Anda di halaman 1dari 48

POSES PEMENUHAN

KEBUTUHAN CAIRAN DAN


ELEKTROLIT
Musa nuwa
STIKES MARANATHA KUPANG
2014

PETA KONSEP
Kompartem
en cairan
tubuh

Mekanisme
pengaturan
Pehamaman
dasar

kulit

Cairan
dan
elektrolit
paru

Elektroit
penting
tubuh
ginjal

gastrointestina
l

LEARNING OBJECTIVES
On completion of this lession, students will be able to:
1. DESCRIBE AMOUNT AND COMPOSITION
OF BODY FLUIDS AND ELKTROLIT
2. Differentiate between osmosis, diffusion, filtration, and
active transport.
3. Describe REGULATION OF BODY FLUID compartemen
4. Fluid and elecrolayts distrubance

AMOUNT AND COMPOSITION


OF BODY FLUIDS
Cairan tubuh adalah: air beserta unsur-unsur di dalamnya

yang diperlukan untuk kesehatan sel,dimana cairan tersebut


berada di dalam sel & sebagian di luar sel
Air adalah komponen pembentuk tubuh yang paling banyak
jumlahnya. Pada orang dewasa kurang lebih 60 % dari berat
badan adalah air (air dan elektrolit), 2/3 bagian berada di intrasel,
dan 1/3 bagian berada di ekstrasel.
Jumlah cairan tubuh Tergantung : umur, jenis kelamin danderajat
kegemukan
60 % berat badan tubuh adalah :
Cairan intrasel (CIS) 40 % dari berat badan
Cairan ekstrasel (CES) 20 % dari berat badan yang terdiri dari
cairan intravaskuler (plasma) 5 % dari berat badan, dan cairan
interstisil 15 % dari berat badan.
1-2 liter cairan transeluler

CAIRAN TUBUH
ICF (40%)

INTRA VASCULER

CAIRAN
TUBUH (60
%)
ECF (20%)

INTERSTISIIL

TRANCELLULAIR

Prosentase Rata Rata Cairan


Tubuh
Kompartemen
cairan

Bayi

Pria dwsa

Wanita dwsa

Lansia

(%)

(%)

(%)

(%)

48

45

35

25

Intravaskuler

Intertisial

25

11

10

15

Total

77

60

55

45

Intra sel
Ekstra sel

Cairan intra seluler (CIS)


Meliputi 40% dari berat tubuh
Letaknya di dalam sel
Mengandung elektrolit serta kalium dan

fosfat serta bahan makanan seperti glukosa


& asam amino
Dalam proses kerjanya dibantu oleh enzim
yang berfungsi memecahkan & membangun
kembali sel untuk mempertahankan
keseimbangan cairan.

Cairan ekstra seluler


(CES)
Terdiri dari cairan intra vaskuler, interstisial dan juga cairan trans

seluler
Membentuk 20% berat tubuh
Merupakan medium di tengah-tengah sel hidup, dimana sel
menerima garam, makanan, serta oksigen dan melepaskan
semua hasil buangannya kedalam cairan itu juga.
Cairan intravaskuler terdiri dari plasma dan air. 5% dari berat
tubuh. Merupakan sistem transpor yang melayani semua sel
melalui medium cairan ekstra seluler
Cairan trans seluerDianggap sbg cairan extraseluler khusus
Jumlahnya 1-2 literTerdapat :

Rongga sinovial
Peritoneum
Pericardial
Intraokular
cerebrospinal

Klasifikasi cairan tubuh


Kompartemen

Volume cairan
dalam liter

% cairan
tubuh

% bert tubuh

Cairan tubuh
total

42

100

60

CIS (cairan intra


sel)

28

67

40

Cairan eksta sel


(CES)

14

33

20

2,8

6,6 (20 % dari


CES)

Cairan
interstisium

11,2

26,4 (80% dari


CES)

16

Limfe

Dapat diabaikan Dapat diabaikan Dapat diabaikan

Cairan trans
sel

Dapat diabaikan Dapat diabaikan Dapat diabaikan

Plasma

ELECTROLYTES
Elektrolit dalam cairan tubuh adalah bahan kimia

aktif ( kation , yang membawa muatan positif ,


dan anion , yang membawa muatan negatif
Kation utama dalam cairan tubuh adalah
natrium , kalium , kalsium , magnesium , dan ion
hidrogen . Anion utama adalah klorida ,
bikarbonat , fosfat , sulfat , dan ion proteinate .
Bahan kimia ini bersatu dalam berbagai
kombinasi . Oleh karena itu , Konsentrasi
elektrolit dalam tubuh dinyatakan dalam
miliekuivalen ( mEq ) per liter .

