data individual mengenai penyakit pasien rawat inap terdiri dari tiga (3) macam
sesuai dengan jenis pasien yaitu pasien umum, pasien obstetri dan bayi baru lahir,
48
yaitu :
Pasien umum (RL 2.1)
Pasien obstetri (RL 2.2)
Bayi baru lahir/lahir mati (RL 2.3)
VIII.2.1 Periode Laporan Eksternal
Pada Sistem Pelaporan Rumah Sakit periode laporan disesuaikan dengan jenis
data yang dikumpulkan :
1. Data Kegiatan Rumah Sakit formulir RL1
Formulir RL1 dibuat setiap triwulan oleh masing-masing Rumah Sakit
berdasarkan pencatatan harian yang dikompilasi setiap bulan. Data yang
dilaporkan mencakup keadaan mulai tanggal 1 bulan pertama sampai
dengan tanggal 30/31 bulan ketiga pada setiap triwulan yang bersangkutan.
2.
3.
Tetapi saat ini RSIA Buah Hati belum mengirim Laporan sampai ke
Departemen Kesehatan hanya sampai Dinas Kesehatan Tangerang Selatan.
Yaitu Laporan mingguan survilens terpadu, laporan bulanan yaitu KIA dan
Imunisasi serta pemakaian KB da kematian dan jadwal laporan diserahkan
awal minggu pertama tiap bulannya.
BAB IX
ALUR PASIEN DAN ALUR BERKAS REKAM MEDIS
IX.1. Alur Pasien Rawat Jalan
IX.1.1 Pasien Baru
1) Kewajiban Pasien Baru
Setiap pasien yang datang baik datang sendiri, rujukan Dokter Praktek ,
rujukan Puskesmas atau Instansi Kesehatan lain, harus mendaftar dibagian
51
Pasien yang datang dapat dilayani dengan membawa surat rujukan maupun
tidak.
Pasien atau keluarga pasien mengisi formulir Pendaftaran Pasien Baru untuk
mendapatkan Buku Kesehatan Ibu atau Kartu Berobat bagi pasien yang
berobat bukan pada dokter kebidanan.
Pasien ditimbang berat badannya, tinggi badan, dan lingkar kepala bagi pasien
bayi atau anak anak dan untuk pasien dewasa diukur tensinya dan di timbang
berat badannya oleh petugas peneriman pasien.
Pasien perjanjian adalah pasien atau keluarga pasien yang telah menghubungi
pihak rumah sakit sebelumnya.
Pasien yang datang atas kemauan sendiri atau tidak dengan perjanjian.
Setiap pasien yang datang baik datang sendiri, rujukan Dokter Praktek,
rujukan Puskesmas atau Instansi Kesehatan lain mendaftar dibagian informasi
untuk mendapatkan informasi nomor tunggu pasien. Pasien cukup
52
Pasien menyerahkan Buku Kesehatan Ibu atau anak dan kartu berobat atau
KIUP pasien (bagi pasien yang berobat bukan pada dokter kebidanan) kepada
petugas pendaftaran.
Pasien ditimbang berat badannya, Tinggi badan, lingkar kepala bagi pasien
anak atau bayi dan pasien dewasa diukur tekanan darahnya oleh petugas
peneriman pasien.
Pasien yang datang baik datang sendiri, rujukan Dokter Praktek, rujukan
Puskesmas atau Instansi Kesehatan lain mendaftar dibagian informasi dengan
menunjukkan Buku Kasehatan Ibu dan anak atau Kartu Berobat bagi pasien
yang berobat bukan pada dokter kebidanan kepada petugas informasi.
Pasien menyerahkan, Buku Kesehatan Ibu dan anak atau Kartu Berobat bagi
pasien yang berobat bukan pada dokter kebidanan kepada petugas penerimaan
pasien.
Pasien ditimbang berat badannya, Tinggi badan, lingkar kepala bagi pasien
anak atau bayi dan pasien dewasa diukur tekanan darahnya oleh petugas
peneriman pasien.
IX.1.3
IGD dan Perawat IGD mencari berkas rekam medis pasien tersebut .
Pasien anak.
Pasien Penyakit dalam, bedah atau penyakit lain, laki laki atau perempuan
yang bisa ditangani dan dirawat oleh RSIA Buah Hati.
Pasien / keluarga pasien mengisi formulir Pendaftaran Pasien rawat inap jika
pasien baru akan mendapatkan nomor rekam medis dan nomor registrasi
pasien rawat inap jika pasien lama berkas rekam medis akan dikeluarkan oleh
petugas rekam medis dan pasien akan mendapatkan nomor registrasinya saja.
