Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Komposisi :
Cr : 10,5 18 %
C : > 1,2 %
Sifat :
ferromagnetik
hardenable
tahan terhadap korosi pd lingkungan tertentu
Berikut merupakan diagram Scaffler yang menentukan jenis dari baja tahan karat, yakni
Ni ekuivalen dan chrome ekuivalen.
Ni equivalent
0%
UR B66 /S31266
UR B26 / 6 Mo
N08926
5%
SR50A
20%
32050
UR B25
S31254
32
28
AUSTENITE
24
20
DUPLEX
A+M
50a / 50g
317 LN
16
S32520/550/750/760
316L
12
8
MARTENSITE
12-6.5.2.5
12-4.5.1.5
11-2.5
UR 52N+/S32205
UR45N/S31803
UR 35N/S32304
304L
100%
A+M+F
F+M
12 16 20 24
FERRITE
28
32 36
40
Cr equivalent
Cr% + Mo% + 1,5 Si% + 0,5 Nb% + 5 V% + 3 Al%
2. Jelaskan weldability dari baja tahan karat. Dan sebutkan urutan tertinggi hingga
terendah dalam hal kemampulasannya.
Jawaban :
Weldability dari baja tahan karat adalah baja tahan karat mudah dilas dalam berbagai
metode. Struktur serta sifat yang terbentuk dari hasil pengelasan sangat bergantung
kepada komposisi kimia hasil lasan. Jenis struktur ditentukan dari Diagram Schaefler dan
2
De-long
a. Retak las akibat terbentuknya struktur yang keras dan rapuh (martensi) di HAZ.
Untuk itu perlu dilakukan preheating dan interpass temperatur yang tergantung dari
kadar karbonnya.
b. Post Weld Heat Treatment (PWHT) diperukan untuk meningkatkan sifat mekanisdan
mengurangi tegangan sisa. Untuk sambungan yang kompleks PWHT dilakukan sesaat
setelah pengelasan yaitu pada saat mencapai temperatur martensit start (130-150 oC)
c. Kandungan hidrogen harus rendah dan pakai austenitic filler metal
8. Proses finishing apa yang dilakukan pada pengelasan baja tahan karat austenitik, apa
yang terjadi bila hal tersebut tidak dilakukan.
Jawaban :
Proses finishing yang dilakukan pada pengelasan baja tahan karat austenitik antara lain
adalah :
a. Proses pickling : dengan larutan asam atau pasta untuk mencegah / menghilangkan
kontaminasi besi oksida, untuk menghilangkan tanda terbakar (heat tint) maupun
scale yang terbentuk akibat pemanasan pada temperatur tinggi.
b. Proses pasivasi : untuk menghilangkan tanda terbakar dan menghilangkan besi pada
permukaan SS agar tidak terjadi korosi pitting.
c. Degreasing merupakan proses penghilangan lemak, minyak, oli dll dari permukaan
stainless steel. Jika proses degreasing tidak dilakukan maka akan menimbulkan korosi
pada daerah las (misalnya Stress Corrosion Cracking karena adanya tegangan yang
diakibatkan oleh adanya tegangan yang ditimbulkan oleh karbon yang terkandung
dalam minyak) Bila tidak dilakukan maka akan terjadi korosi
9. Jelaskan metoda pengelasan dissimilar metal antara baja karbon dan baja tahan
karat austenitik. Jelaskan pengaruh kawat las bila a) kawat las tidak diberikan
(ditambahkan) dan b) bila kawat las diberikan (E309). Gambar dalam diagram
schaeffler dan beri kesimpulan hasilnya.
Jawaban :
Untuk melakukan pengelasan beda logam antara baja karbon dengan baja tahan austenitik
maka digunakan proses pengelasan SMAW dengan arus sebesar 60 amper. Masukan
panas dijaga rendah untuk menghindari crack atau embrittlement. Elektroda yang dapat
digunakan antara lain (tergantung jenis baja) E 304 and R 990.
Penggunaan kawat las akan berpengaruh terhadap besarnya daerah dilusi, dilusi ialah
perbandingan daerah base metal yang berfusi dibagi dengan seluruh daerah kampuh las.
Berikut merupakan diagram scaffler untuk pengelasan dissimilar baja tahan karat
austenitik dengan baja karbon tanpa filler:
Sementara itu pengaruh apabila kawat las yang diberikan adalah (E309)
10. Apa yang dimaksud dengan dilution dalam pengelasan dissimilar metal. Sebutkan
sarat-sarat dalam mengelas dissimilar metal agar dicapai struktur mikro dan kekuatan
yang baik. Ambil kasus 9 b diatas.
Jawaban :
6
Dilusi pada dissimilar metal adalah perbandingan daerah base metal yang berfusi dibagi
dengan seluruh daerah kampuh las.Dengan ilustrasi di bawah ini, dilusi dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Syarat-syarat dalam mengelas dissimilar metal agar dicapai struktur mikro dan
kekuatan yang baik antara lain
-
Pemilihan Jenis filler elektroda yang tepat: analisis diagram Schaffler menunjukkan
bahwa penggunaan elektroda jenis E 308 sudah memenuhi syarat untukmenyambung
bahan dissimilar metal antara baja stainless SUS 304 dengan baja karbonrendah.
Heat input yang tepat : Masukan panas dijaga rendah untuk menghindari crack atau
embrittlement