Hendrikus Zebua
2
Setia Wirawan
1
Jurusan Teknik Informatika Universitas Gunadarma
zb_hendrik@student.gunadarma.ac.id
2
Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma
setia@staff.gunadarma.ac.id
ABSTRAK
Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi dan telekomunikasi, maka
perhatian pada tingkat keamanan akan menjadi semakin penting. Salah satunya adalah
tingkat kemanan pengiriman data atau informasi. Peningkatan keamanan pengiriman
data dapat dilakukan dengan menggunakan steganografi. Steganografi adalah teknik
menyembunyikan pesan ke dalam sebuah media pembawa (carrier). Salah satu media
yang dapat digunakan adalah berkas audio. Penelitian ini membahas tentang penerapan
steganografi pada berkas audio WAV dan metode steganografi yang digunakan adalah
metode Low Bit Coding. Dari hasil uji coba, diketahui bahwa dengan metode Low Bit
Coding penyisipan dan ekstraksi pesan dapat dilakukan dengan baik. Jenis pesan yang
dapat disisipkan adalah pesan gambar dengan format JPEG/ JPG. Penyisipan pesan
tidak berpengaruh terhadap ukuran berkas audio, akan tetapi berkas audio yang telah
disisipi pesan (stego) tidak tahan terhadap kompresi, manipulasi amplitudo dan
pemotongan audio.
Kata kunci: Steganografi, Audio, WAV
ABSTRACT
Because the evolution of information technology and telecommunications, the attention
for security level will be important. One is security level in data transmission or
information. Security enhancement for data transmission can be done by using
steganography. Steganography is a technique to hiding a message into a carrier files.
One of media that can be used is audio file. This research discusses about
steganography on WAV audio files and method of steganography that used is Low Bit
Coding method. From the test results, is known with Low Bit Coding method message
insertion and extraction can be done well. Types of messages that can be inserted is a
image message with JPEG/ JPG format. Insertion of a message does not affect the size
of audio files, but the audio files that have been inserted message (stego) is not resistant
to compression, amplitude manipulation and audio cutting.
Keyword : Steganography, Audio, WAV
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi saat ini sangat pesat
dan sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia. Hal paling jelas yang dialami saat ini
adalah perkembangan jaringan internet yang membuat manusia dapat bertukar data dan
informasi dengan orang lain, misalnya mengirim email, download dan upload berkas
tertentu di internet. Namun seiring dengan perkembangan tersebut, kejahatan dalam
bidang teknologi informasi dan telekomunikasi semakin marak terjadi.
Oleh karena itu, keamanan data dan informasi menjadi sebuah kebutuhan vital
bagi para pengguna internet saat ini agar privasi mereka bisa tetap terjaga. Salah satu
teknik pengamanan data yang sering digunakan adalah steganografi. Steganografi
adalah teknik menyamarkan atau menyembunyikan pesan ke dalam sebuah media
pembawa (carrier). Kelebihan steganografi terletak pada sifatnya yang tidak menarik
perhatian atau kecurigaan orang lain.
Salah satu media yang dapat digunakan sebagai carrier adalah berkas audio.
Teknik steganografi pada berkas audio memanfaatkan kelemahan pendengaran manusia,
karena kualitas suara antara berkas audio asli dengan berkas audio yang telah disisipkan
pesan rahasia tidak jauh berbeda. Salah satu metode steganografi audio yang sering
digunakan adalah Low Bit Coding. Metode ini diterapkan dengan mengganti bit-bit yang
tidak terlalu berpengaruh dari berkas audio dengan bit-bit pesan.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menerapkan steganografi pada berkas
audio WAV dengan menggunakan metode Low Bit Coding. Metode Low Bit Coding ini
diujicoba untuk melakukan proses penyisipan dan ekstraksi pesan. Dimana jenis pesan
yang dapat disisipkan adalah pesan gambar dengan format JPEG/ JPG.