ELECTROLYT
ES
Approximate Major Electrolyte Content in Body
Fluid
Extracellular
Fluid (Plasma)
Intracellular Fluid
Cations :
Sodium (Na)
Potassium (K)
Calcium (Ca++)
Magnesium (Mg++)
Total cations
Anions :
Chloride (Cl)
Bicarbonate (HCO3 )
Phosphate (HPO4 )
Sulfate (SO4-)
Organic acids
Proteinate
Total anions

MEQ/L Cations :
MEQ/L
142

5
5
2
154
103
26
2
1
5
17
154

Potassium (K+)
150
Magnesium (Mg++)
40
Sodium (Na+)
10
Total cations
200
Anions :
Phosphates and sulfates
150
Bicarbonate (HCO3 )
10

CAIRAN
TUBUH
HOMEOSTASIS CAIRAN TUBUH
Menjaga agar volume cairan tubuh relatif

konstan & komposisi tetap stabil

CAIRAN
MASUK

CAIRAN
KELUAR

Dalam keadaan normal jumlah cairan

yang masuk kedalam tubuh adalah sama


banyaknya dengan yang dibuang.
Air & elektrolit masuk ke tubuh adalah dalam
bentuk air minum, cairan & makanan
lainnya.
Air dibuang oleh tubuh melalui beberapa
organ-organ penting

Pembuangan cairan & elektrolit dari


dalam tubuh
Cairan/air dibuang oleh tubuh melalui :
1. Ginjal : dalam bentuk air kencing
2. Kulit : dalam bentuk keringat
3. Saluran pencernaan : bersama kotoran
4. Paru-paru : dalam bentuk uap air yang
keluar bersama-sama dengan udara
pernafasan
Elektrolit ikut terbuang melalui air
kencing, keringat & kotoran
Kemampuan tubuh untuk
mempertahankan keseimbangan cairan
& elektrolit dikendalikan oleh ginjal

Kesimbangan cairan tubuh


Input cairan :
Makan/minum/sonde
Terapi (cairan/obat/transfusi)
Water metabolisme

Output cairan :
- SWL : urine, muntah, drain, perdarahan
- IWL : keringat, pernapasan, faeces.

ASUPAN VS
PENGELUARAN AIR
Asupan normal dari cairan termasuk

jumlah yang disintesa tubuh 2600 lt/hr


Pemasukan cairan

Pengeluaran cairan

jalur

Jmlh (ml/hari)

jalur

Jmlh (ml/hari)

Minum

1250

Kehilangan dari
paru dn kulit
yang tidak
berkeringat

900

H2O dalam
makanan

1000

Tinja

100

H2O yg
diproduksi dari
metabolisme

350

keringat

100

urin

1500

DEFISIT

INPUT

OUTPUT

EXCES

INPUT

OUTPUT

Faktor yang mempengaruhi


Usia
Bayi
Anak anak
Remaja
Lansia
Ukuran tubuh
Gaya hidup
Diet
Stress
Olah raga

REGULATION OF BODY FLUID


Tubuh ini dilengkapi dengan mekanisme

homeostatis yang luar biasa untuk menjaga


komposisi dan volume cairan tubuh dalam
batas normal.
Organ yang terlibat dalam homeostasis
termasuk ginjal , paru-paru , jantung , kelenjar
adrenal , kelenjar paratiroid , dan kelenjar
hipofisis

1. Ginjal : mengatur keseimbangan cairan dan

2.

3.
4.
5.
6.
7.

elektrolit, Ph, membuang sampah metabolisme.