Pasien diberikan penjelasan tentang cara menggunakan obat, diet, waktu dan
tempat kontrol.
Pengisian formulir pendaftaran pasien baru dengan lengkap dan benar untuk
mendapatkan nomor rekam medis dan kartu berobat.
Pasien dibuatkan kartu berobat dan Buku Kesehatan Bayi dan Anak / Ibu yang
harus dibawa setiap kali pasien berobat ke RSIA Buah Hati Ciputat.
Identitas pasien baru dicatat didalam Buku Kesehatan dan didalam buku
register.
Berkas Rekam Medis, Kartu Berobat dan Buku Kesehatan Bayi dan Anak /
Ibu didistribusikan oleh perawat ke poliklinik masing-masing dokter yang
dituju pasien.
Buku Kesehatan Anak dan Bayi/ Ibu dikembalikan kepada pasien untuk
dibawa pulang.
Berobat ulang
56
Pengisian Resume
Pendidikan, dan
Penelitian
Keperluan lain,
Pasien menunjukkan Buku Kesehatan Bayi dan Anak / Ibu kepada petugas
pendaftaran untuk digunakan mencatat tekanan darah dan berat badan terlebih
dahulu.
Buku kesehatan Bayi dan anak / Ibu diberiakn kepada petugas pendaftaran
untuk digunakan mencari Berkas Rekam Medis pasien yang disimpan di rak
penyimpanan.
Berkas Rekam Medis, Kartu Berobat dan Buku Kesehatan Bayi dan Anak /
Ibu didistribusikan oleh perawat ke poliklinik masing-masing dokter yang
dituju pasien.
Buku Kesehatan Anak dan Bayi/ Ibu dikembalikan kepada pasien untuk
dibawa pulang.
Berkas Rekam Medis disimpan kembali kedalam rak penyimpanan dan dapat
dikeluarkan kembali untuk :
Berobat ulang
Pengisian Resume,
Pendidikan, dan
Keperluan lain
57
Indentitas pasien, nomer Rekam Medis, dicatat didalam buku Ekspedisi rawat
inap dan Berkas Rekam Medis.
Setelah
pasien
selesai
menjalani
perawatan,
berkas
Rekam
Medis
Apabila pasien dirujuk ke rumah sakit lain, lembaran resume medis dicopy
untuk dibawa ke rumah sakit yang dituju.
Pasien menunjukkan Buku Kesehatan Bayi dan Anak / Ibu untuk diketahui
nomor rekam medisnya oleh petugas pendaftaran.
Berkas rekam medis pasien dicari dan dikeluarkan dari rak penyimpanan /
penjajaran berdasarkan nomor rekam medis pasien yang bersangkutan oleh
petugas rekam medis.
Berkas rekam medis yang keluar dari rak penyimpanan / penjajaran diberi
outguide ( petunjuk keluar ).
Petugas rekam medis menyiapkan berkas rekam medis baru dan menyertakan
Berkas rekam medis lama untuk di bawa ke ruang perawatan oleh petugas
rekam medis atau perawat.
58
Berkas rekam medis difile kembali di rak penyimpanan / penjajaran dan dapat
dikeluarkan kembali untuk keperluan pengisian resume, pendidikan dan
berobat ulang.
BAB X
KOMITE REKAM MEDIS
X.1. Pengertian
Komite rekam medis adalah kelompok kerja rekam medis yang terdiri dari
dokter atau dokter gigi atau tenaga kesehatan lain yang terlibat di dalam pelayanan
59
kesehatan dalam rangka membantu komite medis agar penyelenggaraan rekam medis
bermutu langsung di bawah Komite rekam medis. Kegiatan lain di Unit rekam medis
RSIA Buah Hati Ciputat adalah pembentukan Komite Rekam Medis.
X.2. Keanggotaan
Keanggotaan Komite rekam medis terdiri dari :
Ketua
Sekretaris
Anggota
Poliklinik.
X.3. Hak dan Wewenang
Memberikan saran dan pertimbangan dalam hal pelayanan rekam medis dan
menjamin bahwa informasi dicatat sebaik-baiknya serta tersedianya data yang
diperlukan untuk menilai pelayanan yang diberikan kepada pasien.
Mengajukan usulan kepada direktur rumah sakit tentang perubahan dalam isi
dan bentuk berkas rekam medis.