TINJAUAN PUSTAKA
Steganografi
Steganografi adalah teknik menyembunyikan atau menyamarkan keberadaan
pesan rahasia dalam suatu media penampung sehingga orang lain tidak menyadari
adanya pesan di dalam media tersebut. Kata steganografi pada awalnya berasal dari kata
steganos, steganos sendiri sebenarnya merupakan kata dari bahasa Yunani. Lebih
lengkapnya : steganos memiliki arti penyamaran atau penyembunyian dan graphein
atau graptos memiliki arti tulisan. Pengertian steganografi yang cukup sering digunakan
dalam pembelajaran dengan metodologi sejarah adalah menulis tulisan yang
tersembunyi atau terselubung (Sellars, 1996).
Steganografi sudah digunakan sejak dahulu kala sekitar 2500 tahun yang lalu
untuk kepentingan politik, militer, diplomatik, serta untuk kepentingan pribadi. Dan
sesungguhnya prinsip dasar dalam steganografi lebih dikonsentrasikan pada kerahasian
komunikasinya bukan pada datanya (Johnson, 1995).
Seiring
perkembangan
teknologi
terutama
teknologi
komputasi
juga
Kriteria Steganografi
Kriteria yang harus diperhatikan dalam melakukan penyembunyian data dengan
menggunakan teknik steganografi adalah sebagai berikut :
1. Imperceptibility : Keberadaan pesan dalam media penampung tidak dapat
dideteksi.
2. Fidelity : Mutu media penampung setelah ditambahkan pesan rahasia tidak jauh
berbeda dengan mutu media penampung sebelum ditambahkan pesan.
3. Recovery : Pesan rahasia yang telah disisipkan dalam media penampung harus
dapat diungkap kembali.
4. Robustness : Pesan yang disembunyikan harus tahan terhadap berbagai operasi
manipulasi yang dilakukan pada media penampung.
Karakteristik steganografi yang baik adalah imperceptibility tinggi, fidelity
tinggi, recovery maksimum dan robustness tinggi (E.T Sobirina, 2009).
sederhana
untuk
menyimpan
data
kedalam
file
audio. Teknik
ini
diimplementasikan dengan mengganti bit yang paling tidak penting atau low significant
bit (LSB) pada setiap titik sampling dengan string berkode biner (coded binary string),
kita dapat menyisipkan sejumlah besar data ke dalam suara digital. Kelemahan metode
ini adalah lemahnya kekebalan terhadap manipulasi. Pada prakteknya, metode ini hanya
berguna pada lingkungan digital-to-digital yang tertutup.
Panjang
4 byte
4 byte
4 byte
Isi
'RIFF'
<file length - 8>
'WAVE'
Panjang
4 byte
4 byte
4 byte
Isi
data
<length of the data block>
<sample data>
Jumlah sampel suara adalah genap. Untuk suara dengan jumlah bit tiap sampel
suara 8 disimpan sebagai bilangan desimal tidak bertanda, dengan rentang nilai dari 0
sampai 255.
PERANCANGAN
Perancangan Spesifikasi Aplikasi
Spesifikasi aplikasi meliputi input (masukan) dan output (keluaran). Masukan
bergantung pada proses yang akan dilakukan (proses penyisipan atau ekstraksi). Pada
proses penyisipan dibutuhkan dua buah masukan yaitu media cover dan pesan rahasia.
Media cover yang digunakan adalah berkas audio WAV dan pesan rahasianya berupa
gambar dengan format JPEG/ JPG. Sedangkan pada proses ekstraksi hanya dibutuhkan
satu buah masukan. Masukan tersebut adalah berkas audio WAV yang telah disisipi
pesan rahasia (stego).
Keluaran yang dihasilkan juga bergantung pada proses yang akan dilakukan.
Pada proses penyisipan, keluaran yang dihasilkan adalah berkas audio WAV yang telah
disisipi pesan rahasia (stego). Sedangkan pada proses ekstraksi, keluarannya adalah
pesan rahasia berupa gambar dengan format JPEG/ JPG.
Perancangan Algoritma
Metode yang digunakan dalam pembuatan aplikasi steganografi ini adalah
metode Low Bit Coding. Ditinjau dari segi fungsional, maka aplikasi yang akan
dibangun memiliki 2 proses, yaitu proses encoding (penyisipan) dan proses decoding
(ekstraksi). Algoritma proses penyisipan dan ekstraksi dengan metode Low Bit Coding
akan dijelaskan pada bagian ini.
a.
mengganti bit pertama (bit yang tidak terlalu berpengaruh) dari setiap byte
sampel data. Identitas disisipkan pada byte pertama sampai byte keenambelas.