Ginjal menyaring 125 ml/menit Urin 40-80 ml/jam
atau 1,5 L /hari. Dipengaruhi oleh ADH dan
Aldosteron
Heart and Blood Vessel: ex penurunan
tekanan darah berdampak pada respon renin
angiotensi
ADH AND THIRST mekanisme
Sistem renin-angiotensin aldosteron
BARORECEPTORS
Paru 400 ml/hr
osmoreseptor Terletak di permukaan hipotalamus
, osmoreseptor merespon perubahan cairan.

Regulation of Water Intake: Thirst Mechanism

Figure 26.5

Mechanisms and
Consequences of
ADH Release

Figure 26.6

Body
fluid
cicle

Pengaturan elektrolit
1.

Kation
a. Pengaturan Natrium

Merupakan kation yg paling banyak jumlahnya dlm cairan


ekstrasel.
Nilai lab normal 135 145 mEq/L
Sumber utama natrium garam, daging olahan, makanan
ringan

Pengaturan Kalium

b.

Merupakan kation intrasel utama


Mengatur eksitabilitas (rangsangan) neuromuskular & kontraksi
otot.
Nilai lab normal 3,5 5,3 mEq/L

Pengaturan Kalsium

c.

Berfx : integritas dan struktur membran sel, konduksi jantung yg


adekuat, koagulasi, pertumbuhan dan pembentukan tulang,
relaksasi otot.
Nilai lan normal 4 5 mEq/L

Pengaturan Magnesium

d.

Penting utk aktivasi enzim, neurokimia dan eksitabilitas otot


Nilai Lab normal 1,5 2,5 mEq/L

2. Anion
a. Pengaturan Klorida

Terdapat di cairan intrasel dan ekstrasel


Dipertahankan melalui asupan makanan dan ekskresi
serta reabsobsi renal
Nilai lab normal 100 106 mEq/L

b. Pengaturan Bikarbonat

Bufer dasar kimia yg utama di dalam tubuh

Nilai lab normal 22 26 mEq/L (arteri)

Nilai lab normal 24 30 mEq/L (vena)


c.

Pengaturan Fosfat

Berfx : membantu mengembangkan dan memelihara


tulang dan gigi
Nilai lab normal 2,5 4,5 mg/100 ml

Keseimbangan Asam-Basa
1. Pengaturan Kimiawi
Yang paling banyak di dalam cairan ekstrasel
adalah sistem bufer asam karbonat-bikarbonat.
Sistem ini berespon dlm beberapa detik
mengubah pH sistem bufer tercepat.
Merupakan sistem yg adaptif dan memiliki efek
yg relatif singkat.
Bufer kimia ke-2 melibatkan protein plasma
(albumin, fibrinogen, protrombin) & gama
globulin.
Membentuk sekitar 6-7% plasma darah.
Berikatan dgn ion hidrogen utk mengatasi
asidosis dan alkalosis.

2. Pengaturan Biologis
Absorpsi ion hidrogen oleh sel-sel tubuh.

Kelebihan asam ion hidrogen memasuki sel ion


kalium memasuki cairan ekstrasel ion kalium
kembali ke sel setelah asidosis diperbaiki.
Berlangsung selama 2-4 jam

Sistem hemoglobin-oksihemoglobin

CO2 berdifusi ke SDM asam karbonat asam


karbonat membelah ion hidrogen & bikarbonat
ion hidrogen pd Hb & bikarbonat utk melakukan bufer
bertukar dgn klorida di ekstrasel.

3. Pengaturan Fisiologis
a.

Paru-paru

Bereaksi cepat thd ketidakseimbangan asam basa

Konsentrasi ion hidrogen berubah paru-paru


mengkompensasi dgn mengubah frekuensi &
kedalaman pernapasan.

Pada alkalosis, frekuensi diturunkan individu dpt


mempertahankan CO2

b.

Ginjal

Membutuhkan beberapa jam beberapa hari utk


mengatur ketidakseimbangan asam basa.

