Anda di halaman 1dari 5

support.pajak.go.

id - Cetak Aturan

1 of 5

http://ketentuan.pajak.go.id/index.php?r=aturan/cetak&idcrypt=oJmlo58=
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR PER-38/PJ/2015
TENTANG
TATA CARA PENDAFTARAN DAN PEMBERIAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK
DALAM RANGKA PERCEPATAN INVESTASI DENGAN KRITERIA TERTENTU
MELALUI PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP) PUSAT
DI BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

Menimbang

: a.

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 30 ayat (7) Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
Nomor 14 Tahun 2015 tentang Pedoman dan Tata Cara Izin Prinsip Penanaman Modal;

b.

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 TAHUN 1983 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 16 TAHUN 2009, Direktur Jenderal Pajak berwenang menerbitkan Nomor Pokok Wajib Pajak untuk
setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan;

c.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan Direktur Jenderal Pajak tentang Tata Cara Pendaftaran dan Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak
Dalam Rangka Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat di Badan Koordinasi
Penanaman Modal;

Mengingat

: 1.

Undang-Undang Nomor 6 TAHUN 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3262) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 TAHUN
2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4999);

2.

Peraturan Pemerintah Nomor 74 TAHUN 2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak dan Pemenuhan
Kewajiban Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 162, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5268);

3/28/2016 12:15 PM

support.pajak.go.id - Cetak Aturan

2 of 5

3.

http://ketentuan.pajak.go.id/index.php?r=aturan/cetak&idcrypt=oJmlo58=

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 182/PMK.03/2015 tentang Tata Cara Pendaftaran Nomor Pokok Wajib
Pajak, Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak, dan Pencabutan
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak;

4.

Peraturan Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal Nomor 14 Tahun 2015 tentang Pedoman dan Tata
Cara Izin Prinsip Penanaman Modal;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN DAN PEMBERIAN
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK DALAM RANGKA PERCEPATAN INVESTASI DENGAN KRITERIA TERTENTU
MELALUI PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP) PUSAT DI BADAN KOORDINASI PENANAMAN
MODAL.

Pasal 1
Dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini, yang dimaksud dengan:
1.

Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak,
yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.

2.

Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha
maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan
lainnya, badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah dengan nama dan dalam bentuk apa pun,
firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi
sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif
dan bentuk usaha tetap.

3.

Wajib Pajak badan adalah Wajib Pajak yang berbentuk Perseroan Terbatas.

4.

Investasi dengan kriteria tertentu adalah investasi dengan nilai paling sedikit Rp.100.000.000.000,00 (seratus
milyar rupiah) dan/atau penyerapan tenaga kerja Indonesia paling sedikit 1.000 (seribu) orang.

5.

Nomor Pokok Wajib Pajak yang selanjutnya disingkat NPWP adalah nomor yang diberikan kepada Wajib
Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau
identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.

6.

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pusat yang selanjutnya disingkat PTSP Pusat adalah tempat penerbitan
perizinan usaha di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang dibentuk berdasarkan Instruksi
Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pusat.

3/28/2016 12:15 PM

support.pajak.go.id - Cetak Aturan

3 of 5

7.

http://ketentuan.pajak.go.id/index.php?r=aturan/cetak&idcrypt=oJmlo58=

Petugas Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak adalah pegawai Direktorat Jenderal Pajak yang ditugaskan
oleh Direktur Jenderal Pajak untuk melaksanakan prosedur pendaftaran dan pemberian NPWP dalam rangka
percepatan investasi dengan kriteria tertentu melalui PTSP Pusat di BKPM.

8.

Kantor Pelayanan Pajak yang selanjutnya disingkat menjadi KPP adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal
Pajak yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Pajak.