Sedangkan bit ukuran pesan dan bit pesan disisipkan pada byte ketujuhbelas dan
seterusnya.
9. Data audio yang telah disisipi pesan disimpan dengan mengikutsertakan
informasi berkas audio dari variable info. Informasi ini ditulis pada awal
berkas. Jika informasi ini tidak diikutsertakan, maka berkas audio tidak dapat
dikenali.
Identitas
disiapkan
Berkas Pesan
Bit-bit pesan
disiapkan
Berkas Audio
Audio
Data audio
disiapkan
Berkas Audio
Stego
Berikut ini adalah penggalan program untuk proses encoding yang dibuat
dengan menggunakan Matlab :
1.
Fungsi uigetfile digunakan untuk menampilkan jendela pencarian file audio yang
berekstensi *.wav. Nama file terpilih akan disimpan ke dalam variable fnameinput
dan pathnya akan disimpan ke dalam variable pnameinput. File audio kemudian
dibuka dengan menggunakan fungsi fopen dan hasil pembacaannya disimpan ke
dalam variable fid1.
2.
info=fread(fid1,44,'uint16');
Fungsi fread digunakan untuk mengambil 44 byte pertama dari fid1 dan
dipindahkan ke dalam variable info. Byte-byte ini berisi informasi mengenai
berkas audio.
3.
[dta,count]=fread(fid1,inf,'uint16');
fclose(fid1);
posisi=1;
Kemudian pesan (file gambar) diinput dengan menggunakan fungsi uigetfile. Nama file
terpilih akan disimpan ke dalam variable fnamegambar dan pathnya akan disimpan
ke dalam variable pnamegambar.
5.
identitas=[1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0]';
6.
baca_gambar=fopen([handles.pnamegambar handles.fnamegambar],'r');
pesan=fread(baca_gambar);
[m,n]=size(pesan);
Selanjutnya pesan dibaca dan hasilnya yang berupa bilangan desimal disimpan ke
dalam variable pesan. Fungsi size digunakan untuk membaca ukuran matriks pesan
dan hasilnya disimpan ke dalam variable m dan n.
7.
Dilakukan pengecekan apakah pesan dapat disisipkan atau tidak. Jika tidak, maka
akan keluar pesan yang menginformasikan bahwa pesan tidak dapat disisipkan.
8.
m_bin=de2bi(m,16)';
n_bin=de2bi(n,16)';
pesan_double=double(pesan);
pesan_bin=de2bi(pesan_double,8);
pesan_bin_re=reshape(pesan_bin,m*n*8,1);
len=length(pesan_bin_re);
dta(1:16)=bitset(dta(1:16),posisi,identitas(1:16));
dta(17:32)=bitset(dta(17:32),posisi,m_bin(1:16));
dta(33:48)=bitset(dta(33:48),posisi,n_bin(1:16));
dta(49:48+len)=bitset(dta(49:48+len),posisi,pesan_bin_re);
Sebaliknya jika pesan dapat disisipkan, maka terlebih dahulu ukuran pesan dan
pesan diubah ke bentuk biner/ bit dengan menggunakan fungsi de2bi. Baru
kemudian bit identitas dan bit-bit tersebut disisipkan ke dalam sampel data audio
dengan menggunakan fungsi bitset.
9.
5. Apabila pengecekan bernilai ya, maka langkah selanjutnya adalah bit ukuran
pesan dan bit pesan diekstrak. Bit-bit pesan yang telah diekstrak dikembalikan
ke bentuk semula berdasarkan ukuran pesan.
6. Pesan gambar hasil ekstraksi terlebih dahulu harus disimpan dengan ekstensi
JPEG/ JPG, baru kemudian gambarnya ditampilkan.
Berkas Audio
Stego
Identitas
Berkas Pesan
Fungsi uigetfile digunakan untuk menampilkan jendela pencarian file audio stego.
File audio kemudian dibuka dengan menggunakan fungsi fopen dan hasil
pembacaannya disimpan ke dalam variable fid1.
2.
info=fread(fid1,44,'uint16');
Fungsi fread digunakan untuk mengambil 44 byte pertama dari fid1 dan
dipindahkan ke dalam variable info.
3.