Memberikan
saran-saran
dan
pertimbangan-pertimbangan
dalam
hal
Mengajukan usul-usul kepada direktur rumah sakit tentang perubahan isi dan
bentuk berkas rekam medis.
Membina kerjasama dengan penasehat hukum dalam hal hubungan keluar dan
pengeluaran data/ keterangan untuk badan-badan diluar rumah sakit.
Menilai mutu berkas rekam medis (analisa kuantitatif) pasien yang telah
keluar rumah sakit pada bulan yang lalu.
Menilai secara khusus berkas rekam medis di IGD, terutama pasien yang
meninggal dalam jangka waktu 24 jam setelah masuk IGD.
BAB XI
PENGENDALIAN MUTU REKAM MEDIS
XI.1. Pengertian
61
Kegiatan pengendalian mutu rekam medis adalah salah satu sarana untuk dapat
mengetahui seberapa jauh mutu manajemen medis di RSIA Buah Hati Ciputat.
Kegiatan rekam medis pada dasarnya merupakan salah satu tugas pokok pengelolaan
rekam medis, yaitu kegiatan secara terus menerus menyeluruh dan terpadu terhadap
terselenggaranya sistem atau program kerja rekam medis yang telah ditetapkan.
Hal ini juga dijelaskan dalam UU Praktik Kedokteran No.29 tahun 2004 pasal 46 ayat
(1) : Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib
membuat rekam medis. Selanjutnya dalam ayat (2) disebutkan bahwa Rekam Medis
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus segera dilengkapi setelah pasien selesai
menerima pelayanan kesehatan. Dalam ayat (3) disebutkan bahwa Setiap catatan
Rekam Medis harus dibubuhi nama, waktu dan tanda tangan petugas yang
memberikan pelayanan atau tindakan.
XI.2. Tujuan
Tujuan dilakukan pengendalian mutu rekam medis adalah :
Terbentuknya dokumen rekam medis yang lengkap, akurat, tepat dan otentik.
Agar rekam medis lengkap dan dapat digunakan sebagai referensi pelayanan
kesehatan, melindungi minat hukum, sesuai dengan peraturan yang ada.
medis seorang pasien sudah ada atau belum. Jika terdapat ketidaklengkapan berkas
pasien dari lembaran tertentu, maka harus segera menghubungi keruang perawatan
dimana pasien dirawat.
Pemantauan diawali dari melihat isi formulir yang terdapat dalam berkas
rekam medis, meliputi :
kelengkapan pengisian berkas rekam medis sesuai jumlah data disetiap formulir,
antara lain :
Pelaporan dari kegiatan tersebut diatas di monitoring dengan hasil prosentase jumlah
yang lengkap dan tidak lengkap.
XI.3.2. Analisa Kualitatif
Yang dimaksud dengan analisa Kualitatif adalah analisa yang ditujukan kepada
mutu dan setiap berkas rekam medis. Ketidaklengkapan dalam pengisian rekam medis
akan sangat mempengaruhi mutu rekam medis, dan mutu rekam medis akan
mencerminkan baik tidaknya mutu pelayanan rumah sakit.
Analisa kualitatif meliputi:
a. Menelaah konsistensi pengisian lembar rekam medis baik oleh staf medis,
paramedis dan Uniti penunjang medis lainnya.
b. Memahami terminologi medis, anatomi, fisiologi, dasar proses kepenyakitan,
isi rekaman.
Indikator Analisa Kualitatif meliputi :
1. Kejelasan masalah dan diagnose
2. Masukan yang konsisten
63
3. Alasan pelayanan
4. Persetujuan tindakan medis
5. Data informasi tepat waktu
6. Tulisan terbaca
7. Singkatan baku
8. Tinta, catatan jelas
9. Hindari kesenjangan pengisian
Pengukuran dan pelaporan kegiatan analisa kualitatif adalah sebagai audit
kualitas pengisian rekam medis rawat jalan dan rawat inap bekerjasama dengan
bidang pelayanan medis.
XI.4. Pelaksana Kegiatan
1. Unit Rekam Medis dalam teknis operasional pengumpulan data
2. Komite Rekam Medis dalam pelaksanaan evaluasi dan analisa
XI.5. Waktu Pelaksanaan
SASARAN
Kelengkapan
STANDAR
TUGAS
Cek
kembali
Diagnosis
setiap
berkas
Terapi ada
pasien
pulang
Laporan operasi
ada
Laporan anesthesi
ada
Riwayat penyakit
dan pemeriksaan
fisik ada
Resume medis ada
64
METODE
SAMPLE/
FREKUENSI
Cek list
Ada/lengkap
Bila
tidak
lengkap
hubungi
dokternya/pera
watnya
Setiap
berkas
pasien yang
pulang
Sampling
setiap tiga
bulan sekali
Tindakan
harus
ada
informed
consent
- Dapat ditemukan
tempatnya setiap
saat
- Berkas rawat jalan
untuk pasien baru
harus sampai di
poli 10 menit,
pasien lama 5
menit.