Pasal 2
(1) Pengajuan permohonan pendaftaran NPWP oleh Wajib Pajak dengan investasi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1 angka 4 dapat diajukan ke Direktorat Jenderal Pajak melalui PTSP Pusat di BKPM.
(2) Pengajuan permohonan pendaftaran NPWP yang dilakukan oleh Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) harus diajukan oleh pemegang saham Perseroan Terbatas yang akan didirikan di Indonesia.
(3) Wajib Pajak yang mengajukan permohonan pendaftaran NPWP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
menggunakan Formulir Pendaftaran Wajib Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan yang mengatur tata cara pendaftaran Wajib Pajak.
(4) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan dengan mengisi dan menandatangani Formulir
Pendaftaran Wajib Pajak.
(5) Wajib Pajak yang telah mengisi dan menandatangani Formulir Pendaftaran Wajib Pajak sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) harus melengkapi formulir pendaftaran tersebut dengan dokumen yang disyaratkan.
(6) Dokumen yang disyaratkan sebagai kelengkapan permohonan pendaftaran NPWP sebagaimana dimaksud
pada ayat (5) meliputi:
a. fotokopi akta pendirian Perseroan Terbatas yang didirikan di Indonesia;
b. fotokopi identitas pemegang saham, berupa:
1) Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan kartu NPWP pemegang saham dalam hal pemegang saham Warga
Negara Indonesia (WNI);
2) paspor yang masih berlaku dalam hal pemegang saham Warga Negara Asing (WNA);
3) KTP dan kartu NPWP pengurus serta kartu NPWP badan pemegang saham, dalam hal pemegang
saham adalah badan dalam negeri dan pengurus yang mewakili adalah WNI;
4) paspor pengurus dan kartu NPWP badan pemegang saham, dalam hal pemegang saham adalah
badan dalam negeri dan pengurus yang mewakili adalah WNA;
5) KTP dan kartu NPWP pengurus serta rekaman anggaran dasar (article of association), dalam hal
pemegang saham adalah badan asing dan pengurus yang mewakili adalah WNI; atau

3/28/2016 12:15 PM

support.pajak.go.id - Cetak Aturan

4 of 5

http://ketentuan.pajak.go.id/index.php?r=aturan/cetak&idcrypt=oJmlo58=
6) paspor pengurus yang masih berlaku dan rekaman anggaran dasar (article of association) dalam hal
pemegang saham adalah badan asing dan pengurus yang mewakili adalah WNA; dan

c. dokumen Izin Investasi yang diterbitkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal.

Pasal 3
(1) Petugas Pendaftaran NPWP meneliti kelengkapan dokumen yang disyaratkan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 ayat (6).
(2) Dalam hal dokumen yang disyaratkan telah diterima secara lengkap, Petugas Pedaftaran NPWP menerbitkan
NPWP dan menyampaikan secara langsung Kartu NPWP kepada Wajib Pajak.
(3) Seluruh pendaftaran NPWP melalui PTSP Pusat di BKPM diadministrasikan di KPP yang wilayah kerjanya
meliputi BKPM.
(4) Dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kalender setelah Wajib Pajak diadministrasikan di KPP
sebagaimana dimaksud pada ayat (3), KPP melakukan pemindahan Wajib Pajak ke KPP tempat kedudukan
Wajib Pajak sebenarnya.
(5) Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak secara berkala melakukan evaluasi atas pelaksanaan pemindahan
Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (4).

Pasal 4
Direktur Jenderal Pajak berwenang melakukan perubahan data, pemindahan Wajib Pajak, penetapan Wajib Pajak
non efektif atau penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak secara jabatan apabila dikemudian hari diketahui
terdapat data dan/atau informasi yang berbeda dengan data dan/atau informasi yang diberikan Wajib Pajak saat
pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Pasal 5
Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

3/28/2016 12:15 PM

support.pajak.go.id - Cetak Aturan

5 of 5

http://ketentuan.pajak.go.id/index.php?r=aturan/cetak&idcrypt=oJmlo58=
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 2 November 2015
DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

ttd.

SIGIT PRIADI PRAMUDITO

3/28/2016 12:15 PM

Anda mungkin juga menyukai