[dta,count]=fread(fid1,inf,'uint16');
fclose(fid1);
posisi=1;
4.
identitas=bitget(dta(1:16),posisi)';
Bit pertama dari byte pertama sampai byte keenambelas diekstrak dari dta dengan
menggunakan fungsi bitget.
5.
if identitas==[1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0]
[handles.fnamegambar, handles.pnamegambar] = uiputfile({'*.jpg';'*.jpeg'},'Simpan pesan
gambar');
output_file=cat(2,handles.pnamegambar,handles.fnamegambar);
m_bin=zeros(16,1);
n_bin=zeros(16,1);
m_bin(1:16)=bitget(dta(17:32),posisi);
n_bin(1:16)=bitget(dta(33:48),posisi);
m=bi2de(m_bin');
n=bi2de(n_bin');
len=m*n*8;
secgambar_bin=zeros(len,1);
secgambar_bin(1:len)=bitget(dta(49:48+len),posisi);
secgambar_bin_re=reshape(secgambar_bin, 8, len/8);
secgambar_double=bi2de(secgambar_bin_re);
output=fopen([handles.pnamegambar handles.fnamegambar],'w');
fwrite(output,secgambar_double);
fclose(output);
gdata=guidata(gcbo);
gambar=imread(output_file);
set(gdata.figure1,'CurrentAxes',gdata.axes2);
set(imshow(gambar));
1
2
3
Nama Berkas
Audio WAV
atabaque.wav
windows.wav
wondergirls.wav
Ukuran Data
(Byte)
0:00:07.500
1323000
0:00:03.204
282564
0:00:20.991
3702812
Durasi
Sampling
Rate (Hz)
44100
22050
44100
Jenis Kanal
Suara
Stereo
Stereo
Stereo
Selain berkas audio, dalam pengujian digunakan juga beberapa sampel gambar.
Berikut ini adalah uraian dari pesan gambar :
Nama File
Gambar
Jenis Gambar
Ukuran
File
1
2
gunadarma.jpg
bw_gunadarma.jpg
Color/ Warna
Grayscale/ Hitam
47 KB
42 KB
Pelaksanaan uji coba menggunakan dua buah sampel file gambar, yaitu
gunadarma.jpg dan bw_gunadarma.jpg. Kedua gambar ini berisi logo Universitas
Gunadarma yang disajikan dalam bentuk berwarna (gunadarma.jpg) dan hitam putih
(bw_gunadarma).
Pelaksanaan Pengujian
Pada pelaksanaan pengujian dibutuhkan beberapa perangkat lunak pendukung,
yaitu Free WAV to MP3 Converter 7.3.2 dan Wave Editor 3.1.0.0. Perangkat lunak Free
WAV to MP3 Converter digunakan untuk mengkompres audio WAV stego, yaitu
dengan mengubah format audio WAV stego menjadi MP3 (dengan ekstensi .mp3) dan
sebaliknya. Sedangkan Wave Editor digunakan untuk melakukan manipulasi amplitudo,
pemotongan dan dapat juga menampilkan grafik sinyal dari audio WAV stego.
a.
Nama Berkas
Audio WAV
atabaque.wav
windows.wav
3 wondergirls.wav
Pesan Gambar
Penyisipan
gunadarma.jpg
bw_gunadarma.jpg
gunadarma.jpg
bw_gunadarma.jpg
gunadarma.jpg
bw_gunadarma.jpg
Berhasil
Berhasil
Gagal
Gagal
Berhasil
Berhasil
Nama Berkas
Audio WAV Stego
Ekstraksi
Kesesuaian
Data
Kualitas
Suara
4_ atabaque.wav
5_ atabaque.wav
Berhasil
Berhasil
Sesuai
Sesuai
Sama
Sama
4_ wondergirls.wav
5_ wondergirls.wav
Berhasil
Berhasil
Sesuai
Sesuai
Sama
Sama
Nama Berkas
Audio WAV
Ukuran Berkas
Audio Sebelum
Penyisipan
atabaque.wav
1293 KB
2 wondergirls.wav
3617 KB
Pesan Gambar
Yang Berhasil
Disisipkan
gunadarma.jpg
bw_gunadarma.jpg
gunadarma.jpg
bw_gunadarma.jpg
Nama Berkas
Audio WAV Stego
4_ atabaque.wav
5_ atabaque.wav
4_ wondergirls.wav
5_ wondergirls.wav
Ukuran Berkas
Audio Setelah
Penyisipan
1293 KB
1293 KB
3617 KB
3617 KB
Kompresi
Kompresi audio stego dari WAV ke MP3 dan sebaliknya dilakukan dengan
menggunakan Free WAV to MP3 Converter. Hasil pengujian proses ekstraksi setelah
kompresi terhadap berkas audio stego dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8 Hasil Pengujian Ekstraksi Setelah Kompresi
No.