- Berkas rawat inap
untuk
pasien
baru/lama siap 5
menit.
- Keluar dari rak
paling lama 1
minggu
Rekam medis dan
berkas yang terkait
tidak boleh :
dipakai oleh orangorang
yang tidak
berhak
/
dibawa
keluar RS
Ruang kantor
dan
ruang penyimpanan
RM hanya untuk
petugas RM
Rekam
Medis
siap pakai
Kerahasiaan
Keamanan
Penomoran
Tidak
dobel
Hasil-hasil
Penunjang
Medis
Pasca
Rawat
Hasil
penunjang
medis pasca rawat
masuk berkas 3 hari
setelah hasil tiba di
kantor rekam medis
ada
-Monitor waktu
anatara pasien
datang
dan
berkas sampai
di poli/ruangan
-Pencatatan
waktu dengan
pendaftaran
Cek
pasien
datang
dan
berkas
siap
pakai (dengan
formulir
khusus)
Cek tracer
Sampling 10
berkas setiap
3
bulan
dalam 2 shift
Cek
tempat Cek di dalam :
sampah dilihat -Kantor RM
bila ada lembar- -RS
lembar
yang
salah
Cek 2 bulan
sekali:
Kantor RM
RS
Mulai dari :
Poli
Ruangan
Dilaksana
kan teratur
acak 1 X
seminggu
Apakah
ada
berkas
yang
tercecer, catat
nama
Memonitor
orang-orang
lain
nomor Cek
buku cek
pasien Terus
laporan nomor- lama/baru
menerus
nomor dobel
(komputer)
Setiap
hari
memasukkan
hasil
laboratorium
yang diterima
65
Catat tanggal 1
minggu
terima
dan setiap
3
masukkan
bulan
hasil
laboratorium
ke
dalam
berkas
Pemaparan
Informasi
Pemaparan
hanya
dengan persetujuan
tertulis dari pasien
atau wali
Penjajaran
berkas
Berkas
harus
dijajarkan 24 jam
setelah
berkas
diterima di RM
Cek
ekspedisi
Koding
Harus tepat
harus yang Jumlah koding
tepat
Koding tindakan dan
penyakit
Sampling
berdasarkan
buku
ekspedisi
sejumlah 10
berkas
di 15
berkas
setiap
3
bulan
Disamping beberapa indikator seperti diatas, data penyakit juga dapat digunakan
untuk mencari Underlying Couse of Death yaitu penyakit-penyakit yang didasari
suatu kematian.
XI.8. Indikator dari Mortalitas, Operasi dan Morbiditas
Dari indikator diatas yang dapat digunakan antara lain :
a. Net Death Rate (NDR)
Angka Kematian Netto (Net Death Rate)
Juml Kematian > 48 j dalam jangka waktu tertentu
NDR =
xK
Juml seluruh pasien yang keluar (Hidup + Mati)
K = 100
xK
Juml seluruh pasien yang keluar (Hidup + Mati)
K = 100
xK
Juml Pasien Obstetri yang keluar (Hidup + Mati)
K = 100
IDR / IMR =
xK
Juml Bayi yang keluar (Hidup + Mati)
K = 100
e. Fetal Death Rate (FDR)
Persentase Kelahiran Mati (Fetal Death Rate)
Juml Kematian Bayi dengan umur kandungan
20 minggu atau lebih
FDR =
xK
Juml Seluruh kelahiran dalam waktu tertentu
K = 100
f. Neonatal Death Rate (NDR)
Persentase Kematian Neonatal (Neonatal Death Rate)
Juml Kematian Bayi Baru Lahir dalam waktu
28 hari setelah lahir
NDR =
xK
Juml seluruh kelahiran (Hidup + Mati )
K = 100
g. Post Operative Death Rate (PODR)
Total Kematian setelah Operasi (Post Operative Death Rate)
Total Kematian setelah Operasi *)
PODR =
x 100
Total pasien yang dioperasi
x 100 %
Total pasien anestesi yang diberikan
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI Direktorat Jendral Bina Pelayanan Medik Jakarta.
68
69