3 mekanisme ginjal utk mengatur konsentrasi ion


hidrogen :
1)

2)

3)

Absobsi bikarbonat selama terjadi kelebihan asam dan


mengekskresikannya selama terjadi kekurangan asam.
Ion fosfat utk membawa ion hidrogen dgn mengekskresikan
asam fosfat dan membentuk basa.
Mengubah aminia menjadi amonium dgn mengikatnya pada
ion hidrogen.

Perhitungan keseimbangan cairan tubuh


1.
Cara menentukan WM (Water
Metabolisme)
dan IWL (Insensible Water Loss)
a. Berdasarkan Luas Badan (lihat table Du
Bois)
- WM : luas permukaan badan x 350
- IWL : luas permukaan badan x 700
b. Berdasarkan berat badan :
- WM : BB x 5 cc
- IWL : BB x 15 cc
2. Setiap kenaikan suhu 10 C (Suhu 38 0 C)
IWL + 10 % (IWL)

REGULATION OF BODY FLUID compartemen

1. Difusi

Difusi adalah kecenderungan alami zat untuk


beralih dari daerah konsentrasi tinggi ke
salah satu konsentrasi yang lebih rendah .
Hal ini terjadi melalui gerakan acak ion dan
molekul . Contoh difusi adalah pertukaran
oksigen dan karbon dioksida antara kapiler
paru dan alveoli dan kecenderungan natrium
untuk berpindah dari kompartemen CES , di
mana konsentrasi natrium tinggi , dengan
ICF yang berkonsentrasi rendah .

difusi

FASILITATED
DIFFUSION

DIFUSI
Kecepatan difusi meningkat apabila :
1)
2)
3)
4)
5)

makin
makin
makin
makin
makin

besar selisih konsentrasi


besar suhu
besar ruang tempat difusi
kecil molekul
pendek jarak

2. OSMOSIS
Osmosis: movement of

fluid to area of high solute


concentration and
eventual equalization of
solute.
Merupkan Perpindahan

pelarut murni seperti air


melalui membran
semipermiabel yang
memiliki solut (zat terlarut)
konsentrasi rendah ke tinggi
Membran permeable

terhadap zat pelarut dan


tidak permeabel terhadap
solut (zat terlarut).

OSMOSIS
Kecepatan osmosis tergantung pada konsentrasi

larutan dalam solut, suhu larutan, muatan listrik


solut, perbedaan tekanan osmosis yang
dikeluarkan oleh larutan
Tekanan osmotik adalah jumlah tekanan

hidrostatik dibutuhkan untuk menghentikan


aliran air melalui osmosis . Hal ini terutama
ditentukan oleh konsentrasi zat terlarut . Tekanan
osmotik merupakan tekanan untuk menarik air.
Tekanan osmotik larutan disebut osmolalitas.
Satuan osmol atau miliosmol per Kg (mOsm/Kg)
Osmolalitas serum normal : 280 -296 mOsm/Kg

OSMOSIS
Isotonik : larutan yang osmolalitasnya sama dengan plasma darah,

eks NaCl 0,9%, RL


Hipotonik : konsentrasi solut lebih rendah dari plasma yang

menyebabkan air berpindah ke dalam sel. Eks Salin 0,45%,


Dekstrosa 2,5%
Hipertonik : konsentrasi solut lebih tinggi dari plasma sehingga air

keluar dari dalam sel, eks Dekstrosa 5% dalam 0,45% Salin,D5%


dalam RL, D5% dalam Ns Normal
Tekanan osmotik dipengaruhi oleh protein plasma (albumin).

Albumin menghasilkan tekanan onkotik yang cenderung menjaga


cairan tetap dalam kompartemen intravaskuler

Tekanan osmotik suatu larutan sebanding dengan

osmolaritasnya.
Untuk setiap gradien konsentrasi mili osmol yg melintasi
membran sel, perlu tekanan osmotik : 19,3 mmHg