Nama Berkas
Audio WAV Stego
Pesan Gambar di
Dalamnya
1
2
3
4
4_ atabaque.wav
5_ atabaque.wav
4_ wondergirls.wav
5_ wondergirls.wav
gunadarma.jpg
bw_gunadarma.jpg
gunadarma.jpg
bw_gunadarma.jpg
Nama Berkas
Nama Berkas Audio
Ekstraksi
MP3 Setelah
WAV Setelah
Kompresi
Kompresi Ulang
Gagal
4_ atabaque.mp3
4_ atabaque.wav
Gagal
5_ atabaque.mp3
5_ atabaque.wav
Gagal
4_ wondergirls.mp3 4_ wondergirls.wav
Gagal
5_ wondergirls.mp3 5_ wondergirls.wav
Manipulasi Amplitudo
Manipulasi Amplitudo dilakukan dengan menggunakan Wave Editor. Hasil
pengujian ekstraksi setelah manipulasi amplitudo terhadap beberapa berkas audio stego
dapat dilihat pada Tabel 9.
Nama Berkas
Audio WAV Stego
Pesan Gambar di
Dalamnya
4_ atabaque.wav
gunadarma.jpg
5_ atabaque.wav
bw_gunadarma.jpg
4_ wondergirls.wav
gunadarma.jpg
5_ wondergirls.wav
bw_gunadarma.jpg
Amplitudo
ditambah (110%)
dikurangi (90%)
ditambah (150%)
dikurangi (50%)
ditambah (110%)
dikurangi (90%)
ditambah (150%)
dikurangi (50%)
Ekstraksi
Gagal
Gagal
Gagal
Gagal
Gagal
Gagal
Gagal
Gagal
Pemotongan
Pemotongan audio stego juga dilakukan dengan menggunakan Wave Editor.
Nama Berkas
Audio WAV Stego
Pesan Gambar di
Dalamnya
Durasi
(detik)
4_ atabaque.wav
gunadarma.jpg
7.500
5_ atabaque.wav
bw_gunadarma.jpg
7.500
Letak Pemotongan
Begin
End
00:00.000 00:00.144
00:01.895 00:05.390
00:05.390 00:07.500
00:00.000 00:00.612
00:03.096 00:05.268
00:05.268 00:07.500
Nama Berkas
Setelah
5_Pemotongan
atabaque1.wav
5_ atabaque2.wav
5_ atabaque3.wav
5_ atabaque1.wav
5_ atabaque2.wav
5_ atabaque3.wav
Ekstraksi
Gagal
Gagal
Berhasil
Gagal
Gagal
Berhasil
a.
perangkat lunak steganografi ini berhasil untuk setiap faktor pengujian yang dilakukan.
Faktor yang diuji meliputi faktor kesesuain proses, kesesuain data, dan kualitas suara.
Pada pengujian kesesuaian proses, perangkat lunak dapat melakukan proses
penyisipan dan ekstraksi pesan gambar dengan baik. Proses penyisipan berhasil jika
ukuran data (jumlah bit identitas + bit ukuran pesan gambar + bit pesan gambar) tidak
lebih besar dari jumlah byte sampel data audio yang akan disisipi pesan gambar.
Pada pengujian kesesuaian data, gambar yang berhasil diekstrak bersesuaian
dengan gambar yang disisipkan. Kesesuian ditinjau dari bentuk dan ukuran pesan
gambar.
Pengujian kualitas suara menunjukkan bahwa penyisipan bit-bit pesan gambar
ke dalam sampel data audio WAV tidak mempengaruhi kualitas suara. Hal ini
disebabkan karena perubahan pada bit pertama atau low significant bit sangat sulit
dideteksi oleh pendengaran manusia. Dan hal ini juga ditunjukkan oleh grafik sinyal
audio sebelum dan sesudah penyisipan yang hampir tidak kelihatan perbedaannya.