3.FILTRASI

Adalah proses dimana cairan didorong melalui

suatu membran atau sawar lain karena adanya


perbedaan tekanan di kedua sisi
Jumlah cairan yang difiltrasi dalam suatu interval
tertentu setara dengan perbedaan tekanan, luas
permukaan membran & permeabilitas
membran.
Mis: kapiler yg memisahkan plasma dari cairan
interstisium berbeda dg membran sel yang
memisahkan cairan interstisium & cairan intrasel krn
perbedaan tekanan di antara kedua sisi ddg tsb
filtrasi.
4. menyebabkan
Transpor aktif
Memerlukan aktivitas metabolik dan
pengeluaran energi utk menggerakkan berbagai
materi guna menembus membran sel.
Transpor aktif ditingkatkan oleh molekul
pembawa (carrier molecule) yg berada diantara
sel, yg mengikat diri mereka sendiri dgn
molekul yg masuk ke dalam sel. Ex : glukosa

ACTIVE TRANSPORT

CAIRAN ISOTONIK, HIPOTONIK &


HIPERTONIK
Kekuatan larutan tgt pd kons.zat terlarut
impermeabel perub.volume ?
Isotonik, hipotonik, hipertonik ?
C. Isotonik :
C. yg tdk menimbulkan pengerutan /

pembeng-kakan sel
Kons.air dlm C.I.S & C.E.S sama zat terlarut
tdk dpt masuk / keluar dr sel
Contoh :
Lar.Nacl 0,9 % , RL, TANPA MENIMBULKAN
GANGGUAN keseimbangan osmotik atr CIS &
CES.

CAIRAN ISOTONIK, HIPOTONIK &


HIPERTONIK
C. hipotonik
Menyebabkan sel membengkak
Kons. zat terlarut impermeabel > rendah drpd

air
air berdifusi kedlm sel CIS > encer & CES
>
pekat
sp osmolaritas kedua larutan sama
mis.larutan NaCL kons. < 0,9 %

C. hipertonik :
Menyebabkan sel mengkerut o.k air mengalir dr

sel kedalam C.E.S


mis. lar NaCL kons. > 0,9 %

Gangguan Keseimbangan Cairan,


Elektrolit & Asam Basa
1. Gangguan Cairan

Ketidakseimbangan isotonik
Ketidakseimbangan osmolar
Sindrom ruang-ketiga

2. Ketidakseimbangan Elektrolit

Ketidakseimbangan
Ketidakseimbangan
Ketidakseimbangan
Ketidakseimbangan
Ketidakseimbangan

natrium
kalium
kalsium
magnesium
klorida

3. ketidakseimbangan asam-basa

Asidosis respiratorik
Alkalosis respiratorik
Asidosis metabolik
Alkalosis metabolik

1.

Gangguan Cairan
a. Ketidakseimbangan isotonik
Kekurangan volume cairan

1)

Kelebihan volume cairan

2)

Klien yg beresiko : klien dgn gagal jantung kongestif, gagal


ginjal, dan sirosis.

Sindrom ruang ketiga

b.

Efek kekurangan volume cairan ekstrasel.


Biasanya disebabkan oleh obstruksi usus yg kecil & luka
bakar (5-10 liter)

c.

Terjadi saat air dan elektrolit yg hilang berada di dlm


proporsi isotonik.
Klien yg beresiko : kehilangan cairan & elektrolit melalui GI
Bayi dan lansia paling cepat terkena dampak
Penyebab lain : perdarahan, pemberian obat diuretik,
keringat yg banyak, demam & penurunan asupan per oral.

Ketidakseimbangan osmolar
Ketidakseimbangan hiperosmolar (dehidrasi)

1)

Terjadi kehilangan air tanpa disertai kehilangan elektrolit.


Ex : diabetes insipidus, ketoasidosis diabetik, diuresis
osmotik

Ketidakseimbangan hipoosmolar

2)

Terjadi ketika asupan cairan berlebihan (polidpsi psikogenik)


Pd otak dpt menyebabkan edema serebral

Disorders of Water Balance:


Hypotonic Hydration

A. EDEMA

kelebihan cairan dlm jaringan


> banyak terjadi pd kompartemen c.e.s
dpt juga melibatkan c.i.s

Edema intra seluler


Penyebab : 1) Depresi sistem metabolik jar.
2) tidak adanya nutrisi sel yg adekuat
misal : aliran darah jaringan pengiriman O2 & nutrien <<
pompa ion membran sel
tertekan

metabolisme jar. N

ion Na yg biasa masuk sel, tidak dpt lagi dipompa


keluar sel
ion Na dlm sel >>
osmosis air kedlm sel
volume intra seluler jar

Jaringan yang meradang

permeabilitas membran sel


Na & ion-2 lain berdifusi masuk sel
diikuti osmosis air kedlm sel
Oedem ekstra seluler : ada akumulasi cairan
berlebihan
dlm ruang ekstraseluler dg
penyebab :
1) kebocoran abnormal cairan dari plasma ke ruang
interstitial
2) kegagalan limfatik untuk mengembalikan cairan
dari interstitium kedalam darah

2. Ketidakseimbangan elektrolit
a.

Ketidakseimbangan natrium
1) Hiponatremia

Hipernatremia

2)

b.

Penyebab : penyakit ginjal, insufisiensi adrenal, kehilangan


melalui GI, pengeluaran keringat , penggunaan diuretik,
asidosis metabolik.
Gejala : nadi cepat & lemah, hipotensi, pusing, kram
abdomen, mual dan muntah, koma dan konvulsi.
Penyebab : mengkonsumsi sejumlah besar larutan garam
pekat, pemberian larutan salin hipertonik lewat IV, sekresi
aldosteron yg berlebihan.
Gejala : demam tingkat rendah, hipotensi postural, lidah &
membran mukosa kering, oliguria atau anuria, rasa haus

Ketidakseimbangan kalium
1) Hipokalemia

Penyebab : diuretik, diare, muntah, alkalosis, sindrom cushing,


poliuria, keringat berlebihan.
Gejala : nadi lemah, napas dangkal, hipotensi, kelemahan,
blok jantung, tonus otot menurun, etc

Hiperkalemia

2)

Penyebab : gagal ginjal, dehidrasi hipertonik, luka bakar,


asidosis, etc.
Gejala : nadi tdk teratur & lambat, hipotensi, ansietas,
iritabilitas, kelemahan.

c.

Ketidakseimbangan kalsium
1) Hipokalsemia

Hiperkalsemia

2)

d.

Penyebab : hipoalbuminemia, hipoparatiroidisme, def vit D,


neoplastik, pankreatitis.
Gejala : kesemutan pd jari & sekitar mulut (sirkumoral),
tetani, kram otot, etc
Penyebab : hiperparatiroidisme, metastase tumor tulang,
osteoporosis, imobilisasi yg lama
Gejala : penurunan tonus otot, anoreksia, mual & muntah,
letargi, etc

Ketidakseimbangan magnesium
1) Hipomagnesemia

Penyebab : malnutrisi, diare, muntah, hipoparatiroidisme,


poliuria, kelebihan aldosteron.
Gejala : tremor otot, bingung, disorientasi, takikardia

Hipermagnesemia

2)

Penyebab : gagal ginjal, pemb magnesium parenteral


berlebihan
Gejala : napas & frek denyut jantung dangkal dan lambat,

c.

Asidosis metabolik

Diakibatkan konsentrasi ion hidrogen ( pH) dlm


cairan ekstrasel, terjadi penurunan bikarbonat
Penyebab : kelaparan, ketoasidosis metabolik, gagal
ginjal, syok, diare
Gejala : sakit kepala, letargi, kebingungan, kemerahan
pd kulit, takikardia, takipnea disertai kedalaman
pernapasan, kram abdomen

d. Alkalosis metabolik

Ditandai dengan Peningkatan kadar bikarbonat

Penyebab : muntah berlebihan, kumbah lambung yg


lama, hipokalemia, hiperkalsemia, sindrom cushing,
penggunaan obat

Gejala : sakit kepala, letargi, iritabilitas, takikardia,


pernapasan lambat, baal, tetani, kram abdomen, kram
otot

Kesuksesan Sejati
Adalah Kristalisasi
dari Berbagai
macam Kesulitan
dan
Kegagalan yang
mampu kita Atasi"
oleh karena itu
jadilah pribadi yg
berguna bagi orang
lain di sisa waktumu

Thankss............

Anda mungkin juga menyukai