Selain ketiga faktor di atas, hasil uji coba juga menunjukkan bahwa ukuran
berkas audio WAV sebelum dan setelah penyisipan adalah sama. Hal ini terjadi karena
penyisipan pesan dilakukan dengan mengganti bit yang tidak terlalu berpengaruh (low
significant bit) dengan bit-bit pesan gambar, bukan dengan menambah bit baru ke dalam
byte sampel data audio.
b. Analisis Hasil Pengujian Ketahanan Data
Pada pengujian ketahanan data terhadap kompresi dan manipulasi amplitudo,
seluruh hasil menunjukkan bahwa pesan gambar tidak dapat diekstrak. Proses kompresi
dan manipulasi amplitudo tidak mengubah ukuran berkas audio, akan tetapi
menyebabkan perubahan pada bit pertama atau low significant bit dari sampel data
audio. Dimana bit pertama merupakan tempat untuk menyisipkan bit identitas, bit
ukuran pesan, dan bit pesan. Jika terjadi kerusakan pada bit identitas, maka otomatis bit
ukuran pesan dan bit pesan dalam keadaan apapun (rusak/ tidak) tidak dapat dibaca dan
diekstrak. Dan berdasarkan hasil pengujian, maka dapat disimpulkan bahwa penyisipan
pesan gambar dengan metode Low Bit Coding tidak tahan terhadap kompresi dan
manipulasi amplitudo.
PENUTUP
Steganografi adalah teknik menyembunyikan pesan ke dalam sebuah media
pembawa (carrier). Penelitian ini membahas tentang penerapan steganografi pada
berkas audio WAV, yang diimplementasikan dengan pengembangan aplikasi
menggunakan Matlab 7.0. Metode steganografi yang digunakan adalah metode Low Bit
Coding. Penyisipan pesan dengan metode ini dilakukan dengan mengganti bit pertama
atau bit yang tidak terlalu berpengaruh dengan bit-bit pesan.
Dari hasil uji coba berdasarkan spesifikasi aplikasi, dengan metode Low Bit
Coding proses penyisipan dan ekstraksi pesan dapat dilakukan dengan baik. Penyisipan
dapat dilakukan jika jumlah bit pesan dan bit informasi pendukung tidak lebih besar dari
jumlah byte sampel data audio. Untuk kesesuaian data, pesan hasil ekstraksi dan pesan
awal adalah sama. Penyisipan pesan dengan metode Low Bit Coding juga tidak
berpengaruh terhadap kualitas suara karena sulit dideteksi oleh pendengaran manusia.
Proses penyisipan juga tidak mengubah ukuran berkas audio atau dengan kata lain,
ukuran berkas audio sebelum dan setelah penyisipan adalah sama.
Dan dari hasil pengujian ketahanan data, dapat disimpulkan bahwa berkas
audio yang telah disisipi pesan (stego) tidak tahan terhadap tiga faktor, yaitu kompresi,
manipulasi amplitudo dan pemotongan audio. Pesan sama sekali tidak dapat diekstrak
setelah audio stego dikompres atau dimanipulasi amplitudonya. Sedangkan setelah
pemotongan, masih ada kemungkinan pesan dapat diekstrak. Hal ini disebabkan karena
bagian audio yang dipotong tidak termasuk byte sampel data audio yang telah disisipi
bit pesan dan bit informasi pendukung.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Alam, Ibnu. ____, Aplikasi Kode Huffman dalam Kompresi Gambar Berformat
JPEG, Makalah, Institut Teknologi Bandung.
[2]
[3]
Cahyadi. 2009, Sejarah Steganografi , (Online), (http://visualbasiccahyadi.blogspot.com/2009/10/blog-post.html, diakses pada tanggal 07 Mei
2011).
[4]
Gunawan, Ibnu & Gunadi, Kartika, 2005. Pembuatan Perangkat Lunak Wave
Manipulator Untuk Memanipulasi File Wav, Jurnal Informatika, Vol. 6, No. 1:
41-50.
[5]
[6]
[7]